Kenapa Jokowi Masih Percaya Buzzer Seperti Eko Kuntadhi? - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Pojokan

Kenapa Jokowi Masih Percaya Buzzer Seperti Eko Kuntadhi?

Nia Lavinia oleh Nia Lavinia
25 Februari 2020
0
A A
eko kuntadhi
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Kenapa Jokowi masih saja melibatkan Buzzer-buzzer antah berantah kayak Eko Kuntadhi ini untuk melakukan kerja-kerja komunikasi publik? Padahal kan sudah jelas kalau mereka ini tidak kompeten.

Saya tidak kenal siapa itu Eko Kuntadhi. Bahkan setelah mengetikkan namanya di google, tidak banyak informasi yang bisa saya dapatkan di sana. Yang saya temukan dari pencarian itu hanya dua hal saja. Pertama, dia suka menulis di beberapa media. Dan kedua, dia pernah disebut dalam sebuah berita tentang dirinya yang memenuhi panggilan “Kakak Pembina”. Whooo ghendeng seketika saya langsung ngeuh kalau dia itu anak pramuka buzzer istana.

Tidak perlu banyak waktu untuk saya membuktikan hal itu. Dari sosial medianya saja, sudah sangat jelas kalau dia menyuarakan (((aspirasi))) istana. Kemarin misalnya, dia membuat sebuah thread di twitter tentang alasan kenapa Investor banyak yang pergi ke Vietnam padahal indeks korupsi Vietnam jauh lebih tinggi dari Indonesia.

Hadeh, Vietnam lagi, Vietnam lagi.

Dari pengamatan saya, thread itu sepertinya ia tujukan untuk memantahkan argument kelompok anti omnibus law Cilaka yang bilang kalau kita nggak butuh omnibus law yang isinya mencerabuti hak buruh karena menurut penelitian yang dilakukan oleh World Economic Forum (WEF)  faktor utama yang membuat investor enggan menanamkan modalnya di Indonesia itu bukan karena aturan ketenagakerjaannya, tapi karena keberadaan korupsi dan birokrasi yang menggangu.

Waktu pas mau saya baca threadnya, saya menaruh harapan tinggi terhadap argumen-argumennya karena saya takjub dia hendak  melawan argumen yang berangkat dari sebuah penelitian. Tapi, pas saya baca, saya kecewa. Nggak Mas-mas Harvard, nggak Eko Kuntadhi (dan semua argumen pro omnibus law lainnya), apa yang dia bilang sama ramashoooknya.

Baca Juga:

DPR Nggak Salah, Ekspektasi Rakyat Aja yang Ketinggian

14 Desember 2021
Menteri Indonesia Sibuk Terlihat Bekerja, Rakyat Lelah Terlihat Baik-baik Saja MOJOK.CO

Menteri Indonesia Sibuk Terlihat Bekerja, Rakyat Lelah Terlihat Baik-baik Saja

7 Desember 2021

Dalam threadnya itu, dia bilang alasan investor pada suka ke Vietnam meskipun banyak korupsi di sana adalah karena di Vietnam, buruhnya fokus bekerja. Mereka nggak neko-neko, dan nggak suka demo kaya buruh di Indonesia makanya mereka lebih produktif.

Dia juga memuji pemerintah yang otoriter karena bisa membawa stabilitas politik yang memberikan kepastian pada investor.

Dan beberapa argumen lain yang intinya bilang kalau kita seharusnya bisa meniru Vietnam untuk menarik para investor itu. Tanpa menjadi seperti mereka, investor tidak mau ke Indonesia dan itu berbahaya karena tanpa investor, Indonesia akan terkapar diterpa krisis.

Saya pribadi nggak ngerti sih kenapa orang-orang pro omnibus law itu suka sekali menjadikan Vietnam sebagai rujukan. Yakin nih mau bikin Indonesia kayak mereka?

Masa negara yang lebih banyak korupsinya, otoriter, suka nyuruh pekerjanya kerja dalam waktu yang lama dengan upah yang rendah, dan punya jaminan perlindungan pekerja yang buruk mau ditiru, sih?

Saya mau tanya deh, kenapa demi mengejar investor, kita ini seakan-akan diajak untuk berlomba-lomba ke dalam kemunduran?

Masa sih kita harus mau kompromi demi investor yang mau curang dan culas kayak gitu? Apa nggak bisa kita cari investor yang fair aja? Yang mau taat aturan, yang peduli sama hak pekerjanya, dan yang bisnisnya bukan cuma menguntungkan dirinya tapi para pekerjanya juga?

Lagian kenapa coba Jokowi masih saja melibatkan Buzzer-buzzer antah berantah kayak Eko Kuntadhi ini untuk melakukan kerja-kerja komunikasi publik? Padahal kan sudah jelas kalau mereka ini tidak kompeten dan suka memecah belah publik dengan cuitan-cuitan mereka?

Lho iya kan? Kita sendiri menjadi saksi kalau Buzzer-buzzer ini suka menggunakan cara kotor seperti menyebarkan hoax dan ujaran kebencian untuk menaikan suatu isu atau tokoh tertentu.

Yang lebih parah, selain dikasih panggung, nggak jarang mereka juga langsung dilibatkan untuk diajak rembukan membicarakan keputusan politik penting lagi.

