Rambat, Midah, dan Kisah Selingkuh - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
Home Corak Cipox

Rambat, Midah, dan Kisah Selingkuh

Estiana Arifin oleh Estiana Arifin
18 Juni 2017
0
A A
cipox
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Rambat dan Midah boleh jadi adalah pasangan yang ideal. Keduanya sudah saling jatuh cinta sejak mereka duduk di bangku SMA. Dasar nasib mujur, orangtua keduanya kok ya ndilalah kenal baik dan punya hubungan yang erat pula. Maka, tak heran jika begitu lulus SMA, keduanya sudah langsung dijodohkan dan akhirnya menikah setelah masing-masing lulus kuliah.

Rambat adalah anak seorang carik, sedangkan Midah anak seorang mantri kesehatan. Orangtua Rambat dan orangtua Midah kenal baik, sebab, bapaknya Midah sering diminta untuk memberikan penyuluhan kesehatan di desa tempat bapaknya Rambat bertugas.

Rambat anak pertama, ia lelaki yang sebenarnya tidak cakep-cakep amat. Yah, kalau skala 1 sampai 10, Rambat ini mentok di angka 7. Sedangkan kalau Midah, ia memang seorang bunga sekolah. Cantiknya ngedap-edapi, sejak jaman masuk SMA, ia sudah menjadi incaran para siswa lelaki di sekolahnya, dan Rambat adalah salah satunya.

Sebagai seorang bunga sekolah dengan paras yang cuantik, tentu banyak siswa lelaki yang mendekati Midah. Semuanya berlomba-lomba untuk memberikan hadiah atau bingkisan untuk Midah. Mulai dari coklat, puisi, gelang, buku paket, bahkan sampai ada yang berniat membelikan Midah hewan ternak —yang oleh Midah ditolak mentah-mentah, tapi oleh bapaknya dipaksa untuk diterima.


Nah, dari semua pemberian dari para lelaki tersebut, ternyata tidak ada yang bisa menarik perhatian Midah, kecuali satu: pemberian dari Rambat. Usut punya usut, ternyata Rambat yang juga menjadi salah satu pasukan ngalap berkah asmara-nya Midah, dulu ikut-ikutan memberikan hadiah buat Midah. Dan tahu apa hadiahnya? Satu bungkus roti selai merek Sariroti dan satu gelas susu kemasan merek Susu Murni Nasional. Bersama hadiahnya itu, Rambat menuliskan pesan, “Ini roti dan susu buat dik Midah. Rotinya penuh nutrisi, bagus buat kesehatan Dik Midah. Sedangkan susunya susu UHT, gizinya baik dan terjaga, Insya Alloh baik juga buat kesehatan Dik Midah.”

Baca Juga:

20 Tahun Sumpah Serapah untuk Bapakku dari Mertuanya karena Kami Tinggal Serumah

Teflon Antilengket Bukan Cuma yang Hitam, Ada Bahan Marble dan Granit yang Mahal Banget

Dugaan Penelantaran Orang Tua ke Panti Jompo Memang Perlu DIlihat dari Dua Sisi

Sebagai anak seorang mantri kesehatan, Midah segera tertarik dengan hadiah dari rambat yang sangat memperhatikan unsur kesehatan. Sejak saat itu, Midah mulai memperhatikan Rambat, dan perlahan, tumbuh juga benih-benih cinta kepada Rambat. Bahkan, Midah dululah yang berinisiatif menembak Rambat, bukan sebaliknya.

Setelah lulus kuliah dan menikah, keduanya kemudian membeli rumah sederhana di dekat kantor kelurahan tempat bapaknya Rambat bekerja. Di rumah kecil yang sederhana itu, mereka berdua merajut bahtera rumah tangga yang senantiasa menyenangkan. Rambat bekerja sebagai layouter di salah satu penerbitan di kota. Sedangkan Midah, yang seorang lulusan fakultas bahasa Inggris bekerja dari rumah dengan menerima jasa penerjemahan artikel dan dokumen yang ia iklankan melalui internet. Gaji Rambat sebagai layouter ditambah uang honor terjemahan yang didapat Midah lebih dari cukup untuk membiayai operasional rumah tangga mereka berdua.

