Keprihatinan dan Optimisme pada Pengamen Belia di Pertigaan mBlondo - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Pojokan

Keprihatinan dan Optimisme pada Pengamen Belia di Pertigaan mBlondo

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
5 April 2019
0
A A
anak kecil jadi pengamen cilik mojok.co

anak kecil jadi pengamen cilik mojok.co

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Motor Honda Beat seri Pop warna hitam dengan pajak tahunan yang sudah ngeblong beberapa tahun itu melaju dengan lancar dari Jogja ke Magelang. Pengendaranya tak lain dan tak bukan adalah saya sendiri. 

Perjalanan pulang dari Jogja ke Magelang, yang hanya satu jam perjalanan itu, yang hanya berapa puluh kilo itu, entah kenapa selalu mampu menghadirkan pengalaman spiritual bagi saya.

Sebuah perjalanan pulang yang mungkin terasa sangat lebay kalau dianggap sebagai perjalanan kembali seorang pengembara, wong ya cuma sepelemparan batu.

Tapi yah, begitulah adanya. Jarak yang hanya beberapa puluh kilo itu nyatanya tak lantas membuat saya sering pulang ke Magelang. Saya pulang biasanya semingu sekali atau dua minggu sekali. Itu pun biasanya karena saya sudah tak bisa menahan kangen dengan bapak, emak, masakan emak, atau kawan-kawan di sana.

Mangkanya, perjalanan pulang itu selalu menjadi sangat sentimentil.

Momen-momen perjalanan itu selalu memunculkan perasaan yang unik. Bertemu dengan truk pasir langsiran yang tulisan di bokongnya selalu siap memancing senyum, dari yang standar seperti “Kutungu Jandamu” sampai yang nakal seperti “Mencari Nafkah Demi Desah” atau “Isih Penak Mbakyune”. Bertemu dengan foto-foto caleg yang tampangnya bervariasi, dari yang cakep, sampai yang tampangnya sangat mengganggu kamtibmas. Bertemu dengan anak-anak muda yang mencegat truk demi bisa ikut menebeng, dari yang sekadar menebeng untuk pulang ke rumah sehabis sekolah, sampai menebeng demi menciptakan gaya hidup punk yang lebih sahih dan otoritatif.

Baca Juga:

Kesedihan yang Saya Rasakan di Atas Bus Surabaya Semarang MOJOK.CO

Kesedihan yang Saya Rasakan di Atas Bus Surabaya Semarang

28 Februari 2023
pieter lennon di jalan kaliurang mojok.co

Sehari Bersama Pieter Lennon, Pengamen Legendaris Jalan Kaliurang

23 Februari 2022

Bertemu pengamen, tentu saja salah satunya. Termasuk perjalanan pulang pagi kemarin.

Di lampu merah pertigaan mBlondo, motor saya berhenti cukup lama. Para pengamen pun tanpa ampun datang untuk menggeruduk barisan kendaraan yang berhenti.

Kali ini, pengamennya adalah pengamen-pengamen muda nan belia. Saya taksir, mungkin masih usia SMP. Mereka bergerombol dengan pembagian tugas yang bergitu rapi. Ada yang bertugas menggenjreng gitar kentrung, ada yang berdendang, ada pula yang hanya keplok-keplok tangan karena mungkin sadar diri tak punya skil bermusik yang mumpuni dan suaranya kelewat buruk.

Selayaknya pengamen yang berpeluh di bawah matahari, tampang-tampang mereka tentu saja begitu dekil dan kusut.

Melihat mereka berkeliling dari satu mobil ke mobil yang lain, dari satu motor ke motor yang lain, tentu saja timbul rasa keprihatinan. Rasa yang tentu saja wajar jika muncul pada diri saya, sebab saya merasa punya nasib yang lebih baik ketimbang mereka.

“Ah, anak-anak sekecil itu, seharusnya jam segini masih belajar dan bermain dengan kawan-kawan mereka di sekolah, bukannya berkelahi dengan waktu di jalanan seperti ini,” batin saya.

Sembari melihat mereka berkeliling, saya mengambil uang receh yang biasa saya kumpulkan di dasbor motor. Bersiap untuk memberikannya pada mereka sebagai tebusan atas suara dan genjrengan gitar kentrung mereka.

