Konten pendapatan anggota DPR RI di akun Instagram BBC Indonesia menyita perhatian netizen. Unggahan tersebut menghitung gaji DPR RI yang bisa menyentuh Rp104 juta dalam satu bulan. Angka yang fantastis memang di tengah sulitnya kondisi ekonomi masyarakat.
Salah satu komponen gaji yang menjadi sorotan adalah tunjangan rumah yang mencapai Rp50 juta. Selain itu, ada komponen tunjangan komunikasi yang dinilai aneh karena begitu besar, di angka Rp15 juta. “Memangnya komunikasi sampai ke Mars?” komentar netizen terhadap angka tunjangan komunikasi yang tidak masuk akal.
Jujur saja, seperti netizen lain, saya ikut marah membaca unggahan tersebut. Di tengah efisiensi yang membuat hidup warga makin sulit, gaji DPR RI malah naik, mencapai ratusan juta lagi. Benar-benar tidak pantas.
Selain marah, respon lain yang otomatis muncul adalah penasaran dan berandai-andai. “Gimana ya rasanya dapat duit ratusan juta per bulan,” begitulah batin saya. Maklum saja, seperti kelas menengah pada umumnya, saya tidak pernah ketiban rezeki nomplok hingga ratusan juta dalam satu waktu. Lha ini, digaji ratusan juta tiap bulan selama setidaknya 5 tahun. “Duitnya bakal diapain ya?”
#1 Langsung beli rumah di Jogja kalau pendapatannya sebesar gaji DPR
Entah mengapa hal ini yang langsung terlintas di benak saya kalau punya gaji Rp104 juta per bulan. Mungkin karena terlalu sering mendengar kabar kenaikan harga hunian Jogja yang kian nggak masuk akal ya. Apalagi dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan pendapatan warga setempat.
Beli properti di Jogja bak momok bagi sebagian besar orang Jogja. Itu mengapa, kalau punya gaji ratusan juta, saya mau menghadapi momok itu. Andai saja bisa menabung separuh dari gaji tiap bulan, hunian seharga miliaran di Jalan Kaliurang atau Jalan Palagan bukan jadi hal yang mustahil. Senangnya.
#2 Investasi supaya kelak bisa ongkang-ongkang kaki
Seandainya punya pendapatan Rp104 juta seperti DPR, saya tidak akan pusing-pusing lagi ketika investasi. Selama ini, saya banyak pusing ketika mengelola portofolio karena dana investasi yang dikelola terbatas wkwkwk. Lebih tepatnya, pusing karena tidak ada yang dikelola.
Seandainya punya duit ratusan juta tiap bulan, saya nggak akan ragu untuk menyebarnya ke dalam beberapa produk investasi. Ada saham, reksadana, obligasi, emas, atau apapun itu. Tidak perlu return yang tinggi-tinggi amat yang penting ada pasif income yang lumayan ketika kelak tidak lagi digajai Rp104 juta.
#3 Jalan-jalan sesuka hati
Saya mau plesir! Di tengah kondisi ekonomi seperti saat ini, plesir menjadi kebutuhan yang saya pikir berulang kali. Akan tetapi, kalau gaji per bulan mencapai ratusan juta seperti para DPR sih, rasa-rasanya sebulan sekali ke luar negeri juga bisa.
Akan tetapi, saya akan memilih plesir ke dalam negeri saja. Lebih tepatnya, mengeksplorasi sisi Timur Indonesia. Ongkos plesir ke sana bisa jadi lebih mahal daripada ke negeri-negeri tetangga Indonesia. Namun, rasanya itu bukan masalah kalau tiap bulan saya bisa mengantongi ratusan juta.
#4 Buka usaha kalau pendapatannya sebesar gaji DPR
Kalau pendapatan saya sebesar gaji DPR, tanpa ragu saya akan buka usaha. Tidak perlu usaha yang tampak keren seperti kafe atau distro. Saya mau buka usaha apa saja yang penting halal dan bisa menyediakan banyak lapangan kerja bagi orang sekitar.
Langkah ini akan membantu pemerintah yang nggak becus menyediakan lapangan kerja bagi warganya. Di kondisi seperti sekarang ini, memang sepertinya hanya sesama warga yang bisa saling tolong menolong. Kita tidak bisa berharap banyak pada pemerintah.
Di atas 4 hal yang akan saya lakukan kalau dapat duit Rp104 juta. Indah sekali ya, namanya juga berangan-angan. Kalau kalian punya pendapatan seperti DPR, apa yang akan kalian lakukan?
Penulis: Kenia Intan
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA PoliceTube Adalah Ide Brilian Kepolisian yang Patut Diapresiasi!
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.












