5 Adaptasi Arsene Wenger Agar Arsenal Keluar dari Zona Medioker - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
Home Balbalan

5 Adaptasi Arsene Wenger Agar Arsenal Keluar dari Zona Medioker

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
16 Maret 2018
0
A A
Arsenal-vs-AC-Milan-MOJOK.CO
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

[MOJOK] “Lima adaptasi yang terbukti ampuh dari Arsene Wenger supaya Arsenal keluar dari zona medioker seperti klub Manchester berwarna Merah.”

Empat kekalahan beruntun memberi tamparan yang begitu keras ke pipi lembut berkeriput Arsene Wenger. Adalah Ostersund, Manchester City dua kali, dan Brighton menyadarkan manajer asal Prancis tersebut bahwa perubahan harus bisa ditunjukkan Arsenal.

Kesadaran yang terbukti sangat berharga, terutama demi melewati hadangan AC Milan di babak 16 besar Liga Europa. Adaptasi yang dilakukan Wenger berhasil membangkitkan Arsenal. Dari empat kali kekalahan, kini Arsenal melewati tiga pertandingan dengan kemenangan.

Tak hanya sekadar menang, tapi ada beberapa detail penting yang akan menjadi modal Arsenal di babak perempat final Liga Europa. Bahkan tak hanya Liga Europa, adatasi Wenger juga bekal penting untuk mengarungi sisa Liga Primer Inggris musim ini, dan siapa tahu musim depan jika Wenger tetap bertahan sebagai pelatih The Gunners.

Berikut 5 adaptasi Wenger yang berhasil diidentifikasi Mojok Institute.

Baca Juga:

Derby London Utara: Arsenal Atau Tottenham Hotspur, Siapa Lolos Ke UCL?

Kebangkitan AC Milan: Kandidat Juara Serie A dan Pengaruh Paulo Maldini

Mesut Ozil Dibeli RANS FC Milik Raffi Ahmad? Ozil Bakal Merasa Pulang ke Rumah

1. Komposisi dan bentuk gelandang tengah

Jika tak ada yang cedera, lini tengah Arsenal diisi gelandang-gelandang berkualitas. Dari Granit Xhaka, Aaron Ramsey, Jack Wilshere, Mesut Ozil, dan Henrikh Mkhitaryan. Dengan pola dasar 4-2-3-1 yang menjadi favorit Wenger, memainkan kelima pemain di atas butuh sentuhan yang tepat, pun sejatinya tak mudah karena tiga pemain bercorak sedikit mirip.

Apalagi, bagi fans Arsenal, terdapat romantisme tersendiri berupa harapan menyaksikan Ramsey dan Wilshere bermain bersama. Wenger menjawab “tantangan” ini dengan sangat baik. Pola dasar yang digunakan masih tetap sama, yaitu 4-2-3-1. Namun, adaptasinya di tengah pertandingan bisa lebih fleksibel menjadi bentuk tiga gelandang.

Melihat peta di atas kertas, Xhaka akan berduet dengan Ramsey sebagai dua pivot, sedangkan Wilshere berposisi lebih tinggi.

Namun, seiring pertandingan, Ramsey banyak merangsek ke depan, memaksimalkan kelebihannya, yaitu coming from behind demi mengeksploitasi ruang di kotak penalti lawan. Secara simultan, seturut gerakan Ramsey, Wilshere turun ke bawah dekat dengan Xhaka.

Di sini keluwesan bentuk gelandang tengah terlihat. Tidak jarang, Ozil justru yang menjadi gelandang paling dalam. Pemain asal Jerman tersebut punya kemampuan umpan untuk menginisiasi serangan.

Posisi Ozil yang lebih dalam memungkinkan Wilshere naik dekat kotak penalti. Keuntungannya adalah, Wilshere punya kemampuan menerima umpan vertikal sambil membelakangi gawang lawan. Begitu mendapat umpan, ia bisa memutar badan untuk penetrasi ke gawang lawan.

Fleksibilitas ini memungkinkan Arsenal lebih lama menguasai bola, pun melakukan penetrasi dengan siapa saja yang berada dekat dengan kotak penalti lawan. Tak hanya itu, kelima pemain yang cenderung berdekatan, memungkinkan Arsenal menekan pemain belakang lawan yang hendak membangun serangan dari bawah.

Cara inilah yang membuat Arsenal mampu menekan Watford sejak lini pertama dan dua kali menang atas Milan. Berhasil merebut bola secepat mungkin memungkinkan Arsenal menginisiasi serangan balik lebih dekat dengan gawang lawan. Logika sederhana, jika lebih dekat dengan gawang lawan, peluang akan lebih mudah dikreasikan.

Sebenarnya, Arsenal sudah pernah bermain dengan pendekatan serupa. Namun memang, Wenger tak sekonsisten tiga pertandingan terakhir. Lini tengah yang solid, kreatif, dan tajam sangat membantu kinerja lini depan.

