Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Kalau Yesus Itu Muslim, Boleh Dong Muslim Itu Katolik?

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
1 Januari 2019
A A
Yesus adalah muslim, Katolik juga MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Menurut logika Forum Umat Islam (FUI) Cilacap bahwa Yesus adalah muslim, maka bisa juga bahwa Islam itu adalah Katolik. Hiya hiya hiya…

Beberapa hari yang lalu, sebuah baliho di Cilacap menjadi pusat perdebatan. Baliho yang dipasang oleh Forum Umat Islam (FUI) Cilacap itu berbunyi “I Love Jesus because Jesus is Moslem”. Baliho tersebut mendapat kecaman dari banyak pihak. Dari pihak NU, sampai alumni 212. Dari Katolik sendiri? Sejauh ini nggak ada. Kami adem-adem saja.

Apa alasan FUI Cilacap memasang baliho tersebut? Syamsudin, Ketua FUI Cilacap, mengungkapkan bahwa pemasangan dilakukan utnuk menguatkan umat Islam supaya tidak mengikuti acara non-muslim, seperti Natal dan tahun baru 2019. Syamsudin juga membantah kalau baliho tersebut provokatif. Beliau hanya “maaf sekadar mengingatkan” saudara-saudara muslim.

Kecaman datang dari Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Rumadi Ahmad. Beliau mengatakan bahwa baliho seperti itu tak mesti dilakukan karena “enggak ada gunanya”.

Direktur NU Online, Savic Ali, mengatakan bahwa baliho Yesus adalah muslim itu menyakiti perasaan umat kristiani.

“Ini kan masalah sosok yang berbeda. Meski di dalam Islam dipandang sebagai nabi, tetapi di Kristiani itu kan dipandang sebagai Putra Allah, Tuhan, seseorang yang disembah dan tidak boleh kita mengklaimnya seperti itu. Tidak boleh diucapkan ke publik,” kata Savic Ali yang juga fans dari sebuah klub besar bernama Arsenal. hehe~

Kritik juga disampaikan oleh Novel Bamukmin, Ketua Media Center Alumni 212. Novel menyatakan bahwa baliho yang dipasang FUI Cilacap sangat provokatif dan mengadu domba masyarakat.

Nah, pertama-tama, izinkan saya, sebagai pemeluk Katolik, mengucapkan terima kasih kepada Rumadi Ahmad, Savic Ali, dan Novel Bamukmin sudah mau membela dan mengingatkan FUI Cilacap. Kedua, mari kita lihat lagi logika di balik alasan pemasangan baliho Yesus adalah muslim karya FUI Cilacap.

Begini. Alasan mengungkapkan bahwa Yesus adalah muslim itu untuk mengingatkan bahwa saudara-saudara muslim lainnya untuk tidak ikut merayakan acara-acara non-muslim seperti Natal dan tahun baru. Natal memang acara Katolik, namun tahun baru, saya rasa itu acara manusia universal. Punya semua umat manusia. Tentu saja yang mau merayakannya saja.

Kedua, menggunakan logika FUI Cilacap, jika Yesus itu orang muslim, mengapa tidak mau merayakan Natal? Kan dengan begitu, Yesus dan Natal masih “golongan kita”. Natal tidak bisa dipisahkan dengan Yesus. Lha wong itu hari ulang tahunnya. Sweet seventeen Yesus ya di hari Natal. Masak mau dipisahkan. Jadi, harusnya saudara-saudara muslim tak perlu “anti” dengan Natal, kan. Kan dengan begitu, Natal itu acaranya “orang muslim” juga. Ingat, Yesus adalah muslim. Hehe~

Masak cuma mau sama liburnya saja, tapi enggak mau merayakan suka cita, kedamaian, dan kebahagiaan Natal. Natal itu enak, lho. Ada angpau, kado silang, kumpul keluarga, dan satu hari enggak usah bekerja. Nikmat Allah mana lagi yang mau engkau dustakan?

Oya, mumpung kita lagi membahas Yesus adalah muslim, kalian juga perlu tahu bahwa Islam itu juga Katolik. Hehe~

Kata “katolik” itu berasal dari Bahasa Yunani yang berarti ‘universal’. Kata “katolik” memang lekat dengan sebuah agama dan gereja sebagai tempat ibadahnya. Namun, tahukah kamu makna “katolik” di tengah masyarakat yang majemuk?

Makna “katolik” di tengah masyarakat majemuk dirangkum ke dalam 7 tugas gereja untuk masyarakat. Saya cuplikkan tiga saja yang paling cocok dengan hidup di tengah masyarakat  heterogen.

