Isu Kebahasaan "Jawa Tengah Lebih Besar daripada Malaysia" ala Prabowo - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Esai

Isu Kebahasaan “Jawa Tengah Lebih Besar daripada Malaysia” ala Prabowo

Iqbal Aji Daryono oleh Iqbal Aji Daryono
19 Januari 2019
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Debat Pilpres 2019 menyisakan cerita Prabowo yang sebut Jawa Tengah lebih luas daripada Malaysia. Secara geografi emang ngawur, tapi gimana kalau dari segi bahasa?

Dari sekian banyak hal tidak penting yang dibahas dalam debat pilpres 2019 untuk pasangan capres-cawapres putaran pertama Kamis kemarin, ada satu kasus kebahasaan yang menarik perhatian masyarakat luas.

Kebetulan sekali kok ndilalah Prabowo pemantiknya. Benar-benar cuma kebetulan.

Jadi, meski saya cebbie garis lunak, mohon sesekali lupakan dulu posisi politis saya. Lha gimana, nggak ada sama sekali isu kebahasaan yang dimunculkan Jokowi je, Mas. Ya harap maklum.

Begini. Problematika linguistik yang dimunculkan Prabowo itu terkait kata ‘besar’. Prabowo bilang bahwa Jawa Tengah “lebih besar” daripada Malaysia.

Ini tentu saja bikin ngakak banyak orang. Bagaimana bisa seorang Prabowo yang cerdas, tajir, dan perkasa itu kesandung data yang teramat remeh begini pada momen penting debat pilpres 2019?

Baca Juga:

ekspor lato-lato mojok.co

Indonesia Ekspor Lato-Lato, Pengusaha Sumbar Kirim 7 Kwintal ke Malaysia

31 Januari 2023
pilkada 2024

Manuver Anak-anak Jokowi di Pilkada 2024

25 Januari 2023

Nggak perlu masuk jurusan Ilmu Geografi dan cukup dengan buka Gugel, kita langsung bisa melihat datanya. Luas Jawa Tengah adalah 32.801 kilometer persegi. Lalu kita cek luas Malaysia. Ini dia: 330.803 kilometer persegi. Malaysia sepuluh kali lipat lebih besar ketimbang Jawa Tengah wooooi!

Jelas, Jawa Tengah jauh lebih kecil dibandingkan Malaysia.

Tapi, masalah belum selesai. Para pendukung Prabowo merasa haqqul yaqin bahwa Prabowo tidak salah sama sekali saat debat pilpres 2019 perdana itu.

“Weeee sik sik sik. Yang disebut Pak Prabowo itu bukan luas, Brooow. Tapi besar. Dan yang disebut besar di situ adalah jumlah penduduknya. Populasi penduduk Jawa Tengah lebih besar daripada Malaysia!”

Ah, muossokk? Coba kita tanya Gugel lagi.

Hare gene tinggal buka Gugel kok masih saja main asumsi sampeyan itu. Nih, penduduk Jawa Tengah ada 34,26 juta jiwa. Penduduk Malaysia? Anu, mmm, nggg… 31,62 juta. O iya ya. Betul juga.

“Nah! Persisss! Bener, kan? Penduduk Jateng lebih banyak ketimbang Malaysia, kan? Bilangin! Jawa Tengah lebih besar dibanding Malaysia!”

Lho lho, tunggu dulu. Kata sifat ‘besar’ di situ mengacu ke wilayah, bukan populasi. Sejak kapan kata besar jadi penunjuk populasi?

Bahwa ada kalimat “populasinya besar” ya lazim saja. Tapi kalau yang dibubuhi kata sifat besar di sini adalah provinsi, alias “provinsi yang besar”, maka besar di situ tidak bisa serta merta langsung tertuju kepada populasinya.

Coba, kita simak dulu kalimat lengkap Prabowo itu.

“Bagaimana bisa seorang gubernur gajinya hanya delapan juta. Kemudian dia mengelola provinsi umpamanya Jawa Tengah yang lebih besar dari Malaysia.”

Tuh, Jawa Tengah disebut dalam posisinya sebagai ‘provinsi’. Dan apa itu provinsi?

Jika merunut akar maknanya, provinsi berasal dari kata dalam bahasa Latin provincia, yang berarti ‘daerah kekuasaan’. Ya, da-e-rah. Mau membuka lagi makna ‘daerah’? Nggak usah, kepanjangan.

Kalau mau ngecek arti kata provinsi yang lebih praktis, di Wikipedia sudah ada definisi bagus. Provinsi adalah “suatu satuan teritorial, seringnya dijadikan nama sebuah wilayah administratif pemerintahan di bawah wilayah negara atau negara bagian.”

Nah, kan. Provinsi adalah teritori, Bro. Wilayah administratif. Itu yang dipegang. Maka, provinsi yang besar adalah provinsi yang wilayahnya besar. Kalau populasi, tentu istilahnya adalah ‘padat’, bukan ‘besar’.

“Enak aja kamu, Mas. Kalau urusan populasi harus disebut padat, maka soal wilayah juga jangan disebut besar dong, tapi luas! Dasar standar janda. Lagian, yang diatur dalam provinsi itu orang-orangnya, kan? Warganya, kan?”

Hmmm benar juga. Lah, tapi memangnya wilayahnya nggak diatur? Cuma ngatur orang-orangnya?

