Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Pilih Mana: Jadi Lulusan SMA dan Kuliah lalu Kerja Jadi PNS, atau Jadi Lulusan SMK tapi Kerja di LN?

Suryagama Harinthabima oleh Suryagama Harinthabima
24 Oktober 2024
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Lewat artikel ini kamu akan menemukan bahwa nyatanya, lulusan SMK dan kerja di LN memberi jaminan kehidupan dan karier yang menjanjikan.

Di era 90 sampai 2000an, berita tentang TKI apalagi TKW kerap identik dengan perlakuan keji dari majikan. Mereka dikunci di kamar, mendapat bentakan, disiram air panas, disetrika, dan sederet penyiksaan lainnya. 

Citra tentang TKI dan TKW di mata saya, saat itu, kok pedih sekali. Belakangan, berkat media sosial, kita paham kalau kabar semacam ini hanya secuil dari situasi sebenarnya. Sebaliknya, dengan berbagai kisah dan pengalaman yang muncul, kini kita malah bisa jadi iri. Banyak dari kita yang kini iri dengan mereka yang setelah sekolah atau kursus, bisa kerja ke LN, memperkaya tabungan, dan pengalaman hidup.

Nyambi jadi english speaking partner, beberapa kali saya dapat siswa atau rekan yang kerja di LN, atau sedang proses untuk ke sana. Atau nggak perlu jauh-jauh deh, anak penjual angkringan di rumah saya pun akhir bulan ini akan berangkat ke Jepang. Lulusan SMK, dia sudah di-training dan diterima kerja di sebuah perusahaan makanan di sana.

Persepsi negatif terkait anak SMK

Terlepas dari perlakuan keji terhadap beberapa TKI/TKW tadi, ada banyak cerita positif dari mereka. Berbagai cerita positif tersebut mampu mengubah banyak persepsi. Tidak hanya tentang kehidupan TKI di LN, tapi juga terkait pilihan pendidikan selepas lulus SMP. 

Dulu, saat hendak lulus SMP, tidak pernah tebersit di benak saya tentang kemungkinan lanjut sekolah di SMK. Di keluarga saya pun tidak pernah ada obrolan tentang ini. 

Kalau ngomong jujur dan ini tanpa bermaksud menyinggung siapa saja, ya. Dulu, pola pikir kami berkata bahwa alasan orang memilih SMK itu umumnya karena kurang mampu berkompetisi secara akademis di SMA. Makanya mereka memilih untuk melatih keahlian. 

Untuk masuk ke SMA, perlu kemampuan akademis yang, nantinya, menjadi bekal untuk lanjut ke universitas. Selalu, orientasi kami adalah kuliah. Saat itu, kami memandang SMA, bukan SMK, yang mampu mengasah mengasah kemampuan akademis.

Punya karier cemerlang kalau kuliah di univ favorit

Baru-baru ini, saya membaca sebuah postingan ramai seseorang di Threads (mungkin di X/Twitter ada juga) yang bersikeras. Kelak, kalau anaknya sudah besar, dia hanya mau anaknya itu kuliah di UI, ITB, atau Prasetiya Mulya kalau tidak salah ingat. 

Dia menilai hanya lulusan kampus-kampus itulah yang berkualitas dan kariernya cemerlang di perusahaan. Ya, sah-sah saja. Tapi, semakin kemari, dalam rangka membangun prospek kerja di masa depan secara umum, mau lanjut kuliah, semakin ada elemen overrated-nya. Termasuk kuliah di universitas favorit.

Pertama, jalur penerimaannya makin banyak. Ada persepsi yang melekat di sebagian orang. Bahwa mereka yang masuknya tidak melalui jalur reguler, pasti kualitasnya diragukan. Apalagi kalau ternyata lulusan SMK, bukan SMA.

Entah itu benar atau tidak. Yang jelas, jalur ini ada karena mahasiswa harus memberikan kontribusi lain. Misalnya uang masuk atau UKT lebih mahal.

Kedua, biaya kuliah universitas favorit, khususnya yang negeri itu, makin mahal. Ya kan? Bahkan katanya bisa nyaingin biaya kuliah di universitas swasta. 

Ketiga, fenomena yang udah kejadian dari dulu. Kuliahnya jurusan apa, besok keterima kerjanya di bagian atau perusahaan apa. Misal, sarjana pertanian kerjanya di bank. Apalagi kalau lulusan kejuruan sebuah SMK yang tidak terkenal.

Iklan

Terakhir, banyak dari ilmu kuliah itu sekarang bisa diperoleh gratis di platform seperti YouTube. Ada juga platform yang berbayar tapi tentunya tidak semahal uang kuliah seperti Coursera, misalnya.

Baca halaman selanjutnya: SMK juga bisa menjamin karier cemerlang.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 24 Oktober 2024 oleh

Tags: kerja di jepanglulusan smalulusan SMKprospek lulusan SMKSMK
Suryagama Harinthabima

Suryagama Harinthabima

Pekerja lepas.

Artikel Terkait

Adik rela berkorban memupus mimpi kuliah dan jadi sarjana PTN gara-gara kakak sendiri MOJOK.CO
Ragam

Wong Liyo Ngerti Opo: Adik Korbankan Mimpi Kuliah PTN, Biar Kakak Saja yang Jadi Sarjana sementara Adik Urus Orang Tua

25 November 2025
Lulus SMA dirundung karena jualan toge di pasar tradisional Tuban. Dianggap kurang usaha padahal masih muda alias gen Z. MOJOK.CO
Ragam

Lulusan SMA Dihina: Masih Muda tapi Cuman Jadi Pedagang Pasar. Tak Peduli yang Penting Bukan Beban Keluarga

6 November 2025
Jadi penjual taoge di Tuban usai lulus SMA karena tak mampu membangun karier di Sidoarjo. MOJOK.CO
Ragam

Gagal Membangun Karier di Sidoarjo, Putuskan Pindah ke Tuban untuk Buka Usaha Sendiri hingga Raup Gaji Melimpah

5 November 2025
Lulusan SMA ditolak kerja 300 kali, kini ingin kuliah S1. MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Pahit Lulusan SMA Ditolak Kerja 300 kali karena Dianggap Sok Tahu, Kini Sudah Nggak Mau Dibodohi dan Pilih “Upgrade” Diri

7 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.