Tidak Pernah Mudah Jadi Anak Kedua, Termasuk bagi Ibas Yudhoyono - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal PemiluBARU
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal PemiluBARU
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Esai

Tidak Pernah Mudah Jadi Anak Kedua, Termasuk bagi Ibas Yudhoyono

Haris Firmansyah oleh Haris Firmansyah
12 Maret 2018
0
A A
AHY-Agus-Harimurti-MOJOK.CO
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – SBY merintis dua jalan karier, militer dan politik, yang diteruskan oleh dua anaknya. AHY bertekun di jalan militer, Ibas di politik. Ketika kemudian AHY ikut masuk politik, digadang jadi gubernur dan, sekarang, presiden, kita tahu kutukan nasib anak kedua juga menimpa Ibas Yudhoyono.

Menilik cara Susilo Bambang Yudhoyono membesarkan kedua putranya  membuat saya teringat dengan Son Goku di manga “Dragon Ball”. Seperti halnya keluarga berencana pada umumnya, SBY memiliki dua orang anak, yakni Agus Harimurti Yudhoyono dan Edie Baskoro Yudhoyono. Son Goku punya dua putra juga, Son Gohan dan Son Goten. Namun, Gohan punya cita-cita yang berlainan dengan kemauan sang ayah. Gohan ingin menjadi ilmuwan. Padahal takdirnya sebagai keturunan bangsa Saiya adalah menjadi petarung.

Sebagai ayah, Goku tahu profesi apa yang cocok untuk anaknya. Goku melihat Gohan bisa menjadi petarung yang tangguh jika dilatih dengan tepat. Goku menaruh harapan ke pundak kepada anak pertama untuk menyelamatkan dunia. Maka, Goku pun percayakan pendidikan putra sulungnya tersebut kepada makhluk Namec, Piccolo. Setelah dipelonco habis-habisan oleh Piccolo, Gohan yang cengeng pun berubah menjadi pahlawan yang berjasa atas keselamatan dunia.

Andai saja Goku bersikap lembek terhadap anaknya, Gohan bahkan tidak akan bisa mewujudkan cita-cita menjadi ilmuwan atau profesi apa pun sampai kapan pun karena Bumi sendiri sudah tak tertolong dan hancur. Begitulah seorang ayah. Ayah selalu ingin yang terbaik untuk anaknya. Di saat anak tidak tahu apa yang sebenarnya dia inginkan, ayah pegang kemudi dan mengantarkan ke depan gerbang kesuksesan. SBY yang dikenal sebagai TNI dan politisi, mewariskan jalannya kepada anak-anaknya. AHY berkecimpung di dunia militer dan menjadi tentara, Ibas yang kebagian mengurus Partai Demokrat didampingi oleh orang tuanya.

Kedua pangeran Cikeas dapat pelajaran hard skill yang diturunkan oleh sang ayah. Di TNI Angkatan Darat, AHY melaju cepat. AHY menyabet berbagai prestasi dan penghargaan di jalur militer. Hemat kata, karier militer AHY sangatlah cemerlang.

Ibas pun lancar jaya menyusuri jalan ninjanya di dunia politik. Ibas pernah menjadi Sekretaris Jenderal partai politik termuda di Indonesia. Ibas juga sempat mencatat rekor sebagai anggota DPR RI peraih suara terbanyak se-Indonesia pada pemilihan anggota legislatif tahun 2009.

Baca Juga:

koalisi perubahan

PKS Dukung Pencalonan Anies, Koalisi Perubahan Siap Berlayar?

31 Januari 2023
parpol nasdem

NasDem Klaim Belum Ada Koalisi Perubahan, Gejala Perpecahan?

27 Januari 2023

Namun, rupanya SBY melihat dengan sudut pandang berbeda. Semua ini berawal dari Pilkada DKI Jakarta 2017. Untuk melawan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, AHY rela memutuskan pensiun dini dari karier militer yang sedang lucu-lucunya. Tentunya langkah besar AHY untuk terjun ke ranah politik praktis sudah mendapatkan restu dari SBY. Atau malah SBY yang meminta AHY untuk meneruskan perjuangannya.

Padahal saat itu AHY belum punya pegangan pekerjaan tetap di luar militer. Orang biasa seperti saya, pastilah tidak diizinkan resign oleh orang tua sebelum punya pekerjaan pengganti. Namun, SBY seakan sudah yakin betul anaknya bisa lebih sukses di dunia politik: AHY bisa jadi gubernur DKI Jakarta. Padahal jika mau bersabar sedikit saja, AHY sebentar lagi naik pangkat jadi letkol. Dari sini saya jadi sadar perbedaan mencolok antara keluarga saya dan keluarga Cikeas. Di keluarga saya, kalau mau resign harus menunggu sesudah Lebaran, biar dapat THR dulu.

Berbeda dengan sang adik, AHY masih baru di dunia politik. Di saat AHY baru bisa mengeja kata politik dengan terbata-bata, Ibas sudah pernah memanggil netizen di Twitter dengan seruan, “Wahai rakyatku dan saudara-saudaraku!” Namun, ketimbang Ibas, tetap saja SBY lebih percaya kepada AHY untuk mewakili partai berlambang Mercy di lantai dansa Pilgub Ibu Kota. Apakah keputusan ini diambil oleh Pak Beye berdasarkan respons warganet yang tak terima dipanggil sebagai rakyat dan saudara oleh Ibas?

