Ketika Polisi dan Tentara Bikin Takut, Hanya Kepada Hansip Kita Bisa Bercanda - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Pojokan

Ketika Polisi dan Tentara Bikin Takut, Hanya Kepada Hansip Kita Bisa Bercanda

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
8 Maret 2019
0
A A
Hansip lebih sip ketimbang polisi dan tentara MOJOK.CO
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Saya mendukung dwi fungsi hansip; sebagai pelindung warga dan penjaga konser dangdut. Tugas yang bikin mereka lebih friendly ketimbang tentara dan polisi.

Dahulu, beberapa teman seangkatan saya di SMP punya cita-cita diterima polisi. Beberapa mengidamkan menjadi bagian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI). Saya? Saya hanya memikirkan bermain sepak bola sesering mungkin dan membaca komik sebanyak mungkin. Cita-cita? Persetan dengan cita-cita.

Toh menjadi pemain sepak bola profesional agak ditentang bapak saya. Waktu itu, pesepak bola Indonesia belum “seprofesional” sekarang. Maksudnya, para pesepak bola yang dekat dengan bapak saya tidak bertingkang seperti layaknya atlet. Mereka makan seenaknya, mabuk ketika ada kesempatan, dan begadang juga hampir tiap hari.

Justru yang saya tertarik adalah ketika memperhatikan kakung saya. Setiap mau coblosan, atau ada hajatan di kampung, kakung selalu menjadi rujukan keamanan. Ia selalu siap ketika dimintai tolong menjadi keamanan kampung. Pagi hari menjelang acara, beliau akan mengeluarkan seragam kebesaran, berwarna hijau pupus; kemeja, celana dan topi, dipadukan sepatu lars khas tentara, dan pentungan berwarna hitam. Kakung saya adalah hansip.

Setelah menyiapkan ubarampe tersebut, kakung akan menyiapkan setrika klasik, dengan tenaga arang yang membara. Sementara menunggu arang cukup panas untuk dimasukkan ke dalam setrikaan, kakung akan menyiapkan alas setrika berupa potongan daun pisang dan semangkuk air. Air? Betul, zaman dulu belum ada pewangi yang disemprot ketika setrika. Air dipercikkan sebelum kain dilindas dengan setrika supaya liciiiin.

Begitu khusyuk, kakung menyetrika seragam hansip miliknya. Kalau belum sampai licin, beliau belum akan berhenti menyetrika. Hanya satu seragam saja, proses menyetrika yang begitu luhur itu bisa berlangsung hingga 30 menit. Menjadi hansip seperti menjadi cita-citanya yang mulia, yang terwujud di usia menjelang senja.

Baca Juga:

Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya, Rabu (01:02:2023) menyampaikan tentang isu penculikan siswa. (Yvesta Ayu:Mojok.co) MOJOK.CO

Marak Isu Penculikan Anak, Program Satu Sekolah Dua Polisi Digalakkan

2 Februari 2023
jumat curhat mojok.co

Polda dan Polres Gelar ‘Jumat Curhat’ untuk Wadah Uneg-uneg Warga

1 Februari 2023

Sedikit takjub, tapi lebih sering saya dibikin heran dengan prosesi luhur nan panjang itu. Sebagai anak ingusan, saya belum memahami bahwa hansip itu begitu dekat dengan warga. Kakung selalu berusaha tampil dengan performa yang prima, rapi, dan tidak lupa, selalu dengan senyum menyembul dari balik topi hansip yang beliau kenakan dengan bangga.

Hari-hari ini, nostalgia melihat sosok almarhum kakung mengenakan seragam hansip kembali terbayang. Apalagi ketika polisi dan tentara cuma bikin takut. Para Pak dan Bu Polisi, alih-alih menunjukkan sikap yang melindungi dan melayani, justru bikin saya takut dekat-dekat. Apalagi ketika spion motor saya cuma sebelah dan lampu belakang mati. Hehe…

Sosok tentara juga menimbulkan aura yang sama. Teman bapak saya adalah tentara aktif. Beliau banyak bercerita soal pengalamannya di Aceh, di tengah kombatan GAM. Ngeri saya membayangkan. Namun, saya memahaminya sebagai tugas negara. Para tentara tentu pelayanan negara yang setia. Mereka hanya melaksanakan tugas, dari para “pemberi tugas” yang punya kepentingan dan wewenang.

Rasa takut dan sungkan kepada tentara semakin terasa ketika membaca berita penangkapan Robertus Robet, seorang dosen cum aktivis. Robertus Robet ditangkap setelah dianggap menghina ABRI (TNI) ketika berorasi di acara Kamisan. Saat itu, Robertus Robet menyanyikan salah “lagu perjuangan” di masa 98.

Nyanyian yang dipermasalahkan adalah gubahan dari lagu Mars ABRI (sekarang TNI) yang populer di kalangan aktivis reformasi 1998. Liriknya begini: Angkatan Bersenjata Republik Indonesia / tidak berguna / bubarkan saja / diganti Menwa (Resimen Mahasiswa) / kalau perlu diganti Pramuka.

