Mantra “Twitter Please Do Your Magic” yang Bikin Ketagihan Minta Retweet - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
Home Pojokan

Mantra “Twitter Please Do Your Magic” yang Bikin Ketagihan Minta Retweet

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
7 April 2019
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Dikit-dikit bilang “Twitter please do your magic” dan minta retweet—apakah ini semacam survival kit untuk bertahan di kehidupan berbasis teknologi???

Seorang teman mengabari saya sesuatu: ia baru saja mengirim email pada mantannya gara-gara terpacu tagar #SapaMantan yang tempo hari ramai di Twitter. Hebat sekali, batin saya. Menyapa mantan—apalagi yang meninggalkan kita dengan kejam karena perselingkuhan—adalah hal yang mungkin tak akan pernah saya lakukan.

Tapi, teman saya baik-baik saja, tuh. Mantannya membalas email sedikit lebih panjang dan saya bisa merasakan aroma penyesalan di sana. Haha. Kapok kowe, Mas.

Meski begitu, yang patut saya soroti di sini adalah keberanian teman saya: menghubungi mantannya kembali untuk mengobrol tanpa mengemis retweet di Twitter.

Eh, gimana, gimana?

Baca Juga:

Viral Perawat Buat Konten Pasang Kateter ke Pasien Pria, Tanda Kode Etik Hanya Angin Lalu

Agar Argumen Ade Armando soal Waktu Sholat Lebih Kontroversial

Sirkuit Mandalika: Unboxing Motor Ducati demi Konten Memalukan

Jadi begini, Pemirsa sekalian. Saya rasa, masa-masa ini sudah tiba: masa-masa di mana kita sangat tergantung pada media sosial. Gejalanya tentu sudah kita rasakan sejak lama: orang-orang pergi ke kafe yang bagus bukan untuk mengobrol dengan kawannya, melainkan untuk update location dan di-share di Path; orang-orang lain memesan makanan di restoran bukan untuk langsung dimakan, melainkan difoto-foto dulu dan di-update ­ke Instagram Story; hingga orang-orang menampilkan foto-foto mesra dengan kekasihnya hanya demi komentar “relationship goals”, padahal aslinya mereka punya komunikasi paling buruk sedunia.

Nah, gejala-gejala ini kini mulai mewarnai Twitter jauh lebih sering.

Setelah media sosial yang satu ini ramai dengan thread skandal para selebtwit berisi pengakuan followers mereka yang diajak berhubungan intim, ada lagi tren annoying di Twitter: budaya minta retweet yang tak kenal lelah!!!!11!!1!!!!!

Bukan, ini bukan soal kebiasaan seseorang yang mengambil gambar bapak-bapak atau ibu-ibu tua penjual kue putu, keranjang bambu, atau barang apa saja yang dilengkapi dengan caption menyayat hati dan mengundang komentar “Duh, aku nggak tega”, lantas mengajak kita untuk bersyukur dan berhenti mengeluh karena ada orang yang berada di posisi “lebih sulit”—meskipun saya juga bertanya-tanya kenapa untuk bersyukur saja kita harus “mengasihani” orang lain yang tampak sedang kesulitan, alih-alih langsung bersyukur beneran dan, bila perlu, membantu yang ingin kita bantu tanpa menghujaninya dengan pandangan kasihan.

Ini, Teman-teman sekalian, adalah soal kebiasaan aneh pengguna Twitter yang “apa-apa-minta-retweet”. Persamaannya, mereka sama-sama menggunakan kalimat mantra “Twitter please do your magic.”

Hadeeeeh~

Pernah, kan, kalian lihat ada orang di Twitter yang tahu-tahu meminta retweet hingga 1.000 dengan tujuan yang, katakanlah, tidak berdampak signifikan bagi seluruh hidup manusia??? Misalnya, untuk potong rambut gundul separuh, mengajak nonton gebetannya, mengakui perasaan cintanya pada seseorang, atau bahkan menghubungi mantan kembali—pernah, kan???

Saya pernah membaca thread yang maniiiis sekali soal kisah seorang anak perempuan SMA yang berkencan dengan gebetannya. Dan yang penting, dia nggak butuh 1.000 retweet untuk berbagi kisahnya yang hangat ini. Dia juga nggak butuh 1.000 retweet untuk meminta gebetannya nonton bareng, dan gebetannya pun cukup normal dengan tidak balas mensyaratkan si perempuan untuk memiliki ribuan retweet supaya dia bisa dibonceng naik sepeda motor.

Kisah si anak perempuan yang manis ini nyatanya jauuuuuh lebih berkesan daripada utas lain soal laki-laki yang meminta retweet dengan target angka tertentu hanya untuk mengirimkan pesan berbunyi: “Kamu disukai sama yadi, alias yadiriku. Hehe.” pada anak perempuan yang disukainya.

Maksud saya, memangnya 1.000 retweet ini bakal jadi pencapaian yang “wah”, ya, di mata sang gebetan??? Apakah di zaman sekarang, kalau lagi PDKT, bakal ditanyain, “Kamu punya apa, kok, berani-beraninya naksir saya?” dan harus dijawab, “Saya punya 1.000 retweet!” agar proses menuju jadian berjalan dengan lancar dan mulus??? Apakah nanti pas mau nembak, dia juga perlu ribuan retweet lainnya??? Terus pas mau ngelamar, apa dia bakal minta retweet lagi—hingga menikah???

Saya curiga, jangan-jangan, nanti kalau mereka nikah, si laki-laki bakal bilang, “Saya terima nikah dan kawinnya Anu binti Ini dengan mas kawin 1.000 retweet…” dan dokumentasi pernikahannya disebar dengan caption “Twitter please do your magic”. Hadeh!

