Warga Internet Indonesia, Berhentilah Merundung SBY - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Esai

Warga Internet Indonesia, Berhentilah Merundung SBY

Desideria Murti oleh Desideria Murti
23 Januari 2017
0
A A
Warga Internet Indonesia, Berhentilah Merundung SBY

Warga Internet Indonesia, Berhentilah Merundung SBY

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

SBY telah kembali. Lagi.

Jokowi boleh jadi online shop darling berkat payung, sarung, sepatu, atau jaket bomber-nya, tapi cuma SBY yang membuat kita selalu ingat untuk tidak lupa berdoa. Masih dengan doa di Twitter, SBY membuat #IndonesiaBerdoa berkat twit berbunyi,

“Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar ‘hoax’ berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang? *SBY*”.

Twit ini muncul kurang dari 24 jam dari peristiwa Jokowi makan dan diskusi bersama Try Sutrisno dan B.J. Habibie. Pada saat Jokowi mem-posting pertemuan itu, netizen Indonesia yang haus keributan justru mengadu kepada SBY. Kok bisa SBY tidak diundang? Gitu-gitu Pepo sepuluh tahun lo jadi presiden, sedangkan Habibie cuma dua tahun. Dengan durasi yang 1:5 begitu, tahu apa Habibie soal pemerintahan dibanding SBY?

Para tukang nyinyir menebak-nebak, kira-kira apa yang akan dilakukan sang mantan setelah peristiwa ini? Sebab, sewaktu Jokowi mengundang Prabowo makan bareng, sang mantan sibuk berpidato ngalor-ngidul sambil berkeringat dingin membela diri (yang menghasilkan hari raya baru untuk Indonesia).

Baca Juga:

LinkedIn Swindler Bakal Nangis Darah! Personal Branding Pasti Hancur dan Kamu Dibenci HRD Sedunia

Bernilai Rp 2,9 Triliun, Jokowi Resmikan Pelabuhan Terbesar di Kalimantan

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

Begitu cintanya netizen Indonesia kepada SBY, belum sepenuhnya lebaran kuda surut, jagat Internet kembali riuh gara-gara Jokowi lagi-lagi mengundang hampir semua ketua partai (yang dianggap) besar, tapi minus SBY. Mengapa SBY tidak diundang lagi? Apakah karena yang diundang itu hanya partai besar saja, dan Demokrat tidak dipandang partai besar? Atau ia memang hanya khusus mengundang partai bukan oposisi? Entah apa maksud Jokowi itu.

Belum lagi pertanyaan itu terjawab, sekarang SBY malah mencuit tentang hoax yang dekat sekali selisih waktu cuitannya dengan pertemuan Jokowi bersama para mantan wapres dan presiden yang masih hidup. (Ya, kecuali sang mantan tersebut).

Soal cuitan hoax tersebut, betul-betul kejam netizen kita ini. Sebagian kecil sih ada yang membela, tapi tidak ada apa-apanya dengan yang merespons negatif. Setelah dianggap sebagai orang tua yang suka ngatur-ngatur anaknya, kini SBY justru dianggap kekanak-kanakan. Seperti anak kecil yang mengadu kepada netizen karena dizalimi Jokowi, begitu.

Sebagai netizen yang dewasa dan bertekad bersama TVRI menjalin persatuan dan kesatuan bangsa, saya ingin menyarankan agar kawan-kawan berhenti merundung SBY. Jangan pula kita menyebutnya Susilo Baper Yudhoyono, jangan sekali-sekali! Biar bagaimana pun beliau adalah presiden keenam kita (kedelapan kalau Sjafruddin Prawiranegara dan Mr. Assaat dihitung). Sebaiknya kita prihatin ingat bahwa SBY pernah berjasa sepuluh tahun memerintah kita dengan stabil.

Sebaliknya, sudah cukup SBY prihatin dengan kita, rakyat jelata yang cuma bisa nyinyir di Internet lemah ini. Tahu apa kita soal lelah dan rasa sakit yang dialami SBY selama menjaga demokrasi di negara ini. Tahu apa kita soal betapa kerasnya SBY bekerja menyelamatkan kita dari krisis 2008 yang mengguncang dunia itu. Apakah kita pernah berpikir bagaimana jika kita ada di posisi SBY? Memerintah dua periode lewat pemilihan presiden langsung demokratis pertama di Indonesia. Dan kemudian diundang pun tidak oleh presiden yang terpilih berkat demokrasi langsung yang juga dibangun oleh SBY itu.

Pahit, saudara-saudara.

Tapi, saya tahu bahwa seruan saya mungkin cuma jadi angin lalu bagi netizen yang gairah hidupnya didasarkan pada fluktuasi konflik dan ejek-mengejek di Internet. Bila sudah demikian, saya bisa apa? Ya, mungkin saya hanya bisa berbagi tips untuk SBY agar bisa berjuang menghadapi warga Internet Indonesia yang tidak tahu balas budi.