Pelan tapi pasti, rumah mereka yang sederhana pun tumbuh menjadi tak sederhana lagi. Hampir setiap bulan mereka mencicil perbaikan rumah, membeli furniture baru, sampai menambah elektronik seperti kulkas, mesin cuci, sampai AC. Hingga tak terasa, di usia pernikahan mereka yang lima tahun, rumah mereka sudah bukan lagi rumah sederhana, melainkan rumah mewah yang boleh jadi masuk dalam daftar 10 rumah paling menjanjikan kesenangan di kampungnya.

Namun, kehidupan yang mapan tersebut tak serta merta menyenangkan Rambat dan Midah. Mereka merasa kehidupan rumah tangga mereka belum lengkap sebab di tahun kelima pernikahan mereka, Tuhan belum juga memberikan mereka keturunan. Ini menjadi beban tersendiri dalam rumah tangga mereka.

Rambat dan Midah telah mengikuti saran kawan-kawannya agar bisa segera mendapatkan momongan. Mulai dari terapi fisik, minum ramuan tradisional, sampai meminta doa kepada orang-orang yang dianggap alim. Hasilnya selalu nihil.

Sebagai suami yang pengertian dan penuh cinta, Rambat berusaha menghibur Midah istrinya agar tabah menghadapi kenyataan ini.

“Cinta Mas tak akan berubah walau kita tidak punya anak, Dik” hibur Rambat kepada Midah. Namun, Midah tetap tidak bisa tenang, ia merasa tiada guna menikah jika dia tidak bisa hamil. Padahal menurut pemeriksaan dokter, mereka berdua sehat-sehat saja. Tidak seorang pun diantara mereka yang mandul. Midah dan Rambat senantiasa berusaha tanpa mengenal putus asa, walau batin mereka berdua sejatinya menderita juga, tiap hari gundah gulana.

Tahun-tahun berlalu, tapi permasalahan keturunan ini tidak juga berakhir. Segala upaya nampaknya sia-sia, sementara umur keduanya terus bertambah. Teman-teman mereka pun tak henti-hentinya memberikan masukan kepada mereka berdua agar bisa segera punya momongan. Namun, makin giat mereka berusaha, makin jauh mereka dari harapan.

Midah dan Rambat mulai merasa pernikahan mereka sial betul. Hal tersebut mau tak mau kemudian memengaruhi hubungan Rambat dan Midah. Yang tadinya saling pengertian dan saling menyokong saat suka dan duka, akhirnya terguncang juga. Rambat jadi jarang pulang tepat waktu, karena jika pulang, yang dia dapati hanya wajah murung istrinya. Sedangkan Midah, demi mendapati suaminya selalu pulang larut malam, ia pun mulai berprasangka yang tidak-tidak. Dia curiga suaminya selingkuh dan memiliki wanita idaman lain.

Merasa tak tahan menghadapi penderitaan berumah-tangga seorang diri, Midah kemudian menceritakan pada teman dekatnya tentang apa yang terjadi di rumah tangga mereka.

“Coba nanti jika suamimu pulang telat lagi dan mengetuk pintu, kamu menyahut dari dalam kayak gini, ‘Itu kamu, Mas Yanto?’” kata teman Midah.

“Lho kok Yanto? Suamiku kan namanya Rambat?” potong Midah bingung.

“Iyaaa, itu supaya suamimu kapok tidak pulang malam lagi. Biar dia sadar kalau yang punya kesempatan buat selingkuh bukan cuma dia saja, tapi kamu juga bisa. Dari situ, nanti kalian berdua bisa saling membuka diri untuk mencari kebenaran, apakah suamimu selingkuh atau tidak.” jelas temannya.

Midah manggut-manggut paham. Dia segera membuat perencanaan seperti yang dikatakan kawannya jika nanti malam Rambat pulang telat lagi.

Malam harinya, walau terkantuk-kantuk di ruang tamu, Midah tetap berusaha siaga satu agar tidak ketiduran sampai pagi demi terlaksananya rencana ini. Rambat harus dibikin tobat.


Malam itu, Rambat pulang sangat larut, tengah malam. Midah telah menunggu semalaman dengan sabar demi berjalannya skenario. Seperti biasa, Rambat mengetuk pintu tiga kali. Dari dalam Midah segera menyahut.

“Itu kamu, Mas Yanto?” tanya Midah setengah berteriak.

Rambat bingung. Dia celingukan kiri-kanan, dan kemudian segera berbisik melalui sela-sela pintu, “Ini bukan Yanto suamimu, Dek Helen. Ini Bang Rambat”

Seketika itu juga, dari dalam rumah, tercium hawa membunuh yang amat kuat. Kedua mata Midah merah menyala.

