Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Sudah Benar, Tambang Batu Bara Harus Dipegang Ormas Keagamaan Terutama PBNU!

Ibil S Widodo oleh Ibil S Widodo
7 Juni 2024
A A
PBNU Memang Sudah Benar Mengurus Tambang Batu Bara MOJOK.CO

Ilustrasi PBNU Memang Sudah Benar Mengurus Tambang Batu Bara. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Bentuk tanggung jawab pemimpin

Padahal jika melihatnya dengan kaca mata positif, dhawuh ini adalah bentuk tanggung jawab pemimpin yang memikirkan masyarakatnya. Meski ya sebenarnya Nahdliyin di akar rumput itu militan sangat untuk memberikan segala yang mereka punya kepada NU. 

Karena orang-orang NU di kampung itu memegang teguh dhawuh KH. Ridlwan Abdullah, “Jangan takut tidak makan kalau mengurus NU. Yakinlah! Kalau sampai tidak makan, datangi aku jika masih hidup. Tapi kalau aku sudah mati maka tagihlah ke batu nisanku.” 

Sistem gotong royong adalah ciri khas NU. Lihat saja di kampung-kampung, di ranting-ranting. Kalau ada hajat besar, orang-orang NU siap sedia dan bahagia memasak berkat dan patungan. 

Bukan lantas obral proposal di sana sini, demi nguri-nguri ajaran mulia para pendiri NU. Yang mereka butuhkan adalah mengurus NU tanpa peduli mereka akan diurus PBNU atau tidak.

Namun, langkah menerima tawaran Presiden Jokowi perihal tambang batu bara tentu menjadi keputusan yang progresif revolusioner. PBNU harus mandiri, supaya tidak ada lagi anasir-anasir kalau PBNU bisa disetir elite-elite politik.

Termasuk pendapat keliru Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Ibu Siti Nurbaya. Beliau mengatakan lebih baik ormas itu menjalankan bisnis secara profesional daripada setiap hari mengajukan proposal. Ini tidak benar, proposal yang diajukan ormas adalah ikhtiar untuk menyelamatkan dana supaya diserap oleh organisasi yang tepat, bukan dikantongi garong-garong yang berkeliaran bebas.

Percayalah, PBNU tidak akan merusak lingkungan

Mei 2015, PBNU mengeluarkan putusan bahtsul masail. Isinya, mengharamkan terhadap eksploitasi berlebihan kekayaan alam sehingga menimbulkan mudharat yang lebih besar ketimbang maslahat-nya. Hukum haram ini terletak bukan pada sisi legalitasnya, tetapi pada dampak yang ditimbulkan. 

Putusan bahtsul masail ini berangkat dari keprihatinan para kiai. Mereka prihatin melihat kerusakan alam luar biasa. Apalagi dibarengi dengan pencemaran lingkungan. Misalnya seperti lubang-lubang raksasa di Kepulauan Riau, Papua, Kalimantan, Aceh, dan Sidoarjo akibat eksploitasi alam berlebihan.

Jika PBNU memegang tambang batu bara, tentu kita tidak perlu mengkhawatirkan konflik agraria dan kerusakan lingkungan. PBNU pasti tidak akan menambah jumlah konflik agraria struktural, yang pada 2023 menurut data Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) terjadi 32 konflik yang berdampak terhadap 48.622 keluarga di 57 desa.

Hal tersebut juga sudah ditegaskan Gus Yahya jika PBNU tidak mau disodori konsesi tambang yang merugikan warga. Artinya, akan ada komitmen serius untuk menjaga lingkungan dan menghindari konflik agraria. 

Lagian, tidak mungkin PBNU mengeksploitasi alam. Sebaliknya, PBNU akan memanfaatkan alam sebagaimana sesuai ajaran agama. PBNU akan menjadi contoh pengelola tambang yang baik dengan dakwah-dakwah untuk menyadarkan para pemain tambang untuk segera melakukan pertobatan ekologis.

Tudingan PBNU tidak cocok mengelola tambang batu bara itu perlu diluruskan. Seperti yang diungkap Gus Yahya, Bendahara Umum PBNU adalah pengusaha tambang. Tentu Bendum tersebut tentu kompeten dan memiliki jaringan bisnis yang mumpuni. 

Saatnya warga nahdliyin berpindah dari mempelajari batu akik, ke batu bara

Seseorang guru dhawuh, “bersiaplah”. Maka sebaik-baiknya yang dapat dilakukan Nahdliyin hari ini adalah mempersiapkan diri menjadi bagian dari pemilik tambang. Nahdliyin harus memulai untuk belajar soal produk-produk pertambangan dan mulailah meninggalkan dunia batu akik.

Sebab, batu akik tak mahal harganya jika tidak ada “isi” atau fafifuwaswewosnya. Sementara itu, hasil tambang akan selalu berharga dan hanya bisa digali dengan besi bukan aji-aji.

Iklan

Bersiaplah menjadi reseller batu bara, reseller nikel, atau penjual tembaga. Teruslah menjadi tameng dan pembela untuk PBNU, walau sebenarnya NU akan terus baik-baik saja meski tak punya bisnis berupa tambang.

Penulis: Ibil S Widodo

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA PBNU Ciptakan Kegelisahan, Nahdliyin Minta Fokus Pada Pengawasan Kekuasaan dan analisis menarik lainnya di rubrik ESAI.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 7 Juni 2024 oleh

Tags: Bahtsul MasailGus YahyajokowiKH. Ridlwan AbdullahNahdlatul Ulamanahdliyinnupbnupbnu tambangtambangtambang batu baratambang pbnuyahya cholil staquf
Ibil S Widodo

Ibil S Widodo

Manusia bodoh yang tak kunjung pandai. Penulis di bolehmerokok.com.

Artikel Terkait

Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Apa yang Terjadi Jika Muhammadiyah Tidak Pernah Ada? MOJOK.CO
Esai

Fakta Menyeramkan Jika Muhammadiyah Tidak Pernah Lahir di Indonesia

5 Oktober 2025
Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi.MOJOK.CO
Aktual

Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi

7 Maret 2025
3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini MOJOK.CO
Esai

3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini

26 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.