Ini Tipe-tipe Mahasiswa Menyebalkan dari Kacamata Dosen - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Esai

Ini Tipe-tipe Mahasiswa Menyebalkan dari Kacamata Dosen

Ilham Syahrul Jiwandono oleh Ilham Syahrul Jiwandono
30 Januari 2020
0
A A
Ini Tipe-tipe Mahasiswa Menyebalkan dari Kacamata Dosen

Ini Tipe-tipe Mahasiswa Menyebalkan dari Kacamata Dosen

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Dari banyak tulisan keluhan mahasiswa soal kuliah, kebanyakan meyakini bahwa nilai jelek itu artinya ada andil kesalahan dosen. Hmm.

Hape saya berdering, tampak ada pesan wasap masuk dari nomor tak dikenal.

“Selamat siang, Pak, saya Bambang (sebut saja begitu). Apakah Bapak hari ini ke kampus? Saya mau minta tanda tangan pengesahan KRS.”

Tak ingin mengecewakan mahasiswa, saya langsung membalasnya, “Sekarang saya di kampus 1, pukul 1 siang di kampus 2.”

Lalu dibalas oleh si mahasiswa, “Siap, Pak, saya akan ke kampus.”

Baca Juga:

Link Pendaftaran RPL UNY, Pengalaman Kerja Jadi Nilai Mata Kuliah yang Sesuai

Suara Hati Mahasiswa NTT, Maluku, dan Papua  di Pusaran Kericuhan Babarsari

Alasan Orang Kuningan Pilih Bekerja di Warung Makan Indomie

Belum sempat saya balas lagi, ada pesan baru masuk dari mahasiswa yang sama, “Kalau besok bagaimana, Pak?”

Saya tak langsung membalas pesan itu. Sejenak saya termenung. Tadi yang minta ketemu hari ini siapa, kok tahu-tahu jadi pindah besok?

Pertanyaan itu muncul seketika, sekaligus bikin saya langsung teringat salah satu sensus yang dilakukan Mojok dengan judul “List Mata Kuliah Yang Menyebalkan Yang Bisa Merusak IPK Kita Semua.”

Dari hasil sensus tersebut terdapat alasan mata kuliah menyebalkan yang memengaruhi nilai, salah satu di antaranya karena dosen killer dan ngguatheli. Suka ngasih nilai jelek, kerap kasih hukuman, dan—tentu saja—galaknya nggak ketulungan.

Padahal, kalau dalam perspektif yang berkebalikan, ada banyak mahasiswa juga yang tak kalah menyebalkannya bagi dosen. Tapi tentu saja tidak bisa sebut mereka sebagai mahasiswa killer, masih mahasiswa nggatheli saja.

Contohnya? Ya mahasiswa yang kirim pesan wasap ke saya kayak di atas tadi.

Dari banyak tulisan keluhan-keluhan mahasiswa yang pernah saya baca, kebanyakan mahasiswa meyakini bahwa kalau mereka dapat nilai jelek, itu hanya karena dosennya yang killer, tak paham situasi pelik mahasiswanya, dan suka asal saja ngasih nilai.

Selain itu, sudah berapa banyak artikel yang membahas jenis-jenis dosen menurut mahasiswa—yang secara bobot, jauh lebih banyak jenis dosen menyebalkan ketimbang sebaliknya.

Nah, biar lebih proposional, maka di bawah ini saya coba mewakili suara dosen guna menjelaskan jenis-jenis mahasiswa dari sudut pandang dosen. Dan sudut pandang ini—harus diakui—kadang-kadang jadi pertimbangan pula untuk memberi nilai ke mahasiswa.

Jadi, kalau kamu mahasiswa, perhatikan betul-betul daftar tipe mahasiswa ini, sebab bisa jadi kamu salah satu di antaranya.

Mahasiswa tipe Squidward

Barangkali tipe mahasiswa ini terlalu mengamini kata-kata mutiara Squidward, “Kalau bisa dikerjain besok, kenapa harus sekarang?’

