ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Esai

Pak Menristek, Download Grindr Yuk!

Isidorus Rio Turangga Budi Satria oleh Isidorus Rio Turangga Budi Satria
25 Januari 2016
0
A A
Pak Menristek, Download Grindr Yuk!

Pak Menristek, Download Grindr Yuk!

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Berita soal seruan dari Bapak Menteri Riset dan Teknologi bahwa kaum LGBT tidak selayaknya masuk ke kampus adalah nikmat hari Minggu yang luar biasa. Seruan ini sejajar level jantannya dengan ajakan macho George Bush pascatragedi 9/11. Sama pula jantannya dengan bapak-bapak polisi yang pemahaman akan undang-undang begitu hebat sampai lupa beda antara ‘berhenti’ dan ‘parkir’.

Pak Menristek harusnya sadar, gerakan kaum gay untuk menguasai kajian sosio-kultural saat ini sudah begitu massif. Kalau mereka mau, mereka bisa menggerakkan revolusi dengan semangat yang sama seperti semangat Che Guevara di Amerika Latin. Semangat revivalis. Semangat perlawanan terhadap penindasan. Bagaimana tidak merasa tertindas, lha wong masuk kampus saja dilarang hanya karena orientasi seksual. Hak pendidikan bagi seluruh rakyat itu bagaimana ceritanya?

Daripada sibuk memikirkan tugas kampus sebagai penjaga moral dan nilai luhur bangsa, ada baiknya Pak Menteri fokus pada hal-hal yang sesuai dengan bidang Bapak. Misalnya dengan mendorong anak-anak muda menciptakan teknologi-teknologi baru untuk kemajuan bangsa, tak peduli apa pun orientasi seksual mereka. Bapak ini Menteri Riset dan Teknologi lho, bukan Menteri Penjaga Moral dan Nilai Luhur.

Bapak tentu tahu, teknologi komputer yang berkembang dewasa ini berhutang besar kepada seorang gay bernama Alan Turing. Apa, Bapak belum tahu? Nonton film The Imitation Game ‘gih, Pak.

Beberapa malam lalu, ketika memutuskan menginap di kosan teman yang kebetulan seorang gay, saya justru makin terbuka dengan dengan pemikiran bahwa terlepas orientasi seksual mereka yang DIANGGAP menyimpang, mereka juga manusia. Merasakan cinta. Punya mimpi. Punya nafsu. Punya hak hidup. Dan punya banyak hal yang dimiliki manusia ‘normal’ pada umumnya. Bedanya ya hanya itu tadi, mereka menyukai sesama jenis. Mereka hanya bisa jatuh cinta pada sesama jenis.

Mencintai dan dicintai itu normal kan, Pak? Manchester United yang membosankan betul itu saja masih banyak dicintai suporternya kok. Mbok mereka saja yang ditertibkan. Mereka itu sombong dan congkak. Semboyannya saja “Not arrogant, just better”. 

Baik, fokus ke cerita teman saya yang gay ya.

Jadi, saya yang sudah mendaku cukup melek teknologi dibuat terheran-heran kala teman saya yang gay ini asyik-masyuk dengan gawai pintarnya sambil senyum-senyum. Saya yang memiliki tingkat rasa ingin tahu yang tinggi layaknya para netizen nan mulia pun jadi curiga. Selidik punya selidik, teman saya ini ternyata sedang asyik chatting dan cuci mata dengan sebuah aplikasi bernama Grindr.

Grindr ini ternyata sudah cukup populer, dan saya justru baru tahu, Pak. Bapak sudah tahu, belum? Aplikasi yang bisa diunduh gratis dari iOS dan Android ini adalah aplikasi yang KHUSUS untuk kaum gay. Ada layanan chatting dan, layaknya media sosial pada umumnya, aplikasi ini juga memudahkan para pria-pria gay untuk stay connected dan merasa dekat satu sama lain.

