Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Piala Dunia 2018 dan 5 Jenis Suporter yang Akan Kita Temui

Aldo Fenalosa oleh Aldo Fenalosa
30 Mei 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK – Meski suporter bola di Piala Dunia 2018 berbeda-beda, pada akhirnya tetap harus Bhinneka Tunggal Ika jua!

Suporter sepak bola itu bisa dikategorikan menjadi sejumlah tipe, tergantung variabelnya. Kalau berbicara suporter sepak bola Indonesia menggunakan variabel kecerdasan, maka tak akan sulit mendikotomi mana yang mudah terpancing untuk rusuh dan mana yang level tertibnya sudah seperti anak pramuka.

Tapi kalau berbicara Piala Dunia, spesifiknya Piala Dunia 2018, setidaknya ada lima spesies suporter yang bisa ditemui dan diidentifikasi di stadion, tempat-tempat nonton bareng (nobar), maupun di ranah media sosial. Pembagiannya ada di bawah ini, ya!

Suporter yang benar-benar berasal dari negara peserta Piala Dunia.

Jika kalimat khas orang muslim adalah “tiada tuhan selain Allah”, maka kalimat yang agaknya pas untuk menggambarkan kelompok ini adalah “tiada yang paling berbangga selain suporter yang negaranya sendiri berhasil lolos ke Piala Dunia”. Maksa, ya? Ya biarin.

Tapi betapa tidak, Piala Dunia adalah helatan sepak bola paling prestisius. Bermain di turnamen ini adalah adalah mimpi semua pesepakbola. Radja Nainggolan, pemain garang dari Belgia namun berdarah Batak, itu saja tidak bisa menyembunyikan hatinya yang patah setelah mengetahui negara yang dibelanya justru tidak mengikutsertakan namanya dalam skuat akhir Piala Dunia 2018.

Tidak hanya pemain, semua suporter sepak bola pun juga. Suporter Islandia adalah salah satu contoh yang paling anyar. Negara di pojokan Eropa itu merupakan pendatang baru di Piala Dunia 2018 nanti. Sebelumnya, Islandia belum pernah lolos ke Piala Dunia. Masih mending Indonesia, dulu sudah pernah jadi peserta meski masih pakai nama Hindia Belanda.

Iklan

Tapi untuk tahun ini, Islandia berhasil mencatatkan sejarah baru lolos untuk kali pertama ke Piala Dunia. Penduduk di negara itu senangnya bukan main. Dilansir Deutsche Welle (DW), sebanyak 66 ribu suporter, sekitar seperlima dari keseluruhan penduduk Islandia, telah membeli tiket dan siap mendukung langsung di Rusia 2018. Kalau kamu kebetulan traveling ke Islandia selama bulan Juni dan Juli tahun ini, jangan heran jika di sana ternyata sepi. Wong orang-orangnya sedang di Rusia, kok!

Suporter yang mendukung suatu negara hanya karena ada pemain idolanya.

Tipe suporter ini adalah mereka yang biasanya sedang keranjingan permainan seorang pemain di sebuah klub. Sebut saja Mohamed Salah bersama Liverpool atau Marko Simic Bersama Persija Jakarta. Dari sebelumnya yang tidak pernah tertarik dengan sepak bola Mesir, langsung berubah 180 derajat karena belakangan terpukau dengan ciamiknya aksi Salah.

Dari sebelumnya yang lebih menjagokan negara-negara Eropa Barat, belakangan jadi lebih perhatian dengan negara-negara Balkan, khususnya Kroasia, karena kemonceran Marko Simic. Apalagi kalau orangnya juga suka dengan klub Liverpool dan Persija.

Suporter yang terpaksa mendukung karena kocokan arisan Piala Dunia 2018.

Seapes-apesnya suporter Piala Dunia, adalah mereka yang terpaksa mendukung satu negara medioker, antah berantah, atau dicap sebagai lumbung gol, karena mendapatkan hasil kocokan yang tidak boleh diulang. Dukungan mereka ini juga dibarengi dengan keringat dingin dan jantung yang lebih berdebar-debar setiap tim terkait bertanding.

Iya, kalau lawannya setara, bagaimana kalau ternyata harus tegar melihat Panama diserang tujuh hari tujuh malam oleh Inggris? Suporter ini juga mestilah tegar saat duit yang sudah disetorkan untuk arisan Piala Dunia 2018 terbang ke anggota arisan yang lain.

Sebaliknya, mereka akan tertawa keras saat berhasil mendapatkan kocokan arisan sesuai negara yang mereka dukung. Namanya juga judi arisan Piala Dunia, kegiatan yang berlandaskan hoki-hokian. Jadi, kalau ingin hati tenang, tak perlu ikut arisan Piala Dunia. Mari ibadah berjamaah saja. Lebih berfaedah.