2. Pergantian pemain yang lebih berfaedah

Cukup sering, Arsene Wenger melakukan pergantian pemain yang tak berfedah, pun telat melakukannya. Kesalahan ini membuat Arsenal tak bisa memanfaatkan momentum dan kehilangan ritme yang sangat penting, terutama ketika dalam posisi tertinggal atau melawan tim yang lebih bagus.

Misalnya, ketika tertinggal, yang paling sering dilakukan Wenger adalah memasukkan satu penyerang lagi dan menumpuk mereka di kotak penalti lawan. Celakanya, dengan situasi seperti ini, gelandang dan dua bek sayap Arsenal tak bisa mengirim umpan silang yang ideal untuk dimaksimalkan. Hasilnya? Arsenal semakin monoton, padahal tengah membutuhkan perubahan.

Untuk tiga pertandingan terakhir, pergantian pemain yang dilakukan Wenger cukup jitu.

Pada leg pertama di kandang Milan, Mohamed Elneny dan Ainsley Maitland-Niles yang masuk menggantikan Calum Chambers dan Sead Kolasinac mampu menjaga intensitas tim. Ketika melawan Watford, Danny Welbeck yang masuk mengganti Alex Iwobi cocok dengan kebutuhan tim untuk bermain lebih direct.

Leg kedua melawan Milan, Wenger memasukkan Elneny dan Kolasinac untuk mengganti Mkhitaryan dan Ozil. Dua pemain terakhir memang butuh istirahat untuk keperluan melawan Leicester City di akhir minggu. Baik Elneny maupun Kolasinac yang lebih “bertahan” ketimbang Ozil dan Mkhitaryan cocok untuk menambah jumlah pemain di kotak penalti guna mencegah Milan menambah gol.

Kejelian ini harus terus dipertahankan, terutama ketika melawan tim-tim yang jago mengubah cara bermain di tengah pertandingan.

3. Mengembalikan level performa pemain Arsenal

Selain empat kekalahan yang memang menyedihkan, Arsenal harus kehilangan pemain karena cedera. Oleh sebab itu, Wenger harus memaksimalkan pemain-pemain yang ada. Masalahnya adalah, beberapa pemain di bangku cadangan tidak berada dalam level performa yang memuaskan.

Danny Welbeck, Sead Kolasinac, Calum Chambers, David Ospina, dan Rob Holding tidak selalu bisa memenuhi ekspektasi. Sadar bahwa tenaga mereka sangat dibutuhkan, Wenger terbilang tepat waktu mengembalikan kepercayaan diri masing-masing.

Kolasinac dan Chambers bermain sangat baik di leg pertama ketika melawan Milan. Keduanya menggantikan Nacho Monreal dan Hector Bellerin yang cedera. Welbeck, yang sudah masuk dalam tahap “dimaklumi” ketika membuat kesalahan, tampil memuaskan di San Siro, rumah Milan. Holding kembali tampil stabil ketika menggantikan Laurent Koscielny untuk meladeni Watford.

Keberhasilan Wenger mengembalikan performa mereka sukses menjaga level permainan Arsenal sendiri.

4. Rotasi yang pas

Ada satu hal yang perlu dipahami soal rotasi. Kebijakan merotasi sebaiknya bukan sekadar menggantikan pemain A dengan pemain B. Tujuan rotasi lebih kompleks, misalnya keperluan mengubah cara bermain demi beradaptasi dengan lawan yang berbeda.

Untuk kali pertama musim ini, Wenger memainkan Ainsley sebagai bek kanan ketika menjamu Watford untuk menggantikan Bellerin yang belum fit. Wenger memutuskan tidak memainkan Chambers yang bermain apik sebagai bek kanan di kandang Milan.

Arsenal butuh kecepatan dan kemampuan penetrasi dari sisi kanan. Oleh sebab itu, Ainsley yang dipilih ketimbang Chambers yang lebih konservatif. Selain Ainsley, Wenger juga memainkan Elneny untuk menggantikan Wilshere. Mobilitas dan kemampuan fisik pemain asal Mesir ini sangat cocok untuk keperluan melakukan pressing sejak lini pertama.

Rotasi Wenger sukses besar. Level Arsenal tidak menurun, meskipun cara bermain sedikit berubah.

5. Beradaptasi dengan cara bermain lawan

Penguasaan bola yang menjadi pakem Arsenal memang masih terasa. Namun, di tiga pertandingan, pakem tersebut tak lagi boros terlihat.

Komposisi dan bentuk lini tengah seperti yang dijelaskan di poin 1 memungkinkan Arsenal untuk bermain lebih direct ketika momen yang tepat hadir. Penetrasi dengan umpan pendek lebih kental, bukan lagi seperti ayam yang kehilangan kepala ketika lawan terlanjur bertahan begitu dalam.

Ini yang paling penting: meski memang masih belum fasih mempertahankan struktur tim ketika bertahan, Arsenal tak begitu menderita ketika menerima serangan balik lawan. Posisi berdiri antar-lini yang tidak terlalu jauh memungkinkan para pemain untuk melakukan cover ketika lawan masuk dalam fase transisi serangan. Hasilnya, Arsenal lebih nyaman untuk mengetasi bola-bola di belakang garis pertahanan.

