MOJOK.CO – Putus cinta dari pacar pertama memang bikin hati gundah gulana. Mau ngapa-ngapain jadi nggak enak. Eits, tenang saja, yuk kita bangkit lagi.
Segala hal yang sifatnya pertama, biasanya terasa lebih berkesan. Misalnya saja, pacaran untuk pertama kalinya. Sosok pacar yang hadir untuk pertama kali dalam hidup dan seringkali dirasa sebagai cinta yang tidak akan berakhir ini, seperti akan selalu ada bersamamu hingga akhir usia.
Wajar sih kalau kamu ngerasa seperti ini. Bagaimana pun juga, kamu belum pernah merasakan perasaan itu. Sehingga kamu menganggap dia adalah cinta sejatimu dan tidak akan ada pacar kedua dan ketiga dalam hidupmu.
Sayangnya, di suatu hari tanpa sengaja, kamu harus menerima nasib. Bahwa cinta yang sangat kamu banggakan itu harus berakhir. Iya. Harus berakhir begitu saja dan kamu hancur berklontang-klontang~
Apalagi, dia yang memilih mutusin kamu!
Omaigat, kamu njuk tiba-tiba hilang kendali dan tak tau arah jalan pulang. Kamu nggak tahu harus bagaimana menjalani hidup tanpa dia di sisimu lagi. Kamu tanpanya terasa hanya butiran debu.
Tak perlu cemas dan sedih berkepanjangan hanya karena putus cinta, Mylove~
Mojok Institute kali ini akan memberikan kamu wejangan yang biasa-biasa aja. Agar kamu dapat hidup bahagia tanpa dia. Tenang, masih ada saya. Eh.
Pertama, kamu harus menyadari satu hal. Putusnya hubunganmu dengannya bukanlah akhir dari segalanya. Ini hanya tentang satu babak dalam kehidupanmu yang masih panjang, Mylove. Putus cinta merupakan hal yang biasa dalam sebuah hubungan.
Kamu sedih banget? Iya?
Yang kamu harus tahu, pacar pertama memang datang sepaket dengan rasa patah hati yang begitu menyiksa untuk pertama kalinya.
Kedua, dari kisah ini kamu belajar bahwa cinta itu tidak selalu manis-manis seperti susu kental. Di awal kamu merasa yang terjadi cuma bikin dag dig dug dan senyum-senyum saja. Ketika kamu merasa semuanya lengkap dan ternyata hubungan itu harus kandas. Kamu mak dlongop. Ambyar.
Okay, cinta itu tidak selalu manis. Banyak hal yang terjadi memang tidak sesuai dengan keinginan.
Ketiga, kamu telah belajar banyak dari hubunganmu sebelumnya. Kamu belajar bagaimana mengenali hubungan yang buruk. Kamu belajar tentang toleransi, pengorbanan, emosi, dan tentu saja merelakan.
Ini akan sangat berguna untuk hubungan percintaanmu selanjutnya. Putus cinta untuk pertama kali adalah pelajaran berharga.
Keempat, waktu akan terus berjalan walau kamu hanya ingin diam di situ. Cukupkan untuk menangisi yang telah lalu. Waktu bergerak. Patah hati hanya memberimu tanda koma, bukan tanda titik. Jadi kamu tidak bisa berhenti begitu saja. Kamu tidak bisa menangisi kegagalan putus cinta pertamamu. Kamu perlu bangkit dan menghabiskan jatah gagalmu.
Kelima, tidak hanya dia sosok yang bisa menerimamu sebagai pasangan. Tidak masalah jika kamu akhirnya jatuh cinta lagi. Itu bukan sesuatu yang salah. Jangan ragu untuk memberi kesempatan orang lain untuk singgah.
Siapkah kau tuk jatuh cinta lagi?
Putus cinta dari pacar pertama, bahkan cinta pertama, bukanlah akhir dari segalanya, Mylove. Walau hubunganmu dengannya telah memberi banyak pelajaran, sebenarnya dia nggak penting-penting amat kok. Pasalnya, kalau kata sebuah quote, being someone’s first love maybe great, but to be their last is priceless. Alias, menjadi yang pertama itu bukanlah apa-apa dibandingkan menjadi sosok yang terakhir nanti. Eaaaakk~
BACA JUGA Putus Cinta karena Perbedaan Kelas Sosial? Tenang, Kalian nggak Sendirian dan artikel Audian Laili lainnya