Kenapa Komik Siksa Neraka Lebih Diminati Ketimbang Komik Nikmatnya Surga? - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Esai Khotbah

Kenapa Komik Siksa Neraka Lebih Diminati Ketimbang Komik Nikmatnya Surga?

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
9 November 2018
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Fanshuri meletakkan komik siksa neraka di hadapan Gus Mut.

“Ini lho, Gus. Gara-gara komik ini, keponakan saya jadi nggak bisa tidur berhari-hari,” kata Fanshuri.

“Komik apaan sih, Fan?” tanya Gus Mut bingung sambil mengambil komik tipis itu.

“Ya itu, komik yang dulu dijual sama abang-abang jualan mainan depan sekolah. Sekarang sih agak susah carinya. Kebetulan aja kemarin di alun-alun ada pasar malam, bapaknya keponakan iseng beli buat nostalgia. Eh, tahu-tahu anaknya ikut baca. Malah jadi trauma sekarang,” kata Fanshuri.

Gus Mut yang diajak bicara malah asyik membaca komik siksa neraka yang tadi dibawa Fanshuri dengan santai.

Baca Juga:

Manga One Piece Rayakan Ultah ke-25, Akan Ungkap Rahasia di Saga Terakhir

Eko Nugroho: Perupa dengan Medium Rupa-Rupa dan Kesenangan yang Keras Kepala

Rahasia Rental Komik di Jogja yang Bertahan Tanpa Perlu Menahan Kartu Identitas

“Woy, woy, Gus. Ndengerin nggak sih?” tanya Fanshuri.

Gus Mut cuma manggut-manggut sambil bolak-balik halaman komik.

“Biangane, malah mau dikhatamin,” kata Fanshuri kesal.


“Hehehe,” Gus Mut ketawa kecil tanpa merasa berdosa. “Mendadak jadi kepingin nostalgia juga nih baca komik ini. Dulu waktu kecil sering baca juga.”

Fanshuri sedikit tersenyum mendengarnya. “Oalah, Gus, Gus… Ke sini mau minta pendapat soal komik ini malah dinikmati sendiri.”

“Ya kan kadang untuk jadi pengamat kita perlu memosisikan sebagai penikmat juga. Supaya paham betul masalahnya apa,” kata Gus Mut, masih menikmati komik siksa neraka.

“Ealah, alasan aja, Gus, Gus.”

Gus Mut tertawa. Namun masih sambil asyik membaca.

“Tapi kenapa buku komik siksa neraka kayak begini bisa lebih terkenal dan laku ketimbang komik nikmatnya surga ya, Gus? Coba deh kalau kita ingat-ingat lagi masa kecil kita. Meski aku dulu pernah juga baca komik nikmatnya surga, sekarang sama sekali nggak ingat isinya apa. Tapi kalau komik ini, sampai udah setua gini juga aku ingat betul gambaran-gambarannya. Seremnya masih kebayang,” kata Fanshuri.

Gus Mut manggut-manggut lagi. Kali ini dipercepat membacanya, langsung ke bagian akhir. “Oh, di halaman-halaman akhir gambaran surganya ada juga ya di komik ini,” kata Gus Mut tiba-tiba tanpa merespons omongannya Fanshuri.

“Ini gimana sih? Aku ngomong ternyata nggak didengerin,” kata Fanshuri.

“Nggak, Nggak, Fan. Aku denger kok,” kata Gus Mut sambil meletakkan komik tersebut.

“Ya kalau ndengerin terus gimana? Menurut Gus Mut, kenapa kok kita malah penasaran sama komik kayak gitu ketimbang komik satunya yang ngomongin surga?” tanya Fanshuri.

“Mungkin karena gambaran surga itu sebenarnya nggak terlalu menarik sih buat orang kayak kita,” kata Gus Mut sambil bersandar di tempat duduknya.

“Hah? Nggak menarik gimana? Maksud Gus Mut, kita yang tertarik baca komik siksa neraka itu nggak tertarik gitu sama surga? Wah, hati-hati lho, Gus. Bukannya itu malah jadi sombong kalau ngomongnya begitu?” tanya Fanshuri.


“Bukan, bukan gitu maksudku, Fan. Maksudku apa sih gambaran soal surga yang nggak kita lihat langsung di negara ini? Sungai jernih yang mengalir, ada. Taman-taman yang indah, juga ada. Kita juga akrab dengan hutan yang hijau dan lebat. Kalau di tanah Arab sana, jelas gambaran-gambaran surga jadi menggiurkan sekali. Orang-orang di Jazirah Arab nggak biasa lihat sungai jernih mengalir indah. Di lingkungan mereka nggak banyak taman hijau kayak di sekitar kita,” kata Gus Mut.

“Ya tapi kan itu cuma gambaran aja, Gus. Kan kita juga nggak tahu apakah sungai jernih, hutan hijau, dan taman-taman indah itu benar-benar surga yang kita bayangin,” kata Fanshuri.

