Kejeniusan Anies Baswedan Membungkam Pendukung Sendiri Lewat Diksi dan Museum Nabi - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Pojokan

Kejeniusan Anies Baswedan Membungkam Pendukung Sendiri Lewat Diksi dan Museum Nabi

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
8 Juli 2020
0
A A
Kejeniusan Anies Baswedan Membungkam Pendukung Sendiri Lewat Diksi dan Museum Nabi

Kejeniusan Anies Baswedan Membungkam Pendukung Sendiri Lewat Diksi dan Museum Nabi

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Relawan Anies Baswedan protes soal reklamasi kawasan Ancol. Hm, harus hati-hati nih, karena kali ini pembangunannya atas nama museum nabi lho.

Jika ada kelompok yang paling kecewa dalam beberapa hari ke belakang ini, maka sudah tentu itu adalah relawan pendukung Anies Baswedan untuk Pilgub DKI Jakarta 2017 silam. Merasa tenang ketika Anies Baswedan sukses menduduki kursi gubernur, kebijakan soal reklamasi harapannya akan direvisi atau dibatalkan, namun ternyata janji soal reklamasi jauh panggang daripada api.

Harus diakui, selain karena kasus “penistaan” oleh Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan menguasai panggung Jakarta karena kampanye soal penghentian reklamasi yang fenomenal. Ini menjadi jargon kampanye yang sangat beken pada zamannya, selain DP Rumah 0 persen dan OKE OCE tentu saja.

Masalahnya, relawan dan pendukung Anies Baswedan tak menyimak benar apa yang dijanjikan Anies-Sandi waktu kampanye saat itu. Ada permainan kata-kata yang tak dipahami secara utuh oleh masyarakat Jakarta.

Kita bisa ambil contoh pada akhir 2019 silam. Saat itu, Anies sempat disentil karena memberi 1000 IMB di salah satu pulau reklamasi. Saat itu, kalau mau ditelusuri tanpa preferensi politik, Anies sudah benar 100 persen karena dalam janji kampanyenya hanya menyebut soal “menghentikan reklamasi”, atau bisa diartikan: cuma menghentikan menambah pulau reklamasi.

Toh, sejauh ini belum ditemukan satu pun pernyataan Anies Baswedan yang bilang akan mengembalikan daerah reklamasi menjadi sedia kala alias “dilautkan” kembali.

Baca Juga:

koalisi perubahan mojok.cp

NasDem-Demokrat Saling Serang, Bagaimana Hubungan Koalisi Perubahan ke Depan?

19 November 2022
anies baswedan deklarasi capres mojok.co

Anies Baswedan Deklarasi Capres di Jogja: Dielu-elukan, Meski Sempat Ada Penolakan

18 November 2022

Masalahnya, relawan dan pendukung Anies Baswedan (saat itu) percaya bahwa maksud dari “menghentikan reklamasi” berarti menghentikan segala aktivitas terkait reklamasi. Wajar kalau bayangan pulau reklamasi akan dilautkan lagi muncul di kepala para relawan Anies.

Setelah jalan dua tahun, baru dipahami kemudian bahwa yang dimaksud dari menghentikan bangunan reklamasi ala Anies ini adalah “memanfaatkan” apa yang sudah direklamasi. Sederhananya: iya sih reklamasinya beneran berhenti, tapi pembangunan di atas pulau reklamasinya sih nggak.

Pfft. Jenius bener sih ini. Hambook yaqiin.

Kenyataan ini seolah menegaskan betapa jagonya Anies Baswedan dalam memilih diksi yang akan terucap. Baik ketika kampanye, maupun ketika sudah menjabat. Perkara tafsir relawan dan pendukungnya berlebihan selama kampanye, yaudah sih biarin aja. Yang salah tafsir kan mereka, bukan yang kampanye. Ya nggak?

Hal semacam ini seolah mengafirmasi pernyataan Basuki Tjahaja Purnama, “Aduh, kalau soal kata-kata gitu Pak Gubernur sekarang lebih pintar dari saya.”

Tepat sekali. Jika ada kuis sambung kata, atau apapun yang terkait kata-kata, sudah barang tentu Anies Baswedan adalah jagoannya.

Namun kalau kamu pikir kejeniusan Anies Baswedan hanya bisa terlihat dari perkara pemilihan diksi, kamu berarti meremehkan blio, Marwoto. Ada yang lain juga dong.

Kamu juga pasti tahu, belakangan ini Anies Baswedan juga kena lagi karena mengizinkan reklamasi untuk perluasan wilayah Ancol. Sama seperti kasus sebelumnya, kali ini Anies diserang karena menggunakan pulau reklamasi untuk mendirikan bangunan.

Dan kali ini Forum Lintas Masyarakat Jakarta Utara sudah tidak sabar lagi karena merasa Anies sudah kelewatan mengingkari janji.

“Nah, ini adalah penyelewengan dari satu janji kampanye. Di mana janji kampanye itu bukan sembarangan. Menurut saya ini adalah satu faktor yang membedakan sosok Anies dengan saingan politiknya saat itu. Yang satu mendukung reklamasi, yang satu menolak reklamasi. Itu yang membuat Anies jadi Pak Gubernur,” tutur Sandi Suryadinata, Ketua Forumnya.

Namun apakah Anies Baswedan gentar dengan tudingan relawannya yang bilang blio ingkar janji? Oh, tentu saja tidaaak.

Soalnya pemberian izin ini tidak main-main karena sudah menggunakan tameng paling tangguh. Saking tangguhnya, adamantium dan vibranium aja kalah kuat ketimbang tameng ini. Bahkan keberadaan tameng ini pun tak perlu pakai klarifikasi macam-macam seperti sebelumnya, soalnya tameng yang dipakai itu adalah tameng… agama.

