Tren Mukbang dari Korea, Peluang Jomblo Kesepian Jadi Kaya Raya - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Pojokan

Tren Mukbang dari Korea, Peluang Jomblo Kesepian Jadi Kaya Raya

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
28 November 2018
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO –Siapa sangka, tren mukbang yang dilatarbelakangi perasaan kesepian ini memungkinkan kita mendapat 122 juta rupiah, atau setara dengan 1.220 kali beli bawang dan cabai bareng Sandiaga Uno.

Sejak berbulan-bulan lalu, di tab explore Instagram dan YouTube bergaunglah video-video dengan tema serupa: makan besar alias mukbang. Merupakan istilah yang berasal dari bahasa Korea, mukbang sendiri berasal dari kata muk-ja (makan) dan bangsong (siaran). Secara sederhana, mukbang berarti tayangan yang menunjukkan kegiatan makan seseorang secara live.

Nggak perlu jauh-jauh mengulik pelaku mukbang asli Korea Selatan—di Indonesia, kita telah diajak kenyang lewat video makannya DJ Butterfly dan beberapa broadcast jokey (BJ) lainnya di Instagram dan YouTube. Meski menu makanan mereka berbeda-beda, yang jadi pertanyaan tetap sama, yaitu…

…kenapa, sih, Mbak, Mas, mau makan aja harus divideoin segala??? Terus itu kenapa juga ada yang pakai microphone ala-ala metode ASMR (Autonomous Sensory Meridian Response) sambil ngunyah-ngunyah ayam goreng KFC??? Situ nggak takut dosa menggagalkan niat diet seseorang???

Tunggu dulu, Ferguso, jangan marah-marah aja, mending marah-marah sama mantan pacar yang seenaknya selingkuh terus sekarang bilang sayang sama kita. Usut punya usut, tren mukbang yang satu ini punya sejarah yang mampu menggetarkan hati kita (hah, kita???) semua.

Baca Juga:

Di Tengah Wamil, Grup K-Pop BTS Masih Mungkin Tampil di Luar Negeri

Pohon Hackberry di Film Extraordinary Attorney Woo akan Dijadikan Monumen Nasional Korea

Uji Coba Rudal Korea Utara Dinilai Sebagai Provokasi Serius

Menurut kritikus budaya Asia-Amerika bernama Jeff Yang, fenomena mukbang dimulai sejak tahun 2009/2010. Sebelum lantas menjadi tren yang mendadak booming, kebiasaan makan yang direkam ini menjadi obat kesepian bagi pasangan-pasangan yang terpisah maupun yang memang seperti kita—jomblo.

Iya, Saudara-saudara, mukbang ternyata diadakan untuk mengusir rasa sepi yang dirasakan para jomblo kesepian yang harus makan sendirian!

[!!!!1!!!1!!!!!]


Perlu diketahui, di Korea Selatan, kebiasaan makan bersama telah menjadi budaya. Sayangnya, kebiasaan ini disebutkan mulai luntur dan jarang terlaksana. Nah, karena nggak punya teman makan, orang-orang pun memilih makan di rumah. Terus, enaknya ngapain, ya, kalau makan di rumah sendirian? Jawabannya: mencari teman makan online!

[!!!!1!!!1!!!!!]

Karena awalnya untuk menghindari kesepian, wajarlah jika kemudian para BJ yang direkam mulai makan sambil ngemeng sendiri alias cerita-cerita ke penontonnya. Cerita apa saja? Ya apa pun, mulai dari yang template semacam komentar, “Hmmm, enak banget!” sampai ke cerita-cerita pribadi seperti, “Ini lemper ini warna daunnya hijau, persis kayak kaus yang aku pakai waktu putus sama mantanku yang selingkuh!”. Lagi pula, kebiasaan bercerita sambil makan ini memang sudah ada sejak lama di Korea Selatan. Yang suka nonton drama Korea dan variety show Korea, pasti tahu, deh~

Selain berlatar belakang cukup mulia, yaitu untuk menemani orang-orang kesepian yang harus makan sendiri tanpa partner dan kekasih, mukbang juga menyimpan potensi bagi jomblo-jomblo seperti kita (hah, kita???) untuk menjadi kaya raya. Loh, kok bisa???

Setelah berhasil menarik perhatian dengan merekam aktivitas makan, BJ mulai mencari sensasi. Di sinilah tren makan dalam porsi besar dimulai, misalnya makan nasi padang 5 porsi, mi instan 10 bungkus, atau ayam McD 12 potong. Kebiasaan makan besar ini pun menimbulkan pertanyaan lain:

Emang itu perut nggak kekenyangan??? Terus, yang lebih penting, dia duit jajannya sebulan berapa, ya, kok tiap minggu makan besar kayak gitu??? Jangan-jangan dia makannya sengaja di-jamak takhir, kayak salat Zuhur sama Ashar???

Kehebohan makan dalam porsi besar ini, mylov, tak lain dan tak bukan adalah demi menggaet lebih banyak penonton dan meningkatkan rating. Di Korea Selatan sana, tren ini diikuti banyak BJ, di mana seorangnya bisa mendapatkan 9 ribu dolar Amerika Serikat atau sekitar 122 juta rupiah dalam satu bulan.

[!!!!1!!!1!!!!!]