Suporter yang merasa punya kedekatan sejarah dengan peserta Piala Dunia.

Suporter jenis Ini rasanya mudah ditemukan di sekitar kita. Contohnya, hanya karena perwakilan kerajaan Belanda yang bernama VOC itu pernah menjajah beberapa daerah di Nusantara, lantas banyak orang merasa ada persentuhan untuk membela Oranje di ajang internasional seperti Piala Eropa atau Piala Dunia.

Tapi berhubung tahun ini Belanda gagal lolos ke Piala Dunia, suporter tipe ini barangkali bisa mengubah haluan dukungan ke timnas Jepang atau Inggris. Atau, bisa juga mendukung negara-negara Islam karena Indonesia sedang dalam suasana Ramadan.

Fans sepak bola netral, hanya ingin ikut tren Piala Dunia.

Ada orang-orang yang tidak terlalu mengikuti perkembangan klub atau liga tertentu. Namun, suporter jenis ini selalu tertarik dengan kompetisi primer seperti Piala Dunia karena ingin nyaman berada di dalam tren yang ada. Hal yang sama juga terjadi pada momen final Liga Champions, el Clasico, dan semacamnya.

Kelompok ini kerap menyebut diri sebagai penikmat sepak bola, tidak ambil pusing kalau salah satu tim kalah atau menang. Lantaran memandang dari kacamata penikmat, kelompok ini kadang juga lebih fair dari suporter lain. Enak kalau diajak nobar.

Lalu ada di mana suporter glory hunter? Mereka ada di mana-mana, di tengah-tengah kita, di antara keluarga Anda, berkembang biak, dan semakin banyak. Wapadaslah!

Terakhir diperbarui pada 30 Mei 2018 oleh

Tags: belandaIndonesiaInggriskroasiaMarko SimicmesirMohamed SalahPiala duniapiala dunia 2018rusia 2018rusuhSuporter
Iklan
Aldo Fenalosa

Aldo Fenalosa

Artikel Terkait

200 Tahun Perang Jawa- yang Tersisa dari Perang Besar MOJOK.CO
Esai

200 Tahun Perang Jawa: Menyusuri yang Tersisa di Selarong, Bagelen, dan Wates

23 Agustus 2025
kerja sama indonesia prancis.MOJOK.CO
Sosial

Indonesia-Prancis Teken Kerja Sama Perfilman di Candi Borobudur, Angin Segar Industri Sinema Tanah Air

29 Mei 2025
Irfan Afifi: Kalau Tidak Ada Tanda Maju, Mengapa Indonesia Tidak Pilih Mundur Saja?
Video

Irfan Afifi: Kalau Tidak Ada Tanda Maju, Mengapa Indonesia Tidak Pilih Mundur Saja?

26 Maret 2025
bti, petani, tani.MOJOK.CO
Ragam

Rumus “3S-4J-4H” Wajib Dijalankan Pemerintah Kalau Mau Petani di Indonesia Maju

28 Januari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menemukan kedamaian batin dari rebahan karpet masjid MOJOK.CO

Rebahan di Karpet Masjid: Sepele tapi Beri Kedamaian Batin dari Dunia yang Penuh Standar, Tuntutan, dan Mengasingkan

12 November 2025
Safari Nur Hannafi (22) (merah), kapten tim futsal UNY MOJOK.CO

Gemuruh, Mentalitas, hingga Kaki Pincang di “Musim Nol” Campus League 2025

11 November 2025
Lapangan futsal untuk kompetisi antar kampus atau mahasiswa penuh emosi dan tensi tinggi MOJOK.CO

Batu Sandungan di Lapangan Futsal: Emosi Tak Terkendali kala Tensi Tinggi, Bisa Hambat Karier Sendiri

10 November 2025
Di Balik Tangkapan Jitu Kiper Futsal UGM: Cedera di Jari Tangan hingga Doa Orang Tua yang Selalu Mengiringi MOJOK.CO

Di Balik Tangkapan Jitu Kiper Futsal UGM: Cedera di Jari Tangan hingga Doa Orang Tua yang Selalu Mengiringi

8 November 2025
Campus League 2025: Gol Detik Akhir yang Bawa Dahlan Muda Raih Peringkat Ketiga MOJOK.CO

Campus League 2025: Gol Detik Akhir yang Bawa Dahlan Muda Raih Peringkat Ketiga

12 November 2025
Suzuki Satria Pro: Bukti Suzuki Selalu Berhasil Bikin Produk Gagal MOJOK.CO

Suzuki Satria Pro Si Buruk Rupa: Bukti Suzuki Tidak Pernah Gagal Menciptakan Produk Gagal dan Entah Kenapa Mereka Masih Bangga dengan Kegagalan

12 November 2025
Summer Sale Banner
  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.