“Nah, tepat. Justru karena kita nggak punya gambaran surga sebenarnya, maka dibutuhkan pengalaman biar bisa membayangkan. Islam turun kepada orang-orang yang tinggal di gurun pasir, maka gambaran sungai jernih mengalir, hutan lebat, dan taman indah menjadi wujud surga yang diidamkan,” kata Gus Mut.

“Lha wong buah khuldi aja kita nggak tahu wujudnya,” lanjut Gus Mut lagi, “Manusia nggak punya pengalaman akan buah itu. Di bumi kan nggak ada?”

“Terus kenapa kita lebih tertarik sama komik siksa neraka ketimbang nikmatnya surga?” tanya Fanshuri masih penasaran.

Gus Mut tersenyum sejenak sambil membenarkan posisi duduknya.

“Sekarang gini analoginya. Bisa jadi, komik siksa neraka kalau diterbitkan di Arab sana bakal kalah laku dibandingkan komik nikmatnya surga,” kata Gus Mut sambil terkekeh.

“Loh kok gitu, Gus?” tanya Fanshuri.

“Ya karena alam mereka keras, makanya iming-iming indahnya surga bikin tertarik. Beda dengan kita yang terbiasa hidup enak karena alamnya gemah ripah loh jinawi. Kalau dikasih gambaran surga kayak begitu ya kita nggak tertarik lah, makanya kita malah tertarik sama gambaran neraka. Penasaran sama isinya, tahu-tahu jadi trauma, lalu kalau tua gini malah jadi nostalgia, hehehe,” terang Gus Mut sambil terkekeh.


*) Diinspirasi dari ceramah Gus Muwafiq.

Tags: FanshuriGus MutJazirah ArabKhotbahkomiknikmat surgapasar malamsiksa neraka
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Manga One Piece rayakan ultah ke-25

Manga One Piece Rayakan Ultah ke-25, Akan Ungkap Rahasia di Saga Terakhir

24 Juli 2022
Eko Nugroho: Perupa dengan Medium Rupa-Rupa dan Kesenangan yang Keras Kepala

Eko Nugroho: Perupa dengan Medium Rupa-Rupa dan Kesenangan yang Keras Kepala

30 Mei 2022
rental komik di jogja

Rahasia Rental Komik di Jogja yang Bertahan Tanpa Perlu Menahan Kartu Identitas

8 Maret 2022
Kalimat Tauhid Burung Beo dan Iman yang Tersembunyi

Kalimat Tauhid Burung Beo dan Iman yang Tersembunyi

24 Desember 2021

Tak Rela Terima Sedekah karena Tak Mau Lihat Orang Lain Lebih Mulia

17 Desember 2021
Cara Bikin Uang Haram Jadi Uang Halal MOJOK.CO

Cara Bikin Uang Haram Jadi Uang Halal

3 Desember 2021
Pos Selanjutnya
5 Aktivitas Menyegarkan Diri di Tengah Kerja Keras Para Milenial (Oronamin C)

5 Aktivitas Menyegarkan Diri di Tengah Kerja Keras Para Milenial

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Surat Pembaca

Kenapa Komik Siksa Neraka Lebih Diminati Ketimbang Komik Nikmatnya Surga?

9 November 2018
Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie MOJOK.CO

Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie

14 Agustus 2022
Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar

15 Agustus 2022
kadisdikpora diy mojok.co

Rekomendasi Satgas Selesai, Kepsek dan Tiga Guru SMAN 1 Banguntapan Disanksi Ringan 

18 Agustus 2022
Trauma yang Tersimpan di Kota Tangerang MOJOK.CO

Trauma yang Tersimpan di Kota Tangerang (Bagian 1)

18 Agustus 2022
Es Putr Pak Sumijan Lasem

Warung Es Puter Pak Sumijan Lasem: Kemewahan di Balik Uang Rp5 Ribu

15 Agustus 2022
ujian praktik SIM C

Cerita dari Peserta Ujian Praktik SIM yang Gagal, tapi Terus Mencoba

13 Agustus 2022

Terbaru

kebocoran data mojok.co

Kebocoran Data Pribadi Terjadi Lagi, Pakar Sebut Hal Ini Perlu Diperbaiki

20 Agustus 2022
bawaslu diy mojok.co

Parpol Catut Tiga Nama Anggota Bawaslu dan ASN di DIY 

20 Agustus 2022
pelajar dan mahasiswa mojok.co

Terancam Tak Ikut Pemilu 2024, KPU RI Minta Pemda DIY Identifikasi Pelajar dan Mahasiswa

19 Agustus 2022
Asmoe Tjiptodarsono: Sumbangsih BTI dan PKI dalam Membangun Dunia Tani

Asmoe Tjiptodarsono: Sumbangsih BTI dan PKI dalam Membangun Dunia Tani

19 Agustus 2022
Kominfo masih dalami kebocoran data 17 pelanggan PLN.

Lebih dari 17 Juta Data PLN Diduga Bocor, Kominfo Masih Mendalami 

19 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In