Beberapa waktu yang lalu, dalam Upacara Wisuda akbar Program Pendidikan Diploma/Vokasi, Sarjana, hingga Doktoral semester genap tahun akademik 2016/2017, Universitas Indonesia meluluskan sebanyak 8.481 wisudawan. Itu artinya, dalam satu angkatan, Universitas Indonesia sebagai salah satu universitas dengan jumlah mahasiswa terbanyak mampu melahirkan lebih dari delapan ribu alumnus.
Jumlah tersebut konon sulit ditandingi oleh institusi manapun. Maklum, sejauh ini, belum ada satu institusi atau lembaga yang mampu meluluskan lebih dari delapan ribu lulusan.
Namun ternyata, rekor jumlah alumnus Universitas Indonesia itu pada akhirnya takluk dan runtuh juga di hadapan umat Islam. Adalah Aksi 212, yang menjadi pemecah rekor jumlah alumnus terbanyak yang mampu menandingi jumlah lulusan Universitas Indonesia dalam satu angkatan. Jika alumni UI satu angkatan hanya sebanyak delapan ribuan orang, maka jumlah alumni 212 adalah sebanyak dua juta orang. Di hadapan aksi 212, UI jadi tampak begitu kerdil.
Seperti halnya kampus-kampus lain yang terkadang melahirkan lulusan-lulusan bermasalah, Aksi 212 pun ternyata juga demikian.
Nah, berikut ini adalah beberapa nama alumni 212 (lebih tepatnya, alumnus) yang sempat terlibat masalah.
Inisial IK
Sampai sekarang, belum diketahui, siapa nama panjang IK. Yang jelas, sosok warga Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara yang juga alumni 212 ini sempat ditangkap oleh Kepolisian Sektor Metro Penjaringan karena memiliki ISIS. Kasus ini bikin banyak orang bingung, sebenarnya yang bermasalah IK-nya, apa Polisinya.
Rio Reifan
Kalau yang satu ini, artis pemeran tokoh Restu di sinetron tukang bubur naik Haji yang juga ikut terdaftar sebagai alumni 212. Rio Reifan beberapa waktu yang lalu ditangkap polisi karena kedapatan membawa narkotika jenis sabu saat mobilnya berhenti di dekat pintu keluar tol. Nah lho, kalau di sinetron, sabunya sabu sarapan bubur, kalau pas nggak di sinetron, sabunya sabu beneran. cadaaaas.
Asma Dewi
Mbak Asma Dewi ini adalah Sekretaris Presidium Alumni 212. Ia ditangkap Direktorat Cyber Badan Reserse Kriminal Polri karena dugaan tindak pidana ujaran kebencian, penghinaan dan berbau suku, agama, ras dan antar golongan. Asma Dewi disebut ikut mentransfer dana kepada sindikat penyebar kebencian yang sedang naik daun beberapa waktu ini, Saracen. Yaelah mbak, lain kali nggak usah ikut-ikutan Saracen deh, mending ikutan mbak Sarah Sechan aja, biar ketularan kece dari lahir.