Mahasiswa seperti ini biasanya ditemui saat yang bersangkutan sedang sibuk-sibuknya ngerjain skripsi. Wabilkhusus kalau masa studi si mahasiswa masih panjang banget, sedangkan mata kuliah teorinya sudah kelar semua.

Barangkali karena napasnya di kampus masih lama dan terkesan nggak ngapa-ngapain di kampus, si mahasiswa akhirnya setel kendo. Saking kendo-nya malah jadi lupa waktu dan akhirnya skripsinya jadi fosil di folder laptop.

Bahkan mahasiswa tipe ini juga tak jarang mengumbar janji-janji ala politisi. Misalnya, setelah habis bimbingan skripsi dengan percaya diri bakal bilang kalau minggu depan akan menghadap lagi. Tapi kenyataannya, sampai tahun kabisat berganti ora bali-bali.

Begitu masa studi udah kembang kempis, jadi minta bimbingan buru-buru. Tiap hari minta ketemu, minta bimbingan. Kalau kebetulan dosen pembimbingnya nggak bisa ketemu sampai bikin skrispsinya jadi nggak kelar karena masa studinya udah mepet, akhirnya si mahasiswa mutung, marah-marah, curhat ke medsos.

Lalu siapa yang salah? Haiya dosennya.

Iya kan? Ngaku aja.

Mahasiswa yang meremehkan dosen serta mata kuliahnya

Dalam pengalaman saya, bisa dibilang inilah calon mahasiswa yang bakal dapat nilai C, D, atau bahkan nilai E sekalian. Jujur saja, tipe mahasiswa jenis ini cukup banyak saya temukan di kelas. Cara mengenali gejalanya pun cukup gampang.

Konsisten datang terlambat, konsisten tidak pernah mengumpulkan tugas, konsisten umbar celetukan lucu untuk mengejek dosennya lalu bangga ketika teman-temannya tertawa, konsisten prengas-prenges.

Begitu ujian tak bisa ngerjain dan akhirnya dapat nilai jelek betulan—lagi-lagi—siapa yang disalahin?

Haiya tentu saja dosennya. Siapa lagi?

Mahasiswa tukang protes nilai

Mahasiswa seperti ini baru muncul setelah semester berakhir dan nilainya sudah keluar. Ketika nilainya C, D, atau E, bakal memborbardir kirim pesan wasap untuk tanya, “Pak kok nilai saya C, D, E, padahal saya masuk dan ikut ujian akhir?”

Ketika saya kirimkan daftar nilai yang menunjukkan tingkat keterlambatan masuk kelas (seperti masuk kelas ketika 15 menit sebelum kelas kelar), keaktifan di kelas, data presensi, beban tugas yang tak dikerjakan. Setelah semua data saya kirim, hampir lima abad kemudian tak ada balasan yang masuk ke saya. Hilang ditelan bumi. Anyep. Sepi. Hening.

Lagi, siapa yang bakal disalahin kalau si mahasiswa curhat di medsos?

Haiya dosennya lageee.

Pendiam tapi tengik

Mahasiswa seperti ini biasanya duduk di barisan belakang. Ketika temannya presentasi di depan, mereka tampak diam, tapi sebenarnya sedang menunduk lihat hape. Entah sedang nonton yutup atau sekalian mabar.

Lalu ketika mahasiswa seperti ini ditanya soal materi mata kuliah planga-plongo bingung. Tengok kanan, tengok kiri, seolah-olah Malaikat Roqib-Atid bisa diajak dialog untuk kasih jawaban. Lalu si mahasiswa merasa dipermalukan. Curhat di medsos lagi.

Siapa yang bakal disalahin netizen?

Dosennyaaa lageee.

Mahasiswa rajin, pintar, tapi pendiam

Percaya atau tidak, setiap kelas pasti ada mahasiswa jenis ini. Umumnya tidak terlihat atraktif. Biasa aja. Tapi begitu mengerjakan soal selalu bisa menjawab dengan benar, elaboratif, dan bahkan memberi pengetahuan baru untuk dosen yang ngajar.

