ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Ulasan Musique

Delapan +1 Lagu Rhoma Irama Paling ‘Goks’

Ardyan M. Erlangga oleh Ardyan M. Erlangga
6 Agustus 2017
0
A A
170806 MUSIQUE RHOMA IRAMA Mojok

170806 MUSIQUE RHOMA IRAMA Mojok

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Tenang, saya tidak sedang menyusun daftar lagu-lagu terbaik Rhoma Irama.

Daftar ini sekadar catatan subyektif, yang sempit saja, merangkum lagu-lagu Rhoma berirama rancak (upbeat) terbaik. Inilah jenis lagu yang paling saya suka dari Soneta—kendaraan Raden Haji Oma (Rhoma) Irama meraih popularitas—sejak pertama kali mengenal mereka lewat siaran radio Permata FM Boyolali di usia prasekolah.

Lagu-lagu dalam daftar ini bolehlah kita sebut kulminasi ambisi beliau menghasilkan genre hibrid baru berjuluk rockdut. Genre yang dilahirkan Rhoma agar dangdut tetap punya taring dan energi lebih kala berkompetisi di palagan budaya pop Indonesia. Selain itu, oplosan distorsi dan horn section dalam aransemen dangdut melayu adalah taktik Soneta merespons kebangkitan grup rock macam AKA atau God Bless yang juga menyasar pangsa pendengar anak muda. Upaya kreatif Rhoma ini, setelah diuji sejarah, oleh deretan pengamat musik ditasbihkan “revolusioner”. Sudah cukup banyak artikel mengulas debat kebudayaan rock dan dangdut era Majalah Aktuil, peran Rhoma dalam budaya pop Indonesia (terutama ketika dia mulai menjajal karier sebagai aktor), dan sekian bukti dia penghibur dalam paket komplet yang pantas menjadi ikon. Tak perlu saya jabarkan ulang di sini. Untuk memahami lebih jauh posisi penting Soneta dalam jagat musik Tanah Air, tengok saja buku babon ‘Dangdut Stories’ dari Andrew N. Wientraub.

Satu hal saja yang ingin saya tambahkan. Rhoma adalah satu-satunya bintang pop yang sanggup memaksa ratusan warga Kecamatan Selo di Boyolali, patungan menyewa truk, lalu menonton film-filmnya di bioskop Sonokrido, kawasan pusat kota. Rombongan manusia itu akan membanjiri kota nyaris sepekan, setiap ada film baru. Belum pernah lagi terjadi fenomena semacam itu. Hal yang tak terulang lagi di era Via Vallen dan Noah.

Berikutnya, saya perlu menjelaskan kenapa sepilihan lagu berikut masuk daftar, sementara puluhan lainnya yang juga masuk kategori rockdut terpaksa minggir dulu. Faktor utamanya, dari deretan panjang album-album Soneta, lagu-lagu ini memuat rekam jejak eksperimentasi bunyi paling berani. Ada upaya percobaan di sana.

Jauh-jauh sebelum terpaksa melayani duel dengan para rocker, Oma selalu mengawinsilangkan bermacam genre. Delapan inilah yang saya pikir paling berhasil.

Atas sekian alasan di atas, terminologi yang saya rasa pas buat menjuluki daftar ini adalah “goks”, istilah masa kini untuk ‘gokil’. Sebab ada banyak deretan lagu Rhoma yang mendayu dan ‘sans’ (sebutan ‘santai’ anak sekarang), tapi tak kalah hebatnya dari sisi musikalitas. Minimal, saya harap lagu-lagu ini bisa menggambarkan sisi paling liar Rhoma (setidaknya dari aspek musikalitas, bukan konteks lirik yang tentunya sebagian besar konservatif).

Daftar ini karenanya sekadar mempertegas status Rhoma. Ia bukan hanya pionir, tetapi juga musisi legendaris yang patut kita kagumi. Kalian boleh tak menyukai pandangan politiknya, tapi untuk urusan terobosan musikalitas—termasuk cita-citanya mengakhiri polemik bias selera kelas terhadap dangdut walaupun tak sepenuhnya berhasil—semua orang patut bertekuk lutut. Persis seperti sebagian warga AS yang membenci pemikiran Ted Nugent, tapi berbesar hati mengakui dia sebagai gitaris pilih tanding.

Tetap segarnya karya-karya eksperimental Rhoma setelah sekian dekade sebetulnya mengesankan, sekaligus menyedihkan. Apalagi saat kita sadar kancah dangdut kontemporer tak kunjung naik kelas dari sekadar menghasilkan pengekor sound Soneta.

