Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Pojokan

Kasih Nama Anak Pakai Nama Pemain Sepak Bola Itu Keputusan Mudah, Jadi Sulit karena Pilihannya Banyak

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
2 Maret 2021
0
A A
Memberi Nama Anak Pakai Nama Pemain Sepak Bola

Memberi Nama Anak Pakai Nama Pemain Sepak Bola

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Keputusan nama anak pakai nama pemain sepak bola kadang merepotkan. Ya karena ada banyak nama yang bagus, tentunya.

Butuh waktu lama ketika memutuskan memberi nama anak dengan nama pemain bola. Soalnya, ya wajar, ada banyak pemain bola yang sangat saya kagumi.

Sebagai fans AC Milan, mengambil nama pemain sepak bola dari klub itu saja untuk nama anak saya sudah bisa bikin pusing kepala. Ada banyak sekali.

Paolo Maldini jelas jadi yang pertama muncul di kepala untuk nama anak saya. Karena saya mengenal klub ini kali pertama dari dinasti keluarganya. Tapi karena bakal aneh rasanya kalau nama anak saya dikira satu marga dengan politisi Faldo Maldini, akhirnya saya undurkan niat kasih nama anak “Maldini”.

Nama berikutnya ada juga. Bukan Andriy Shevchenko atau nama beken seperti Andrea Pirlo, tapi Filippo Inzaghi yang sepertinya menarik untuk nama anak saya. Pemain yang menunjukkan bahwa kamu bisa tetap hebat meski dunia menganggapmu biasa-biasa saja.

Setidaknya, kemampuan hebat itu terafirmasi lewat mata Carlo Ancelotti dan Jose Mourinho. Dua dari sedikit pelatih yang tahu betul kualitas Filippo Inzaghi. Yang satu beruntung bisa memanen kemampuannya, sedang yang satu merasa sial karena sering berhadapan dengannya.

Baru setelah Maldini dan Inzaghi, nama Ibrahimovic muncul di kepala untuk nama anak saya. Nama keluarganya yang sangat kental nuansa Eropa Timur-nya itu benar-benar jadi hantu sejak lama. Kebayang saja punya nama anak tapi identik dengan nama orang Eropa Timur.

Bahkan sejak di Internazionale atau Juventus, Ibra sangat-sangat-sangat mengerikan di mata saya. Besar, kokoh, cepat, dan tangguh.

Dia sedikit di bawah “The Animal” Adriano sebenarnya ketika pertama muncul di Serie A, tapi konsistensi akhirnya yang bicara. Dan itu cukup menunjukkan siapa yang lebih baik.

Jika bicara urusan teknis, ada banyak pemain yang lebih baik untuk nama anak selain “emas Balkan” yang dilahirkan di rahim Swedia ini. Messi? Tak usah diperdebatkan lah. Cristiano Ronaldo? Secara teknis mungkin sedikit lebih baik, tapi secara mental?

Melihat keduanya berhadapan dengan jurnalis dan pemain lain di lapangan, mentalitas Ibrahimovic dan Cristiano ini setara. Betul-betul sekeras vibranium. Mentalitas keduanya adalah yang terbaik.

Kalau saja ada anugerah siapa pemain bermental baja terbaik sepanjang masa, pertarungannya bukan lagi Cristiano-Messi, tapi Ibrahimovic dengan Cristiano. Ibrahimovic bahkan menyebut sendiri kalau mentalitasnya itu bulletproof. Pffft, diksi yang menawan sekali.

Uniknya, keduanya punya pangsa yang berbeda. Ketika Cristiano membentuk dirinya seperti robot atlet tanpa cela, maka Ibrahimovic membawa mentalitas ini ke luar urusan lapangan sepak bola, bahkan keluar dari urusan olahraga.

Celetukan-celetukannya setiap wawancara benar-benar menghipnotis saya. Siapa orang ini? Kenapa dia sepercaya diri itu?