Terakhir diperbarui pada 17 Desember 2018 oleh

Tags: cerita selingkuhmidahrambatrumah tangga
Estiana Arifin

Estiana Arifin

Artikel Terkait

20 Tahun Sumpah Serapah untuk Bapakku dari Mertuanya karena Kami Tinggal Serumah

20 Tahun Sumpah Serapah untuk Bapakku dari Mertuanya karena Kami Tinggal Serumah

20 Desember 2021
ilustrasi Teflon Antilengket Bukan Cuma yang Hitam, Ada Bahan Marble dan Granit yang Mahal Banget mojok.co

Teflon Antilengket Bukan Cuma yang Hitam, Ada Bahan Marble dan Granit yang Mahal Banget

10 November 2021
ilustrasi Dugaan Penelantaran Orang Tua ke Panti Jompo Memang Perlu DIlihat dari Dua Sisi mojok.co

Dugaan Penelantaran Orang Tua ke Panti Jompo Memang Perlu DIlihat dari Dua Sisi

2 November 2021
ilustrasi Kalau Emak Nyuruh Mengepel Lantai dengan Alasan Olahraga, Kamu Bisa Meng-counter Argumennya mojok.co pekerjaan rumah tangga anak durhaka

Kalau Emak Nyuruh Mengepel Lantai dengan Alasan Olahraga, Kamu Bisa Meng-counter Argumennya

27 Juli 2021
ilustrasi 5 Tutorial Pekerjaan Rumah Tangga Sepele yang Juga Bagian dari Cara Bertahan Hidup Sendiri mojok.co

5 Tutorial Pekerjaan Rumah Tangga Sepele yang Juga Bagian dari Cara Bertahan Hidup Sendiri

26 Juli 2021
ilustrasi Mau-maunya Nemenin Cowok dari Nol Saat Perilakunya Aja Masih Minus mojok.co

Mau-maunya Nemenin Cowok dari Nol Saat Perilakunya Aja Masih Minus

7 Juli 2021
Pos Selanjutnya
hororsekop_newmaker_mojok

Para Newsmaker dalam Zodiak: Dari Amien Rais sampai Chelsea Islan

Komentar post

Terpopuler Sepekan

cipox

Rambat, Midah, dan Kisah Selingkuh

18 Juni 2017
Lokasi 18 SPBU di Jogja untuk uji coba MyPertamina

Lokasi 18 SPBU di Jogja yang Jadi Tempat Uji Coba MyPertamina untuk Roda Empat

30 Juni 2022
Garuda Pancasila, Sudharnoto

9 Fakta Pencipta Lagu Garuda Pancasila yang Tersingkir dari Sejarah

26 Juni 2022
kecurangan SBMPTN

Polisi Amankan 15 Pelaku Kecurangan SBMPTN di UPN Veteran Yogyakarta

28 Juni 2022
Pertamina dan aplikasi MyPertamina yang bikin ribet rakyat kecil! MOJOK.CO

MyPertamina dan Logika Aneh Pertamina: Nggak Peka Kehidupan Rakyat Kecil!

29 Juni 2022
PPDB SMA/SMK DIY dan sekolah pinggiran kekurangan murid

PPDB SMA/SMK Ditutup, Sekolah Pinggiran di DIY Kekurangan Murid

30 Juni 2022
Teror Spirit di Puncak Bogor Hingga Makassar MOJOK.CO

Teror Spirit di Puncak Bogor Hingga Makassar: Antara Keriaan dan Kemarahan yang Tak terjawab

30 Juni 2022

Terbaru

Deputi II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Imdadun Rahmat. (Dok. Baznas.go.id)

Deputi Baznas Sebut Global Zakat Milik ACT Tak Punya Izin

4 Juli 2022
Sepeda motor dibakar dalam bentrok di Babarsari, Senin (04/07/2022)

Bentrok Antarkelompok di Babarsari, Sri Sultan Minta Polisi Tindak Keras Pelaku 

4 Juli 2022
sri sultan hb x mojok.co

Masa Jabatan Sri Sultan HB X Habis, DPRD DIY Geber Pembentukan Pansus

4 Juli 2022
Dwi Pertiwi: Legalkan Ganja untuk Medis Segera!

Dwi Pertiwi: Legalkan Ganja untuk Medis Segera!

4 Juli 2022
hotel di jogja mojok.co

Liburan Sekolah, Tingkat Okupansi Hotel di Jogja Meroket

4 Juli 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In