Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Berabad-abad Pondok Pesantren Jadi “Kawah Candradimuka”, Perlu Dukungan Menyongsong Kemajuan

Redaksi oleh Redaksi
5 Oktober 2025
A A
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng dorong pengajuan Raperda pondok pesantren untuk membantu dan memajukan lembaga pendidikan tertua itu MOJOK.CO

Ilustrasi - Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng dorong pengajuan Raperda pondok pesantren untuk membantu dan memajukan lembaga pendidikan tertua itu. (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Indonesia dan pondok pesantren menjadi dua hal yang tak terpisah. Sudah sejak abad ke-14 Masehi, seiring dengan Islamisasi di Nusantara, pesantren menjadi salah satu lembaga pendidikan yang eksis hingga sekarang.

Berabad-abad kemudian, pondok pesantren masih konsisten sebagai lembaga pendidikan yang mengedepankan nilai moral dan spiritual, sehingga berkontribusi besar dalam membentuk karakter manusia Indonesia.

Hanya saja, peran dan kontribusi pondok pesantren seiring zaman dirasa tak makin optimal. Oleh karena itu, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menyebut pondok pesantren perlu dukungan kebijakan daerah agar pembinaan dan pengembangannya lebih optimal.

Perda agar pemerintah leluasa membantu dan memajukan pondok pesantren

Atas refleksi di atas, Agustina berkomitmen untuk memperkuat peran pesantren dalam pembangunan karakter masyarakat. Salah satunya yakni dengan mengajukan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pondok Pesantren.

“Undang-Undang Pesantren disahkan pada periode pertama saya di DPR RI sudah cukup lama. Jadi, Pemerintah Kota Semarang kini mengajukan Raperda Pesantren ini,” ujarnya saat menghadiri Pengajian Majelis Dzikir dan Waosan Burdah Jagagawang Aswaja Kota Semarang di Pondok Pesantren Al Ishlah, Mangkang Kulon, Sabtu (4/10/2025).

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng dorong pengajuan Raperda pondok pesantren untuk membantu dan memajukan lembaga pendidikan tertua itu MOJOK.CO
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng dorong pengajuan Raperda pondok pesantren untuk membantu dan memajukan lembaga pendidikan tertua itu. (Pemkot Semarang)

Sambutan Agustina itu tak pelak disambut riuh tepuk tangan dari para jemaah yang hadir.

Agustina menjelaskan, pengajuan Raperda akan dilakukan melalui mekanisme resmi di DPRD Kota Semarang. Juga akan melibatkan proses uji publik selama enam bulan. Dalam tahap itu, masyarakat, ulama, dan pengasuh pondok pesantren akan diminta memberikan masukan terhadap pasal-pasal yang dibahas.

“Kalau nanti sudah ada Perda mengenai pesantren, pemerintah kota akan punya keleluasaan untuk membantu dan memajukan pesantren, terutama yang kecil dan belum memiliki sumber daya memadai,” terang Agustina.

Kawah Candradimuka yang lahirkan tokoh hebat

Komitmen untuk membantu dan memajukan pesantren itu bukannya tanpa alasan. Selama ini pondok pesantren telah banyak melahirkan tokoh hebat dan luar biasa.

Banyak tokoh nasional yang lahir dari pesantren. Hal ini menunjukkan betapa strategisnya peran lembaga pendidikan tradisional ini dalam pembangunan bangsa.

Pondok pesantren, bagi Agustina, bak Kawah Candradimuka. Di dalamnya para santri ditempat dalam pembentukan karakter, kedisiplinan, dan intelektualitas.

“Dari pesantren-pesantren itu lahir tokoh-tokoh hebat yang luar biasa. Kalau nanti perda dibuat, berbagai kegiatan keagamaan dan kebudayaan bisa lebih terintegrasi,” kata Agustina.

“Pemerintah juga bisa mengadopsi nilai-nilai luhur pesantren untuk memperkuat norma dan budaya masyarakat,” sambungnya.

