Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Beredar Tips Menghindari Artikel Tribunnews Di Google

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
1 Desember 2019
A A
tribunnews google click bait MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Dear Tribunnews, no hard feeling, ya. Kalian memang ngeselin, sih. Nggak ada ucapan terima kasih untuk multiple pages dan judul click bait ala kalian, ya.

Warung Sains Teknologi, lewat Facebook mereka, membagikan life hack yang berguna banget. Mereka membagikan tips menghindari artikel Tribunnews di pencarian Google. Warung Sains Teknologi ini orang baik. Be like them….

Tips menghindari artikel Tribunnews ini gampang betul. Kira-kira begini caranya:

Pertama, ketika sebuah kata atau nama seseorang di kolom pencarian Google. Kedua, klik spasi di gadget kamu. Ketiga, ketika tanda minus (-) dan kata tribun tanpa spasi. Jadinya kayak gini:

Kata yang ingin dicari[spasi]-tribun

Contoh: jokowi -tribun

Maka, halaman pertama pencarian Google di gadget kamu akan bersih dari artikel Tribunnews. Before dan after-nya bisa kamu lihat di bawah ini:

Gambar di atas adalah kondisi “before” sebelum pakai teknik “-tribun” dari Warung Sains Teknologi. Nah, kayak gini jadinya kalau udah pakai tekniknya:

Life hack yang dibagikan oleh Warung Sains Teknologi ini memang berguna banget. Kamu nggak perlu khawatir kehilangan kuota secara nggak elegan ketika membuka artikel Tribunnews.

Well, seperti sudah jadi kesepakatan umum kalau nggak kepepet, mending jangan buka artikel Tribunnews. Pertama, Tribunnews terlalu tega membagi berita yang sudah pendek betul menjadi beberapa halaman. Misalnya artikel dengan panjang lima paragraf dibagi menjadi enam. Ada satu halaman yang isinya cuma satu kalimat.

Padahal, hitungan kuota yang bablas dari baca satu halaman berisisi 10 paragraf dengan yang cuma 1 itu kurang lebih sama. Makin nyebelin ketika di halaman terakhir malah isinya penggalan kalimat langsung doang. Padahal, sebetulnya, penggalan kalimat langsung yang cuma seupil itu bisa dijejalkan di halaman selanjutnya.

Saya sih paham kalau Tribunnews, sebagai media, nggak cuma harus merhatiin sisi jurnalisme, tapi juga bisnis. Sebagai anak sebuah media besar yang sekarang hobi bikin multiple pages, Tribunnews diharapkan bisa menyumbang klik sebanyak mungkin.

Iklan

Nggak peduli sampai bikin pembaca mereka menarik napas dalam tanda. Sebuah tanda emosi jiwa karena harus buka puluhan halaman cuma buat baca berita artis kena prank. Padahal kuota lagi cekak. Cuma bisa beli kuota 4 GB buat satu hari yang harganya 5 ribuan.

Yang penting mereka dapat ribuan bahkan jutaan klik per hari. Meski nggak menyenangkan di telinga, istilah Tribunnews “tuyulnya…” itu memang ada benernya, sih.

Kedua, mereka jago banget bikin judul. Nggak lagi estetis, tapi jatuhnya jadi click bait. Sudah click bait, biasanya bombastis pula. Bikin jiwa-jiwa pembaca yang haus pergosipan duniawi nggak berpikir dua kali untuk membakar kuota mereka atas nama update terkini.

Setelah masuk Tribunnews dan membaca utuh 6 halaman untuk berita sepanjang tiga paragraf, tinggal penyesalan yang ada. Biasanya diiringi gerutuan dan makian-makian kreatif mengutuk Tribunnews.

Klik dan page views yang memang unsur-unsur yang “disembah” oleh media online. Mantan Pemred Tribunnews, Dahlan Dahi pernah bilang kalau jurnalis saat ini nggak selalu menulis untuk dibaca manusia. Jurnalis menulis untuk memuaskan kriteria yang diminta oleh mesin. Artinya, kita membicarakan kata kunci, jumlah kunjungan, Google Analytic, dan rangking web.

Ya dari yang begituan Tribunnews menempuh sebuah cara yang dianggap sebagai “jurnalisme pasar”. Nggak bisa sepenuhnya disalahkan, meski memang bikin gemas dan ingin berkata kasar.

Buat Tribunnews, no hard feeling, ya. Habisnya kalian memang gitu, sih.

BACA JUGA Tribun vs Remotivi: Kita Berdiri Di Mana? atau tulisan Yamadipati Seno lainnya.

Terakhir diperbarui pada 24 September 2025 oleh

Tags: click baitjurnalisKompasMediatribuntribunnewstuyul
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Nasib Sial Lahir di Jakarta, Tinggal di Jogja: Disiksa Kesepian MOJOK.CO
Esai

Nasib Sial Adalah Mereka yang Lahir dan Besar di Jakarta, lalu Tinggal di Jogja karena Nyatanya Tersiksa oleh Kesepian dan Gangguan Mental

8 Agustus 2025
Jurnalis tolak rumah subsidi dari pemerintah karena warga dengan profesi lain juga butuh MOJOK.CO
Aktual

Jurnalis Tolak Rumah Subsidi dari Pemerintah: Warga Lain Juga Butuh, Kalau Mau Sejahterakan Jurnalis Bukan Gitu Caranya

16 April 2025
Bertahun-tahun hidup di desa sarang tuyul di Rembang MOJOK.CO
Ragam

Bertahun-tahun Tinggal di Desa Sarang Tuyul, Cuma Bisa Waswas Uang Hilang Setiap Saat karena Tak Punya Banyak Pilihan

9 Agustus 2024
tuyul tak bisa curi atm dan m-banking.MOJOK.CO
Ragam

Menjawab Alasan Tuyul Tak Bisa Curi Uang Mesin ATM dan Kuras Saldo m-Banking dari Tinjauan Klenik dan Ilmiah

25 Mei 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.