Jadi Pegawai atau Pengusaha, Dilema dalam Quarter Life Crisis - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Pojokan

Jadi Pegawai atau Pengusaha, Dilema dalam Quarter Life Crisis

Audian Laili oleh Audian Laili
8 November 2018
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Menjadi pegawai atau pengusaha adalah dilema dalam quarter life crisis. Tidak perlu mendaku mana yang terbaik, toh semuanya ada fungsinya masing-masing.

Seleksi CPNS, yang katanya dibuka dengan lowongan terbanyak sepanjang masa itu, plus quarter life crisis yang sedang dialami oleh kita yang berusia 25 tahunan, sukses membuat kebimbangan. Sebab, bagi kita yang sedang dalam usia meniti karier dan sedang mengalami kebingungan jalan mana yang akan kita tapaki dengan serius, berbagai jenis pekerjaan di depan mata memang terasa semakin tidak jelas. Mana yang sepantasnya akan kita pilih.

Pasalnya memilih pekerjaan itu seperti sedang memilih jalan kehidupan. Eaaak. Apakah kita akan bekerja yang sekedar sesuai passion, ataukah kita juga membutuhkan pengakuan dari orang lain bahwa pekerjaan yang kita pilih adalah life goals banget. Nasihat dari keluarga maupun rekan sejawat pun turut mengusik pikiran kita. Kita kalut, lantas memilih membaca buku, “Cara Cepat Menjadi Kaya Raya.” Biar segera bisa pamer kekayaan pas reuni SMA. Lalu, kebutuhan eksistensi kita terhapus sudah.

Katanya sih, kalau bisa usaha sendiri, hidup kita akan lebih santai. Tapi, katanya juga, kalau kita mau jadi pegawai, bakalan terjamin penghasilannya. Duh, bingung. Atau gimana kalau kita kerja jadi pegawai dulu, biar punya modal dan pengalaman yang cukup untuk mulai membuka usaha? Hayoloh, bingung kan? Iya? Ho oh? Jadinya, pilih jadi pegawai atau pengusaha?

Dalam situasi yang masih bingung dan rindu penghasilan tinggi supaya cepat kaya raya dan bisa memberi santunan di mana-mana tersebut, akhirnya kita berusaha memutuskan sesuatu. Memutuskan satu pekerjaan yang kita rasa adalah jalan terbaik menuju kesuksesan kita. Tidak sekedar sukses dalam materi, namun juga berhasil menjadi inspirasi bagi generasi penerus bangsa. Masuk majalah Forbes. Uh, sungguh sebuah pencapaian yang paripurna.

Baca Juga:

Saya Nikah Muda dan Saya Baik-baik Saja

Pengakuan Orang Dalam pada Seleksi CPNS 2021 atas Dugaan Manipulasi Nilai

4 Manfaat yang Bikin Beli Mobil Bekas Itu Worth It Banget

Lantas, ketika kita telah memilih satu pekerjaan yang dirasa telah memberi jalan untuk mencapai life goals tersebut, kita berusaha memantapkan diri sendiri, bahwa pilihan pekerjaan yang kita pilih bukanlah sesuatu yang salah. Salah satu hal untuk meyakinkan diri sendiri adalah dengan menganggap pekerjaan yang dipilih oleh teman kita yang lain adalah tidak sebaik yang kita pilih.

Lebih jauh lagi, lantas kita menjelek-jelekkan pilihan hidup orang lain. Hanya karena, kita ingin menenangkan diri sendiri, memberi kepercayaan diri sendiri, memberikan kekuatan bahwa pilihan tersebut bukan sesuatu yang salah. Iya, pokoknya yang lain salah jalan, hanya kita yang pantas meraih kemenangan.

Untuk kita yang memilih untuk merintis sebuah usaha, berusaha meyakinkan diri kita bahwa jalan menjadi pengusaha adalah kita banget. Sebuah passion dan bakat yang telah mengalir dalam darah kita. Bahwa dengan menjadi pengusaha, kita bakal membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Mengamini perkataan—yang diucapkan berulang—Prabowo dan Sandiaga bahwa lapangan kerja di Indonesia sangat minim sehingga mengakibatkan banyak pengangguran.


