Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Pojokan

Terima Kasih, Pak Yasonna Laoly, Berkat Anda Warga Jadi Rajin Ronda

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
23 April 2020
0
A A
Program napis bebas, ronda, tingkat kejahatan, yasonna laoly mojok.co

Program napis bebas, ronda, tingkat kejahatan, yasonna laoly mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Yasonna Laoly membuat warga Indonesia jadi semangat ronda gara-gara program narapidana bebas.

Belakangan ini saya aktif di grup diskusi dengan media Discord. Kebutuhan untuk tetap berinteraksi dengan manusia di masa pandemik ini bisa dipenuhi dengan media tersebut. Aplikasinya nggak nyedot banyak kuota internet, bisa muat banyak orang, suaranya jernih lagi.

Mendekati tengah malam ketika asyik mengobrol, ada beberapa anggota diskusi yang pamit untuk ronda. Mereka jadi lebih semangat karena kampungnya jadi sasaran maling. Mereka bilang, semenjak program pembebasan narapidana olah Kemenkunham, tingkat kejahatan naik.

Alhasil intensitas ronda mulai meningkat. Padahal kita tahu sendiri, pandemi ini mengharuskan kita untuk saling jaga jarak. Tapi ronda mana coba yang jaga jarak? Kecuali posnya sebesar kolam renang olimpiade, lha baru bisa jaga jarak.

Nggak jaga kampung dimaling, kalau tetep keluar malam bisa kena penyakit. Remuk, ndes.

Rakyat Indonesia bingung dengan kebijakan ini. Wajar kalau mereka bingung, di mana logikanya membebaskan napi ketika ekonomi sulit? Niatnya bagus, biar napi nggak kena corona. Sayangnya, begitu para napi itu dibebasin, mereka nggak diawasi lagi.

Begitu ada kabar para napi berulah lagi setelah dibebaskan, Menkumham kita yang uwu, Yasonna Laoly, ikutan bingung kenapa mereka berulah. Menterinya aja bingung, apalagi kita yang rakyat.

Tapi lupakan dulu masalah Yasonna Laoly yang jadi bingung, ndak edan dewe koe mengko. Di balik kebijakan yang berefek negatif, sebenarnya ada hikmahnya. Gara-gara program napi bebas, orang-orang jadi nggak males berangkat ronda.

Kalau kita ngomongin ronda, yang ada di pikiran kita adalah sekumpulan bapak-bapak kerubutan sarung yang main kartu di pos kamling. Setelah main kartu, mereka muterin komplek ngambilin beras atau uang receh yang disebut jimpitan. Selesai muter, biasanya lanjut main kartu atau malah tidur berjamaah di pos.

Ronda emang kayak gitu, apalagi di kampung yang aman. Yang esensi awalnya adalah kegiatan swadaya masyarakat dengan tujuan keamanan lingkungan mulai bergeser menjadi kebutuhan interaksi sosial. Tapi karena program napi dibebaskan, esensinya kembali ke esensi awal.

Aksi jaga kampung sekarang lebih ketat. Dari bapak-bapak atau remaja yang main kartu berganti jadi mengawasi tiap sudut kampung dengan lebih khidmat. Peserta ronda tiba-tiba jadi seperti Paolo Maldini, yang siap sikat habis pemain lawan yang ada di depan.

Para warga jadi tidak males. Saya jadi membayangkan bapak-bapak yang biasanya klekaran sambil kaosnya digulung biar perut buncitnya keliatan jadi siaga tiap malam menjelang. Dengan badan tegap dan sarung dilipat, mereka menunggu panggilan tugas

Bapak RT keluar rumah lalu berteriak “IKUZO MINNA!!”, dan dijawab oleh warga RT “Yoshi!!!”.

Tanpa program narapidana bebas, ronda tidak akan seramai dan sesiaga ini. Karena satu program pemerintah gagal, rakyat jadi kuat dan saling menguatkan. Dipikir-pikir, ternyata pemerintah itu ada gunanya juga, ya.

Berkat Pak Yasonna, warga jadi rajin ronda.

BACA JUGA Logika Kartu Prakerja: Kalau Bisa Bayar, Kenapa Harus Gratis? dan tulisan menarik lainnya dari Rizky Prasetya.

Terakhir diperbarui pada 23 April 2020 oleh

Tags: program napi bebasrondatingkat kejahatanYasonna Laoly
Iklan
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

es teh es kopi reshuffle kabinet gibran rakabuming adian napitupulu erick thohir keluar dari pekerjaan utusan corona orang baik orang jahat pangan rencana pilpres 2024 kabinet kenangan sedih pelatihan prakerja bosan kebosanan belanja rindu jalan kaliurang keluar rumah mudik pekerjaan jokowi pandemi virus corona nomor satu media kompetisi Komentar Kepala Suku mojok puthut ea membaca kepribadian mojok.co kepala suku bapak kerupuk geopolitik filsafat telor investasi sukses meringankan stres
Kepala Suku

Saatnya Presiden Jokowi Merombak Kabinetnya

20 April 2020
Mendukung Keanehan Jokowi, Pak Luhut Binsar Panjaitan, dan Yasonna Laoly MOJOK.CO corona
Pojokan

Mendukung Keanehan Jokowi, Pak Luhut Binsar Panjaitan, dan Yasonna Laoly

3 April 2020
Kilas

ICW Sebut Usul Yasonna Laoly Bebaskan Koruptor Karena Corona Hanya Akal-Akalan Saja

3 April 2020
yasonna laoly, revisi pp, korupsi, narkotika, virus corona mojok.co
Pojokan

Yasonna Laoly Revisi PP: Mencegah Penularan Apa Menolong Teman?

2 April 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Coba-coba Naik Bus Eksekutif PO Agra Mas.MOJOK.CO

Coba-coba Naik Bus Eksekutif Agra Mas: Semula Takut Naik Bus Malah Jadi Ketagihan, Merasa Katrok karena Fasilitas Melebihi Kereta Api

8 Juli 2025
Jadi awak kapal feri sombongkan label kerja pelayaran ke tetangga dengan gaji besar, berakhir jadi pecundang MOJOK.CO

Sombong Kerja Pelayaran di Kapal Feri, Sok Gagah dan Pamer Gaji Besar ke Tetangga Malah Jadi Menderita

6 Juli 2025
Jogja Tanpa Klakson Itu Omong Kosong, Nggak Usah Berlebihan Bikin Narasi Puji-pujiannya

Jogja Tanpa Klakson Itu Omong Kosong, Nggak Usah Berlebihan Bikin Narasi Puji-pujiannya

10 Juli 2025
Naik Bus Ladju ekonomi Surabaya Jember: takjub dengan jenis penumpangnya, bersiap dengan banyak hal tak terduga MOJOK.CO

Naik Bus Ladju Ekonomi Surabaya-Jember: Takjub sama Jenis Penumpangnya, Bikin Waswas karena Banyak Hal Tak Terduga

9 Juli 2025
KKN Belum Mulai, Kena Tipu Polisi Gadungan Duit Melayang MOJOK.CO

Begini Penderitaan Saya Tertipu Polisi Gadungan Jelang KKN: Baru Mau Berangkat Dijadikan Tersangka Pencucian Uang dan Ikut “Sidang PPATK” via Aplikasi Zoom

12 Juli 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.