Padahal, belajar dari teman saya yang secara berani mengirimkan email pada mantannya dan anak perempuan SMA yang manis di atas, seluruh “pengemis” retweet tadi semestinya mengerti bahwa konten-konten di media sosial memang seru kalau jadi bahan pembicaraan banyak orang dan mendapat banyak like dari followers. Tapi, satu hal yang sering luput dari mereka adalah…

…bahwa apa yang semestinya bisa kamu lakukan karena memang ingin kamu lakukan sama sekali tak memerlukan pembenaran dari orang lain, begitu pula sebaliknya.

Kalau kamu memang menyukai seseorang dan ingin mengatakan padanya, ya katakan saja. Buat apa, sih, menunggu 1.000 orang asing menekan tombol retweet-mu? Kalau yang nge-retweet cuma 999 orang, apakah kamu bakal menyerah dan memilih menutupi perasaanmu sendiri dan rela-rela saja kehilangan orang yang kamu suka?

Kalau kamu memang tidak ingin mengajak seseorang nonton film bareng, ya nggak usah diajak. Pergi nonton saja sendiri. Nggak perlulah kamu membuat tantangan di Twitter dengan meminta 1.000 retweet dan membual soal kamu akan mengajak pergi mantan kekasihmu. Kalau retweet-nya beneran sampai 1.000 dan kamu belum siap mental ketemu mantan, masa iya kamu mau memaksakan diri demi orang-orang yang bahkan nggak tahu perjuanganmu move on dari si brengsek mantan kekasihmu itu?

Tapi, yah, tahu apa saya soal kamu sampai ngatur-ngatur gini? Yang penting kamu bahagia, dan itu sudah cukup bagi saya.

(Ini apaan dah, kenapa jadi baper gini closing-nya???)

Terakhir diperbarui pada 7 April 2019 oleh

Tags: gebetanminta retweetnonton barengtwitter please do your magicviral
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

perawat mojok.co

Viral Perawat Buat Konten Pasang Kateter ke Pasien Pria, Tanda Kode Etik Hanya Angin Lalu

3 Juni 2022
Agar Argumen Ade Armando soal Waktu Sholat Lebih Kontroversial

Agar Argumen Ade Armando soal Waktu Sholat Lebih Kontroversial

23 November 2021
Sirkuit Mandalika: Unboxing Motor Ducati demi Konten Memalukan MOJOK.CO

Sirkuit Mandalika: Unboxing Motor Ducati demi Konten Memalukan

11 November 2021
Menanti Polisi Tidur versi Gus Dur Ikut Bersuara soal Prosedur Brigadir Sony yang Dipukul Kapolres Nunukan Minta Maaf kepada Pelaku mojok.co

Menanti Polisi Tidur versi Gus Dur Ikut Bersuara soal Prosedur

18 Oktober 2021
Viral Insiden Coca-Cola di Euro 2020, Cristiano Ronaldo Mungkin Bisa ke Indonesia untuk Geser Beberapa Hal

Viral Insiden Coca-Cola di Euro 2020, Cristiano Ronaldo Mungkin Bisa ke Indonesia untuk Geser Beberapa Hal

16 Juni 2021
Driver Ojol Antar Miras kena Ciduk di Solo dan Pelajaran Ikhlas dari Aparat Kita

Driver Ojol Antar Miras kena Ciduk di Solo dan Pelajaran Ikhlas dari Aparat Kita

15 Juni 2021
Pos Selanjutnya
Ngapain Ngurusin Golput? Mereka Nggak Sepenting Itu

Keseringan Minum Obat Nyeri Haid, Bahaya Nggak sih?

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Teror Pertanyaan “Kamu Maunya Gimana?” dalam Hubungan Asmara

Mantra “Twitter Please Do Your Magic” yang Bikin Ketagihan Minta Retweet

7 April 2019
warung kopi mbah kuwot mojok.co

Kisah Mbah Kuwot Selamat dari Romusha dan Buka Warung Kopi Legendaris di Trenggalek

19 Juni 2022
Universitas Sanata Dharma

Bakso Dab Supri Sanata Dharma yang Mencatat Kisah-kisah Mahasiswa 

18 Juni 2022
Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati MOJOK.CO

Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati

23 Juni 2022
UTBK bocor di jogja

Viral di Sosmed, UTBK di UPN “Veteran” Yogyakarta Bocor, Pelaku Ditangkap

20 Juni 2022
Bank Plecit Menyaru Bank BUMN: Agen Rahasia Utang Ibu Rumah Tangga di Desa MOJOK.CO

Bank Plecit Menyaru Bank BUMN: Agen Rahasia Utang Ibu Rumah Tangga di Desa

20 Juni 2022
baskara aji mojok.co

Soal Jam Malam, Sultan Minta Menyeluruh di Jogja

24 Juni 2022

Terbaru

Garuda Pancasila, Sudharnoto

9 Fakta Pencipta Lagu Garuda Pancasila yang Tersingkir dari Sejarah

26 Juni 2022
Makan Bersama di Tepikota, kuliner jawa timur di Yogyakarta

Minggu Bersama di Tepikota, Menikmati Kuliner Jawa Timur di Jogja

25 Juni 2022
Pentingnya ganti oli mesin mobil

5 Alasan Ganti Oli Mesin Perlu Dilakukan Berkala

25 Juni 2022
hasil pertandingan piala presiden PSS Sleman PSIS Semarang

Takluk dari PSIS Semarang, PSS Sleman Harus Menang di Laga Terakhir Grup A Piala Presiden

24 Juni 2022
baskara aji mojok.co

Soal Jam Malam, Sultan Minta Menyeluruh di Jogja

24 Juni 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In