Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Jozeph Paul Zhang, Nabi Palsu yang Bikin Malu Umat Kristen dan Umat Manusia

Yesaya Sihombing oleh Yesaya Sihombing
19 April 2021
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Indonesia memang tak kekurangan orang ajaib. Setelah almarhum Lia Eden, Rangga Sasana, dan kini muncul “nabi palsu” Jozeph Paul Zhang.

Nama Joseph, eh Jozeph Paul Zhang mendadak viral pada hari Minggu kemarin. Bahkan tagar #TangkapJozephPaulZang sempat trending di Twitter.

Entah akibat kena sambet roh macam apa, pada hari yang dikhususkan oleh umat Kristen untuk beribadah itu, ucapan Jozeph Paul ini menjadi bahan pergunjingan, mulai dari rakyat biasa sampai Ketua MPR.

Dari namanya, Anda sudah dapat menebak, Jozeph bukan warga mayoritas di negeri ini.

Beberapa waktu lalu, saya merasa bahwa menjalani hidup sebagai orang beragama Kristen itu tidak mudah di negeri ini. Ada beragam stigma dan tantangan yang dihadapi.

Eh, lha kok kemudian malah ada orang yang mengaku Kristen tapi bicara tanpa mikir, tanpa filter, bahkan tanpa otak dulu. Apa iya, demi konten harus sampai segitunya menunjukkan kegoblokan?

Klaim Jozeph, bahwa dirinya adalah nabi ke-26, entah itu hanya guyonan atau beneran mengklaim secara serius, tentu itu jadi klaim yang super-ngawur dan provokatif.

Sependek pengetahuan saya, di dalam agama Kristen, nabi merujuk pada jabatan dan fungsi. Jabatan nabi adalah jabatan khusus yang dimiliki orang-orang tertentu sebagai “penyambung lidah Tuhan”. Contoh orang-orang itu adalah nabi Nuh, Elia, Yeremia, dsb.

Sedangkan fungsi nabi adalah fungsi untuk menjadi pengingat bagi sesama yang berbuat salah, atau menyimpang dari aturan, agar mereka kembali ke jalan yang benar. Fungsi semacam ini sih pada prinsipnya dapat dilakukan oleh siapa saja.

Sedangkan kalimat Joseph, yang mendaku Nabi ke-26, jelas sekali dimaksudkan sebagai jabatan nabi, yang dalam konsep lain disebut saja nabi palsu.

Selepas era gereja mula-mula (first church), terlebih lagi setelah kanonisasi alkitab, manusia dapat belajar ‘mendengar’ suara Tuhan melalui pembacaan alkitab. Jabatan nabi pun otomatis sudah tidak diperlukan dan tidak ada lagi. Tiap orang bisa menjalankan fungsi kenabian tanpa terikat pada status jabatan nabi.

Jadi, klaim Jozeph Paul Zhang bahwa dirinya nabi ke-26 adalah klaim yang tidak berdasar dan ngawur bin halu. Setipe dengan klaim ABCD versi Sunda Empire, A itu Amerika, B itu British, C itu Canada, dan D itu Bandung.

Lebih parah lagi, Jozeph Paul Zhang justru menyenggol sekaligus menghina nabi agama Islam, dengan asumsi yang super ngawur bahwa dirinya nabi (palsu) pula.

Tentu saja, hal tersebut bisa memantik reaksi keras di mana-mana. Apalagi mengingat Ahok yang dulu kepleset ngomong di Kepulauan Seribu aja bisa memicu demo besar-besaran, apalagi ini.

Iklan

Bahkan bukan hanya dari umat Islam, umat Kristen pun tidak rela jika agamanya ditampilkan dengan cara yang salah. Ibarat etalase di toko, mosok yang ditampilkan adalah barang rongsokan? Tentu tidak akan ada yang tertarik dengan toko tersebut, dan rongsokan itu harus segera disingkirkan.

Beberapa waktu lalu, di grup WhatsApp rekan-rekan alumni SMA, seorang rekan saya yang beragama Kristen, mencoba menggoda “ketahanan iman” rekan-rekan Muslim yang sedang berpuasa, dengan memposting gambar makanan yang terlihat sangat lezat.

Tidak ada yang marah, rekan-rekan Muslim justru menambah seru suasana, dengan ikut memposting makanan enak versi masing-masing.

