Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Festival Rujak Uleg Surabaya: Pesta Rakyat atau Pestanya Para Pejabat?

Lah, kan makin lucu. Kalau memang alasannya kehadiran warga dalam venue rujak uleg itu mengganggu. Ya jangan membuat acara di jalan raya, silakan membuat acara di gedung secara tertutup.

Tiara Uci oleh Tiara Uci
10 Mei 2023
A A
Festival Rujak Uleg Surabaya: Pesta Rakyat atau Pestanya Para Pejabat? MOJOK.CO

Ilustrasi Festival Rujak Uleg Surabaya: Pesta Rakyat atau Pestanya Para Pejabat? (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Acaranya mengatasnamakan rakyat Surabaya, tapi malah tidak bisa bebas diakses rakyat. Ini pesta rakyat atau pesta rujak para pejabat, sih?

Kota Surabaya selalu tampak meriah di bulan Mei. Ada banyak pesta rakyat yang  diadakan oleh Pemkot sebagai bagian dari perayaan HUT Surabaya yang jatuh setiap tanggal 31 Mei. Untuk tahun 2023 kali ini, acaranya adalah Surabaya Shopping Festival, Pasar Malam Tjap Toendjoengan, Surabaya Vaganza, pameran foto, acara musik, olahraga, ruwatan, pagelaran wayang, dan festival rujak uleg.

Seperti yang kita tahu, rujak adalah salah satu kuliner khas Surabaya. Mempromosikan dan membuat pesta rujak bersama rakyat adalah bagian dari melestarikan kuliner rujak uleg. Tahukah kamu kalau rujak uleg sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Surabaya.

Festival rujak uleg adalah agenda tahunan Surabaya yang sudah ada sejak lama. Sependek ingatan saya, acara ini kali pertama digelar pada 2009. Konsep acaranya sebenarnya sederhana, semacam perlombaan membuat rujak uleg dengan peserta dari berbagai kalangan. Acara ini memang unik dan mendapatkan perhatian warga Surabaya. Apalagi pesertanya akan memoles stand atau rombong rujaknya dengan berbagai macam hiasan yang unik dan heboh. Bahkan baju pesertanya juga meriah.

Nggak hanya itu, festival rujak uleg juga menyediakan panggung hiburan dengan tari-tarian. Suasananya mirip acara karnaval. Yang paling menyenangkan adalah warga boleh makan rujak sepuasnya dan gratis. Namanya juga pesta, makan-makan adalah bagian dari acara wajibnya.

Pesta rakyat atau pesta pejabat?

Akan tetapi, Festival rujak uleg yang diadakan malam Minggu kemarin (tanggal 6 Mei 2023) terlihat berbeda. Memang sih, Pemkot Surabaya masih mengadakan festival rujak uleg di Kya-Kya (Kembang Jepun) dengan kegiatan yang kurang lebih sama (perlombaan rujak uleg). 

Pemkot juga sudah mengatur rekayasa lalu lintas agar festivalnya berjalan lancar tanpa gangguan. Namun, festival rujak uleg tahun ini gagal disebut sebagai pesta rakyat karena rakyat justru tidak diizinkan masuk ke dalam venue utamanya.

Acara yang katanya dibuat untuk rakyat tersebut, justru diberi pagar pembatas dan dijaga ketat. Jika Anda rakyat jelata, bukan pejabat, bukan influencer, dan bukan tamu undangan, silakan berdiri di depan pagar. Anda hanya bisa melihat festivalnya dari layar besar yang sudah disediakan pihak penyelenggara. 

Kocak betul, acara yang mengatasnamakan rakyat, tentu juga menggunakan uang rakyat, malah tidak bisa bebas diakses rakyat dan hanya dinikmati para pejabat. Lah, ini sebenarnya pesta rakyat atau pesta para pejabat, sih?

Jika Anda bukan orang Surabaya dan melihat banyaknya video dan foto festival di media sosial yang diunggah Pemkot, saya hampir yakin, Anda semua akan berdecak kagum dengan para pejabat di sana. Vidio tersebut memperlihatkan wali kota Surabaya beserta jajarannya sedang nguleg rujak sambil tertawa bersama. Anda pasti berpikir, enak betul menjadi warga Surabaya, bisa makan rujak gratis dari ulekan tangan pejabat.

Kenyamanan warga Surabaya bukan yang utama

Namun, secuil video dan foto tidak selalu menunjukkan secara keseluruhan apa yang sedang terjadi. Dalam dokumentasi yang dirilis Pemkot, Anda tidak akan menemukan teriakan orang uyel-uyelan ingin masuk ke venue, tapi dihalangi petugas. Anda juga tidak akan melihat ibu-ibu yang nyaris pingsan dan ndlosor di depan pagar karena kecapean. Dan, Anda juga tidak akan melihat banyaknya orang Surabaya yang misuh dan berbondong bondong pulang dengan perasaan kecewa lantaran tidak bisa melihat secara langsung festivalnya.

Warga datang ke acara tersebut untuk ikut merayakan pesta, melihat hiburan dan ingin berpartisipasi dalam harlah Surabaya. Mereka datang dengan semangat untuk berbahagia bersama sambil menikmati rujak dan panggung hiburan. Eh, giliran sudah sampai tempat festivalnya malah nggak boleh masuk, ya wajar saja masyarakat kecewa.

