Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Kualitas Pembalut Inggris yang Nggak Ada Seupil-upilnya dari Pembalut Indonesia

Jamaliatul Badriyah oleh Jamaliatul Badriyah
9 Maret 2019
A A
ilustrasi Proses Menemukan Pembalut Paling Nyaman, Sebuah Jalan Terjal yang Panjang mojok.co

ilustrasi Proses Menemukan Pembalut Paling Nyaman, Sebuah Jalan Terjal yang Panjang mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Di bidang pendidikan, ekonomi, politik, dan lain-lain Indonesia boleh kalah sama Inggris, tapi kalau soal kualitas pembalut, Inggris cuma medioker. Suampah.

Kalau saya bilang Inggris, apa yang ada di benak sodara-sodara?

Mungkin sodara-sodara bakal bilang itu negara maju lah, negaranya David Beckham lah, negaranya Emyu lah, tapi you know what, ini negara kalah jauh dari negara kita tercintah dalam hal kualitas pembalut.

Yup, ini bener.  Iya pembalut, itu lho yang sama warga negara berflower kita ini sering disebut softex meskipun mereknya Charm, Laurier, atau Kotex.

Nah, kalau dari kita sering banget malu mengakui sebagai warga negara Indonesia, untuk urusan perpembalutan ini kita pantas menepuk dada karena negara kita jauh lebih maju dibandingkan Inggris.

Di bidang-bidang lain kayak pendidikan, ekonomi, atau politik kita memang kalah jauh, tapi kalau soal pembalut, kualitas pembalut Inggris mah cuma klub medioker di hadapan pembalut Indonesia. Yah, jika diibaratkan mungkin kayak perbandingan antara Real Madrid sama Persipa Pati lah.

Soalnya di Inggris ini, mencari pembalut yang pas di pantat itu benar-benar tak semudah membalik telapak tangan. Lika-liku yang harus dihadapi sangat panjang dan kompleks. Bahkan kadang sampai menguras air mata saking pilunya. Hiks.

Nah, berikut ini beberapa pengalaman yang menunjukkan rendahnya kualitas pembalut di Inggris.

Pembalut tanpa subsidi pemerintah

Kalau waktu sekolah dulu kita diajari bahwa kebutuhan pokok manusia itu terdiri dari sandang, pangan, dan papan maka kemungkinan besar yang bikin materi itu bukan perempuan.

Tahu sendiri kan kalau pembalut a.k.a softex ini termasuk salah satu kebutuhan pokok perempuan juga. Ya kali kita masih pakai kain yang dilipat-lipat macam jaman nenek moyang kita dulu. Kan nggak banget lah yaw…

Nah, karena ini kebutuhan pokok, harusnya kan Pemerintah Inggris ngasih subsidi gitu ya terutama buat sobat misquen kayak kita. Soalnya, di Inggris ini harga pembalut benar-benar mahal sekaleee.

Jangan tanya berapa pasti kisaran nominalnya. Label harganya di supermarket saja bisa bikin saya sakit kepala dan mata berkunang-kunang. Sebagai perbandingan biar kamu bisa ikutan pusing bareng saya, satu pak pembalut isi 10 yang paling murah saja harganya sama dengan harga ayam 1 kilo.

Sekarang gimana coba buat emak-emak kayak saya gini? Ya kan saya jadi mikir, itu duit buat beli pembalut apa beli ayam aja ya? Duh, duh, dasar Pemerintahan Inggris ini memang darurat subsidi pembalut berkualitas.

Pada nggak bisa terbang

Kalau di Indonesia, pembalut pakai sayap kan pemandangan yang biasa. Bahkan konon ada yang pernah lihat pembalut di Indonesia migrasi ketika musim berganti. Mana pakai formasi V lagi terbangnya.

Iklan

Nah di Inggris sini, saya harus melek sampek mata rasanya mau copot buat nyari pembalut yang bisa terbang. Jarang banget ada pembalut yang ada sayapnya. Nggak keren banget kan? Dan siap-siap aja dengan harga yang tentunya lebih mahal kalau mau yang bisa terbang. Apalagi yang bisa migrasi segala.

Perekatnya nggak lengket, Buk

Masih lanjut masalah pembalut dengan sayap di atas. Sekalinya ketemu pembalut yang ada sayapnya, pas mau dipakai ternyata perekatnya nggak nempel. Hedeh, kan huashem. Akan tetapi saking kreatifnya saya sebagai warga negara +62, saya pakai dobeltip dong. Kreatif kan?

Asal kamu tahu aja nih, pembalut di Inggris dengan perekatnya yang nempel-tak-mau-tapi-mau-copot-segan ini nggak hanya terjadi pada pembalut yang ada sayapnya doang. Hampir semua jenis pembalut di Inggris ini nggak pada mau nempel.

Pernah nih suatu ketika saya merasa kok ada yang ngganjel di paha saya. Begitu saya cek, ya ampyun…. Itu pembalut udah lengser dan jatuh sampai ke paha. Untungnya saya pakai legging, bayangkan kalau nggak, itu roti berselai bisa turun sampai ke jalanan dan jadi headline surat kabar.

