Empat Aktor yang Pantas Memerankan Tokoh Dilan
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
Home Esai

Empat Aktor yang Lebih Cocok Memerankan Tokoh Dilan daripada Iqbaal CJR

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
20 Juli 2017
0
A A
ESAI Polemik Film Dilan

ESAI Polemik Film Dilan

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Setelah sekian lama dinanti, novel laris karya Pidi Baiq, Dilan, akhirnya akan diangkat ke layar lebar. Film ini akan digarap oleh Falcon Pictures bersama Max Pictures dengan Fajar Bustomi sebagai sutradaranya.

Daftar pemeran film Dilan pun sudah disebar oleh pihak Falcon. Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan atau yang lebih dikenal sebagai Iqbaal CJR didapuk sebagai pemeran Dilan, sementara tokoh Milea akan diperankan oleh Vanesha Prescilla.

Netizen (maaf, saya belum terbiasa pakai istilah warganet) langsung heboh dengan pengumuman cast film Dilan ini. Kebanyakan mengkritik pemilihan Iqbaal yang dinilai tidak mashooook untuk memerankan sosok Dilan. Iqbaal (ah, kenapa “a”-nya musti dua sih?) dianggap terlalu polos dan alim untuk ukuran Dilan.

Maklum saja, Di dalam novel Dilan, sosok Dilan memang digambarkan sebagai anak SMA cerdas, banyak akal, humoris, romantis, namun keras kepala lagi bad boy. Selain sebagai pelajar, ia juga nyambi sebagai panglima tempur salah satu geng motor di kota Bandung. Jadi tak heran jika Iqbaal, yang selama ini memang sudah kadung punya image sebagai anggota boyband remaja (untuk tidak menyebutnya cilik) dianggap kurang bad boy, kurang gahar, kurang geng motor, kurang klithih, dan berbagai kurang-kurang yang lainnya.

“Bukan gasuka Iqbal, tapi Dilan tuh Badboy euy. Iqbal mah alim. Ekspektasi tinggi banget ke Dilan. Semoga gasalah pilih.” Begitu kata pemilik akun @Wirasatriap

Baca Juga:

Prapatan Rebel: Ikon Generasi, Riwayatmu Kini

Cafe Madtari dan Tumpukan Kenangan yang Tersembunyi di Balik Keju Parut

Mengubah Skenario Layangan Putus

“Dilan itu tipe bad boy yang mainnya motor-motoran. Bukannya enggak suka Iqbal, tapi mukanya aja muka baik,” kali ini menurut pemilik akun @sccrltwtch.

(Maapin netizen ya Baal. Ya gimana ya, bagaimanapun, image Coboy Junior memang susah diterima untuk hal-hal yang berbau dewasa. Masih inget kan waktu kompatriotmu Mas Babas itu diece setengah modar gara-gara digosipkan pacaran sama Chelsea Islan?)

Kritik dan penolakan terhadap pemilihan aktor/aktris dalam memerankan satu tokoh tertentu sebenarnya memang bukan hal baru dalam dunia perfilman, terlebih jika yang digarap adalah film yang diangkat berdasarkan kisah di novel atau buku cerita lainnya.

Para pembaca novel yang akan dijadikan film pasti akan mengharapkan kesesuaian karakter antara tokoh di novel dengan pemeran di film. Sehingga wajar muncul kritik terhadap pemilihan aktor jika ia dianggap tidak mampu mewakili sosok tokoh yang ada di novel. Ini lumrah. Kecuali kalau novel yang mau diangkat ke dalam film adalah novel-novel stensilan Enny Arrow, pastilah minim kritik, sebab kebanyakan pembaca stensilan Mbak Enny memang fokus pada faktor uhuk-uhuknya, bukan karakter tokohnya. Lha gimana mau mikir pendalaman karakter, pas baca ngaceng melulu?

Dulu, ketika serial Harry Potter diangkat ke layar lebar, banyak pembaca Harry Potter yang mengkritik pemilihan Daniel Radcliffe. Nyatanya, ketika film itu jadi, Daniel banyak dipuji karena sukses memerankan sosok Harry. Bahkan banyak orang bilang tak ada aktor lain yang bisa menandingi Daniel Radcliffe dalam memerankan sosok penyihir remaja tersebut.

Tak jauh berbeda dengan Daniel Radcliffe, Ben Affleck pun juga pernah dianggap kurang pas untuk memerankan sosok Bruce Wayne alias Batman, hingga kemudian waktu membuktikan sendiri betapa ia sukses menggantikan Christian Bale dan bahkan disebut-sebut sebagai Batman terbaik yang pernah ada.