Ketika lawan lebih punya inisiatif menyerang dan menguasai bola, Arsenal mengubah pendekatan dengan bermain lebih dalam dan mengincar serangan balik. Sebuah perubahan yang cukup cepat, yang jarang terlihat. Level performa beberapa pemain, terutama Welbeck di lini depan memungkinkan Arsenal untuk menggunakan pakem serangan balik.

Welbeck lebih nyaman menguasi bola dan melakukan penetrasi. Level kepercayaan diri yang untuk beberapa waktu menghilang.

Lima adaptasi dari Wenger di atas sangat perlu untuk terus dipertahankan demi prestasi Arsenal di sisa musim ini. Terutama, ketika menghadapi lawan-lawan berat di Liga Europa di mana kontestan delapan besar kali ini semuanya berasal dari negara yang berbeda. Artinya, setiap tim punya gaya masing-masing di mana dibutuhkan pendekatan yang berbeda-beda pula untuk menghadapi mereka.

Jika kembali bebal dengan kembali masuk ke kebiasaan lama, yaitu kalahan, yang jangan berharap Arsenal keluar dari kotak medioker sama seperti Setan berwarna Merah itu.

Terakhir diperbarui pada 16 Maret 2018 oleh

Tags: AC MilanArsenalArsene WengerBalbalanDanny WelbeckJack WilshereLiga EuropaMesut Ozilterbaru
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Derby London Utara: Arsenal Atau Tottenham Hotspur, Siapa Lolos Ke UCL?

Derby London Utara: Arsenal Atau Tottenham Hotspur, Siapa Lolos Ke UCL?

12 Mei 2022
AC Milan Menatap Scudetto ke-19

Kebangkitan AC Milan: Kandidat Juara Serie A dan Pengaruh Paulo Maldini

24 Maret 2022
Mesut Ozil Dibeli RANS FC Milik Raffi Ahmad? Ozil Bakal Merasa Pulang ke Rumah MOJOK.CO

Mesut Ozil Dibeli RANS FC Milik Raffi Ahmad? Ozil Bakal Merasa Pulang ke Rumah

10 Januari 2022
Permata Serie A: Dusan Vlahovic Bisa Dibeli Arsenal di Januari 2022? MOJOK.CO

Dusan Vlahovic, Permata Serie A, Bisa Dibeli Arsenal di Januari 2022?

8 Januari 2022
Arsenal Kalah Melawan Pemain ke-12 Manchester City MOJOK.CO

Arsenal Kalah ketika Melawan Pemain ke-12 Manchester City

2 Januari 2022
Martinelli: Oase di Ladang Tandus Arsenal MOJOK.CO

Martinelli: Oase di Ladang Tandus Arsenal

19 Desember 2021
Pos Selanjutnya

Memikirkan Ulang Keterikatan Kita pada Barang-Barang

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Arsenal-vs-AC-Milan-MOJOK.CO

5 Adaptasi Arsene Wenger Agar Arsenal Keluar dari Zona Medioker

16 Maret 2018
Garuda Pancasila, Sudharnoto

9 Fakta Pencipta Lagu Garuda Pancasila yang Tersingkir dari Sejarah

26 Juni 2022
baskara aji mojok.co

Soal Jam Malam, Sultan Minta Menyeluruh di Jogja

24 Juni 2022
kecurangan SBMPTN

Polisi Amankan 15 Pelaku Kecurangan SBMPTN di UPN Veteran Yogyakarta

28 Juni 2022
Kasman Singodimedjo tagih janji ke Sukarno sial Piagam jakarta

Kasman Singodimedjo, Menagih Janji 7 Kata Piagam Jakarta pada Sukarno

26 Juni 2022
Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati MOJOK.CO

Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati

23 Juni 2022
Pertamina dan aplikasi MyPertamina yang bikin ribet rakyat kecil! MOJOK.CO

MyPertamina dan Logika Aneh Pertamina: Nggak Peka Kehidupan Rakyat Kecil!

29 Juni 2022

Terbaru

holywings jogja mojok.co

Holywings Jogja Ditutup Satpol PP, Buntut Kasus di Jakarta

29 Juni 2022
Kekerasan seksual

Lakukan Pelecehan Seksual, Pelaku Tak Boleh Naik Kereta Api Seumur Hidup

29 Juni 2022
Boikot Holywings, Polemik ETLE, dan Politik Tukang Bakso

Boikot Holywings, Polemik ETLE, dan Politik Tukang Bakso

29 Juni 2022
pertalite mojok.co

KSP Sebut Peraturan Beli Pertalite dan Solar Demi Ketahanan Nasional

29 Juni 2022
petilasan ratu kalinyamat mojok.co

Menyusuri Jejak Cinta Kalinyamat, Ratu Pemberani dari Jepara

29 Juni 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In