Tiga orang mendekat, tapi ternyata tidak mendatangi saya, melainkan mobil di sebelah saya. Mungkin saya yang hanya pakai motor dianggap tidak terlalu berpunya, sehingga mereka menganggap propabiitas saya akan memberikan uang dianggap kecil.

Tapi tak apa, toh saya tetap bisa menyodorkan uang receh saya pada mereka.

Dari jarak yang tak begitu jauh, saya bisa mendengarkan mereka bernyanyi.

“Mengapa terlalu cepat kau pergi, tinggalkan batu nisan…”
“Kenyataan ini begitu memilukan, ingin ku rasa turut serta…”

Demi mendengar potongan lagu tersebut, saya tentu saja terperanjat setengah mati. Ya Tuhan, mereka membawakan lagu “Biarkan Aku Menangis”, sebuah nomor legendaris milik penyanyi kondang 80-an Tommy J Pisa.

Di tengah demam Korean pop dan serbuan musik elekton dan EDM seperti sekarang ini, mendengar anak-anak usia muda membawakan lagu Tommy J Pisa terasa sangat menyejukkan.

Keprihatinan yang tadi sempat muncul beringsut mulai hilang dan berganti dengan optimisme.

Saya gagal memberikan uang receh limaratusan berjumlah empat buah itu sebab lampu sudah keburu hijau.

Motor kemudian saya pacu.

Sepanjang perjalanan, saya terus saja membatin pengharapan saya pada para pengamen kecil itu. “Tak usah sekolah, anak muda. Teruslah mengamen. Selera musik kalian luar biasa.”

Terakhir diperbarui pada 5 April 2019 oleh

Tags: blondoPengamen
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Kesedihan yang Saya Rasakan di Atas Bus Surabaya Semarang MOJOK.CO
Esai

Kesedihan yang Saya Rasakan di Atas Bus Surabaya Semarang

28 Februari 2023
pieter lennon di jalan kaliurang mojok.co
Liputan

Sehari Bersama Pieter Lennon, Pengamen Legendaris Jalan Kaliurang

23 Februari 2022
Musisi jalanan
Liputan

Alasan Musisi Jalanan Tetap Bernyanyi di Perempatan Jalan Meski Suara Tak Didengarkan

9 Oktober 2021
Kilas

Mau Kasih Pelajaran dengan Hancurin Ukulele Sitaan, Satpol PP Pontianak Malah Dirujak Netizen

7 Juni 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Memahami Derita Sandiaga Uno Harus Kuliah di Amrik padahal Ingin Kuliah di UI

Memahami Derita Sandiaga Uno Harus Kuliah di Amrik padahal Ingin Kuliah di UI

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
anak kecil jadi pengamen cilik mojok.co

Keprihatinan dan Optimisme pada Pengamen Belia di Pertigaan mBlondo

5 April 2019
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
Samsung Galaxy A Series Android Terbaik MOJOK.CO

Samsung Galaxy A Series: Seri Terbaik untuk Kelas Midrange Android

21 Maret 2023
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
universitas brawijaya mojok.co

15 Jurusan yang Sepi Peminat di Universitas Brawijaya, Tingkat Ketetatannya Rendah!

23 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023

Terbaru

kip mojok.co

Kecewa dengan Mahasiswa Penerima KIP

26 Maret 2023
utang pinjol mojok.co

Teman Terlilit Pinjol: Dia yang Utang, Saya yang Dikejar-kejar

26 Maret 2023
Tak Berhitung Untung Rugi, Mbah Sri 60 Tahun Jualan Cenil dan Sate . MOJOK.CO

Mbah Sri, 60 Tahun Jualan Sate dan Cenil Keliling di Seputaran UB, Nggak Berhitung Soal Untung Rugi

26 Maret 2023
film korea bertemakan politik

Mau Pemilu, Ayo Lemesin Dulu dengan Nonton 7 Film Korea Bertema Politik Berikut Ini

26 Maret 2023
survei pemimpin ideal menurut anak muda

Pemilih Muda: Daripada Pemimpin Sederhana dan Merakyat, Lebih Suka yang Jujur dan Anti-Korupsi

26 Maret 2023
mengantre mojok.co

Uneg-uneg: Apa sih Susahnya Mengantre? 

26 Maret 2023
perempuan kuliah mojok.co

Uneg-uneg: Dinyinyiri karena Aku Perempuan dan Memutuskan untuk Kuliah

26 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In