Ada yang berhasil, ada juga yang gagal. Ben Affleck yang dianggap sebagai pemeran terbaik Batman itu sebelumnya pernah gagal membuktikan kritikan atas pemilihannya sebagai tokoh superhero, kali ini lewat Daredevil. Kala itu, ia dianggap tidak cocok memerankan sosok superhero buta tersebut, dan hasilnya toh memang demikian. Film besutan tahun 2003 itu dianggap gagal dan mendapatkan banyak kritikan negatif dari para kritikus film, termasuk soal ketidakcocokan Ben Affleck yang dianggap kurang mewakili karakter Matt Murdock si Daredevil. Di IMDB, film ini hanya mendapatkan rating 5,3.

Kegagalan lain yang agaknya masih cukup segar dalam ingatan tentu saja adalah King Arthur: Legend Of The Sword. Film yang digadang-gadang bakal menjadi versi terbaik dari film-film lain yang bercerita tentang Raja Arthur ini nyatanya justru gagal dan merugi ratusan juta dolar. Pemilihan Charlie Hunnam sebagai pemeran raja Arthur dianggap sebagai salah satu sebab kegagalan film ini. Maklum, pemeran Jax Teller pada film seri Sons of Anarchy ini memang dianggap lebih cocok memerankan sosok anak motor ketimbang seorang kesatria pemberani .

Kalau mau versi yang lebih lokal, kita bisa melihat dari kasus film Warkop DKI Reborn. Kendati sukses di pasaran, film ini dianggap gagal untuk menampilkan kembali karakter Dono, Kasino, dan Indro. Dari ketiga pemeran trio Warkop, hanya Abimana Aryasatya yang bisa dibilang cukup sukses memerankan Dono secara karakter, sedangkan Vino Bastian yang memerankan Kasino dan Tora Sudiro yang memerankan Indro dianggap masih belum bisa menemukan pertalian karakter yang tepat.

Kembali ke Dilan.

Adanya banyak kritik dari pembaca Dilan terhadap pemilihan Iqbaal tentu bukan hal yang buruk-buruk amat. Pada titik tertentu, hal itu justru bagus. Ia menjadi salah satu bukti bahwa pengenalan karakter Dilan berhasil melekat di benak para pembacanya.

Soal pemilihan pemeran Dilan ini pun tak pelak menjadi hal yang menarik dan layak untuk diperdebatkan. Ia bisa melibatkan banyak nama, sebab untuk menjadi Dilan, bad boy saja tidak cukup (Kalau sekadar bad boy, Ray Sahetapi atau Torro Margens juga bisa).

Untuk menjadi Dilan (selain tentu saja harus bad boy), ia haruslah cakap, luwes dalam percakapan, agak tengil, dan romantis. Sukur-sukur kalau Sunda.

Nah, saya tentu menghormati keputusan Falcon dalam memilih Iqbaal sebagai pemeran Dilan. Tapi, jika ndilalah di tengah jalan mereka berubah pikiran dan berniat mengganti Iqbaal, saya punya beberapa referensi aktor yang mungkin bisa dipertimbangkan.

Sosok pertama tentu saja adalah Reza Rahadian. Lha, siapa lagi? Aktor yang kerap dijuluki Johnny Depp-nya Indonesia ini selalu masuk dalam daftar calon pemeran utama di hampir setiap film Box Office Indonesia. Kemampuan aktingnya yang mumpuni serta keluwesannya menghayati banyak karakter membuat dia pas berperan menjadi apa saja. Dari menjadi seorang pendekar, guru, presiden, penambang, sampai menjadi arem-arem atau toples Khong Guan sekalipun dia cocok.

Kalau saja Reza Rahadian lahir lebih dulu ketimbang Anto Wijaya, saya yakin, dialah yang dulu bakal jadi pemeran Arya Kamandanu dan Prabu Angling Darma, bukan Anto Wijaya. Bahkan, kalau saja kemarin Dian Sastro tidak bisa berakting dengan baik, mungkin Reza Rahadianlah yang bakal mengambil alih pucuk pimpinan dan berperan menjadi Kartini, bukan malah sebagai kakaknya.

Jangankan jadi Kartini, jadi tusuk kondenya pun saya yakin Reza mampu.

Namun sayang, Pidi Baiq agaknya memang penulis nyentrik dan tidak suka hal-hal yang berbau mainstream. Sehingga nama Reza Rahadian kecil sekali kemungkinannya untuk masuk hitungan.

Selain Reza Rahadian, ada Mohammad Tria Ramadhani alias Tria Changcuters. Sebagai sosok kelahiran Bandung, Tria tentu punya keterikatan emosional geografis dengan Dilan, sebab keduanya sama-sama orang Bandung.

Selain itu, Tria juga dianggap punya pengalaman di bidang peran sebagai anak motor. Maklum saja, di film The Tarix Jabrix 1, 2, dan 3, Tria bersama kawan-kawan Changcuternya memang berperan sebagai anak-anak geng motor. Ini tentu nilai lebih bagi Tria jika memerankan Dilan, yang notabene adalah seorang panglima tempur salah satu geng motor di kota Bandung.