Sayang, tidak banyak album Rhoma masuk spotify, sehingga Youtube akan jadi sumber rujukan utama catatan ini. Semua tautan ke video klip, termasuk cuplikan film legendaris Menggapai Matahari ada di setiap judul lagu. Sila klik saja.

Berikut daftar yang saya susun. Sama sekali tidak memakai peringkat. (Spoiler: sebab ‘Stress’ sudah pasti ada di urutan teratas).

Punya pendapat berbeda? Jangan ragu berbagi di kolom komentar.

Adu Domba

Formula rockdut yang makin dimatangkan Bang Haji lewat rilis album Hak Azazi (1977). Bagian paling mencengangkan adalah oplosan soul dan sedikit bumbu RnB di bagian bridge. Mustahil manusia normal bisa tahan tak bergoyang.
Sedikit tambahan, saya menduga lagu ini merupakan kritik subtil terhadap ulah Ali Moertopo mengobok-obok banyak ormas muslim demi memuluskan agenda fusi partai, serta ungkapan jari tengah bagi otak di balik boikot yang membuatnya tak bisa tampil di TVRI.

Setetes Air Hina

Judul dan topik liriknya udah rock n roll abis. Tentu saja ini bukan lagu ngeres, gila lu. Ini adalah kritik terhadap kaum 1 persen dan penguasa. Bisa jadi anthem anarkisme (relijiyes) alternatif. Setetes Air Hina termuat dalam album Soneta XIII. Rockdut par exellence. Intronya menggetarkan kalbu, Bang Haji semacam kerasukan roh Parliament Funkadelic. Bagian solo gitarnya yang paling creamy dibandingkan katalog lagu-lagu Oma lainnya.

Seni

Manifesto Rhoma yang tertuang dalam klimaks film Menggapai Matahari II. Soneta beradu panggung melawan band rock pimpinan Ikang Fawzi. No spoiler: tentu saja bang haji menang. Tapi lewat cara apa menangnya? Nah, itu yang lebih penting. Bang Haji memenangkan pertempuran di gelanggang kesenian melalui salah satu aransemen paling rumit yang pernah dia buat. Saat diwawancarai Om Budi Suwarna Kompas, Bang Rhoma bilang proses aransemen semua lagunya mengandalkan feeling saja, sebab dia tak bisa menulis ataupun baca not balok.

Saya curiga klaim beliau lamis, atawa agak-agak terlalu merendah. ‘Seni’ adalah lagunya yang paling rapi dan sadar timing untuk membangun momentum, meminjam beberapa elemen sound prog rock akhir 70-an, dan dirancang menjadi jenis lagu stadium rock (simak saja bridge-nya). Lagu ini semacam balasan telak terhadap ucapan Benny Soebardja, sang gitaris Giant Step & Sharkmove, yang mencap musik Soneta “tai anjing”.

Gara-gara film (dan momen munculnya lagu ’Seni’) tersebut, semakin retaklah hubungan penikmat rock kelas menengah dan penggemar dangdut. Konflik ini tak perlu lagi ada. Generasi saya tak lagi diwarisi kebencian organik masa lalu, sudah saatnya dangdut dan rock kekinian kawin lagi. Monata, ambil contoh, masih meneruskan semangat Soneta. Namun ya corak rock-nya masih terjebak karakter sound 80’an. NDX aka Familia justru lebih segar, karena mereka merengkuh gaya produksi masa kini dan meminjam tanpa malu elemen hip hop. Rockdut masih punya masa depan. Masalahnya, siapa berani menempuh jalur penuh risiko itu? Sebab, kalau tainya rockdut dari era 80-an saja keren begini, harusnya sih banyak orang tak keberatan diberaki anjing.

Lari Pagi

Dosis funky yang tinggi akan membuat George Clinton ketawa gembira mendengarnya. Apalagi pesan dari liriknya juga menyehatkan (walau pasti malas kita lakukan). NTAB!

Judi

DNA Deep Purple-nya terasa. Tapi, akuilah, hook-hook maut bertebaran di semua sudut lagu ini. Rhoma punya bakat luar biasa menyentuh titik peka manusia, terutama di bagian impuls goyang.
Selain itu, momen peluncuran single Judi dilakukan setelah Rhoma bebas dari pencekalan TVRI selama 11 tahun. Dia boleh dibuang dari layar kaca, tetapi elite-elite televisi itulah yang terpaksa bertekuk lutut, mengakui mereka yang butuh Rhoma untuk menarik atensi massa. Betul-betul perayaan kemenangan terbaik bagi sang raja dangdut.