Terus buat apa dong staff ada staf ahli? Mereka kan jelas rekam jejaknya dibanding Buzzer-buzzer antah berantah itu. Masa sih Jokowi tidak percaya pada mereka?

Jangan-jangan…

Ini jangan-jangan saja lho ya…

Jokowi sengaja lebih percaya kepada para Buzzer dibanding para staf ahlinya karena dia lebih suka melihat para Buzzer langsung memberikan dukungan dengan segenap jiwa raga (karena dibayar tentu saja) kepada istana?

Beda dengan para ahli yang sangat mungkin punya pendapat yang berbeda dengan istana, Buzzer-buzzer ini pasti akan langsung sependapat dan memberikan respon positif atas kebijakan apa pun yang dikeluarkan oleh istana.

Sebentar, sebentar. Kalau emang kayak gitu, bukankah jika staf ahli yang jelas ahli saja tidak banyak dilibatkan dalam membuat keputusan politik penting, lantas bagaimana dengan aspirasi rakyat jelata yang nggak punya pengaruh apa-apa?

Loh loh loh, kok semuanya jadi masuk akal.

Pantes aja, selama ini kita menyampaikan kritik, protes, dan aksi sana-sini kayak waktu Revisi UU KPK lalu—dan omnibus law hari ini, nggak ada hasilnya…

BACA JUGA Balasan Untuk Mas-Mas Harvard Pendukung Omnibus Law yang Argumennya Ramashook atau artikel lain soal PEKERJA.

Terakhir diperbarui pada 25 Februari 2020 oleh

Tags: buzzer istanaeko kuntadhiomnibus law
Nia Lavinia

Nia Lavinia

Mahasiswa S2 Kajian Terorisme, Universitas Indonesia.

Artikel Terkait

Esai

DPR Nggak Salah, Ekspektasi Rakyat Aja yang Ketinggian

14 Desember 2021
Menteri Indonesia Sibuk Terlihat Bekerja, Rakyat Lelah Terlihat Baik-baik Saja MOJOK.CO
Esai

Menteri Indonesia Sibuk Terlihat Bekerja, Rakyat Lelah Terlihat Baik-baik Saja

7 Desember 2021
jokowi dan kopassus mojok.co
Pojokan

Ada Rakyat Ogah Vaksin Itu Bisa Aja karena Tak Percaya Pemerintahan Jokowi Lagi

2 Agustus 2021
Netizen Indonesia: Nasionalisme Sampai ke Tulang-tulangnya
Movi

Netizen Indonesia: Nasionalisme Sampai ke Tulang-tulangnya

23 Juni 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
tatcipaparerahedibesu pramuka tepuk pramuka susu sungai hiking tali temali PBB bertongkat jambore nasional mental kedisiplinan ekstrakurikuler pramuka wajib diikuti mojok.co

Pramuka adalah Ekskul yang Layak Dibenci dan Patut Disukai

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka MOJOK.CO

Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka

15 Maret 2023
eko kuntadhi

Kenapa Jokowi Masih Percaya Buzzer Seperti Eko Kuntadhi?

25 Februari 2020
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
unair mojok.co

10 Prodi UNAIR yang Sepi Peminat dan Persaingannya Tidak Ketat

15 Maret 2023
jurusan kedokteran mojok.co

Selektivitas 7 Jurusan Kedokteran Terbaik di Indonesia 

16 Maret 2023
Pesugihan Haji N Menyebabkan Kematian Massal Ibu-ibu di Rembang MOJOK.CO

Pesugihan Haji N Menyebabkan Kematian Massal Ibu-ibu di Rembang

16 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023

Terbaru

partai prima

Menangkan Aduan Partai Prima, Bawaslu Tekankan 5 Poin Ini

21 Maret 2023
Jenazah AI, korban mutilasi dibawa ke rumah setelah diautopsi, Senin (20/03/2023). Polisi akhirnya menangkap pelaku mutilasi sehari setelah korban ditemukan. MOJOK.CO

Sempat Bersembunyi di Temanggung, Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi

21 Maret 2023
Angklung tidak boleh tampil karena Pemda DIY tengah mengajukan kawasan sumbu filosofi sebagai Warisan Tak Benda ke UNESCO. MOJOK.CO

Pemkot Larang Angklung di Malioboro, Alasannya Bukan Alat Musik Asli Jogja

21 Maret 2023
dkv mojok.co

7 PTN yang Punya Jurusan DKV Paling Diminati

21 Maret 2023
perlawanan tirto adhi soerjo mojok.co

4 Jalan Perlawanan Tirto Adhi Soerjo, Termasuk Melalui Start Up Pribumi Pertama yang Dia Rintis

21 Maret 2023
Keluh Korban Jalan Rusak di Jalur Neraka Yogyakarta: Ibu Saya Harus Opname 3 Hari. MOJOK.CO

Keluh Korban Jalan Rusak di Jalur Neraka Yogyakarta: Ibu Saya Harus Opname 3 Hari

21 Maret 2023
syarat nyaleg lampirkan cv dan esai motivasi

Seperti Daftar Beasiswa, Bacaleg Diminta Lampirkan CV dan Esai Motivasi

21 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In