Jeng-jeng-jeng.

Yap, kamu tak salah baca. Reklamasi di kawasan Ancol ini rencananya akan dibangun museum Nabi Muhammad. Museum yang tentu bakal disambut baik oleh umat muslim se-Indonesia. Artinya, kalau ada yang memprotes pembangunan museum itu, bukan tidak mungkin malah bisa kena masalah.

“Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk memanfaatkan tanah hasil perluasan secara transparan dan mengutamakan kepentingan publik. Di antaranya pembangunan tempat bermain anak dan pembangunan Museum Internasional Sejarah Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Salam dan Peradaban Islam di kawasan Ancol tersebut,” kata Saefullah, Sekda DKI Jakarta.

Dengan pembangunan museum tersebut, sudah barang tentu hal itu akan menyulitkan relawan Anies Baswedan untuk protes. Serba dilematis dan bikin bingung sendiri. Mengingat pendukung Anies Baswedan paling besar merupakan masyarakat muslim Jakarta sendiri.

Kalau mau protes kok dikira tidak mendukung pembangunan museum nabi dan bisa aja dicap sebagai orang yang tidak beriman, tapi kalau tidak diprotes kok kemarin janji akan menghentikan reklamasi nggak ditepati. Udah gitu, salah satu kampanye relawan Anies menentukan pilihan adalah memilih pemimpin karena kesamaan iman. Nah lho, puyeng pakai koprol nggak tuh?

Hal yang kalau dianalogikan bakal jadi begini.

Ada orang yang punya utang sama kamu, tapi cara bayarnya bukan dengan bayar pakai duit ke kamu. Cara balikinnya adalah dengan membelikan sejumlah kitab suci senilai dengan utangnya.

Mau sambat kok kamu dibelikan kitab suci, mau nggak sambat kok kitab suci nggak bisa jadi alat tukar jual beli. Lalu kamu tanya.

“Lah kok balikinnya pakai kitab suci? Kan kemarin aku minjeminnya duit? Katanya kamu janji mau mengembalikan? Mana janjimu?” katamu.

Lalu orang yang punya utang ini menjawab dengan santai.

“Kan kemarin aku cuma bilang janji bakal ngembaliin utang. Perkara bentuknya apa kan nggak ada ketentuannya?”

….

…

“@*Y(*&$%#@!!!”

BACA JUGA Pendukung Anies Baswedan Beramai-Ramai Kecam soal Izin Reklamasi atau tulisan soal Reklamasi lainnya.

Terakhir diperbarui pada 8 Juli 2020 oleh

Tags: Anies Baswedanmuseum nabipendukungreklamasi
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

koalisi perubahan mojok.cp
Kilas

NasDem-Demokrat Saling Serang, Bagaimana Hubungan Koalisi Perubahan ke Depan?

19 November 2022
anies baswedan deklarasi capres mojok.co
Kotak Suara

Anies Baswedan Deklarasi Capres di Jogja: Dielu-elukan, Meski Sempat Ada Penolakan

18 November 2022
head to head Ganjar Pranowo versus Anies Baswedan
Kilas

Head to Head Ganjar Pranowo versus Anies Baswedan di Pemilu 2024

19 Oktober 2022
Anies Baswedan Memang Edan, Sosok Negarawan Kelas Calon Presiden MOJOK.CO
Podium

Anies Baswedan Memang Edan, Sosok Negarawan Kelas Calon Presiden

11 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Privilege adalah Perkara yang Tidak Sederhana tapi Diskusinya Itu-itu Aja

Privilege adalah Perkara yang Tidak Sederhana tapi Diskusinya Itu-itu Aja

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Kejeniusan Anies Baswedan Membungkam Pendukung Sendiri Lewat Diksi dan Museum Nabi

Kejeniusan Anies Baswedan Membungkam Pendukung Sendiri Lewat Diksi dan Museum Nabi

8 Juli 2020
Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU / satu abad yang Gini-gini Aja MOJOK.CO

Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU yang Gini-gini Aja

28 Januari 2023
Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja MOJOK.CO

Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja

4 Februari 2023
Mencoba Lawson yang Baru Buka: Oden Enak yang Harganya Nggak Enak Buat UMR Jogja MOJOK.CO

Mencoba Lawson yang Baru Buka: Oden Enak yang Harganya Nggak Enak Buat UMR Jogja

29 Januari 2023
Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
bisnis raffi ahmad mojok.co

Nama-nama Penting di Balik Gurita Bisnis Raffi Ahmad

30 Januari 2023
PO Haryanto Bikin Perjalanan Cikarang Jogja Jadi Menyenangkan MOJOK.CO

PO Haryanto Sultan Bantul Bikin Perjalanan Cikarang-Jogja Jadi Sangat Menyenangkan

27 Januari 2023

Terbaru

Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja. MOJOK.CO

Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja

4 Februari 2023
ratu tisha pssi

Ratu Tisha Bicara Soal Memajukan Sepak Bola Perempuan, Bagaimana Caranya?

4 Februari 2023
wali kota blitar mojok.co

Dendam sang Senior di Balik Perampokan Rumah Wali Kota Blitar

4 Februari 2023
perbedaan reboot dan restart mojok.co

Ini Perbedaan Reboot dan Restart Biar Kamu Nggak Asal Pencet

4 Februari 2023
Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja MOJOK.CO

Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja

4 Februari 2023
politisi perempuan mojok.co

Alasanku Mengubur Mimpi Jadi Politisi Perempuan

3 Februari 2023
uang pangkal ugm mojok.co

Rencana Uang Pangkal UGM Ramai Ditolak: Menyusahkan Mahasiswa dan Tidak Relevan

3 Februari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Podium
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In