Vaksin Palsu, Kesalehan Visual, dan Ilmu Cicak - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
Home Esai

Vaksin Palsu, Kesalehan Visual, dan Ilmu Cicak

Ridlwan Djogja oleh Ridlwan Djogja
30 Juni 2016
0
A A
Vaksin Palsu, Kesalehan Visual, dan Ilmu Cicak

Vaksin Palsu, Kesalehan Visual, dan Ilmu Cicak

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Suami istri. Lelakinya berjenggot, istrinya berjilbab. Rumahnya besar dan mewah. Ada kolam renang, tempat anak anak bisa bermain air sepuasnya. Di laman facebooknya, menulis status puja puji syukur lengkap dengan mobil SUV terbaru yang atapnya bisa dibuka dari dalam. Sekarang, keduanya meringkuk di penjara. Ditangkap karena terbukti memproduksi sekaligus mengedarkan vaksin palsu.

Betapa luar biasa bisnis abal-abal ini. Omsetnya 100 jutaan per minggu. Dan hebatnya lagi, sudah berlangsung sejak 2003, Bisnis ini sudah berjalan selama 13 tahun. Itu artinya, sejak pak SBY menjabat tahun 2004 hingga purna tugas periode kedua 2014, tersangka ini tak terendus aparat. Hebat. (Duh SBY, jadi selama 10 tahun anda ini ngapain aja? Padahal vaksin palsunya ada, tersangkanya ada, tinggal kita mau kerja apa nggak)

Selain culas karena menipu konsumen, pelaku bisnis vaksin palsu ini juga membahayakan masa depan bangsa. Anak-anak yang seharusnya diberi kekebalan, justru sebaliknya, rawan terkena infeksi karena cairan oplosan yang dibuat tersangka di rumahnya yang magrong-magrong itu. Jahat sekali.

Tega sekali mereka sama anak-anak yang tidak bersalah. Lebih miris lagi, kok ya tega-teganya mereka memberi makan anak-anaknya dari hasil menipu dan memperdaya anak-anak lain yang mungkin usianya sebaya.

Kalau kita baca di laporan media, satpam-satpam di lingkungan perumahan mewah Kemang Pratama Bekasi menceritakan, pasangan tersangka vaksin palsu itu saleh. Setidaknya, mereka bilang, keduanya ramah dan suka beribadah di masjid. Mereka memang ditangkap Bareskrim Polri usai pulang dari salat tarawih.

Baca Juga:

Ekspektasi Hipnoterapi Kayak Dihipnotis Uya Kuya, eh Realitanya Gagal Total

Yang Tidak Kamu Tahu Tentang Antivaksin Dan Mengapa Mereka Ada

Inilah ironi kesalehan visual. Penampakan relijius, jebulnya penipu. Mereka juga bukan satu-satunya yang begitu. Lihat saja para tersangka korupsi kalau usai diperiksa penyidik KPK. Pakai peci hitam. Pakai jilbab, ada juga yang pakai cadar. bahkan mungkin jika diperbolehkan, mereka bisa sampai bawa seperangkat alat sholat ke pengadilan biar salehnya all out, total, tidak setengah-setengah.

Kesalehan visual. Lebih mementingkan penampilan. Atau lebih dari itu, mengupayakan kedok dengan tampilan relijius agar kejahatannya tertutupi. Tampilan Obi Messakh, hati Obituari.

Mereka ini ingin menipu Tuhan. Padahal sudah ditulis dalam kitab suci, bahwa rejeki seseorang itu dijamin Tuhan. Ojo sumelang. Jangan khawatir.

Saya beri contoh. Sebutir garam, kalau sudah diperintahkan Tuhan untuk masuk ke ususnya Agus Mulyadi, maka dia akan rela terombang-ambing di lautan Madura. Menunggu ditambak oleh petani garam Bangkalan sampai jadi kristal. Lalu, diolah dan dikemas di pabrik di Sumenep. Setelah itu dikirimkan ke pasar Kranggan, hingga dibeli oleh karyawan angkringan Mojok. Garam yang dititahkan Tuhan untuk masuk ke usus Agus Mulyadi itu lalu ditaburkan di atas tempe garit, yang kemudian dihidangkan pada sebuah acara buka puasa bersama. Maka begitulah, mulut mesra Agus Mulyadi menggigit tempe, dan garam itu bersorak serta berucap pada Tuhan : “Purna sudah tugasku ya Tuhan, setelah terombang ambing di lautan, berlabuh di usus Agus Mulyadi”.