Ghibah

Iya-iya, ini ‘Child in Time’-nya Deep Purple yang dimodifikasi. Epigon cerdas tentunya. Simak saja, tak ada lagi musisi dangdut masa kini punya nyali menduelkan gitar steinberger vs keyboard, seperti yang dilakukan Rhoma dan Bang Riswan. Selain itu, pesan dalam lagu ‘Ghibah’ bak koyo cabe ditempelkan di bibir bagi orang macam saya yang demen membicarakan aib manusia lain. Efek panasnya tentu berkali-kali lipat bagi pengikut akun instagram Lambe Turah.

Santai

Funk rock melayu terbaik yang leluasa diakses oleh jutaan orang saat album Soneta Volume VII rilis. Liriknya pun terhitung masih duniawi, sehingga mudah menarik simpati kaum abangan kala itu. Amal jariyah yang mustahil terputus dari Bang Rhoma untuk pecinta musik Indonesia.

Stress

Tak terkira sudah meme, parodi, dan DJ yang nyolong breakbeat dari lagu ini. Rockdut dalam bentuk yang paling prima. Sebuah mahakarya, setidaknya sampai ada jenius lain lahir dari kancah dangdut.

Honorable Mention:

Mirasantika

Anthem karaoke terbaik, bukan representasi rockdut Soneta yang goks, tapi jelas pasti masuk kategori 10 besar lagu terbaiknya. Kemampuan menyanyikan refrain ‘mirasantika’ bakal membuat siapapun bertambah cool dua kali lipat.

Terakhir diperbarui pada 18 Februari 2021 oleh

Tags: dangdutDeep PurpleIkang FawziRhoma IramaRockdut
Iklan
Ardyan M. Erlangga

Ardyan M. Erlangga

Reviewer film, dosen, jurnalis, aktivis. Tinggal di Depok, Jawa Barat.

Artikel Terkait

Dangdut Lawas OM Lorenza Melawan Hegemoni Dangdut Koplo MOJOK.CO
Esai

Dangdut Lawas OM Lorenza Obat Kejenuhan Dangdut Koplo: Wayahe Wong Lawas Tampil

11 Februari 2025
Penonton Dangdut Koplo, Fans NDX & Guyon Waton SDM Rendah MOJOK.CO
Esai

Penonton Dangdut Koplo dan Fans Guyon Waton & NDX Dianggap SDM Rendah, Tukang Kisruh, dan Tukang Rusak Festival

2 Juli 2024
rhoma irama prambanan jazz mojok.co
Hiburan

Dari Blitar Demi Rhoma Irama, Selfie dari Jauh Saja Tak Mengapa

16 Juli 2023
Omong Kosong Dangdut Miskin Tema dan Kamu Perlu Tahu Karya Monumental Dangdut Ngapak MOJOK.CO
Esai

Omong Kosong Dangdut Miskin Tema dan Kamu Perlu Tahu Karya Monumental Dangdut Ngapak

25 April 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
170804-ESAI-BUKU-FISIKA-MARTHEN-KANGINAN

Di Dompetku Ada Foto Marthen Kanginan

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi bantu perbaiki rumah Wagiman dan Samiyem di Boyolali MOJOK.CO

Kisah Sepasang Lansia di Boyolali Puluhan Tahun Tinggal di Rumah Mungil dan Reyot, Kini akan Diperbaiki Gubernur Jateng

16 Mei 2025
Perjalanan biksu Thudong dari Thailand ke Candi Borobudur. MOJOK.CO

Cerita Seorang Muslim Ikut Menyambut Biksu Thudong di Candi Borobudur, Seperti Melihat Kyai Melaksanakan Ibadah Haji

15 Mei 2025
Sandal upanat produksi perajin Borobudur di Magelang. MOJOK.CO

Mereka yang Mendapat Berkah dari Produksi Upanat, Sandal Khusus untuk Naik ke Candi Borobudur

13 Mei 2025
Slipi Jakarta Barat, Kawasan Elite yang Bikin Lulusan S2 Sengsara.MOJOK.CO

Ironi di Balik Perkantoran Mewah Slipi Jakarta Barat: Ijazah S2 Dianggap Tak Berguna, Pekerjanya Sengsara

16 Mei 2025
Jika bus Sinar Mandiri bertemu Jaya Utama, sopir akan lebih ngawur dari bus Sumber Selamat MOJOK.CO

Jika Bus Sinar Mandiri Ketemu Jaya Utama, Sumber Selamat Kalah Ngawur: Jalan Rusak Pantura Jadi Arena Balapan

15 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.