Jangan Beli Sepatu di Pameran Buku - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Esai

Jangan Beli Sepatu di Pameran Buku

Aditia Purnomo oleh Aditia Purnomo
30 Juli 2015
0
A A
Jangan Beli Sepatu di Pameran Buku

Jangan Beli Sepatu di Pameran Buku

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Ahok marah-marah (lagi). Padahal, baru seminggu yang lalu dia ikutan lebaran dan saling memaafkan. Sekarang dia sudah kembali banyak bicara, ngomel-ngomel, dan tebar pesona. Jakarta benar-benar sudah kembali. Setelah ditinggal seminggu lebih mudik, sekarang Jakarta sudah kembali macet, sudah kembali panas lagi, dan sekarang Ahok sudah kembali marah-marah. Wow, enjoy Jakarta banget.

Di pembukaan Jakarta Book & Education Fair 2015, atau Jakbook, acara yang katanya pameran buku itu, Ahok marah karena harga buku (tulis) yang di jual di sana lebih mahal daripada yang dijual di pasaran. Pihak panitia, dalam sambutan resminya mengatakan bahwa harga jual buku dan perlengkapan sekolah di sana lebih murah dari harga jual di pasar. Tapi Ahok menemukan fakta sebaliknya. Murkalah dia.

Harga tas mahal, harga pulpen mahal, harga sepatu mahal, bayarin pacar makan di mall mahal, semua serba mahal pokoknya. Maklum, ini masih zamannya Jokowi, belum datang zaman khilafah.

Di hadapan ratusan ibu-ibu revolusiner, yang siap berjuang sampai mati untuk beli perlengkapan sekolah anaknya, Ahok bersuara bak Bung Tomo membakar semangat anak-anak muda Surabaya untuk bertarung melawan Belanda. Dan akhirnya, seperti Semaoen yang mengajak para buruh pabrik untuk melakukan boycot, Ahok mengajak ibu-ibu revolusioner itu memboikot Jakbook. Lebih baik beli sepatu di Tanah Abang saja, katanya. Luar biasa.

Kali ini saya bisa memahami kenapa Ahok marah-marah. Saya, sebagai kaum miskin kampus yang hendak membeli perlengkapan sekolah buku murah dan bagus pun kecewa dengan penyelenggaraan Jakbook. Bayangkan, selama lebih tiga jam saya harus mengitari lokasi pameran. Berdesak-desakan dengan anak-anak yang menangis, ibu-ibu yang menyerobot antrean, dan harus membelah lautan ibu-ibu untuk melanjutkan perjalanan mencari kitab suci murah. Dan hasilnya tidak seberapa—bahkan boleh dibilang sangat mengecewakan.

Baca Juga:

Utang Ahok soal Penghapusan Kartu Kredit Korporat Pertamina Limit 30 Miliar

Surat Terbuka untuk Mbak Puan yang Malah Bikin Ganjar Pranowo Makin Berpeluang Jadi RI-1

Lia Eden Tutup Usia: Seperti Aldi Taher, Bunda Lia Eden Itu ‘Orang Baik’

Seketika saya seperti mendengar Rendra membaca sajak sebatang kretek, eh, maksudnya, Sajak Sebatang Lisong. Ibu-ibu antri uang pensiun  kartu Jakarta Pintar untuk beli sepatu, serta anak-anak tanpa pendidikan termangu di bawah kaki dewi kesenian emaknya, dan masyarakat butuh deodoran murah!

Sekarang, saya sadar sepenuhnya bahwa marah-marah bukan lagi monopoli cewek-cewek yang lagi dapet. Ahok pun berhak marah. Di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang carut-marut ini, di saat semua harga barang serba mahal, di waktu panas-panasnya insiden Tolikara, pameran buku malah jualan tas dan sepatu dengan harga lebih mahal. Kan nggak logis.