“Piala Dunia tanpa Zlatan, bukan Piala Dunia,” katanya ketika Swedia lolos Piala Dunia 2018, tapi dirinya tak dipanggil.

Atau ketika diminta memberi kata sambutan usai tanda tangan dengan LA Galaxy dengan koran setempat. Hanya ada satu kalimat yang muncul.

Dan di lembar satu halaman utuh koran yang disediakan untuk memuat kalimat dari Zlatan, pria ini justru cuma menulis….

“Dear, Los Angeles.

You’re welcome.

_

_

_

_

TTD.

Zlatan Ibrahimovic”

Dan dari mentalitas baja sekaligus sentilan yang juga selalu mengundang tawa ini (kamu bisa melihat komentar Paul Pogba ketika wawancara dengan Titi Henry juga).

Kekaguman akan selo dan konyolnya si Zlatan itulah yang kemudian bikin saya merasa yakin… Zlatan itu bukan orang sembarangan. Itu adalah nama yang istimewa. Dan nama itulah yang saya pakai untuk melengkapi nama anak saya. Zlatan.

Mungkin ini pengalaman yang sama ketika bapak saya, pada suatu masa, melihat seorang Kolonel dari Libya yang sangat kharismatik dan bermental baja, berani menentang negara-negara adi daya…

…lalu membuatnya memutuskan untuk menyematkan nama si kolonel itu, ke nama saya.

BACA JUGA Betapa Ribetnya Nama Anak-Anak Masa Kini dan tulisan rubrik POJOKAN lainnya.

Terakhir diperbarui pada 2 Maret 2021 oleh

Tags: andrea pirloFaldo Maldinikolonelpogbazlatan
Iklan
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Silvio Berlusconi Abadi Bersama Angka 3 di Universe AC Milan MOJOK.CO
Esai

Silvio Berlusconi Abadi Bersama Angka 3 di Universe AC Milan

13 Juni 2023
33 Tebak-tebakan Bapak-bapak di Whatsapp Group yang Riskan Bikin Darah Tinggi
Pojokan

33 Tebak-tebakan Bapak-bapak di Whatsapp Group yang Riskan Bikin Darah Tinggi

18 Desember 2021
Ibrahimovic, Protagonista Berbahaya yang Menggendong AC Milan MOJOK.CO
Balbalan

Ibrahimovic, Protagonista Berbahaya yang Menggendong AC Milan

1 November 2021
Movi

Faldo Maldini Berhenti Saja Jadi Politisi

18 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Dosa Warmindo yang Bikin Tempat Ini Nggak (Perlu) Lagi Jadi Top of Mind Tempat Makan Mahasiswa, Mending Penyetan!

4 Dosa Warmindo yang Bikin Tempat Ini Nggak (Perlu) Lagi Jadi Top of Mind Tempat Makan Mahasiswa, Mending Penyetan!

14 Juli 2025
Festival Dolanan di Borobudur: Komitman Pemprov Jateng libatkan anak dalam pembangunan MOJOK.CO

Komitmen Pemorov Jateng: Suara Anak-anak Jadi Pertimbangan Kebijakan untuk Pembangunan Ramah Anak

13 Juli 2025
game clash of champions ala ruangguru. MOJOK.CO

Rakyat Jelata Tak Bisa Gembira dengan Pertunjukkan Clash of Champions, Cuman bikin Kesal Anak Broken Home yang Suka Adu Nasib

10 Juli 2025
3 Getuk Magelang yang Perlu Diwaspadai Wisatawan, Pikir Lagi sebelum Beli

3 Getuk Magelang yang Perlu Diwaspadai Wisatawan, Pikir Lagi sebelum Beli

10 Juli 2025
Fatwa Haram Sound Horeg Dilawan: Bukti Ingin Menang Sendiri MOJOK.CO

Tidak Terima Sound Horeg Difatwakan Haram: Bukti Masyarakat Indonesia yang Keras Kepala dan Selalu Ingin Menang Sendiri

15 Juli 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.