Iklan

Pertama, pelayanan. Contoh tindak nyatanya, misalnya, membantu korban bencana alam hingga membantu semua umat manusia yang miskin, cacat, dan butuh kasih sayang–para jomblo nggak usah senyam-senyum sendiri gitu. Tugas pelayanan gereja harus dilandasi rasa empati, peduli, dan paling utama: iklas.

Kedua, persekutuan. Sebagai rang Katolik, kamu harus mau terlibat dalam kehidupan sosial di sekitarmu. Menjaga tali persaudaraan, bukan hanya dengan saudara seiman, wajib dilakukan. Misalnya dengan ikut arisan RT/RW, berangkat kerja bakti, melayat tetangga dan lain sebagainya. Jangan sampai tetanggamu ada yang sakit, tapi kamu tidak tahu.

Ketiga, pengungkapan iman. Pengungkapan iman bisa dilakukan dalam bentuk yang khusus, misalnya pelayanan dan perayaan ibadah ekaristi di gereja. Nah, kalau di tengah masyarakat, sebagai umat beriman, iman diungkapkan dengan cara-cara yang nyata, namun tidak kentara alias unjuk diri bahwa kamu itu orang yang punya “iman”.

Gampangnya begini. Kalau kamu berbuat baik kepada sesama, dari semua golongan, semua agama, dan ras, maka kamu sudah menunjukkan secara tidak langsung bahwa imanmu sehat. Iman, tanpa tindakan nyata, seperti tubuh tanpa roh; mati. Karena ada tertulis di Alkitab:

“…iman bekerja sama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna…Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman…Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati (Yakobus 2:22,24,26).

Sekarang saya tanya, tiga dari tujuh peran gereja (Katolik) di tengah masyarakat tersebut juga kalian amalkan sebagai umat Islam, bukan?

Karena yang saya tahu, dengan melihat secara langsung teman-teman saya yang beragama Islam, juga mempraktikkan pelayanan, persekutuan, dan pengungkapan iman.

Teman-teman muslim di lingkungan kantor saya mengumpulkan dana dan buku untuk disumbangkan untuk korban bencana alam di Palu, Donggala, dan Sigli. Bahkan mengirim mantan Ketua Komunitas KBEA untuk menjadi “relawan” di Palu, Sigli, dan Donggala. Mantan Ketua Komunitas kami beragama Islam, FYI saja.

Mereka juga terlibat di lingkungan tempat kantor berada. Misalnya dengan ikut menyumbang hewan kurban di beberapa masjid. Teman-teman beragama Islam juga sigap membantu teman sekantor yang membutuhkan pertolongan, bahkan kepada mereka yang berbeda agama dan ras.

Lho, kenapa saya berani menulis seperti ini? Lho, kan saya cuma mengikuti logika dari FUI Cilacap. Dengan mempraktikkan tiga dari tujuh peran gereja, bukankah mereka yang Islam juga Katolik, karena “katolik” sendiri adalah universal. Kata “katolik” itu, sadar atau tidak, ada di dalam dirimu masing-masing. Dirimu, baik yang Islam, Hindu, Buddha, dan lain sebagainya.

Maka, kalau Yesus adalah muslim–yang mana kami umat Katolik biasa saja dengan “klaim” tersebut–maka Islam juga mengandung sari pati Katolik itu sendiri, yaitu cinta kasih.

Cieee…kita ternyata samaan, ya. Terima kasih FUI Cilacap sudah mengingatkan.

Terakhir diperbarui pada 24 Februari 2021 oleh

Tags: IslamKatolikMuslimYesusYesus is Moslem
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Katolik Susah Jodoh Tolong Jangan Login dan Ambil Jatah Kami MOJOK.CO
Esai

Cari Pasangan Sesama Katolik itu Susah, Tolong Jangan Login dan Ambil Jatah Kami

13 November 2025
Paus Leo XIV, Sarjana Matematika Memimpin Umat Katolik MOJOK.CO
Esai

Habemus Papam! Kisah Paus Leo XIV Sarjana Matematika yang Akan Memimpin Umat Katolik di Masa Kritis

9 Mei 2025
Dinamika Politik di Masjid Istiqlal dan Fenomena Muslim Tanpa Masjid
Video

Dinamika Politik di Masjid Istiqlal dan Fenomena Muslim Tanpa Masjid

30 Maret 2025
Dakwah Kreatif ala Miko Cakcoy Lewat Wayang, Jembatani Tradisi dan Agama di Era Modern
Video

Dakwah Kreatif ala Miko Cakcoy Lewat Wayang, Jembatani Tradisi dan Agama di Era Modern

15 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.