ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Kotak Suara

Mengenal Lasminingrat: Ibu Literasi Pertama Indonesia yang Hari Ini Muncul di Google Doodle

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
29 Maret 2023
0
A A
Google Doodle Lasminingrat

Google Doodle hari ini dipersembahkan untuk RA Lasminingrat (Google).

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Hari ini, Rabu (29/3/2023), Google menampilkan sosok Raden Ayu Lasminingrat sebagai Google Doodle. Cendekiawan perempuan asal Sunda ini punya jasa besar dalam perjuangan perempuan, khususnya bidang literasi, di tanah air. Bagaimana kisah hidupnya?

Google menampilkan sosok Raden Ayu Lasminingrat sebagai Google Doodle. Dalam deskripsinya, mereka menyebut bahwa penampilan ini sebagai peringatan atas ulang tahun ke-196 penulis dan cendekiawan Sunda tersebut.

“Doodle hari ini merayakan ulang tahun ke-169 penulis dan cendekiawan Sunda, Lasminingrat, yang telah membuka jalan bagi generasi masa depan perempuan di Indonesia,” tulis Google pada lamannya, Rabu (29/3/2023).

Seperti dijelaskan laman Google, Raden Ayu Lasminingrat lahir pada 29 Maret 1854 di Garut, Jawa Barat, dari pasangan Raden Ayu Ria and Raden Haji Muhamad Musa. Ayahnya adalah seorang pelopor sastra cetak dan cendekiawan Sunda.

Karya-karya populer Haji Musa, misalnya, Carita Abdurahman jeung Abdurahim (1863), Dongeng-dongeng nu Araneh (1866), dan Santri Gagal (1881), yang mahsyur pada masanya.

Sementara Lasminingrat sendiri menimba ilmu di Sumedang, dan harus terpisah dari keluarganya kala itu. Selama menempuh pendidikannya, Lasminingrat tinggal dalam asuhan teman ayahnya yang bernama Levyson Norman.

Singkat cerita, Norman-lah yang membantu mengajari Lasminingrat bahasa Belanda dan menjadikannya perempuan Indonesia pertama yang fasih menulis dan membaca bahasa Belanda pada saat itu.

Setelah mahir menulis dan berbicara dalam bahasa Belanda, Lasminigrat lantas bermimpi untuk menghadirkan kesetaraan bagi seluruh perempuan Indonesia

Ibu Literasi Pertama Indonesia

Melansir laman Dinas Kebudayaan DIY jogjaprov.go.id, dijelaskan bahwa Lasminingrat menggunakan kemampuan literasinya untuk mengadaptasi dongeng-dongeng Eropa ke dalam bahasa Sunda.

Beberapa di antaranya, misalnya, pada 1875-1876 ia menerjemahkan Warnasari jilid 1 & 2 dan buku Carita Erman, yang merupakan terjemahan dari karya Christoph von Schmid—penulis cerita-cerita anak asal Jerman.

Buku Carita Erman, bahkan dicetak sebanyak 6.015 eksamplar dalam bahasa aksara Jawa, lalu menyusul pada 1922 dalam aksara Latin.

“Ia juga mulai mengajar anak-anak Indonesia pada 1879; membacakan buku-buku yang telah diadaptasi dengan lantang, dan mengajarkan pendidikan moral serta psikologi dasar,” tulis laman tersebut.

Karyanya itu, pada akhirnya memberikan pendidikan kepada anak-anak pribumi Indonesia dan memperkenalkan mereka pada budaya internasional. Bahkan, dua jilid Warnasari dan Carita Erman, menjadi buku pelajaran resmi pada masa itu.

Ia lantas mendapat julukan sebagai “Ibu Literasi Pertama Indonesia”.

Mendirikan sekolah pemberdayaan perempuan

Setelah menjadi istri kedua dari Raden Adipati Aria Wiratanudatar VII, Bupati Garut, Lasminingrat lebih fokus ke dunia pendidikan. Pada 1907, ia pun mendirikan Sekolah Keutamaan Istri.

Sekolah itu dibangun tiga tahun setelah tokoh perempuan lain, Dewi Sartika, mendirikan Sakola Istri di Bandung.

Mengingat Lasminingrat merupakan istri bupati, ia pun menjadikan ruang gamelan kabupaten sebagai ruang kelas. Ilmu yang diajarkan juga beragam, mulai dari membaca, menulis, dan berhitung, hingga keterampilan-keterampilan lain seperti menjahit, merajut, serta membatik.

