ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Kilas Kesehatan

Mengenal Resesi Seks yang Melanda Korea Selatan

Pasthiko Pramudhito oleh Pasthiko Pramudhito
29 November 2022
0
A A
resesi seks mojok.co

Ilustrasi pernikahan (Azka Maula/Mojok.co)

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Sejumlah negara Asia sedang dilanda resesi seks. Fenomena ini melanda Asia Timur seperti China, Jepang, dan Korea Selatan.

Melansir dari AP News, tingkat kesuburan wanita di Korea Selatan tercatat hanya mencapai 0,81 persen pada tahun 2021. Padahal, idealnya satu negara setidaknya memiliki tingkat kesuburan 2,1 persen. Akibat rendahnya tingkat kesuburan ini, Korea Selatan terancam krisis demografis lantaran.

Badan Statistik Nasional Korea Selatan mencatat, angka pernikahan di Korea Selatan mengalami penurunan dengan data yang menunjukan hanya ada 193 ribu pernikahan di tahun 2021. Data ini jauh merosot dari puncaknya 430 ribu pada tahun 1996. Penurunan pernikahan ini akan berdampak pada penurunan kelahiran bayi.

Krisis demografis ini bisa berimbas sangat serius. Pertumbuhan ekonomi negara bisa terganggu karena kekurangan orang-orang dengan usia produktif ke depannya untuk menggantikan ‘aging population’.

Apa itu resesi seks?

Dari berbagai sumber, istilah resesi seks merupakan penurunan rata-rata jumlah aktivitas seksual yang dialami suatu negara yang dapat mempengaruhi tingkat kelahiran. Ada sejumlah hal yang menjadi penyebabnya.

Pertama adalah seseorang sudah menemukan hal lain yang lebih penting. Dalam laporan The Guardian, masyarakat Korea Selatan mengungkap mengalami perubahan gaya hidup yang lebih nyaman menjadi childfree, sehingga mereka bisa lebih fokus pada karir mereka, sementara jika punya anak, fokus mereka akan terbagi.

Kedua, seks dianggap menyakitkan. Debby Herbenick peneliti seks di University of Indiana, Amerika Serikat, mengungkapkan jika 30 persen wanita mengalami rasa sakit saat terakhir kali mereka melakukan hubungan seks.

Kemudian, yang ketiga adalah permasalahan ekonomi. Membiayai anak di Korea Selatan terbilang mahal, terutama bagi anak muda yang keberatan akan biaya tempat tinggal yang sangat mahal.

Belum lagi kesenjangan upah gender di Korea Selatan yang tertingi di antara banyak negara kaya mengakibatkan tingkat pernikahan sedikit. Pria dengan pendapatan lebih rendah atau tanpa pekerjaan lebih cenderung tidak aktif secara seksual.

Yang terakhir adalah stress karena bekerja terlalu panjang. Menurut studi dari Guy Bodenmann pada 2010 stress karena berkerja dapat menyebabkan fisik menjadi lelah sehingga dapat mempengaaruhi mood dan penurunan kepuasaan hubungan.

Penulis: Pasthiko Pramudhito
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Sisi Gelap Korea Selatan yang Jarang Diketahui Orang

Terakhir diperbarui pada 29 November 2022 oleh

Tags: berhubungan sekskorea selatanKorselresesi seks
Iklan
Pasthiko Pramudhito

Pasthiko Pramudhito

Magang Mojok

Artikel Terkait

Kim Soo Hyun, Skandal Pedofil Menjadi Sisi Gelap Korea Selatan MOJOK.CO
Esai

Ketika Oppa Kesayanganmu Terseret Kasus Pedofil: yang Perlu Dipetik dari Skandal Kim Soo Hyun

13 Maret 2025
menentukan ukuran kondom. MOJOK.CO
Kesehatan

Panduan Menentukan Ukuran Kondom dan Jenisnya, Salah Pilih Bisa Berakibat Fatal

17 September 2023
angka kelahiran anak menurun
Kotak Suara

Angka Kelahiran Anak Indonesia Menurun, Benarkah Menunjukkan Fenomena Resesi Seks?

17 Februari 2023
tragedi itaewon mojok.co
Kilas

Belajar dari Korea Selatan, Ini yang Dilakukan Polisi dan Pejabat Setelah Tragedi Itaewon

2 November 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
G-Walk Surabaya tempat nongkrong.

Alasan Tak Perlu Banyak Gaya Nongkrong di Kawasan Elite G-Walk Surabaya

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Cuti Bersama Melahirkan Kesenjangan, tapi Pekerja Tutup Mata MOJOK.CO

Cuti Bersama Melahirkan Kesenjangan di Dunia Kerja: Tidak Bisa Dinikmati oleh Semua Pekerja dan Ada Saja Perusahaan yang Semaunya

13 Mei 2025
Waisak 2025, Candi Borobudur.MOJOK.CO

Persiapan Waisak 2025 di Candi Borobudur Sudah 80 Persen, Panitia Sediakan Layanan Kesehatan Gratis

10 Mei 2025
Bersyukur jadi lulusan SMK meski diremehkan karena lebih mudah cari kerja ketimbang sarjana MOJOK.CO

Lulusan SMK Diremehkan, Tapi Bersyukur Nasib Lebih Baik ketimbang Sarjana yang Banggakan Gelar tapi Nganggur

14 Mei 2025
Coba-coba jadi joki UTBK-SNBT, bisa hidup foya-foya tapi tersiksa MOJOK.CO

Coba-coba Jadi Joki UTBK: Imbalan Besar buat Foya-foya, Tak Dipenjara tapi Hidup “Tersiksa”

8 Mei 2025
Hal-hal menyebalkan yang melekat pada mahasiswa UIN MOJOK.CO

Jadi Mahasiswa UIN Merasa Rendah Diri karena Kena Banyak Label Menyebalkan

13 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.