Bima Sakti Gantikan Luis Milla: Plus dan Minus dan PSSI - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Balbalan

Bima Sakti Gantikan Luis Milla: Plus dan Minus dan PSSI

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
22 Oktober 2018
0
A A
Bima Sakti Gantikan Luis Milla MOJOK
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Gagal mempertahankan Luis Milla sebagai pelatih timnas senior, PSSI akhirnya mengangkat Bima Sakti sebagai pelatih kepala. Ideal? B aja?

Lewat sebuah wawancara yang beredar luas lewat Twitter Ketum PSSI yang namanya tidak boleh disebut menyatakan bahwa Luis Milla akan segera datang. Selepas Asian Games 2018, Luis Milla mudik ke Spanyol. Pelatih yang memang berkebangsaan Spanyol tersebut dijadwalkan balik ke Indonesia pada tanggal 9 Oktober 2018.

Namun, hingga akhir paruh Oktober, Luis Milla tak kunjung kembali ke Indonesia. Oleh sebab itu, berbagai pertanyaan terkait masa depan Milla menyeruak. Banyak yang memandang bahwa Luis Milla sudah tak bakal lagi balik melatih timnas senior Indonesia. Ada beberapa alasan yang, masih simpang-siur dan menjadi rahasia publik.

Beberapa alasan yang menyeruak adalah PSSI tidak tertib ketika harus membayar gaji Luis Milla. Pelatih yang pernah menangani timnas Spanyol U-23 tersebut tidak berkenan dengan cara PSSI menangani sumber penghasilannya. Selain itu, beredar kabar pula bahwa pelatuh berusia 52 tahun tersebut sampai harus “merogoh kantong sendiri” untuk kepentingan timnas.

Jadi, ketika timnas menjalani pemusatan pelatihan di Bali, Luis Milla sampai harus membayari biaya penginapan terlebih dahulu. PSSI, sebagai “orang” yang seharusnya bertanggung jawab, justru lali menyelesaikan urusan yang harusnya sepele itu. Kalau mengurusi penginapan saja kurang lincah, bagaimana dengan sepak bola Indonesia? Semoga saja kabar ini tidak betul.

Baca Juga:

Ketua PSSI: Tak Ada Tiket Liga 1 yang Dijual Langsung di Stadion

Pembenahan Itu Nggak Perlu, PSSI Mau Protes Dulu, Jangan Ganggu!

Timnas U-19 Gagal ke Semifinal, Shin Tae Yong Sebut Regulasi AFF Aneh

Alasan yang ketiga adalah budaya kontrak jangka pendek di persepakbolaan Indonesia. Ya di klub, ya di timnas. Pelatih yang mengemban amanat hanya diberi ikatan kerja paling tidak satu tahun saja. Setelah masa ikatan kerja itu mendekati usai, negosiasi kembali dibuka. Budaya ini tentu tidak ideal untuk timnas yang perlu proyeksi jangka panjang.

Bima Sakti pun konon hanya mendapatkan kontrak untuk Piala AFF saja. Setelah kompetisi itu, kontraknya akan dibahas kembali.

Budaya ini merupakan bawaan dari kebiasaan klub-klub Indonesia yang menetek APBD. Lantaran pembahasan duit hanya untuk satu tahun anggaran, klub-klub yang menyusu APBD pun menyesuaikan diri. Kebiasaan itu terbawa hingga kini. Wah, ini bisa jadi pembahasan tersendiri dan sebaiknya ditulis oleh yang lebih kompeten.


Kita kembali saja ke Bima Sakti dan Luis Milla. Tentu banyak yang kecewa ketika PSSI memutuskan tidak lagi menggunakan jasa Luis Milla dan mengangkat Bima Sakti sebagai pelatih timnas senior. Meski belum memberikan hasil nyata, Luis Milla mampu menghadirkan perubahan. Salah satunya cara bermain timnas yang lebih modern.

Tapi, segala kelebihan itu sudah patutnya kita lupakan saja. Fokus kepada mendukung Bima Sakti dan timnas senior di Piala AFF. Bicara Bima Sakti, penunjukkan dirinya bisa dipahami. Mantan pemain nasional yang kondang karena tendangan geledek itu adalah orang yang paling dekat dengan Luis Milla.

Bima adalah asisten Luis Milla. Ia menjadi orang yang paling banyak terpapar ide dan gagasan dari mantan pelatih timnas senior itu. Oleh sebab itu, meski posisi pelatih kepala berubah, ide dan gagasan tidak lantas berubah 180 derajat. Menjelang kompetisi, tentu sangat tidak sehat mengubah cara bermain secara drastis dalam waktu yang relatif pendek.

Selain perkara kesesuaian ide dan gagasan, Bima Sakti adalah figur yang dekat dengan pemain. Ia bisa menjadi sosok bapak. Mengenal dengan jelas sifat masing-masing pemain karena sudah bersama dalam waktu yang lama. Ego pemain, terutama para senior, butuh dirawat oleh orang yang tepat.

Selain dua kelebihan di atas, Bima juga sosok yang paling masuk akal untuk menggantikan Milla. PSSI tentu tidak bisa sembarangan memilih pelatih baru karena berbagai alasan. Misalnya calon pelatih tersebut masih terikat kontrak dengan klub atau negara lain. Butuh waktu lagi untuk melakukan negosiasi dan belum tentu sukses mendapatkan tanda tangan.

