ADVERTISEMENT
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Persona
    • Seni
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Persona
    • Seni
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Konsultasi Celengan

Mari Menggugat Aturan Pembagian Angpao Lebaran!

Haryo Setyo Wibowo oleh Haryo Setyo Wibowo
6 Juni 2019
0
A A
THR Angpao
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Selama ini pembagian angpao lebaran sering berlawanan dengan ilmu ekonomi. Semakin anak dianggap sudah besar, semakin dianggap tidak pantas untuk menerima lagi. Padahal, milenial yang masih kuliah—atau bahkan sudah lulus tapi menganggur jauh lebih butuh angpao dari anak kecil dan balita!

Sahabat Celenger yang tengah berjibaku dalam lautan opor tak bertepi, 

Lebaran selalu menjadi peristiwa luar biasa. Hari kemenangan bagi siapa saja yang telah melakoni puasa sebulan penuh. Bagi pegawai yang mendapatkan tambahan berupa THR sebesar satu kali gaji, tentu hari kemenangannya terasa lebih syahdu. Apa lagi satu institusi yang memberikan THR hingga 10 kali gaji!

Wow banget tuh! Eh, tapi nggak usah iri. Itu untuk THR 10 orang. Hahaha.

Tapi serius, nggak usah iri sama yang dapat THRnya banyak, Rejeki kan sudah ditentukan seadil-adilnya oleh Tuhan…

….sampai kemudian bagian keuangan menentukan besar kecilnya berdasarkan jabatannya, dan bukan kebutuhannya. Hahaha.

Baca Juga:

Suara Hati Warung Kecil di Rest Area Tol yang Sempat Tutup Karena Harga Tak Wajar. MOJOK.CO

Suara Hati Warung Kecil di Rest Area Tol yang Sempat Ditutup karena Harga Tak Wajar 

3 Mei 2023
Pemda Jogja Memang Serakah dan Seharusnya Tahu Diri MOJOK.CO

Pemda Jogja Memang Serakah dan Seharusnya Tahu Diri

1 Mei 2023

THR, Tunjangan Hari Raya seperti yang sudah kita ketahui merupakan sejumlah tertentu uang yang dimaksudkan untuk meringankan bengkaknya pengeluaran rumah tangga selama penghujung bulan ramadan hingga awal lebaran. Itu waktu dimana inflasi musiman terjadi, harga-harga secara umum meningkat. Utamanya makanan.

Besar kecilnya tunjangan tentu tergantung kebijakan kantor pemerintah atau perusahaan (swasta) masing-masing. Umumnya, mereka menetapkan sebesar satu kali gaji. Tetapi perusahaan yang kondisi keuangannya sangat baik, tidak menutup kemungkinan mampu membuat kebijakan memberikan minimal 2 kali gaji untuk pegawainya.

Masalah klasik THR sebenarnya bukan jumlahnya berapa kali gaji, tetapi seberapa mampu kita mengalokasikannya ke beragam keinginan dan kebutuhan yang berlomba untuk dipenuhi. Kalau dipergunakan untuk mengongkosi mudik ke luar pulau, tentu akan lebih cepat habis sebelum lebaran tiba. Jauh sebelum digunakan untuk membeli bahan membuat opor.

Sahabat Celenger yang uang THRnya tidak awet karena tidak mengandung formalin,

Sebenarnya ada cara mudah untuk membuat uang THR tersebut awet, yak betul, jangan dipake! Hahaha.

Tetapi kita harus ingat satu hal, sejarah kemunculan uang THR terjadi karena adanya dorongan naiknya kebutuhan. Jadi kalau pun harus habis, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan untuk membuat “hadiah lebaran” tersebut bermanfaat untuk diri sendiri, kerabat, dan masyarakat.

Pertama, sesuai dengan namanya, tunjangan hari raya perlu diprioritaskan untuk hari raya. Jadi tujuan finansialnya harus tetap fokus, dipergunakan untuk meringankan beban pengeluaran selama lebaran. Jangan sampai saat mendengar suara takbir di penghujung Ramadan, air mata kita membanjir tanpa bisa dibendung. Bukan oleh rasa haru tetapi kesedihan yang menyayat mengingat THR yang sudah ludes.

Kedua, toleh kanan kiri dulu begitu uang sudah masuk ke rekening kita. Tunda sementara menyeberang jalan masuk ke mal yang tengah menggelar perang diskon atau menyelenggarakan midnight sale. Ingat-ingat dulu apakah kita mempunyai utang ke teman atau saudara. Selain bagian dari komitmen, bayar utang jauh lebih berpahala dari belanja.

Serius ini. Terkadang THR dan medsos jadi kombinasi yang sangat mematikan. Dengan santainya orang mengunggah aktifitas belanjanya tetapi lupa sama sekali dengan kewajibannya. Itu ya, pengutangnya malah jadi yang tidak enak hati, mau kasih emot marah atau tertawa perih. Tanda ‘dislike’ yang mereka dambakan hingga hari ini tidak kunjung ada!

Ketiga, jadikanlah THR sebagai media untuk berbagi. Bukan sekadar berbagi unggahan di media sosial tetapi berbagi dengan kerabat dan masyarakat. Jangan sampai THR kita ludes di tangan Syahrini, Dian Sastro dan teman-temannya. Ingat, ada anak-anak generasi Y dan Z yang nasibnya juga perlu kita pikirkan dalam bentuk pemberian angpao.

