Senam Artistik di MRT Itu Sudah Betul, Kok Malah Di-bully - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
Home Pojokan

Senam Artistik di MRT Itu Sudah Betul, Kok Malah Di-bully

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
24 Maret 2019
0
A A
Emak-emak di MRT MOJOK.CO
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Emak-emak yang sedang senam artisitik di MRT di-bully banyak orang, dibilang seperti monyet karena bergelantungan. Ini sungguh kurang ajar dan nggak tahu adab.

Rasa penasaran manusia itu, kalau tidak diarahkan secara positif, memang bisa berbahaya. Apalagi ketika manusia itu “ber-KTP Indonesia”. Rasa penasaran rang Indonesia itu nggak ada tandingannya.

Lha wong ketika ada teroris, berdatangan pedagang kacang rebus, rokok ketengan, dan kopi keliling. Selain penasaran melihat teroris didor, mereka sekalian berjualan. Ini kalau Thanos turunnya di Banjarnegara, orang-orang bukannya lari, tapi buka lapak dawet ayu.

Maka jangan heran, apalagi menyalahkan emak-emak yang “bertingkah aneh” ketika mencoba MRT, moda transportasi anyar yang disebut sebagai “budaya baru” oleh Jokowi. Ada emak-emak yang malah naik ke atas kursi plastik yang terlihat masih kinyis-kinyis. Ada yang malah bergelantungan di pegangan tangan, ada pula yang malah pinik makan bersama ketika mengantre.

The untold story of MRT Jakarta pic.twitter.com/tppYxHARZC

— le Pig Vader (@Le_Pig_Vader) March 23, 2019

Baca Juga:

Klaim Abal-abal Program Kartu Prakerja ala Menteri Airlangga

Jokowi: Subsidi Energi Setara dengan Biaya Pembangunan Ibu Kota Baru

Perbanyak Politisi di Kabinet, Jokowi Dianggap Ingin Lebarkan Pengaruh Politik

Ini semua sudah betul. Ini budaya Indonesia, lho. Masak kamu nggak menghargai budaya Indonesia. Memangnya apa sumbangsihmu untuk Nusantara? Bisanya kok malah mem-bully. Sok-sokan ngefotoin emak-emak itu. Bukannya dinasihati baik-baik, malah dijepret, diunggah ke Twitter. Kalian cuma mau nyari followers, kan? Ketebak. Dasar tipikal.

Gini lho, emak-emak dengan bawahan semacam rok panjang bermotif loreng itu bukannya norak atau kurang ajar. Beliau sedang menguji kekuatan bangku plastik yang dipakai sebagai tempat duduk MRT. Kalian memperhatikan nggak sih, di depan si emak loreng itu ada petugas MRT? Nah, mari berbaik sangka, mungkin si emak disuruh si bapak petugas untuk quality control.

Coba bayangkan, kelak ketika MRT sudah dibuka untuk umum, ada penumpang yang lelah sehabis kerja, ingin segera duduk. Yang ia dapatkan adalah bangku yang tiba-tiba jebol. Pecahan bangku plastik menusuk pantat di penumpang. Kalau sudah begitu, memangnya kamu mau tanggung jawab mengusuri biaya berobatnya? Saya kok yakin pantat bolong kena pecahan bangku plastik itu belum di-cover BPJS.

Yang dilakukan si emak loreng itu sungguh mulia. Ya sama seperti suporter sepak bola Indonesia di Stadion GBK tempo hari. Ketika dikasih bangku individu, yang nyaman, mereka malah memakainya untuk pijakan kaki dan berdiri. Kurang ajar? Ya enggak, lah. Kan itu budaya kita. Mereka itu sedang quality control. Kamu aja yang sok gelisah. SJW ya?

Lalu ada emak-emak yang sedang senam artistik. Kamu tahu apa yang dibilang netizen ketika melihat emak-emak senam artistik? Emak-emak dibilang “monyet” karena bergelantungan. Astagfirullah. Kasar sekali. Sama emak-emak kok kasar betul. Ini justru bukan budaya Indonesia. Rang Indonesia itu lembut, jauh dari omongan kasar, toleran, pemaaf.

Kamu tau istilah mens sana in corpore sano? Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang juga sehat. Emak-emak yang bergelantungan di MRT dan kamu sebut monyet itu justru lebih sadar kesehatan. Ia memanfaatkan ruang dan waktu dengan tepat.

Emak-emak ini melihat gerbong MRT sebagai taman kesehatan. Maklum, jumlah taman dan ruang terbuka hijau di perkotaan sudah semakin sedikit. Emak-emak beradaptasi, mimikri dengan lingkungan sekitar. Emak-emak ini mimikri untuk melindungi diri dari lingkungan yang keras dan bikin nggak sehat.

Ketika menunggu di dalam MRT, mereka bisa sambil berolahraga. Senam artistik langsung terpikirkan ketika melihat pegangan tangan mirip alat senam di olimpiade. Ini sangat cerdas. Pola pikir yang sangat 4.0. Coba kalau milenial atau generasi Z ingusan yang nunggu di dalam MRT, yang mereka lakukan malah sibuk main hape, main PUBG. Dukung gerakan PUBG haram! Sudah sangat individual, enggak bikin badan sehat pula.