FESTIVAL RUJAK ULEG SERU!! 🎉🎉

Di tahun 2023 ini, Festival Rujek Uleg dari Surabaya berhasil lolos kurasi dari Kemenparekraf RI sebagai salah satu dari 110 event di Karisma Event Nasional (KEN) 2023. Dan malam ini (6/5), acara berlangsung dengan seru dan super meriah 😍 pic.twitter.com/TXwZA5eQKD

— Bangga Surabaya (@BanggaSurabaya) May 6, 2023

Saya paham, mungkin Pemkot ingin suasana festivalnya lebih rapi sehingga bagus untuk dokumentasi. Terbukti, video dokumentasi rujak uleg yang dirilis Pemkot Surabaya di Instagram tahun ini memang bagus sekali. Jika niatnya memang agar terlihat enak dipandang dan bagus untuk bahan pencitraan publik, mbok ya bilang dengan jujur.

Iklan

Ngapain repot mengundang rakyat

Rakyat tu nggak ribet kok, khususnya jika Pemkot memang ingin acara tersebut berjalan lancar, pejabat dan rakyat sama-sama senang. Bisa dong, festival rujak ulegnya diberi jadwal. 

Misalnya, acaranya diadakan mulai pukul 18.00-21.00 WIB. Tambahkan informasi kalau masyarakat umum boleh masuk ke area festival pada pukul 20.00 WIB. Pukul 18.00-20.00 disa digunakan Pemkot untuk peresmian dan video dokumentasi. Dengan begitu, rakyat tidak akan berbondong-bondong datang pukul 18.00 WIB. Tapi, begitu ingin masuk ke venue dilarang dan diminta menunggu hingga lebih dari dua jam tanpa kejelasan.

Duh, yo pegel, Rek. Lapo repot-repot ngundang rakyat kalau hanya untuk menunggu acara berlangsung tanpa bisa menikmati pesta itu sendiri? Untung orang Surabaya hanya suka misuh, tapi wataknya penyabar. Buktinya nggak ada yang mendobrak pagar pembatas. 

Kami ini hanya mulutnya saja yang suka ceplas-ceplos dan mengumpat. Semurka-murkanya orang Surabaya, nggak ada yang sampai membuat keributan di acara rujak uleg. Mentok-mentoknya kami marah ke Pemkot dan menyerbu akun Instagram Pemkot dengan keluhan dan protes.

Bukan permintaan maaf, tapi upaya mencari pembenaran

Sebenarnya, kemarin (8 Mei) Pemkot sudah merilis permintaan maaf di akun instagram Bangga Surabaya (akun resmi Pemkot). Sayangnya, saya justru kecewa dengan permintaan maaf tersebut. 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Bangga Surabaya (@surabaya)

Pemkot seolah-olah menyalahkan warga dengan mengatakan pemasangan pagar/brigade tersebut belajar dari pengalaman tahun lalu. Dulu, warga diperbolehkan masuk. Namun, acaranya jadi kurang nyaman bagi peserta rujak uleg dan panggung hiburannya penuh dengan warga sehingga para penampil tidak bisa memberikan performa maksimal.

Lah, kan makin lucu. Kalau memang alasannya kehadiran warga dalam venue rujak uleg itu mengganggu. Ya jangan membuat acara di jalan raya, silakan membuat acara di gedung secara tertutup. Nggak usah koar-koar mengundang rakyat. Cukup datangkan peserta, juri, pejabat, dan tamu undangan saja. Beres!

Pemkot Surabaya ini mau minta maaf saja kok pakai acara alasan ini itu. Ribet banget, deh. Permintaan maaf paling bagus adalah mengakui kesalahan dan berjanji tidak mengulanginya lagi, sesederhana itu, kok.

Ya sudah, mari kita lihat bersama pada agenda berikutnya, yaitu masak besar (Chef Arnold dan Bobon Santoso) yang rencananya akan digelar minggu depan. Jika  kegiatan tersebut masih mementingkan pencitraan, kita sudahi saja datang ke acara-acara HUT Surabaya yang diadakan Pemkot. Biar acaranya sepi sekalian.

Saya bukannya benci pemerintah. Hanya, sebagai rakyat, kita ini kan punya harga diri juga. Kalau kita diminta datang, tapi dibuat keleleran ndek embong, ngapain  memaksakan hadir, mending rebahan ndek rumah, Rek, ra risiko.

Penulis: Tiara Uci

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 8 Kebohongan tentang Kota Surabaya dan opini menarik lainnya di rubrik ESAI. 

Terakhir diperbarui pada 10 Mei 2023 oleh

Tags: festival rujak uleg surabayarujakrujak ulegSurabayaulang tahun surabaya
Tiara Uci

Tiara Uci

Lulusan Teknik Mesin. Pekerja tower provider.

Artikel Terkait

Job fair untuk penyandang disabilitas di Surabaya buka ratusan lowongan kerja, dikawal sampai tanda tangan kontrak MOJOK.CO
Aktual

Menutup Bayangan Nganggur bagi Disabilitas Surabaya: Diberi Pelatihan, Dikawal hingga Tanda Tangan Kontrak Kerja

26 November 2025
Belikan ibu elektronik termahal di Hartono Surabaya dengan tabungan gaji Jakarta. MOJOK.CO
Liputan

Pertama Kali Dapat Gaji dari Perusahaan di Jakarta, Langsung Belikan Ibu Elektronik Termahal di Hartono agar Warung Kopinya Laris

11 November 2025
Rela Patungan demi Ikut Kompetisi Futsal di Jogja, UBAYA Berikan Penampilan Terbaik meski Harus Menerima Kenyataan Pahit MOJOK.CO
Ragam

Rela Patungan demi Ikut Kompetisi Futsal di Jogja, UBAYA Berikan Penampilan Terbaik meski Harus Menerima Kenyataan Pahit

10 November 2025
Wisudawati jual harta berharga untuk kuliah di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya), sempat ditolak di PTN. MOJOK.CO
Kampus

Uang Habis untuk Biaya Pengobatan Ibu sampai Jual Harta Berharga agar Bisa Kuliah, Kini Jadi Wisudawati dengan Segudang Prestasi

27 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.