SERATUS DUA PULUH DUA JUTA SEBULAN!!! Seratus dua puluh dua juta sebulan, mylov!!! Itu sama aja kayak kamu nulis 400-an artikel di Mojok terus lolos kurasi semua!!! Atau 1.220 kali beli bawang dan cabai bareng Sandiaga Uno!!!

Hhhh, rileks. Tenang. Santai. Kendalikan mata duitan ini~

Jadi, gini. Dengan jumlah keuntungan yang fantastis begitu, toh nyatanya mukbang memiliki terornya tersendiri. Bahkan, pemerintah Korea Selatan disebutkan mulai mengawasi ketat berlangsungnya fenomena ini. Loh, loh, loh, kenapa???

Ingat prinsip utama dimulainya mukbang? Kesepian, mylov, adalah kunci utama dari perilaku ini. Bayangkan saja: sudah kesepian, makan sendiri, ngomong sendiri, ngunyah sendiri (YAIYALAH!!!), lalu dilengkapi pula dengan porsi makanan yang luar biasa besarnya. Salah-salah, kebiasaan ini bisa merujuk pada perilaku binge eating, yaitu perilaku mengonsumsi makanan secara berlebihan tanpa bisa dikontrol. Keadaan ini memungkinkan kita makan terus-menerus meski sudah merasa kenyang sehingga memperbesar kemungkinan kelebihan berat badan.


Padahal, kalau berat badan bertambah, masalah lain akan muncul, mulai dari body shaming yang menyebalkan, hingga obesitas yang mengancam kesehatan. Bahaya, kan? Bahaya, dong.

Tapi, apakah itu berarti salah kalau kita menjadi jomblo kesepian yang nggak punya teman makan?

O, tentu tidak, Marimar. Yang salah itu cuma satu: mantan kekasih yang udah menduakan dan meninggalkan kita. Titik.

Tags: ASMRchallenge makanDJ butterflykorea selatanmakan besarmukbang
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

wamil bts mojok.co

Di Tengah Wamil, Grup K-Pop BTS Masih Mungkin Tampil di Luar Negeri

2 Agustus 2022
pohon hackberry mojok.co

Pohon Hackberry di Film Extraordinary Attorney Woo akan Dijadikan Monumen Nasional Korea

26 Juli 2022
wamenlu korea selatan mojok.co

Uji Coba Rudal Korea Utara Dinilai Sebagai Provokasi Serius

8 Juni 2022
Mengikuti Perkembangan Skandal dan Drama Kim Seon-ho Itu Melelahkan, Mending Istirahat

Mengikuti Perkembangan Skandal dan Drama Kim Seon-ho Itu Melelahkan, Mending Istirahat

27 Oktober 2021
ilustrasi Skandal Kim Seon-ho Menampar Kita untuk Tidak Mencintai Idola mojok.co

Begitulah Skandal Kim Seon-ho Menampar Kita untuk Tidak Mencintai Idola sampai Segitunya

20 Oktober 2021
squid game mojok.co

Drama Squid Game versi Indonesia: Ambil Uang Dulu, Main Kemudian

28 September 2021
Pos Selanjutnya
5 Ciri-Ciri Bucin Alias Budak Cinta: Romantis, tapi Nalarnya Tipis

5 Hal yang Perlu Kamu Siapkan untuk Datang Reuni 212

Komentar post

Terpopuler Sepekan

5 Ciri-Ciri Bucin Alias Budak Cinta: Romantis, tapi Nalarnya Tipis

Tren Mukbang dari Korea, Peluang Jomblo Kesepian Jadi Kaya Raya

28 November 2018
Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie MOJOK.CO

Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie

14 Agustus 2022
Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar

15 Agustus 2022
kadisdikpora diy mojok.co

Rekomendasi Satgas Selesai, Kepsek dan Tiga Guru SMAN 1 Banguntapan Disanksi Ringan 

18 Agustus 2022
Es Putr Pak Sumijan Lasem

Warung Es Puter Pak Sumijan Lasem: Kemewahan di Balik Uang Rp5 Ribu

15 Agustus 2022
Trauma yang Tersimpan di Kota Tangerang MOJOK.CO

Trauma yang Tersimpan di Kota Tangerang (Bagian 1)

18 Agustus 2022
ujian praktik SIM C

Cerita dari Peserta Ujian Praktik SIM yang Gagal, tapi Terus Mencoba

13 Agustus 2022

Terbaru

pelajar dan mahasiswa mojok.co

Terancam Tak Ikut Pemilu 2024, KPU RI Minta Pemda DIY Identifikasi Pelajar dan Mahasiswa

19 Agustus 2022
Asmoe Tjiptodarsono: Sumbangsih BTI dan PKI dalam Membangun Dunia Tani

Asmoe Tjiptodarsono: Sumbangsih BTI dan PKI dalam Membangun Dunia Tani

19 Agustus 2022
Kominfo masih dalami kebocoran data 17 pelanggan PLN.

Lebih dari 17 Juta Data PLN Diduga Bocor, Kominfo Masih Mendalami 

19 Agustus 2022
kebocoran data

21.000 Perusahaan di Indonesia Diduga Mengalami Kebocoran Data, Dijual 50 Ribu Dollar AS

19 Agustus 2022
Investasi jangka pendek, pakar sarankan hal ini.

Anak Muda Suka Investasi Jangka Pendek, Pakar Sarankan Konsistensi

19 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In