Video Dokter Terawan Mundur Adalah Bukti Bahwa Kominfo Kaku Kayak Kanebo - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Pojokan

Video Dokter Terawan Mundur Adalah Bukti Bahwa Kominfo Kaku Kayak Kanebo

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
23 Maret 2020
0
A A
dokter terawan
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Kominfo merespons video guyonan dokter terawan mundur dengan cara yang terlalu serius, kelewat serius.

Indonesia menjadi salah satu negara yang mengalami dampak paling parah akibat virus corona. Angka prevalensi kematian akibat virus corona di Indonesia adalah salah satu yang tertinggi di dunia dan menjadi yang terparah di  Asia Tenggara.

Selain kesadaran masyarakat yang memang sangat rendah, respons pemerintah yang lambat dan kurangnya keterbukaan data oleh pemerintah dianggap menjadi penyebab utama persebaran virus corona yang begitu masif.

Tak heran jika kemudian banyak netizen yang menuliskan keputusasaan dan kemangkelannya pada pemerintah.

Desakan agar Menteri Kesehatan dokter Terawan mundur dari jabatannya pun kemudian mengemuka. Selain kinerjanya sebagai menteri kesehatan yang dianggap gagal, ia juga dianggap tidak mampu berkomunikasi dengan publik dengan baik karena pernyataan-pernyataannya dianggap kerap kontraproduktif.

Sosoknya kerap dibanding-bandingkan dengan menteri kesehatan Singapura Gam Kim Young yang dianggap lebih thas-thes dan lebih informatif dalam memberitakan serta menginformasikan hal-hal penting terkait wabah virus corona yang terjadi di Singapura.

Baca Juga:

hoaks pemilu mojok.co

Jelang Pemilu, 1.321 Hoaks Politik Ditangani

9 Januari 2023
Curhat untuk Kominfo RI

Curhat untuk Kominfo: Bapak Saya Sekarang Kesepian

20 November 2022

Mungkin karena sudah menjadi semacam kegelisahan bersama, mundurnya dokter Terawan dari jabatannya pun kemudian menjadi semacam harapan yang dinanti-nanti.

Dwiki Aprinaldi, seorang warga republik Twitter kemudian mewujudkan harapan tersebut.

Ia membikin video parodi berisi adegan dokter Terawan yang sedang berjalan ke arah mimbar berpidato dengan versi rewind, sehingga adegan dr Terawan yang sedang berjalan maju itu kemudian menjadi adegan dirinya berjalan mundur.

Video tersebut kemudian diupload dan diberi caption jenaka lagi provokatif: “Sesuai Permintaan, Akhirnya Menkes Terawan Mundur.”

Entah bagaimana ceritanya, postingan tersebut kemudian viral. Banyak orang yang membagikannya.

Akun Twitter Dwiki pun kemudian sempat kena suspended. Belakangan, Kominfo kemudian ikut merespons postingan twit tersebut. Kominfo, melalui website resminya merilis klarifikasi bahwa postingan video dokter Terawan mundur tersebut sebagai hoaks.

Baru tahu Kominfo mengkategorikan video yang dibikin @dwikiaprinaldi tentang Terawan (berjalan) mundur sebagai hoaks. Ini benar-benar mengkhawatirkan. “Kritik negatif” tidak boleh, bikin jokes yang bisa bikin orang sedikit terhibur di media sosial dilabeli “hoaks”. Oalah. pic.twitter.com/F5YbCarFQp

— Wisnu Prasetya Utomo (@wisnu_prasetya) March 22, 2020

Membaca klarifikasi tersebut, kepala saya berdenyut kencang. Pucing pala barbi. Maksud saya, orang paling dungu pun seharusnya tahu bahwa itu adalah guyonan semata. Tiada lebih. Iya, itu hoaks, tapi itu guyon. Sekali lagi guyon. Joke.

Bagi saya, apa yang dilakukan oleh Kominfo itu jelas merusak khittah negara Indonesia yang menjunjung tinggi sopan santuy. Kominfo tak ubahnya seperti kanebo kering, kaku.

Entah kenapa, di tangan pemerintah, hal yang sebenarnya santai dan selow justru menjadi rumit dan tegang. Sebaliknya, hal yang sebetulnya rumit dan genting justru kerap disikapi dengan terlau selow dan santai oleh Pemerintah. 

Ternyata bukan hanya dokter Terawan yang gagal berkomunikasi dengan publik dengan baik, tapi juga instrumen pemerintah lainnya. Kominfo salah satunya.

Ini tentu menjadi geli sebab sebenarnya, ada banyak hal yang lebih penting dan lebih layak untuk diklarifikasi oleh Kominfo.