Di tengah masyarakat kita yang masih keukeuh percaya bahwa menjadi gay adalah sebuah penyakit, aplikasi ini yang justru memberi tempat bagi para gay untuk berinteraksi dan berkenalan dengan banyak pria-pria gay di luar lingkaran hidup mereka. Sementara kita masih belum bisa untuk tidak melihat mereka dengan pandangan miring, selalu dengan tatapan curiga dan pada akhirnya tidak ada tempat yang ramah bagi mereka di negeri ini. Kadang saya merasa malu, kenapa spesies saya sukses berevolusi dari monyet menjadi manusia. Mending saya tetap di Galapagos saja dan menunggu penemu teori evolusi jilid baru selepas era Darwin, Pak.

setelah mengintip cara kerja dan pemakaian Grindr, saya jadi tahu aplikasi ini bisa membantu menemukan siapa saja pria-pria gay di lingkungan sekitar tinggal kita dengan mudah. Misal begini, Anda tinggal di Jakarta dan ingin berinteraksi dengan pria gay di sekitar Jakarta, itu bisa mudah ditemukan dengan search melalui Grindr. Anda bisa dengan mudah menemukan pria-pria gay yang ingin Anda ajak berkenalan, ngobrol atau banyak lagi hal lainnya. Dari orang yang berjarak 10 kilometer, 5 kilometer sampai 100 meter dari rumah Anda, bisa mudah ditemukan dengan Grindr ini. Ya mirip-mirip dengan banyak aplikasi lainnya, seperti WE Chat dan sejenisnya. Aplikasi ini, berdasar testimoni teman saya yang gay, membantunya untuk tidak merasa terasing, dan membuatnya merasa diterima oleh masyarakat dengan cara yang lebih nyaman dan aman.

Grindr ini memang khusus untuk gay, Pak. Tidak perlu ada ketakutan berlebih bahwa aplikasi ini akan mengubah pria straight menjadi gay. Santai saja.

Jadi, Pak Menteri, kapan mau download Grindr?

Terakhir diperbarui pada 18 Juli 2017 oleh

Tags: Alat TuringfeaturedGayGrindrLGBTMenristekMenristek LGBT
Iklan
Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Dulu nulis bola. Sekarang nulis tekno.

Artikel Terkait

Gym di Malang Jadi Incaran Cowok Gay MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Ngeri Nge-Gym di Malang, Jadi Incaran Cowok Gay Agresif hingga Dapat DM Membagongkan

7 Maret 2024
Dubes RI untuk Vatikan: Gereja Katolik Tidak Akan Mengakui Perkawinan Sejenis MOJOK.CO
Aktual

Dubes RI untuk Vatikan: Gereja Katolik Tidak Akan Mengakui Perkawinan Sejenis

21 Desember 2023
The 1975 mojok.co
Hiburan

Luapan Kekecewaan Fans The 1975: ‘Please Jangan Aneh-aneh, Orang tuh Nggak Segampang Itu Ketemu Kamu’

4 Agustus 2023
Lightyear
Hiburan

Ada Unsur LGBT, Indonesia dan 13 Negara Tolak Tayangkan Lightyear

14 Juni 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Fakultas Ilmu Administrasi UI.MOJOK.CO

Fakultas Ilmu Administrasi UI Dianggap “Redflag” Gara-gara Ulah Mahasiswanya, Benarkah Demikian?

9 Juni 2025
cikarang.MOJOK.CO

Ironi Cikarang, Favorit Perantau Cari Kerja tapi Banyak Warganya Susah Dapat Kerja: “Nganggur di Negeri 1.001 Pabrik”

10 Juni 2025
Tak Berniat Jadi Penulis, Tapi Hidup Berubah Karena Menulis | Semenjana Eps. 16

Tak Berniat Jadi Penulis, Tapi Hidup Berubah Karena Menulis | Semenjana Eps. 16

10 Juni 2025
Mahasiswa baru kesel hadapi dosen tua MOJOK.CO

Serba Salah Mahasiswa Hadapi Dosen Tua Kolot: Bikin Tugas Bagus Dituduh Plagiat kalau Jelek Dicap Goblok, Cuma Mau Benar Sendiri

8 Juni 2025
Ditolak kampus unair dan sukses di UPN Veteran Jawa Timur berkat briket arang. MOJOK.CO

Pernah Ditolak Unair, Kini Jadi Mahasiswa Berprestasi di Kampus Nggak Favorit usai Bikin Bisnis yang Ramah Lingkungan

13 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.