Ya, angpao atau angpau sudah mengglobal. Bukan lagi milik budaya China. Apa lagi di masa lebaran begini. Peredaran amplop beragam warna dan bentuk berisi uang begitu dahsyat. Terstruktur, sistematis, dan masif! Bayangkan kalau uang THR kalian sudah habis sebelum “muka-muka matre mereka” tengah menyaru sebagai malaikat palsu. Penuh senyum palsu mengharap jejalan angpao di kantung mereka.

Apa sih yang menjadi acuan dasar penetapan besaran angpao selama ini? Usia menduduki prioritas pertama. Selanjutnya pantauan terhadap besaran angpao yang beredar di pasaran, dan terakhir kebutuhan bagi para penerimanya. Bagaimana menurut kalian, apakah urutan tersebut sudah benar?

Praktek umum yang sudah berjalan beberapa dekade ini, angpao justru terkonsentrasi pada anak balita hingga usia remaja. Besarannya pun menunjukkan kecenderungan terus meningkat. Ini sebenarnya sangat tidak mendidik. Selain mendidik mereka menjadi makhluk matre, budaya tersebut juga mengajarkan anak sedini mungkin mengenal ekonomi uang. Masalahnya, apa iya anak balita paham arti uang 50ribu untuk kehidupannya?

Tidak heran kalau ada anak kecil menerima angpao dalam jumlah yang nisbi besar, maka yang kemudian matanya ijo adalah orang tuanya. Bukan pikiran bagaimana uang tersebut ditabung atau diinvestasikan tentunya. Tetapi pikiran sok perencana keuangan, “Ini disimpan Papa Mama dulu ya. Ditabung biar jumlahnya terus bertambah!”

Padahal di saat bersamaan di dalam batinnya bersemayam pikiran khas kapitalis, “wah lumayan, bisa jadi bensin untuk pulang lagi ke Jakarta!” Dalam kasus ini, angpao lebih menyerupai saling subsidi. Fatsun yang berlaku, (karena) Aku ngasih anakmu, (kalau) bisa kamu kasih anakku juga dong.

Berikutnya, berapa jumlah yang pantas untuk angpao?

Hal yang sering terjadi justru sering berlawanan dengan ilmu ekonomi. Semakin anak dianggap sudah besar, semakin dianggap tidak pantas untuk menerima lagi. Tidak merujuk pada kebutuhan para penerimanya. Apa iya kebutuhan anak berumur tiga tahun lebih besar dari anak milenial yang sudah lulus tapi masih menganggur? Ini fakta yang sering dilupakan tapi terus berlangsung sampai hari ini.

Untuk itu, negara harus hadir! Hahaha.

Untuk melindungi para penerima THR di hari lebaran, sudah waktunya Presiden (Jokowi) membuat keputusan soal angpao lebaran. Anak kecil cukup mendapat 5ribu rupiah saja, mengingat pegang amlop tanpa isi saja mereka sudah bahagia. Anak remaja 10-50ribu saja. Nah para milenial baru lulus yang tengah mencari pekerjaan, nganggur, dan korban PHK diberikan angpao yang nisbi besar, minimal 200ribu sampai tak terbatas.

Kelak begitu Kepres tersebut keluar. Kalian, para penerima THR akan sangat bersyukur jika di kelurganya lebih banyak anak kecil dibanding para pencari kerja.

Terakhir diperbarui pada 21 Mei 2021 oleh

Tags: angpao lebaranHaryo setyo wibowoKonsultasi keuanganLebaranthr
Haryo Setyo Wibowo

Haryo Setyo Wibowo

Artikel Terkait

Suara Hati Warung Kecil di Rest Area Tol yang Sempat Tutup Karena Harga Tak Wajar. MOJOK.CO
Geliat Warga

Suara Hati Warung Kecil di Rest Area Tol yang Sempat Ditutup karena Harga Tak Wajar 

3 Mei 2023
Pemda Jogja Memang Serakah dan Seharusnya Tahu Diri MOJOK.CO
Esai

Pemda Jogja Memang Serakah dan Seharusnya Tahu Diri

1 Mei 2023
Disnakertrans Beri Sanksi Tegas, 42 Perusahaan di Jogja Belum Bayar THR. MOJOK.CO
Kilas

Disnakertrans Beri Sanksi Tegas, 42 Perusahaan di Jogja Belum Bayar THR

27 April 2023
Lebaran Tidak Selalu Milik Semua Orang MOJOK.CO
Esai

Lebaran Tidak Selalu Milik Semua Orang

22 April 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
lukman hakim

Menghitung Kekayaan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

pekan dewantara

Pekan Dewantara 2023, Rangkaian Kreatif Meneladani Bapak Pendidikan Nasional

28 November 2023
Caleg gagal.MOJOK.CO

Menderitanya Anak dan Istri Caleg Gagal, Berujung Cerai hingga Makan Saja Perlu Utang Tetangga

27 November 2023
Cove at Batavia

Cove at Batavia PIK, Tempat Rekreasi dan Kuliner Pinggir Pantai Hits di Jakarta

29 November 2023
Si Prekariat yang Bersahabat dengan ATM BNI 20 Ribu Rupiah MOJOK.CO

Si Prekariat yang Mencoba Bersahabat dengan ATM BNI 20 Ribu Rupiah

28 November 2023
Baliho caleg

Baliho Kampanye itu Metode Usang yang Cuma Jadi Sampah Visual, Kenapa Masih Dipakai?

23 November 2023
BPKH.MOJOK.CO

BPKH Siapkan Nilai Manfaat 8,2 T Penuhi Biaya Haji 1445 H/2024 M

29 November 2023
Anak Siapa Menjabat Apa, Memetakan Dinasti Politik di Indonesia

Anak Siapa Menjabat Apa, Memetakan Dinasti Politik di Indonesia

23 November 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Persona
    • Seni
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In