Sosok lainnya yang juga cocok memerankan Dilan adalah Adipati Dolken. Aktor bernama asli Adipati Koesmadji yang entah dari mana mendapatkan embel-embel Dolken ini banyak diusulkan sebagai pemeran Dilan oleh para pembaca novel Pidi Baiq. Sosoknya dianggap cocok dan sesuai dengan karakter Dilan. Muda, rupawan, bertalenta, kelahiran Bandung pula.

Soal bad boy, jangan ditanya. Perannya sebagai Rangga di Sang Martir, film perang geng dan mafia itu, sudah cukup membuktikan bahwa Adipati Dolken adalah sosok yang cukup meyakinkan sebagai seorang bad boy dengan tingkat kebajinganan yang mumpuni.

Nah, sosok terakhir rekomendasi saya adalah sosok yang paling pas dan cocok memerankan tokoh Dilan. Andai Falcon Pictures mau lebih sabar dan jeli, aktor ini pastilah lolos. Dia berdarah Sunda, cerdas, bad boy, romantis, punya persona anak motor, pintar berkelit, dan punya jam terbang akting yang mumpuni. Pokoknya semua syarat yang harus dimiliki seorang Dilan ada pada sosok aktor ini.

Saya yakin Anda tahu siapa dia. Yak, betul, Epy Kusnandar.

Terakhir diperbarui pada 20 Juli 2017 oleh

Tags: adipati dolkenBandungdilanEpy KusnandarIqbaal CJRPidi BaiqReza RahadianThe ChangcutersThe Tarix JabrixTria Changcuters
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

prapatan rebel mojok.co

Prapatan Rebel: Ikon Generasi, Riwayatmu Kini

4 Maret 2022
Cafe Madtari mojok.co

Cafe Madtari dan Tumpukan Kenangan yang Tersembunyi di Balik Keju Parut

7 Februari 2022
Mengubah Skenario Layangan Putus MOJOK.CO

Mengubah Skenario Layangan Putus

12 Januari 2022
Warung kopi Imah Babaturan Mojok.co

Imah Babaturan, Warung Kopi Plus-plus Penjaja Kenikmatan di Kota Kembang

30 Desember 2021
Toko Jamu Babah Kuya Mojok.co

Rahasia Ramuan Kejayaan Dua Abad Toko Jamu Babah Kuya Bandung

22 Desember 2021

RE Hartanto: Perupa dari Bandung dan Pengajar Seni Rupa Lewat WA

10 Desember 2021
Pos Selanjutnya
170719 MALAM JUMAT HANTU TINDER

Hantu Tinder Mencari Cinta

Komentar post

Terpopuler Sepekan

ESAI Polemik Film Dilan

Empat Aktor yang Lebih Cocok Memerankan Tokoh Dilan daripada Iqbaal CJR

20 Juli 2017
Lokasi 18 SPBU di Jogja untuk uji coba MyPertamina

Lokasi 18 SPBU di Jogja yang Jadi Tempat Uji Coba MyPertamina untuk Roda Empat

30 Juni 2022
Garuda Pancasila, Sudharnoto

9 Fakta Pencipta Lagu Garuda Pancasila yang Tersingkir dari Sejarah

26 Juni 2022
kecurangan SBMPTN

Polisi Amankan 15 Pelaku Kecurangan SBMPTN di UPN Veteran Yogyakarta

28 Juni 2022
Pertamina dan aplikasi MyPertamina yang bikin ribet rakyat kecil! MOJOK.CO

MyPertamina dan Logika Aneh Pertamina: Nggak Peka Kehidupan Rakyat Kecil!

29 Juni 2022
Kasman Singodimedjo tagih janji ke Sukarno sial Piagam jakarta

Kasman Singodimedjo, Menagih Janji 7 Kata Piagam Jakarta pada Sukarno

26 Juni 2022
PPDB SMA/SMK DIY dan sekolah pinggiran kekurangan murid

PPDB SMA/SMK Ditutup, Sekolah Pinggiran di DIY Kekurangan Murid

30 Juni 2022

Terbaru

prambanan jazz mojok.co

Tentang ‘Golden Hour’, Waktu Tersyahdu Nonton Prambanan Jazz

3 Juli 2022
es doger balai yasa mojok.co

Kesegaran Es Doger Balai Yasa dan Kenangan tentang Lapas Cebongan

3 Juli 2022
Wasesa dari Dragon Ball dirikan Hobikoe jual beli barang antik di Indonesia

Berawal dari Dragon Ball, Wasesa Jual Beli 200 Ribu Barang Antik

3 Juli 2022
sai sapi jogja mojok.co

Sei Sapi, Saat Daging Asap NTT Beradaptasi dengan Lidah Jogja

2 Juli 2022
tyrell malacia mojok.co

Tyrell Malacia Resmi ke MU, Target Selanjutnya Lisandro Martinez

2 Juli 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In