Jika boleh meminjam sepatu Ibas, saya merasa apa yang dirasakan Ibas yang tiba-tiba disalip kakaknya dalam waktu singkat dan didukung orangtua sangat related dengan apa yang umumnya dirasakan anak kedua. Bagi anak kedua, mendapat kepercayaan orangtua dan meredam dominasi kakak pertama adalah problem seumur hidup. Padahal, kurang berdedikasi apa ia pada orangtua? Pada jalan karier dan cinta yang mereka pilihkan?

AHY kadung terseret arus politik yang deras. Usai kegagalan di pilkada, mulai muncul spanduk “AHY The Next Leader”. Mungkin menurut pembuat spanduk, AHY dinilai tidak berhasil jadi gubernur DKI karena lebih cocok jadi capres. Para pembuat spanduk pun ikut zalim pada anak kedua.

Sesungguhnya sejarah pemimpin Indonesia sudah sangat diskriminatif kepada anak kedua. Lihat, Sukarno anak tunggal, Soeharto juga, Habibie anak pertama, Gus Dur anak pertama, SBY anak tunggal, dan Jokowi anak pertama. Dari tujuh presiden, kita hanya punya satu presiden yang anak kedua: Sang Ibu Banteng.

Ibu Banteng telah menunjukkan jalan, kita yang harus membuktikan dukungan. Demi prinsip keadilan kepada semua anak, ini saatnya kita mendukung seorang capres yang bukan anak pertama. Maka dengan ini, saya memulai deklarasi,

“Kami para anak kedua se-Indonesia, menolak dipimpin anak pertama! Bosen!”

Terakhir diperbarui pada 12 Maret 2018 oleh

Tags: ahyanak keduaanak pertamademokratIbas YudhoyonoPilpres 2019stereotip
Haris Firmansyah

Haris Firmansyah

Pegawai Bank Ibukota. Selain suka ngitung uang juga suka ngitung kata.

Artikel Terkait

koalisi perubahan
Kotak Suara

PKS Dukung Pencalonan Anies, Koalisi Perubahan Siap Berlayar?

31 Januari 2023
parpol nasdem
Kotak Suara

NasDem Klaim Belum Ada Koalisi Perubahan, Gejala Perpecahan?

27 Januari 2023
koalisi perubahan mojok.cp
Kilas

NasDem-Demokrat Saling Serang, Bagaimana Hubungan Koalisi Perubahan ke Depan?

19 November 2022
perempuan anak pertama mojok.co
Uneg-uneg

Uneg-uneg dari Perempuan Anak Pertama

13 November 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya

Partai Berkarya, Sebuah Usaha Membangkitkan Romantisme Zaman Pak Harto

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

po bus mojok.co

5 PO Bus AKAP Terbaik Versi Kementerian Perhubungan 

6 Februari 2023
Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja MOJOK.CO

Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja

4 Februari 2023
AHY-Agus-Harimurti-MOJOK.CO

Tidak Pernah Mudah Jadi Anak Kedua, Termasuk bagi Ibas Yudhoyono

12 Maret 2018
Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja. MOJOK.CO

Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja

4 Februari 2023
Malang Kucecwara Kehormatan Arema FC dan Aremania yang Kini Sirna MOJOK.CO

Malang Kucecwara: Kehormatan Arema FC dan Aremania yang Kini Sirna

8 Februari 2023
Analisis Buruknya Crowd Management Konser Dewa 19 di JIS MOJOK.CO

Analisis Buruknya Crowd Management Konser Dewa 19 di JIS

6 Februari 2023
Erick Thohir Diasuh Glory Hunter Pange dan Tsamara Amany MOJOK.CO

Mempertanyakan Mesin B.E.D.A Erick Thohir Asuhan Pange dan Tsamara Amany yang Nggak Ada Bedanya

3 Februari 2023

Terbaru

Aksi klitih terjadi di titik nol kilometer. MOJOK.CO

Aksi Klitih Kembali Terjadi di Jogja, Pelaku Nekat Bacok Korban di Titik Nol Km

8 Februari 2023
khofifah cawapres

Mendulang Suara Lewat Khofifah

8 Februari 2023
pedagang di harlah 1 abad nu mojok.co

Para Pedagang yang Berburu ‘Berkah’ di Resepsi Puncak Harlah 1 Abad NU

8 Februari 2023
Penemuan kerangka manusia, Rabu (8:2:2023) yang diidentifikasi sebagai Kasijo dievakulasi oleh tim forensik kepolisian. MOJOK.CO

Penemuan Kerangka Manusia di Godean, Berawal dari Mimpi Sarjiman

8 Februari 2023
tim sukses kampanye pemilu

Orang-orang Ini Nggak Boleh Ikut Kampanye Pemilu, Kalau Ngeyel Bisa Kena Sanksi

8 Februari 2023
Spiderman dan Cerita-cerita Menyentuh di Resepsi Puncak Harlah Satu Abad NU MOJOK.CO

Spider-Man yang Jalan Kaki 50 Km dan Cerita-cerita Menyentuh di Resepsi Satu Abad NU 

8 Februari 2023
partai hijau indonesia

Mengenal Partai Hijau Indonesia: Suarakan Isu Lingkungan, Anti Mengultuskan Pemimpin

8 Februari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Podium
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In