Kominfo harusnya memberikan klarifikasi saat ada pejabat bilang kalau warganya negatif terkena corona tapi belakangan ketahuan kalau ternyata positif sebaliknya. Yang hoaks itu kalau ada pejabat yang bilang

Kominfo harusnya memberikan klarifikasi saat ada pejabat yang bilang bahwa corona tidak bisa masuk ke Indonesia karena perizinannya susah.

Kominfo harusnya memberikan klarifikasi saat ada menteri yang bilang Indonesia nggak bakal kena corona karena rakyatnya suka makan nasi kucing.

Atau gini, deh. Kalau memang mentok nggak bisa dan memang nggak sanggup bikin klarifikasi yang berat-berat gitu, sekalian bikin klarifikasi dugaan-dugaan hoaks yang memang bergerak di sektor riil masyarakat. Misal tentang apakah benar orang yang masuk acaranya Uya Kuya itu dhipnotis beneran apa nggak?

Atau Kominfo bisa menelusuri, apakah benar kalau jempol diiket karet maka akan mengurangi secara signifikan perasaan ingin kencing?

Atau bisa juga menelusuri, apakah benar laki-laki yang sering coli dengkulnya benar-benar jadi kosong dan ada rongganya?

Atau apakah benar tukang parkir Alfamart dan tempat fotocopy punya ilmu penyamaran sehingga tidak terlihat saat kita memarkirkan motor tapi langsung muncul saat kita akan ngeslah motor?

Masyarakat lebih butuh klarifikasi hal-hal seperti itu. Bukan hal-hal sepele kayak joke dokter Terawan Mundur.

Kasihan sama orang-orang yang suka ngejoke “Orang, orang apa yang susah diajak maju? Orang mancing.” Sudahlah nggak lucu, masih harus terbebani karena masuk situs Kominfo.

Terakhir diperbarui pada 23 Maret 2020 oleh

Tags: hoaksKominfoterawan
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

hoaks pemilu mojok.co
Kotak Suara

Jelang Pemilu, 1.321 Hoaks Politik Ditangani

9 Januari 2023
Curhat untuk Kominfo RI
Uneg-uneg

Curhat untuk Kominfo: Bapak Saya Sekarang Kesepian

20 November 2022
tv digital mojok.co
Ekonomi

Suntik Mati TV Analog, Ini Cara Pindah ke TV Digital

28 Oktober 2022
Netizen Dukung Bjorka hingga Daftar DPR Tanpa SKCK
Movi

Netizen Dukung Bjorka hingga Daftar DPR Tanpa SKCK

14 September 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Simbah di Desa Tanya: ‘Social Distancing’ itu Makanan Apa?

Penjelasan Sederhana Kenapa COVID-19 Sukses Menyerbu Cina

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
PO Haryanto Bikin Perjalanan Cikarang Jogja Jadi Menyenangkan MOJOK.CO

PO Haryanto Sultan Bantul Bikin Perjalanan Cikarang-Jogja Jadi Sangat Menyenangkan

27 Januari 2023
dokter terawan

Video Dokter Terawan Mundur Adalah Bukti Bahwa Kominfo Kaku Kayak Kanebo

23 Maret 2020
Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU / satu abad yang Gini-gini Aja MOJOK.CO

Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU yang Gini-gini Aja

28 Januari 2023
Suara Hati Petani di Gunungkidul Karena Monyet yang Marah Kena JJLS

Suara Hati Petani di Gunungkidul karena Monyet yang Marah Kena JJLS

26 Januari 2023
warung madura mojok.co

Tiga Barang Paling Laris di Warung Madura Menurut Penjualnya

27 Januari 2023
kecamatan di sleman mojok.co

5 Kecamatan Paling Sepi di Sleman yang Cocok untuk Pensiun

27 Januari 2023

Terbaru

jumat curhat mojok.co

Polda dan Polres Gelar ‘Jumat Curhat’ untuk Wadah Uneg-uneg Warga

1 Februari 2023
remaja ktd sumedang

Siswi di Sumedang yang Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan Boleh Kembali Sekolah

1 Februari 2023
500 Triliun Anggaran Kemiskinan Cuma Dipakai Rapat dan Studi Banding Doang?

500 Triliun Anggaran Kemiskinan Cuma Dipakai Rapat dan Studi Banding Doang?

1 Februari 2023
kemiskinan di diy mojok.co

Pakar UGM Mempertanyakan Garis Kemiskinan di DIY

1 Februari 2023
wali kota semarang

Wali Kota Perempuan Pertama Kota Semarang Langsung Dapat PR dari Megawati

1 Februari 2023
awal bulan puasa mojok.co

Muhammadiyah Tetapkan Awal Bulan Puasa 23 Maret, Bagaimana Cara Penentuannya?

1 Februari 2023
bacaleg pks

PKS Terima Bacaleg Non-Kader, Banyak Juga yang Non-Muslim

1 Februari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In