Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Hukum

Sultan Minta Kasus Babarsari Tak Dipolitisasi ke SARA

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
5 Juli 2022
A A
sultan soal kasus babarsari mojok.co

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X (kiri) menyampaikan paparan tentang kasus Babarsari di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (05/07/2022). (yvesta ayu/mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Bentrok antarkelompok yang terjadi Sabtu (02/07/2022) yang berlanjut Senin (04/07/2022) di Babarsari semakin berkembang isunya. Konflik tersebut disinyalir menyangkut suku dari kelompok-kelompok yang berselisih. Bahkan muncul isu kelompok tersebut diminta keluar dari kota ini.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X akhirnya menyampaikan komentarnya atas kasus Babarsari. Ditemui di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (05/07/2022), Sultan meminta kasus tersebut tidak dipolitisasi ke isu SARA, terutama konflik antarsuku.

“Nggak perlu mereka [keluar dari jogja]. Mereka warga saya. Kebetulan aspek sukunya lain, itu memang Indonesia tapi dia tinggal di Yogya. Itu berarti bagian dari orang Yogya, kan gitu saya nggak mau membeda-bedakan,” paparnya,

Menurut Sultan, kelompok yang berselisih dalam bentrok di Babarsari merupakan anak-anak daerah lain yang kebanyakan merupakan mahasiswa dan pelajar. Karenanya sebagai rakyat Indonesia, mereka mempunyai hak untuk tinggal dimanapun, termasuk di DIY.

Meski mempersilahkan tinggal di DIY, Sultan kembali menegaskan mereka dilarang melakukan tindakan kekerasan di kota ini. Bila kemudian muncul kerusuhan seperti yang terjadi di Babarsari yang mengakibatkan sejumlah korban luka-luka dan harus dirawat di rumah sakit, para pelakunya harus diproses sesuai hukum yang berlaku.

“Sesuaikan kondisi dia berada di yogya, bukan model kekerasan yang dilakukan [seperti kasus di babarsari]. [Mereka] harus menyesuaikan di mana dia tinggal. Kita masyarakat yang menghargai orang lain, bisa rukun. Ya sudah tindak [tegas] saja bagi mereka yang melanggar pidana. Tegakkan hukum karena sudah terjadi pelanggaran. Karena masyarakat kita ini tidak mengenal kekerasan fisik seperti itu. Kalau mereka memang mau tinggal di yogya atau mahasiswa di yogya,” tandasnya.

Sultan menambahkan, tindakan tegas kepada pelaku kekerasan harus dilakukan karena Indonesia merupakan negara hukum. Pemda DIY tidak mentolerir kekerasan dalam bentuk apapun terjadi di kota ini.

Dicontohkan Sultan, polisi saat ini memproses hukum pelaku kejahatan klitih atau kekerasan jalanan. Karenanya tindakan yang sama harus dilakukan pada pelaku kekerasan dalam kisruh di Babarsari.

“Tindak aja [hukum], nggak usah [ada] pertimbangan lain. Melanggar hukum ya sudah ditindak karena dengan dilakukan itu tidak akan main main. Masak ada korban tidak kita tindak, yang klitih aja kita tindak kok. Jadi kita harus adil untuk menegakkan hukum, jangan pilih pilih,” ungkapnya.

Sebelumnya Kepala Bidang Humas Polda DIY, Komisaris Besar Polisi Yuliyanto dalam keterangannya di Polda DIY, Senin (04/07/2022) mengungkapkan kasus Babarsari merupakan buntut dari kejadian yang terjadi sejak Sabtu 2 Juli 2022 lalu di salah satu pusat hiburan karaoke Glow kawasan Babarsari.

Kejadian bermula saat ada kelompok dari oknum warga L yang berada di pusat hiburan tersebut. Diduga kelompok itu belum membayar di kasir sehingga pihak manajemen tempat hiburan menghubungi bagian keamanan tempat hiburan tersebut yang merupakan bagian kelompok K.

“Kejadian ini bermula di hari Sabtu dini hari, saat itu ada kelompok dari oknum warga L saat selesai ditanya kasir apakah sudah membayar atau belum. Dari kelompok K ini sempat meminta tak ada keributan di lokasi itu tapi ternyata keributan tetap terjadi, dan tiga orang dari kelompok L terluka,” paparnya.

Dari kejadian tersebut, selain tiga orang terluka, tujuh motor dan sejumlah bangunan ruko dirusak. Toko mebel di depan ruko juga ikut dibakar.

Kejadian berlanjut saat kelompok L menyerang sebuah rumah di Perumahan Jambusari, Sleman sekitar pukul 05.00 WIB. Dari penyerangan di Jambusari tersebut, tiga orang dari kelompok K luka-luka dan dirawat di rumah sakit.

Iklan

Kemudian pada Senin (04/07/2022) pagi kelompok K menyambangi markas Polda DIY di kawasan Ringroad Utara. Mereka mempertanyakan proses penyidikan kasus penyerangan di Perumahan Jambusari.

Kemungkinan mereka merasa tak puas dengan jawaban yang diberikan. Mereka lalu menuju kawasan ruko Babarsari karena menilai kelompok L tinggal di area itu sehingga terjadi kericuhan.

Kasus Kericuhan di Babarsari baru mulai mereda saat personil Polda DIY dan Polres Sleman  datang dan menjaga kawasan itu. Polisi pun memeriksa sejumlah saksi dalam kasus tersebut.

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Sehari Setelah Kericuhan Babarsari, Sejumlah Pedagang Belum Berani Buka

Terakhir diperbarui pada 5 Juli 2022 oleh

Tags: BabarsarimalukunttPapuasri sultan HB X
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

Saat Alfamart masuk ke desa terpencil NTT, sumber air bersih bisa dinikmati MOJOK.CO
Ragam

Lika-liku Warga Desa Terpencil NTT: Demi Air Bersih Harus ke Lereng Bukit Terjal, Kini Bisa Alirkan ke Rumah Berkat Gotong Royong

16 Oktober 2025
Rugi Buka SPBU di Papua? DPR Bisanya Cuma Omong Kosong MOJOK.CO
Esai

Rugi Buka SPBU di Papua? Kalau DPR Menantang, Korporasi Bisa Menantang Balik karena DPR Cuma Bisa Melempar Retorika

3 Oktober 2025
Sejarah Indonesia Berisi Kekerasan dan Negara Paksa Kita Lupa MOJOK.CO
Esai

Sejarah Indonesia Berisi Luka yang Diwariskan dan Negara Memaksa Kita untuk Melupakan Jejak kekerasan itu

30 September 2025
Pertama Makan Sate Padang, Kalap Lagi dan Berujung Demam (Wikimedia Commons)
Pojokan

Menyesal Makan Sate Padang di Depok, Kalap dan Rakus Berakhir Malu-maluin dan Malah Demam

7 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.