Di tempat lain, ada juga Pemerintah Daerah yang melarang warung-warung makan buka selama bulan puasa. Alasannya adalah untuk menghormati mereka yang sedang berpuasa.

Dari situ saya berkesimpulan, bahwa ternyata teman-teman saya imannya lebih kuat dibanding aparat Pemerintah Daerah. Ehm.

Wong tadinya saya pikir bahwa godaan melihat makanan sudah merupakan godaan yang cukup berat bagi orang yang sedang menjalankan puasa. Namun, siapa sangka, datang cobaan yang lebih berat lagi di bulan puasa ini, dalam wujud Jozeph Paul Zhang.

Menurut saya, kehadiran provokasi seorang Jozeph Paul Zhang ini adalah sebenar-benarnya cobaan menghadapi puasa bagi umat muslim di Indonesia. Bagaimana kita mampu menjaga hawa emosi untuk tidak terpancing dengan klaim-klaim bodohnya.

Kabarnya, Bareskrim bersama Interpol sedang memburu Jozeph. Ya, nabi abal-abal itu sedang mengalami apa yang disebut sebuah iklan, “mulut-mu harimau-mu”. Bahkan, bisa juga menjadi “mulut-mu jalan menuju pertapaan penjara-mu”.

Jadi tinggal nunggu waktu aja sih ‘nabi’ itu akan mendapat konsekuensi hukum dari ucapannya. Meski banyak yang menduga itu sulit karena Jozeph tidak hanya berada di luar jangkauan akal sehat, tapi juga sedang berada di luar negeri.

Untuk kamu yang tidak familiar dengan Kristen, saya bisa kasih ultimatum bahwa ajaran Kristen tidaklah seperti apa yang Jozeph Paul Zhang sampaikan selama ini. Kami tidak diajar untuk mendaku diri sebagai nabi, orang yang paling dekat dengan Tuhan, atau orang yang punya kenalan “orang dalem” di surga.

Kami juga tidak diajar untuk menghina orang lain, terutama yang berbeda secara iman kepercayaan. Bahkan Yesus sendiri meminta para pengikut-Nya untuk mengasihi siapa saja, termasuk mereka yang menganggap orang Kristen sebagai musuh.

Oleh sebab itu, saya kira saudara-saudaraku umat Muslim, bakal paham bahwa apa yang dicelotehkan oleh Jozeph Paul Zhang ini tidak bakal memprovokasi kalian. Dan meski begitu, saya yakin puasa saudara-saudaraku bakal tetap membuat kepala seluruh umat muslim di Indonesia bisa berpikir dengan dingin.

Mungkin ini cobaan next level dari Tuhan. Cobaan menahan emosi ketawa, dari Lia Eden sudah, Rangga Sasana dari Sunda Empire sudah, dan sekarang saatnya Jozeph Paul Zhang si nabi palsu… pffft.

Tahun depan mau ada orang ajaib apalagi? Sekte penyembah ceret atau apa gimana nih?

BACA JUGA Kalau Saya Menyembah Pohon, Anda Mau Apa? dan tulisan Yesaya Sihombing lainnya.

Terakhir diperbarui pada 19 April 2021 oleh

Tags: #tangkapjozephpaulzhanggerejaimanIslamjozeph paul zhangKristennabi palsuPuasasunda empire
Yesaya Sihombing

Yesaya Sihombing

Tinggal di Wonosobo, Jawa Tengah.

Artikel Terkait

Cerita Kebiasaan Orang Jawa yang Bikin Kaget Calon Pendeta MOJOK.CO
Esai

Cerita Calon Pendeta yang Kaget Diminta Mendoakan Motor Baru: Antara Heran dan Berusaha Memahami Kebiasaan Orang Jawa

21 November 2025
Katolik Susah Jodoh Tolong Jangan Login dan Ambil Jatah Kami MOJOK.CO
Esai

Cari Pasangan Sesama Katolik itu Susah, Tolong Jangan Login dan Ambil Jatah Kami

13 November 2025
Dinamika Politik di Masjid Istiqlal dan Fenomena Muslim Tanpa Masjid
Video

Dinamika Politik di Masjid Istiqlal dan Fenomena Muslim Tanpa Masjid

30 Maret 2025
Dakwah Kreatif ala Miko Cakcoy Lewat Wayang, Jembatani Tradisi dan Agama di Era Modern
Video

Dakwah Kreatif ala Miko Cakcoy Lewat Wayang, Jembatani Tradisi dan Agama di Era Modern

15 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.