Mau cari yang slim? Siap-siap bocor

Nah, bagi generasi papan atas perpembalutan di Indonesia sudah diciptakan pembalut yang tipis banget yang nggak bikin pantat kita kayak Doraemon. Tentu setelah dengan penelitian bertahun-tahun dan teknologi super canggih. Sayangnya, yang begitu-begitu jangan harap bisa menemukan teknologi yang sama di sini.

Sebagai perbandingan, di Indonesia saya selalu pakai pembalut merek Charm yang wing dan slim. Dan seumur-umur nggak pernah mengalami kebocoran. Waktu saya sampai di Inggris, otomatis saya cari pembalut yang slim dong.

Waktu saya buka. Hm, udah punya perasaan nggak enak lihat produknya. Ya bayangkan aja, iya slim sih, tapi bentuknya tuh cuma kayak kain kasa dua lapis yang ditumpuk. Dalam hati saya masih berbaik sangka, ini kan negara forward bukan negara berflower, pastinya lebih canggih dong. Masa bisa menang Perang Dunia II, nggak bisa bikin pembalut yang berteknologi tinggi yaa kaaaan?

Dengan pedenya saya pakai itu ke kampus. Hasilnya? Teman laki-laki saya bilang kalau saya harus segera ke kamar mandi karena urgent. Begitu menyadari apa yang terjadi, rasanya saya pengen melepas kepala saya dan membuang muka saya jauh-jauh dari Pulau Britania Raya ini.

Nggak skin-friendly

Entah bahan apa yang mereka pakai buat bikin pembalut tapi—beneran—sangat nggak skin-friendly.

Padahal di Indonesia, saya cocok dengan jenis dan merek pembalut apa saja. Namun di sini, saya sudah mencoba 9 jenis pembalut dan nggak ada yang cocok sama kulit saya.

Semuanya bikin gatal dan rasanya kasar banget. Sampai suami saya menyarankan saya pakai pospak macam yang dipakai bayi karena dia saking keselnya lihat saya marah-marah mulu tiap habis beli pembalut.

Akhirnya, waktu datang bulan jadi waktu yang menyebalkan karena dua hal. Udah emosi susah dikontrol saat datang bulan, masih harus berjuang melawan kegatalan akibat kualitas pembalutnya yang medioker. Ya Tuhaaan.

Nggak kreatif

Dibandingkan di Inggris, produsen pembalut di Indonesia jauh lebih kreatif. Oleh karena itu, saya sampaikan terima kasih yang terdalam kepada semua produsen pembalut di Indonesia yang membuat pembalut menjadi sangat nyaman.

Di Indonesia dengan mudah kita menemukan berbagai bentuk pembalut. Dari yang tebel atau yang setipis ATM, mau yang bisa terbang karena pakai sayap atau enggak, atau mau yang panjang kayak cerita cinta yang akhirnya ditinggal rabi. Bahkan mau yang mau dipakai di waktu malam atau siang aja ada macamnya.

Akan tetapi, di Inggris sini, produsen pembalutnya kayaknya nggak secanggih Indonesia soal kualitas pembalut. Sumpah, nggak kreatif banget. Udah mereknya terbatas, jenisnya pun nggak banyak macemnya. Bahkan sampai sekarang saya cari yang long belum juga ketemu-ketemu.

Susahnya cari pembalut di Inggris kok ya udah kayak cari jodoh aja. Nggak ketemu-ketemu. Sekalinya ketemu, eh, kok ya ternyata nggak cocok-cocok amat.

Dari segala macam permasalahan itu, sudah seharusnya Pemerintahan Inggris ini perlu melakukan studi banding ke Indonesia, terutama di bidang pengembangan kemajuan teknologi pembalut kayak gini.

Jadi walaupun Indonesia bukan negara yang maju-maju amat, kalau untuk urusan kualitas pembalut, Indonesia itu bisa dibilang merupakan negeri superpower. Apalagi cuma di hadapan produk pembalut Inggris yang nggak ada seupil-upilnya itu.

Terakhir diperbarui pada 9 Maret 2019 oleh

Tags: David BeckhamIndonesiaInggrispembalutpembalut Indonesiapembalut InggrisReal Madrid
Jamaliatul Badriyah

Jamaliatul Badriyah

Lahir di Pati, tinggal di Inggris.

Artikel Terkait

kerja sama indonesia prancis.MOJOK.CO
Sosial

Indonesia-Prancis Teken Kerja Sama Perfilman di Candi Borobudur, Angin Segar Industri Sinema Tanah Air

29 Mei 2025
Irfan Afifi: Kalau Tidak Ada Tanda Maju, Mengapa Indonesia Tidak Pilih Mundur Saja?
Video

Irfan Afifi: Kalau Tidak Ada Tanda Maju, Mengapa Indonesia Tidak Pilih Mundur Saja?

26 Maret 2025
bti, petani, tani.MOJOK.CO
Ragam

Rumus “3S-4J-4H” Wajib Dijalankan Pemerintah Kalau Mau Petani di Indonesia Maju

28 Januari 2025
Irfan Afifi: Orang Jawa Punya Skill Berpura-pura sehingga Cocok dalam Berpolitik
Video

Irfan Afifi: Orang Jawa Punya Skill Berpura-pura sehingga Cocok dalam Berpolitik

8 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.