Maka, sangat masuk akal ketika nama Bima Sakti menyeruak menggantikan Milla. Di samping kelebihan, berjalan beriringan kelemahan, dan tentu saja Bima memilikinya. Sebelum menggantikan Milla, pelatih berusia 42 tahun tersebut belum pernah menangani klub senior. Ia belum terpapar kompetisi kelas tinggi dalam waktu yang lama.

Soal pengalaman ini bisa jadi sangat krusia. Timnas senior, bisa jadi akan terjebak di sebuah situasi yang membutuhkan sentuhan pelatih berpengalaman. Kecepatan melakukan adaptasi terhadap situasi yang tidak menguntungkan bisa didapat dari durasi melatih sebuah tim profesional dalam waktu yang lama.

Oleh sebab itu, Bima, dan para asistennya, akan sangat bergantung kepada dukungan suporter. Nyanyian dan dukungan dari suporter sepanjang 90 menit adalah unsur yang bisa menghangatkan hati dan membuat pelatih (dan pemain) tampil lebih baik.

Satu hal terakhir. Tentunya kamu penasaran dengan bagian “dan PSSI” di bagian judul. Bagian ini perlu mendapatkan perhatian serius. Demi masa depan sepak bola Indonesia sendiri. Mengapa?

Mengapa saat ini kita harus merasakan kehilangan pelatih berkualitas menjelang Piala AFF? Tentu saja ini semua ada andil PSSI di dalamnya. Ketidakmampuan merawat aset terbaik menjadi peringatan kesekian kalinya untuk Ketum PSSI yang namanya tidak perlu disebut itu. Apakah ke depannya, ketika PSSI mempunyai aset berkualitas harus merasakan situasi yang sama?

Mau sampai kapan, sih PSSI begini? Bosan nggak sih, PSSI gini-gini amat terus.

Tags: Bima SaktiLiga 1 Indonesialuis millaPSSI
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Tiket Liga 1 tidak lagi dijual langsung di stadion

Ketua PSSI: Tak Ada Tiket Liga 1 yang Dijual Langsung di Stadion

24 Juli 2022
Pembenahan Itu Nggak Perlu, Pssi Mau Protes Dulu, Jangan Ganggu!

Pembenahan Itu Nggak Perlu, PSSI Mau Protes Dulu, Jangan Ganggu!

14 Juli 2022
PSSI akan protes pada AFF karena Timnas U-19 dirugikan

Timnas U-19 Gagal ke Semifinal, Shin Tae Yong Sebut Regulasi AFF Aneh

11 Juli 2022
PSSI: Grup Lawak Yang Mengalahkan Kelucuan Warkop DKI

PSSI: Grup Lawak Yang Mengalahkan Kelucuan Warkop DKI

16 Juni 2022
timnas lolos piala asia marselino ferdinan

5 Fakta Menarik Lolosnya Timnas Sepak Bola Indonesia di Piala Asia

15 Juni 2022
Persebaya Hanya Kalah dari Orang Dalam dan Orang Gila MOJOK.CO

Persebaya Hanya Kalah dari Orang Dalam dan Orang Gila

5 Februari 2022
Pos Selanjutnya

Meski Hari Santri Dirayakan Presiden, Belum Tentu Semua Santri Bakal Pilih Jokowi

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Bima Sakti Gantikan Luis Milla MOJOK

Bima Sakti Gantikan Luis Milla: Plus dan Minus dan PSSI

22 Oktober 2018
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022
Bogor: Kota Paling Ideal di Indonesia untuk Pensiun MOJOK.CO

Kota Bogor: Kota Paling Ideal di Indonesia untuk Pensiun

2 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022
Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
Buntut rusuh suporter Persis, seorang tukang parkir kritis

Buntut Ricuh Suporter, Seorang Juru Parkir di Babarsari Kritis

26 Juli 2022

Cara Hadapi Henry Subiakto Menurut Mahasiswanya, Itu Lho Staf Kominfo yang Unggah Liputan Narasi TV Tanpa Watermark

3 November 2020

Terbaru

keuangan mahasiswa mojok.co

Pentingnya Pengelolaan Keuangan bagi Mahasiswa, Agar Tak Kehabisan Uang di Tengah Bulan

8 Agustus 2022
Whatsapp dan Gojek Jadi Aplikasi Paling Berpengaruh versi Google Play Store

Whatsapp dan Gojek Jadi Aplikasi Paling Berpengaruh versi Google Play Store

8 Agustus 2022
menyusui mojok.co

Tips Menyusui Agar Kebutuhan Kalori Bayi Tercukupi 

8 Agustus 2022
Adisurya: Chef Jenaka Asal Jogja yang Suka Bereksperimen Sambil Bercanda

Adisurya: Chef Jenaka Asal Jogja yang Suka Bereksperimen Sambil Bercanda

8 Agustus 2022
tiket masuk Pulau Komodo ditunda kenaikannya.

Tarif Baru Masuk Pulau Komodo Ditunda hingga Awal Tahun Depan

8 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In