Sebagai sebuah pameran buku, Jakbook tentu mengecewakan para pencari diskon. Pameran buku itu harusnya jual buku-buku murah. Buku langka, bagus, legendaris, dan bisa memberi otak manusia asupan yang bergizi. Lah ini, pameran malah jual sepatu mahal, pantes aja lingkar otak Deding Ishak Sosmed nggak lebih lebar dari daun kelor. Ada apa dikit, salahin PKI, salahin Jokowi, salahin mantan.

Karena itu, daripada menyalahkan PKI yang udah dibasmi atau ngomel-ngomel ke panitia karena stand buku nggak laku, lebih baik kita ambil saja hikmahnya. Mungkin pameran ini bukanlah yang terbaik untuk kita seperti para mantan yang datang dan pergi. Dan yang paling penting, jangan beli sepatu di pameran buku. Ini bukan Tanah Abang yang bisa tawar-menawar, Bu.

Tags: ahokIKAPIJakBook
Aditia Purnomo

Aditia Purnomo

Asli Tangerang, tinggal di Jogja. Tukang review hape baru. Pernah ganti hape 50 kali dalam 3 tahun.

Artikel Terkait

Utang Ahok soal Penghapusan Kartu Kredit Korporat Pertamina Limit 30 Miliar

17 Juni 2021

Surat Terbuka untuk Mbak Puan yang Malah Bikin Ganjar Pranowo Makin Berpeluang Jadi RI-1

24 Mei 2021
Lia Eden Tutup Usia: Seperti Aldi Taher, Bunda Lia Eden Itu ‘Orang Baik’

Lia Eden Tutup Usia: Seperti Aldi Taher, Bunda Lia Eden Itu ‘Orang Baik’

11 April 2021

Pembahasan Rahasia Ahok saat Kunjungan ke Gibran selain soal Penghapusan Premium

8 April 2021

Alasan Ahok Emang Perlu Dicopot karena Bongkar Aib Pertamina

16 September 2020
ahok

Pertamina Merugi, Ahok Dicecar Sebab Pernah Sesumbar Pertamina Merem pun Pasti Untung

26 Agustus 2020
Pos Selanjutnya
Karl Marx pun Mengamini Fatwa Haram BPJS

Karl Marx pun Mengamini Fatwa Haram BPJS

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Jangan Beli Sepatu di Pameran Buku

Jangan Beli Sepatu di Pameran Buku

30 Juli 2015
Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie MOJOK.CO

Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie

14 Agustus 2022
Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar

15 Agustus 2022
Es Putr Pak Sumijan Lasem

Warung Es Puter Pak Sumijan Lasem: Kemewahan di Balik Uang Rp5 Ribu

15 Agustus 2022
kadisdikpora diy mojok.co

Rekomendasi Satgas Selesai, Kepsek dan Tiga Guru SMAN 1 Banguntapan Disanksi Ringan 

18 Agustus 2022
Trauma yang Tersimpan di Kota Tangerang MOJOK.CO

Trauma yang Tersimpan di Kota Tangerang (Bagian 1)

18 Agustus 2022
ujian praktik SIM C

Cerita dari Peserta Ujian Praktik SIM yang Gagal, tapi Terus Mencoba

13 Agustus 2022

Terbaru

pelajar dan mahasiswa mojok.co

Terancam Tak Ikut Pemilu 2024, KPU RI Minta Pemda DIY Identifikasi Pelajar dan Mahasiswa

19 Agustus 2022
Asmoe Tjiptodarsono: Sumbangsih BTI dan PKI dalam Membangun Dunia Tani

Asmoe Tjiptodarsono: Sumbangsih BTI dan PKI dalam Membangun Dunia Tani

19 Agustus 2022
Kominfo masih dalami kebocoran data 17 pelanggan PLN.

Lebih dari 17 Juta Data PLN Diduga Bocor, Kominfo Masih Mendalami 

19 Agustus 2022
kebocoran data

21.000 Perusahaan di Indonesia Diduga Mengalami Kebocoran Data, Dijual 50 Ribu Dollar AS

19 Agustus 2022
Investasi jangka pendek, pakar sarankan hal ini.

Anak Muda Suka Investasi Jangka Pendek, Pakar Sarankan Konsistensi

19 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In