Selain senam artistik, saya kok yakin emak-emak ini punya ide olahraga lain di MRT yang nggak bakal kamu pikirkan. Misalnya tiang di sebelah pinggir, bisa dipakai untuk pole dance. Ketika gerbong sepi penumpang, dengan panjang gerbong mencapai 20 meter, emak-emak bisa olahraga anggar atau kalau mau ramai-ramai: tarik tambang. Kreatif! Seratus kali naik MRT, langsung jadi atlet olimpiade.

Bagaimana dengan emak-emak yang malah makan lesehan ketika menunggu antrean?

Ini emak-emak memang radikal. Coba pikirkan masak-masak. Perhatikan foto itu lekat-lekat. Deretan emak-emak yang makan ini sangat terpola, seperti sudah sangat direncanakan sejak lama. Betul, yang emak-emak lakukan ini sebetulnya adalah demo, sebuah kritik sosial.

Apa tujuan demo mereka? Mereka ingin pemerintah sadar sendiri kalau harga makanan di kereta itu mahal. Sudah mahal, banyak yang nggak enak pula. Nasi goreng 35 ribu, rasanya seperti nasi dikasih kecap saja. Sudah begitu porsinya sedikit sekali. Ini sungguh tidak masuk dalam hitung-hitungan rumah tangga dan anak kos.

Emak-emak tidak ingin makanan mahal dan nggak enak juga dijajakan di MRT atau di stasiun-stasiun kereta mana saja. Mereka menunjukkannya dengan demo, dengan sebuah kritik sosial yang sungguh Indonesia, yaitu ke mana-mana harus bawa camilan, nggak berhenti mengunyah, dan kalau bisa bawa tikar untuk makan bersama, lesehan.

Ketimbang demo bakar ban ala-ala anak kampus dan bikin macet, emak-emak di MRT lebih cerdik. Kayak gitu masak kamu nggak paham. Dasar udik.

Terakhir diperbarui pada 24 Maret 2019 oleh

Tags: Emak-emakjokowiMRT
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Klaim Abal-abal Program Kartu Prakerja ala Menteri Airlangga MOJOK.CO

Klaim Abal-abal Program Kartu Prakerja ala Menteri Airlangga

23 Juni 2022
subsidi energi mojok.co

Jokowi: Subsidi Energi Setara dengan Biaya Pembangunan Ibu Kota Baru

21 Juni 2022
Politisi diangkat Jokowi jadi menteri

Perbanyak Politisi di Kabinet, Jokowi Dianggap Ingin Lebarkan Pengaruh Politik

17 Juni 2022
Pengamat politik UGM, Mada Sukmajati, Jokowi

Reshuffle Ketujuh Kalinya, Pengamat Politik Sebut Jokowi Amankan IKN

16 Juni 2022
jokowi mojok.co

Jokowi Kesal Banyak Produk Impor dalam Belanja Pemerintah Pusat-Daerah

14 Juni 2022

Jokowi: Buya Syafii Maarif Sosok yang Menyuarakan Toleransi 

27 Mei 2022
Pos Selanjutnya
cara menyembuhkan pilek dalam sehari MOJOK.CO

Cara Menyembuhkan Pilek dalam Sehari

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Emak-emak di MRT MOJOK.CO

Senam Artistik di MRT Itu Sudah Betul, Kok Malah Di-bully

24 Maret 2019
warung kopi mbah kuwot mojok.co

Kisah Mbah Kuwot Selamat dari Romusha dan Buka Warung Kopi Legendaris di Trenggalek

19 Juni 2022
Universitas Sanata Dharma

Bakso Dab Supri Sanata Dharma yang Mencatat Kisah-kisah Mahasiswa 

18 Juni 2022
Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati MOJOK.CO

Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati

23 Juni 2022
UTBK bocor di jogja

Viral di Sosmed, UTBK di UPN “Veteran” Yogyakarta Bocor, Pelaku Ditangkap

20 Juni 2022
Bank Plecit Menyaru Bank BUMN: Agen Rahasia Utang Ibu Rumah Tangga di Desa MOJOK.CO

Bank Plecit Menyaru Bank BUMN: Agen Rahasia Utang Ibu Rumah Tangga di Desa

20 Juni 2022
Kos LV di Jogja

Dilema Pemilik Indekos Tertib dan Pemilik Kos LV yang Menolak Tudingan Seks Bebas

14 Juni 2022

Terbaru

Makan Bersama di Tepikota, kuliner jawa timur di Yogyakarta

Minggu Bersama di Tepikota, Menikmati Kuliner Jawa Timur di Jogja

25 Juni 2022
Pentingnya ganti oli mesin mobil

5 Alasan Ganti Oli Mesin Perlu Dilakukan Berkala

25 Juni 2022
hasil pertandingan piala presiden PSS Sleman PSIS Semarang

Takluk dari PSIS Semarang, PSS Sleman Harus Menang di Laga Terakhir Grup A Piala Presiden

24 Juni 2022
baskara aji mojok.co

Soal Jam Malam, Sultan Minta Menyeluruh di Jogja

24 Juni 2022
pinjol ilegal

Cara Terhindar dari Bahaya Pinjol Ilegal

24 Juni 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In