Dalam kasus simbol politik, Jokowi ini memang cukup berbahaya. Bagai main tebak-tebakan, Jokowi mempersempit probabilitas untuk masyarakat menebak siapa yang dimaksud. Dengan bahasa tubuh dan simbol politiknya, Jokowi bagai menusuk tanpa pisau, menebas tanpa pedang. Jika Jokowi mengundang si anu dan si itu, maka yang tidak diundang itu titik-titik. Silahkan interpretasikan sendiri.

Dalam hal ini, SBY tidak bisa teriak-teriak Jokowi memfitnah atau melakukan hoax. Bagaimana mungkin? Wong Jokowi ngomong atau menuduh dengan frontal saja tidak. Dia hanya cengengesan saja. Jadi, jika SBY sampai menanggapi, mention maupun no mention, SBY justru terlihat seperti mantan yang terlalu defensif.

SBY seharusnya diam. Sebab, diam dalam politik itu nilainya platinum. Diam menunjukkan bahwa manuver Jokowi tidak ada pengaruhnya. Diam menunjukkan bahwa SBY bergeming menghadapi gosip ini itu.

Mau Jokowi cengengesan sampai koprol pun, jika SBY diam, masyarakat Indonesia yang memiliki amnesia akut ini juga akan segera lupa. Mereka akan beralih membicarakan hal remeh lainnya, seperti klakson bus atau klub malam.

Dan diam terbukti sudah menjadi trik yang sangat, sangat ampuh bagi dua figur publik lain: Megawati dan Dessy Ratnasari.

Yang tidak saya sarankan adalah stage diving menangis. Apalagi sampai membuat video seperti AwKarin. Cukuplah Ahok menjadi bapak air mata tingkat provinsi DKI Jakarta dan cukuplah Jokowi yang jadi Bapak Endorse Indonesia. Kiranya kita belum butuh Bapak Air Mata Nasional atau Bapak Endorse Indonesia Tandingan.

Demikianlah saran singkat saya. Besar harapan saya warga Internet Indonesia bisa lebih bijaksana dan tahu balas budi sehingga SBY tidak perlu mempraktikkan saran ini. Ya Allah, Tuhan YME, kabulkanlah doa ini.

 

Tags: DoafeaturedHabibiejokowisbyTry SutrisnoTuhan YMEtwitter
Desideria Murti

Desideria Murti

Artikel Terkait

LinkedIn Swindler Bakal Nangis Darah! Personal Branding Pasti Hancur dan Kamu Dibenci HRD Sedunia MOJOK.CO

LinkedIn Swindler Bakal Nangis Darah! Personal Branding Pasti Hancur dan Kamu Dibenci HRD Sedunia

10 Agustus 2022
Pelabuhan terbesar di kalimantan mojok.co

Bernilai Rp 2,9 Triliun, Jokowi Resmikan Pelabuhan Terbesar di Kalimantan

9 Agustus 2022
Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
Elon Musk ajak debat CEO Twitter soal akun bot di medsos tersebut

Elon Musk Tantang CEO Twitter Debat Persentase Akun Bot

7 Agustus 2022
elon musk vs twitter mojok.co

Drama Elon Musk dengan Twitter karena Akun Bot

13 Juli 2022
9 Fakta Kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina, Datangi Reruntuhan Apartemen hingga Bawa Pesan untuk Putin

9 Fakta Kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina, Datangi Reruntuhan Apartemen hingga Bawa Pesan untuk Putin

30 Juni 2022
Pos Selanjutnya
Pesan Politik Marjinal

Pesan Politik Agar Tetap Waras ala Band Marjinal

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
Warga Internet Indonesia, Berhentilah Merundung SBY

Warga Internet Indonesia, Berhentilah Merundung SBY

23 Januari 2017
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022
Asrama mahasiswa Sumatra Selatan, Pondok Mesudji dalam sengketa di pengadilan. Mahasiswa menilai ada campur tangan mafia tanah.

Mahasiswa Sumsel di Asrama Pondok Mesudji Jogja Terancam Pergi karena Mafia Tanah

11 Agustus 2022
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022
Sri Sultan Mampu Redam Konflik Pemaksaan Jilbab Secara Taktis, Bukti Jogja (Mungkin) Masih Istimewa MOJOK.CO

Sri Sultan Mampu Redam Konflik Pemaksaan Jilbab Secara Taktis, Bukti Jogja (Mungkin) Masih Istimewa

9 Agustus 2022

Terbaru

Ibu Ruswo: Pembakar Api Revolusi Dari Dapur Umum

7 Fakta Ibu Ruswo, Kurir Rahasia yang Memasok Rokok untuk Para Pejuang

14 Agustus 2022
sim c mojok.co

Susahnya Ujian Sim C: Ini Tipsnya Biar Lulus Menurut Polisi, Ahli, dan Orang yang Gagal Berkali-kali

14 Agustus 2022
Sukarni: Soekarno-Hatta, Rengasdengklok, & Lahirnya Sebuah Republik

Sukarni: Soekarno-Hatta, Rengasdengklok, & Lahirnya Sebuah Republik

14 Agustus 2022
pangkat polisi mojok.co

Memahami Kasus Brigadir J, Ini Golongan Pangkat Polisi yang Perlu Diketahui

14 Agustus 2022
Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie MOJOK.CO

Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie

14 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In