Itulah rejeki. Takaran, jumlah, hingga cara penyampaiannya sudah diatur oleh Tuhan dengan sangat indah dan proporsional. Begitu pula dengan jodoh. Ojo Sumelang.

Maka daripada mencari jalan yang teramat pintas seperti tersangka vaksin palsu, lebih baik mari mencari rejeki yang berkah-berkah saja. Ingat selalu ilmu cicak. Dia tidak punya sayap, tidak bisa terbang. Hanya merayap di dinding. Lalu Tuhan mengirim seekor nyamuk. Hap, cicak pun kenyang.

Untuk mbak tersangka vaksin palsu, kalau kamu bisa baca artikel Mojok ini dari penjara, mbok ya malu sama jilbabmu itu. Atau setidaknya, malulah sama cicak. Kenapa? Ya karena setidaknya cicak tidak pernah membikin vaksin palsu.

Terakhir diperbarui pada 11 Juli 2017 oleh

Tags: cicakvaksin palsu
Ridlwan Djogja

Ridlwan Djogja

Artikel Terkait

Hipnoterapi Kayak Dihipnotis Uya Kuya - MOJOK.CO

Ekspektasi Hipnoterapi Kayak Dihipnotis Uya Kuya, eh Realitanya Gagal Total

26 Juni 2019
anti_vaksin_Mojok

Yang Tidak Kamu Tahu Tentang Antivaksin Dan Mengapa Mereka Ada

11 Desember 2017
Pos Selanjutnya
Jelita Mengalihkan Jelata

Putri Fadli Zon yang Jelita Alihkan Perhatian soal TKW Jelata di Malaysia

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Vaksin Palsu, Kesalehan Visual, dan Ilmu Cicak

Vaksin Palsu, Kesalehan Visual, dan Ilmu Cicak

30 Juni 2016
Horor Apartemen Tertua di Jogja yang Menghilang dari Ingatan MOJOK.CO

Horor Apartemen Tertua di Jogja yang Menghilang dari Ingatan

26 Mei 2022
Sinar Mandiri melaju di Pantura MOJOK.CO

Melintasi Pantura Bersama Roda Lusuh Bus Sinar Mandiri

21 Mei 2022
makam giriloyo mojok.co

Makam Giriloyo, Rumah Peristirahatan Terakhir Sultan Agung yang Dibatalkan

26 Mei 2022
Rumah milik Mbah Ngadiyo yang jadi tempat syuting KKN di Desa Penari

Cerita Sebenarnya di Rumah Tempat Syuting Film KKN di Desa Penari

25 Mei 2022
mie ayam om karman mojok.co

Mie Ayam Om Karman, Filosofi Meja Terisi, dan Semangat Perantau Wonogiri

22 Mei 2022
gelanggang mahasiswa ugm mojok.co

UGM akan Bangun GIK, Pengganti Gelanggang Mahasiswa

24 Mei 2022

Terbaru

Sungai Aare, Swiss untuk berenang

Orang Swiss Suka Hanyutkan Diri di Sungai pada Musim Panas

29 Mei 2022
buya syafii maarif mojok.co

Melepas Kepergian Buya

28 Mei 2022

Jokowi: Buya Syafii Maarif Sosok yang Menyuarakan Toleransi 

27 Mei 2022
Buya Syafii Maarif

Haedar Nashir Sempat Menemui, Buya Syafii Maarif Ditangani Tim Dokter Kepresidenan

27 Mei 2022
Indonesia Berduka, Buya Syafii Maarif Wafat Jelang Usia ke-87

Indonesia Berduka, Buya Syafii Maarif Wafat Jelang Usia ke-87

27 Mei 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In