Selain itu, mahasiswa jenis ini bisa selalu antusias tiap dosen menerangkan. Benar-benar kayak selalu penuh dengan rasa penasaran di tiap pertemuan kuliah.

Sayangnya, jenis mahasiswa ini adalah puncak gunung es. Populasinya selalu terbatas. Karena kalau populasinya ada banyak dalam satu kelas, itu bukan kuliah, melainkan seminar bisnis dengan uang pendaftaran yang diistilahkan “investasi” senilai ratusan sampai jutaan rupiah.

Tentu saja sambil teriak: horaaa umuuum!!1!!11

BACA JUGA Maha Benar Dosen dengan Segala Ketelatannya atau tulisan soal DOSEN lainnya.

Tags: DosenMahasiswamata kuliah
Ilham Syahrul Jiwandono

Ilham Syahrul Jiwandono

Artikel Terkait

Program RPL rekognisi pendidikan lampau UNY, kuliah sambil kerja

Link Pendaftaran RPL UNY, Pengalaman Kerja Jadi Nilai Mata Kuliah yang Sesuai

19 Juli 2022
Suara Hati Mahasiswa Indonesia Timur dari NTT, Maluku, dan Papua tentang kericuhan di Babarsari

Suara Hati Mahasiswa NTT, Maluku, dan Papua  di Pusaran Kericuhan Babarsari

16 Juli 2022
Alasan Mengapa Pekerja di Warung Makan Indomie Kebanyakan Orang Kuningan

Alasan Orang Kuningan Pilih Bekerja di Warung Makan Indomie

5 Maret 2022

Ali Sadikin dan Catatan Utang Mahasiswa yang Makan Indomie Pakai Nasi

3 Maret 2022
Jadi Marbot Masjid, Siasat Hemat ala Mahasiswa

Jadi Marbot Masjid, Siasat Hemat ala Mahasiswa

27 Februari 2022
Menjawab Keluhan Megawati terhadap Pengajaran Sejarah di Sekolah

Menjawab Keluhan Megawati terhadap Pengajaran Sejarah di Sekolah

15 Januari 2022
Pos Selanjutnya
gaji PNS 2019 2020 tunjangan eselon golongan pangkat jabatan PNS jumlah tunjangan PNS apa saja tunjangan yang diterima CPNS peraturan pemerintah mojok.co penghasilan pns

Menghitung Gaji PNS Terbaru beserta Tunjangannya yang Bermacam-macam

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Ini Tipe-tipe Mahasiswa Menyebalkan dari Kacamata Dosen

Ini Tipe-tipe Mahasiswa Menyebalkan dari Kacamata Dosen

30 Januari 2020
Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022
Bogor: Kota Paling Ideal di Indonesia untuk Pensiun MOJOK.CO

Kota Bogor: Kota Paling Ideal di Indonesia untuk Pensiun

2 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022

Cara Hadapi Henry Subiakto Menurut Mahasiswanya, Itu Lho Staf Kominfo yang Unggah Liputan Narasi TV Tanpa Watermark

3 November 2020
Musimin, petani di lereng Gunung Merapi yang menolak ekspor kopi ke Jepang.

Mengenal Musimin, Petani Lereng Merapi yang Menolak Pesanan Kopi dari Jepang 

5 Agustus 2022

Terbaru

kasus sman 1 banguntapan mojok.co

Jangan Dialihkan ke Isu SARA, Sri Sultan Minta Rekonsiliasi Kasus SMAN 1 Banguntapan

9 Agustus 2022
tur blackpink mojok.co

Gelar Tur Dunia, BLACKPINK akan Tampil di Jakarta Tahun Depan

9 Agustus 2022
REKOMENDASI 5 ANIME JEPANG 18+

REKOMENDASI 5 ANIME JEPANG 18+

9 Agustus 2022
Pelabuhan terbesar di kalimantan mojok.co

Bernilai Rp 2,9 Triliun, Jokowi Resmikan Pelabuhan Terbesar di Kalimantan

9 Agustus 2022
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In