Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mengkritik keras wacana menjadikan program barak militer bagi anak nakal sebagai kebijakan nasional. Sebelumnya, beberapa kepala daerah mengirim siswa bermasalah ke barak untuk menjalani pendidikan semimiliter. Salah satu keputusan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Pendidikan semimiliter tersebut bakal dilaksanakan di dua tempat, yaitu Lapangan Kujang Rindam III/Siliwangi, Bandung, dan Markas Resimen Artileri Medan (Menarmed) 1 Kostrad di Purwakarta. Dedi bekerja sama dengan TNI AD untuk melaksanakan program barak militer bagi siswa nakal.
Dedi mengatakan, upaya itu diambil untuk mengubah paradigma anak-anak sekarang yang tidak kompetitif. Dia juga mengklaim banyak orang tua dan guru tidak lagi sanggup menghadapi murid nakal. Apalagi ada tren mengkriminalisasi guru yang bersikap tegas.
“Maka, salah satu pilihannya adalah melibatkan TNI-Polri menjadi bagian dari upaya pembinaan mereka,” kara Dedi, Selasa (29/5/2025) lalu.
Dalam pendidikan tersebut, jelas Dedi, anak-anak tersebut diajarkan disiplin seperti membereskan ruang tidur, sarapan, dan olahraga tepat waktu. Bahkan, mereka akan diajarkan puasa Senin-Kamis atau mengaji ba’da magrib bagi yang muslim.
Sementara itu, Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai, berencana mereplikasi ide Dedi tersebut menjadi program nasional. JPPI pun menilai bahwa usulan Pigai merupakan tamparan keras bagi dunia pendidikan Indonesia. Ia juga menjadi pengakuan memalukan atas kegagalan total Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dalam menjalankan mandatnya.
“Bagaimana mungkin, di era modern ini, pemerintah justru melirik model pendidikan yang kaku dan represif ala militer sebagai solusi? Ini adalah penghinaan terhadap akal sehat dan pengingkaran terhadap esensi pendidikan yang seharusnya membebaskan, memberdayakan, dan mengembangkan potensi anak secara holistik,” kata Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji, dalam keterangan tertulisnya kepada Mojok, Jumat (9/5/2025).
Kalau program barak militer bagi siswa nakal diterapkan, bukti pemerintah gagal total
Ubaid pun menambahkan, jika program barak militer bagi siswa nakal benar-benar diterapkan, ini menjadi bukti tak terbantahkan dari pemerintah. Terkhusus Kemendikdasmen, yang dianggap telah angkat tangan dan gagal total dalam menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif untuk mendidik generasi penerus bangsa.
Baca halaman selanjutnya…
Sekolah itu rumah kedua anak-anak, bukan malah membunuh potensi mereka.