Sekarang gini saja deh. Kalau memang yang disebut besar itu adalah urusan populasi, wajarkah kita mengucapkan kalimat semacam “Jawa Tengah lebih besar daripada Australia”? Coba ucapkan kalimat begitu di depan Gubernur Ganjar Pranowo atau Perdana Menteri Scott Marrison, kira-kira gimana reaksi spontan dari keduanya?

Penduduk Jawa Tengah 34 jutaan orang. Penduduk Benua Australia tidak sampai 25 juta. Tapi, menyebut Jawa Tengah lebih besar daripada Australia tetap rasanya fals, Bung. Nggak nyaman. Lucu. Ngganjel. Jadi selilit.

Iya, fals memang cuma urusan perasaan, bukan urusan data. Tapi perasaan fals dalam berbahasa itu terbentuk akibat ketidakwajaran. Dan suatu ungkapan jadi terasa tidak wajar ya karena konvensi kebahasaan kita tidak mengakomodasinya.

Nah, terkait kata besar saat Pak Prabowo menyebut-nyebut tentang sebuah provinsi yang besar, konvensi kebahasaan kita memaknainya dalam konteks ukuran. Besar dan kecil adalah perkara ukuran.

Dan karena sebuah provinsi adalah sebuah “wilayah administratif” (baca baik-baik: wi-la-yah), maka ukuran mula-mula yang diacu di situ adalah ukuran sebuah wilayah. Dan sampeyan mesti tahu, untuk mengukur wilayah itu pakai apa? Ya, pakai luasnya. Bukan tingginya, bukan volumenya, bukan suhunya.

Tapi lagi-lagi ini cuma debat pilpres di era pascakebenaran. Tidak ada perkara objektif serius yang dipertaruhkan di sini. Mau sehebat apa seorang capres atau cawapres di situ dalam berdebat, toh para pendukung tetap akan yakin bahwa jagoannya masing-masinglah yang menang debat pilpres 2019 pertama.

Jadi, sebenarnya nggak perlu juga membahas masalah kebahasaan dengan pemaparan yang sok-sokan objektif.

Sebab objektivitas itu fana. Cuma Ira Koesno yang abadi.

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2019 oleh

Tags: debat capresdebat pilpresjawa tengahjokowimalaysiaprabowo
Iqbal Aji Daryono

Iqbal Aji Daryono

Penulis dari Bantul. Lulusan Sastra Jepang, UGM.

Artikel Terkait

ekspor lato-lato mojok.co
Kilas

Indonesia Ekspor Lato-Lato, Pengusaha Sumbar Kirim 7 Kwintal ke Malaysia

31 Januari 2023
pilkada 2024
Kotak Suara

Manuver Anak-anak Jokowi di Pilkada 2024

25 Januari 2023
ganjar pranowo pilpres
Kotak Suara

Survei LSI: Ganjar Pranowo Unggul Ditopang Fans Jokowi 

25 Januari 2023
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dan Rektor UGM, Ova Emilia menandatangani MoU Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat di UGM, Jumat (20/01/2023).(Yvesta Ayu/Mojok.co)
Kilas

Jokowi Minta Ganjar Pranowo Turunkan Kemiskinan Ekstrem di Jawa Tengah

21 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
prabowo

Prabowo Tak Mau Serang Jokowi Saat Debat Karena Menurutnya Itu Bukan Esensi Debat Capres-Cawapres

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
PO Haryanto Bikin Perjalanan Cikarang Jogja Jadi Menyenangkan MOJOK.CO

PO Haryanto Sultan Bantul Bikin Perjalanan Cikarang-Jogja Jadi Sangat Menyenangkan

27 Januari 2023
Modal Baca Buku Saja Tak Cukup bagi Dosen Pengajar Mahasiswa Milenial

Isu Kebahasaan “Jawa Tengah Lebih Besar daripada Malaysia” ala Prabowo

19 Januari 2019
Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU / satu abad yang Gini-gini Aja MOJOK.CO

Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU yang Gini-gini Aja

28 Januari 2023
Suara Hati Petani di Gunungkidul Karena Monyet yang Marah Kena JJLS

Suara Hati Petani di Gunungkidul karena Monyet yang Marah Kena JJLS

26 Januari 2023
warung madura mojok.co

Tiga Barang Paling Laris di Warung Madura Menurut Penjualnya

27 Januari 2023
kecamatan di sleman mojok.co

5 Kecamatan Paling Sepi di Sleman yang Cocok untuk Pensiun

27 Januari 2023

Terbaru

jumat curhat mojok.co

Polda dan Polres Gelar ‘Jumat Curhat’ untuk Wadah Uneg-uneg Warga

1 Februari 2023
remaja ktd sumedang

Siswi di Sumedang yang Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan Boleh Kembali Sekolah

1 Februari 2023
500 Triliun Anggaran Kemiskinan Cuma Dipakai Rapat dan Studi Banding Doang?

500 Triliun Anggaran Kemiskinan Cuma Dipakai Rapat dan Studi Banding Doang?

1 Februari 2023
kemiskinan di diy mojok.co

Pakar UGM Mempertanyakan Garis Kemiskinan di DIY

1 Februari 2023
wali kota semarang

Wali Kota Perempuan Pertama Kota Semarang Langsung Dapat PR dari Megawati

1 Februari 2023
awal bulan puasa mojok.co

Muhammadiyah Tetapkan Awal Bulan Puasa 23 Maret, Bagaimana Cara Penentuannya?

1 Februari 2023
bacaleg pks

PKS Terima Bacaleg Non-Kader, Banyak Juga yang Non-Muslim

1 Februari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In