Termasuk Jagagawang Aswaja. Selama satu dekade lembaga ini dikenal aktif menjaga nilai-nilai moderasi dan persatuan umat di Kota Semarang. Hal semacam ini sudah seharusnya menerima dukungan, kata Agustina.

“Saya berharap, semangat kebersamaan seperti di Jagagawang Aswaja ini bisa terus tumbuh di masyarakat. Pemerintah dan pesantren harus berjalan beriringan dalam membangun karakter bangsa,” pungkas Agustina.***(Adv)

BACA JUGA: Mendorong Dukungan Finansial Layak untuk Guru TPQ, Marbot, hingga Pemandi Jenazah: Selama Ini Berkontribusi Nyata tapi Terabaikan atau Liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2025 oleh

Tags: Aswajajagagawang aswajaperan pesantrenPesantrenpesantren di semarangPondok Pesantrensejarah pesantrenSemarang
Iklan
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Pemkot Semarang kuatkan usulan gelar pahlawan nasional ke KH. Sholeh Darat MOJOK.CO
Kilas

KH. Sholeh Darat Semarang Harusnya Semat Gelar “Pahlawan”: Penyusun Tafisr Al-Qur’an Jawa Pegon-Guru bagi RA. Kartini hingga KH. Hasyim Asy’ari

12 November 2025
Pemkot dan Warga Kota Semarang Berduka atas Wafatnya V. Djoko Riyanto, Suami Wali Kota Semarang MOJOK.CO
Kilas

Pemkot dan Warga Kota Semarang Berduka atas Wafatnya V. Djoko Riyanto, Suami Wali Kota Semarang

10 November 2025
Seorang bapak di Semarang tak tega lihat anak stunting, hindari isu fatherless. MOJOK.CO
Ragam

Awalnya Tak Tega Lihat Anak Sakit hingga Dampingi Istri ke Puskesmas, Lalu Sadar Pentingnya Peran Seorang Bapak

7 November 2025
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, pastikan jaminan sosial bagi pekerja rentan MOJOK.CO
Kilas

Pekerja di Semarang bakal Dapat Jaminan Kesejahteraan Sosial

7 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pemkot Semarang kuatkan usulan gelar pahlawan nasional ke KH. Sholeh Darat MOJOK.CO

KH. Sholeh Darat Semarang Harusnya Semat Gelar “Pahlawan”: Penyusun Tafisr Al-Qur’an Jawa Pegon-Guru bagi RA. Kartini hingga KH. Hasyim Asy’ari

12 November 2025
Pembuka Campus League Futsal Yogyakarta: UNY Pesta Gol, Putri UGM Tak Terbendung MOJOK.CO

Pembuka Campus League Futsal Yogyakarta: UNY Pesta Gol, Putri UGM Tak Terbendung

7 November 2025
Dari Indomaret Point Jakal km 9, menguak fakta orang-orang yang merasa iri hati pada standar orang lain MOJOK.CO

Duduk di Kursi Indomaret Ternyata Juga bikin Orang Makin Nelangsa dan Iri Hati karena Standar Orang Lain

11 November 2025
Di Balik Tangkapan Jitu Kiper Futsal UGM: Cedera di Jari Tangan hingga Doa Orang Tua yang Selalu Mengiringi MOJOK.CO

Di Balik Tangkapan Jitu Kiper Futsal UGM: Cedera di Jari Tangan hingga Doa Orang Tua yang Selalu Mengiringi

8 November 2025
Prof. Masduki & Rimba: Ketika Kekuasaan Menentukan soeharto sebagai Pahlawan

Prof. Masduki & Rimba: Ketika Kekuasaan Menentukan Pahlawan

11 November 2025
5 Barang dan Jasa yang Seharusnya Mulai Dijual Indomaret MOJOK.CO

Indomaret Sebagai Bagian dari Kehidupan Kita Sudah Saatnya Mempertimbangkan Menyediakan 5 Barang dan Jasa dengan Potensi Cuan Ini

8 November 2025
Summer Sale Banner
  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.