Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Tiga Pelatihan yang Sebaiknya Ada dalam Program Kartu Prakerja

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
1 Mei 2020
A A
kartu prakerja, burjo, mi ayam, angkringan mojok.co

kartu prakerja, burjo, mi ayam, angkringan mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Program Kartu Prakerja adalah kebijakan lucu yang membuat kita paham bahwa menjadi sadar adalah sebuah kutukan.

Kita tidak akan ada habisnya membahas keburukan program-program pemerintah. Saya kurang paham kenapa pemerintah punya tendensi untuk menciptakan kebijakan-kebijakan yang bikin selera humor anjlok. Mungkin saja para pemegang kebijakan punya kebiasaan seperti saya, yaitu ngewel melihat uang yang banyak.

Kartu Prakerja adalah kebijakan lucu yang baru dirilis oleh pemerintah beberapa saat lalu. Pelatihan yang absurd, mahal, plus ketidakjelasan sistem membuat perut kita terpingkal-pingkal. Sepertinya menjadi sadar adalah kutukan, karena mana mungkin kita bisa hidup tenang melihat dagelan-dagelan yang ada?

Banyak hal-hal lucu yang bisa kita temukan di Kartu Prakerja. Salah satu contoh adalah pelatihan memancing di laut. Saya belum pernah melihat orang menafkahi keluarganya dengan joran (kecuali para pemancing tuna yang umpannya pakai bulu ayam), dan membayar 799 ribu untuk tahu cara memasang senar sepertinya berlebihan.

Pak @jokowi yg baik. Saya sudah kehabisan akal manakala mendapati ini pic.twitter.com/0nxqFRLTPc

— ☯️Tuan Wahai (@wilsonsitorus) April 30, 2020

Tapi semua sudah terlanjur. Triliunan uang negara sudah terkucur, dan pelatihan itu akan tetap di sana. Andaikan ada pelatihan yang ternyata ditarik atau diganti, saya punya beberapa usul pelatihan yang sekiranya lebih berguna daripada memasang senar.

Tapi jangan berharap saya akan memberi pelatihan yang ndakik-ndakik dan tepat guna. Ketika sekelilingmu menjadi gila, sebaiknya ikuti saja. Seperti yang saya bilang tadi, sadar adalah kutukan.

Satu, Kartu Prakerja harus memuat pelatihan membuka warung burjo secara mandiri.

Kepala Suku Mojok, Mas Puthut EA menyarankan saya banyak membaca tulisan Edward S Kennedy. Mas Puthut beranggapan bahwa gaya tulisan saya mirip dengan Mas Edward, dan saya yakin Mas Edward bakal menyesal membaca tulisan sampah saya. Tapi intinya bukan itu.

Tulisan Edward S Kennedy yang berjudul Kolonialisasi Warung Burjo di Tanah Mataram: Sebuah Teori Konspirasi memberi kita informasi yang lengkap tentang fenomena burjo di Yogyakarta. Kalau sudah membaca tulisan tersebut, saya yakin bahwa Anda-anda semua bakal setuju kalau warung burjo haruslah jadi materi dalam kartu Prakerja.

Dua, menjual resep mi ayam Pak Sabar.

Pak Sabar adalah penjual warung mi ayam di dekat rumah saya, daerah Wonogakure. Pak Sabar mulai berjualan di dekat rumah saya tahun 2004. Kabar yang beredar, dia buka warung di daerah situ karena sering dipalak di tempat jualan lamanya.

Rasa mi ayam Pak Sabar sudah tidak perlu diragukan lagi. Warungnya yang selalu penuh meski tempatnya naudzubillah panase menandakan bahwa orang-orang tidak lagi peduli kenyamanan asalkan bisa menikmati semangkuk mi. Usul saya seperti ini, daripada negara membeli lisensi pelatihan dari para vendor yang berujung pelatihan-pelatihan absurd, mending membeli resep mi ayam Pak Sabar dan dibagikan tutorialnya dalam Kartu Prakerja.

Setidaknya uang negara akan memperkaya pelaku usaha kecil, bukan mengalirkan pundi uang ke kantong gemuk konglomerat.

Iklan

Tiga, memberi pelatihan berjualan angkringan.

Jika ada hal yang bisa saya kenang dari Klaten selain foto Bupati dan gadis manis yang meninggalkan saya begitu saja, hal itu adalah angkringan. Bayat adalah daerah di Klaten yang disebut sebagai penghasil bakul angkringan. 1600 orang Bayat merantau ke seluruh Indonesia untuk menjajakan angkringan. Penggalan sajak Joko Pinurbo “Yogya terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan” tidak akan terwujud tanpa orang-orang Bayat.

Pemerintah harusnya memasukkan pelatihan menjadi bakul angkringan dan tips-tipsnya dalam Kartu Prakerja. Ini serius, pelatihan ini bisa membuat ratusan ribu orang bisa keluar dari status pengangguran. Pembeli tak jadi soal, angkringan akan selalu ramai. Cuma butuh eksposur besar-besaran dari influencer, maka pembeli akan datang. Bukankah itu solusi yang selalu ditawarkan pemerintah, yakni apapun masalahnya influencer solusinya?

BACA JUGA One Piece Mungkin Ceritanya Bermasalah, tapi Naruto Jelas-jelas Sampah dan artikel menarik lainnya dari Rizky Prasetya.

Terakhir diperbarui pada 1 Mei 2020 oleh

Tags: angkringanburjokartu prakerjaMi Ayam
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

3 Ciri Warmindo di Jogja yang Masih Asli, Jangan Ketuker Sama Warteg.MOJOK.CO
Ragam

3 Ciri Warmindo di Jogja yang Masih Asli, Jangan Ketuker Sama Warteg

22 Oktober 2025
Kenorakan-kenorakan orang yang pertama kali ke Jogja dan bikin risih (Dari angkringan, Tugu Jogja, hingga Jalan Malioboro) MOJOK.CO
Ragam

Kenorakan-kenorakan Orang yang Pertama Kali ke Jogja, Niat Kelihatan Kalcer tapi “Nggak Mashok!”

20 Oktober 2025
Angkringan Pendopo Ndalem Pakuningratan Jogja. MOJOK.CO
Ragam

Pertama Kali ke Angkringan Pendopo Ndalem Jogja Malu-maluin karena Tak Bisa Meracik Teh, Beruntung Penjualnya “Pangerten”

16 September 2025
5 Mie Ayam yang Perlu Dihindari kalau Nggak Mau Rugi, Pembeli Mesti Jeli
Pojokan

5 Mie Ayam yang Perlu Dihindari kalau Nggak Mau Rugi, Pembeli Mesti Jeli

15 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.