Sebelum bernyanyi itu, Robet terlebih dulu bilang: “Untuk hari ini saya mengajak semua teman-teman muda di sini untuk mengingat satu lagu tahun 1998, ketika reformasi digulirkan.”

Jika menonton orasinya secara penuh, bukan potongan di bagian lagu Mars ABRI saja, kamu akan mendapati bahwa niat Robertus Robet sangat jauh dari niat menghina tentara atau penegak hukum lainnya seperti polisi.

Robertus Robet mengingatkan kita akan bahayanya dwi fungsi tentara; sebagai penjaga keamanan negara dan bekerja di lingkungan sipil. Ketakutan akan lahirnya lagi otoritarianisme. Sebuah situasi yang ditentang begitu hebat oleh masa reformasi 1998.

Robertus Robet dianggap menghina tentara, dan ia ditangkap oleh polisi. Tentara, dan polisi, ketika bentrok bisa menunjukkan situasi yang mengerikan. Namun, ternyata lebih mengerikan ketika mereka bersatu untuk membungkam kebebasan berpendapat. Apalagi ketika pembungkaman itu tidak didasarkan oleh akal sehat untuk “membaca” konteks secara utuh.

Sampai pada titik ini, nostalgia akan keberadaan hansip muncul dengan hebat. Posisi hansip lebih dekat dengan warga, ketimbang tentara dan polisi. Hansip tidak ada yang korupsi. Pegang uang saja tidak. Hansip tidak mungkin minta jabatan sipil karena kelebihan personel. Mereka yang mau menjadi hansip, biasanya dilandasi dengan semangat mengabdi yang murni.

Oleh sebab itu, saya akan sangat mendukung program dwi fungsi hansip, yaitu sebagai pelindung warga dan penjaga konser dangdut. Dua tugas mulia yang menggambarkan kerja mereka untuk melindungi, mengayomi, dan melayani warga (penyuka dangdut koplo). Untuk alasan inilah, sosok bersahaja ini lebih mudah diajak bercanda ketimbang polisi seperti bapak saya. Ehh…

Terakhir diperbarui pada 8 Maret 2019 oleh

Tags: hansipPolisirobertus robetTentara
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya, Rabu (01:02:2023) menyampaikan tentang isu penculikan siswa. (Yvesta Ayu:Mojok.co) MOJOK.CO
Kilas

Marak Isu Penculikan Anak, Program Satu Sekolah Dua Polisi Digalakkan

2 Februari 2023
jumat curhat mojok.co
Hukum

Polda dan Polres Gelar ‘Jumat Curhat’ untuk Wadah Uneg-uneg Warga

1 Februari 2023
Kombes Pol Yuliyanto, Kabid Humas Polda DIY Tanggapi warganet yang garang di media sosial
Bertamu Seru

Cara Kabid Humas Polda DIY Tanggapi Warganet yang Garang di Media Sosial

11 Januari 2023
skck mojok.co
Kilas

Perlu untuk Daftar Kerja? Begini Cara Perpanjang SKCK

20 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Status Kafir atau Non-Muslim dari Kacamata Katolik ber-KTP Islam

4 Cara Agar Lembaga Survei Bisa Unggulkan Elektabilitas Prabowo dari Jokowi

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Hansip lebih sip ketimbang polisi dan tentara MOJOK.CO

Ketika Polisi dan Tentara Bikin Takut, Hanya Kepada Hansip Kita Bisa Bercanda

8 Maret 2019
Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja MOJOK.CO

Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja

4 Februari 2023
Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja. MOJOK.CO

Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja

4 Februari 2023
bisnis raffi ahmad mojok.co

Nama-nama Penting di Balik Gurita Bisnis Raffi Ahmad

30 Januari 2023
Mencoba Lawson yang Baru Buka: Oden Enak yang Harganya Nggak Enak Buat UMR Jogja MOJOK.CO

Mencoba Lawson yang Baru Buka: Oden Enak yang Harganya Nggak Enak Buat UMR Jogja

29 Januari 2023
Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
Cerita Orang-orang yang Memasang Pelor di Penis Mereka MOJOK.CO

Cerita Orang-orang yang Memasang Pelor di Penis Mereka

30 Januari 2023

Terbaru

maria ulfah

Mengenal Maria Ulfah (Bagian I): Perjuangkan Hak Pilih Perempuan Indonesia

5 Februari 2023
Warga Poteran Sumenep butuh jembatan. MOJOK.CO

Keluh Kesah Warga Pulau Poteran Sumenep: Nggak Punya Jembatan, Tarif Tongkang Naik

5 Februari 2023
keterwakilan perempuan

Strategi Zigzag Kerek Keterwakilan Perempuan di Parlemen, Kok Bisa? 

5 Februari 2023
sisa makanan mojok.co

Mangkel Sama Orang yang Nyisain Makanan di Warung Nasi Padang

5 Februari 2023
fans manchester united mojok.co

Menjadi Orang Penyabar dalam Sudut Pandang Fans Manchester United

5 Februari 2023
lapor spt mojok.co

Apa yang Terjadi Kalau Kita Nggak Lapor SPT? Ini Penjelasan Sanksinya

5 Februari 2023
Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja. MOJOK.CO

Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja

4 Februari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Podium
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In