Sekolah Keutamaan Istri juga mendapat dukungan dari pemerintah Hindia-Belanda. Pada 12 Februari 1913, sekolah ini disahkan sebagai organisasi bernama Vereeneging Kautaman Istri Scholen.

Pamornya pun makin naik. Jumlah murid terus bertambah dari yang awalnya puluhan menjadi 200 murid yang dibagi jadi lima kelas. Karena makin populer, pada 1934 “cabang” sekolah ini berdiri di kota-kota lain seperti Garut Wetan, Cikajang, Bayongbong, Tasikmalaya, Sukabumi, Purwakarta, dan Rangkasbitung.

Pada 2007 Pemerintah Garut telah mengusulkan nama Lasminingrat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Namun, pada 2010 Kementerian Sosial menundanya karena masih ada  banyak syarat yang harus dilengkapi.

Selanjutnya, pada 2021 lalu nama Lasminingrat kembali diajukan. Kabar terakhir, gelar kepahlawanan itu belum diakui secara nasional.

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Amanatia Junda

BACA JUGA Rohana Kudus: Bermula dari ‘Homeschooling’, Jadi Gemar Bikin Sekolah, Lanjut Jadi Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia

Terakhir diperbarui pada 29 Maret 2023 oleh

Tags: google doodleibu literasi indonesiaLasminingratpahlawan perempuan indonesiapejuang kesetaraan genderPemilu 2024
Iklan
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Rasanya Satu Kelompok KKN dengan Anak Caleg, KKN Undip.MOJOK.CO
Kampus

Rasanya Satu Kelompok KKN dengan Anak Caleg, Semua Urusan Jadi Mudah Meski Suasana Bikin Tak Betah

14 Juli 2024
Komeng: Olok-Olok Rakyat Biasa untuk Menertawakan Politik MOJOK.CO
Esai

Komeng Adalah Bentuk Olok-Olok Paling Menohok yang Mewakili Lapisan Masyarakat Biasa untuk Menertawakan Politik

19 Februari 2024
bayi prabowo gibran di sumatera selatan.MOJOK.CO
Ragam

Kisah Bidan yang Membantu Persalinan Bayi Bernama Prabowo Gibran di Sumatera Selatan

16 Februari 2024
Menyaksikan Coblosan di Wotawati, Kampung Warisan Majapahit yang Mataharinya Tenggelam Pukul 15.00 MOJOK.CO
Aktual

Menyaksikan Coblosan di Wotawati, Kampung Warisan Majapahit yang Mataharinya Tenggelam Pukul Tiga Sore

14 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
kampus bumn mojok.co

9 Kampus Milik BUMN di Indonesia, Prospek Lulusannya Bisa Kerja di Perusahaan Plat Merah

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mahasiswa UNY Sulit Menjelaskan ke Tetangga soal Kampusnya karena Kurang Populer, Mengaku Kuliah di UGM.MOJOK.CO

Mahasiswa UNY Sulit Menjelaskan ke Tetangga soal Kampusnya karena Kurang Populer, Mengaku Kuliah di UGM Biar Mudah Dipahami

19 Mei 2025
UMR Jakarta, merantau ke jakarta.MOJOK.CO

Butuh Gaji Rp15 Juta untuk Hidup Nyaman di Jakarta, Perantau yang Miskin Kudu Rela Tinggal Bersama Kecoa-Tikus dan Melahap Makanan Sisa

23 Mei 2025
Alumni Pendidikan Kristen di IAKN Palangka Raya. MOJOK.CO

Meninggalkan Mimpi Jadi Pendeta dan Memilih Jadi Guru, Setelah Lulus Kuliah Prosesnya Malah Lebih Rumit

22 Mei 2025
Toko Buah Horor di Sudut Kota Jogja MOJOK.CO

Toko Buah Horor di Sudut Kota Jogja: Tentang Sosok Hantu Perempuan yang Muncul dari Tempat yang Tidak Terduga

22 Mei 2025
Kecamatan Gedebage Bandung.MOJOK.CO

Kecamatan Gedebage Bandung Rusak karena Salah Urus Pemerintahnya, Warga Menderita oleh Banjir dan Bau Busuk Sampah

21 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.