Ntah disadari atau tidak, lantas mengolok-olok teman sejawat kita yang memilih menjadi pegawai. Ntah PNS, BUMN, atau pegawai swasta. Menganggap bahwa hidup mereka akan sangat kasihan sekali. Sebab, bakal dirundung oleh aturan yang dibuat orang lain. Tidak bebas dalam menentukan kehidupannya. Sebuah kehidupan yang dianggap sangat membosankan dengan rutinitas yang itu-itu saja dan akan dilalui sepanjang hidupnya hingga usia pensiun tiba.

Sebaliknya, bagi kita yang memilih menjadi pegawai, untuk meyakinkan diri kita sendiri, kita menganggap dengan menjadi pegawai kita akan memiliki kestabilan penghasilan serta jenjang karier yang jelas. Toh, pada dasarnya kita memang berkepribadian dengan superego tinggi misalnya. Sehingga mudah taat dengan aturan yang ada. Lagian, kita juga suka dengan situasi yang minim risiko dan ada kepastian—meski kepastian darinya tidak dapat lagi diharapkan.

Lantas, tanpa disadari kita menganggap bahwa seseorang yang memilih menjadi seorang pengusaha adalah orang yang kasihan sekali. Sebab, mereka tidak memiliki penghasilan yang pasti setiap bulannya—tergantung usaha serta kondisi pasar. Selain itu, mereka pun tidak benar-benar memiliki waktu untuk beristrirahat, sebab dianggap tidak memiliki pembagian jam kerja yang jelas.

Gimana, enak jadi pegawai atau pengusaha?

Begini, Sayang. Kita tidak dapat membandingkan, mana yang lebih baik antara menjadi pegawai atau pengusaha. Lha mbok kira, kalau semuanya jadi pengusaha, lah yang ngurusin negara nanti siapa? Yang ngurusin KTP mu pas hilang siapa kalau bukan pegawai catatan sipil? Yang ngurusin pas kamu nikah nanti siapa kalau bukan pegawai KUA? Lagian, kamu kira kalau jadi pengusaha, kamu kira nggak butuh pegawai buat bantuin usahamu itu?

Begitu pula sebaliknya. Kalau semuanya jadi pegawai, lantas siapa yang bakalan jualan gorengan—yang enak dicemil sambil kerja itu? Siapa yang bakal nyediain baju-baju kita yang style-nya cepet banget berubahnya? Ya kali, negara mau ngurusin masalah-masalah sedomestik itu? Lagian, kalau nggak ada pegusaha, nanti siapa yang bakal membuka lapangan kerja baru? Masak semuanya mau jadi PNS?

Udah, ya, nggak perlu juga menganggap kalau jadi pegawai pasti bakal makmur sampai hari tua. Tak perlu juga mengganggap bahwa menjadi pengusaha itu ya pasti berhasil, kaya raya dan hidup bergelimang harta. Semua tetap punya enak dan nggak enaknya masing-masing.

Gitu ya, Sayang. Kita nggak bisa men-judge pekerjaan mana yang lebih baik. Selama itu memang memberikan kebermanfaatan bagi orang lain. Lagian, sudah saatnya kita berhenti berpikir bahwa pegawai—apalagi yang negeri—lebih baik dari pengusaha. Ataupun seorang pengusaha lebih baik dibandingkan menjadi pegawai—apalagi yang swasta di start up nggak jelas lagi. Karena sejatinya pekerjaan itu adalah baik asalkan dihasilkan dengan cara yang halal. Sebab, sejelek-jeleknya pekerjaan, adalah mereka yang memilih untuk menipu, mencuri, dan tidak bekerja.

Eh, ngomong-ngomong apa kabar yang jadi pegawai sekaligus pengusaha, ya?

Tags: pegawai atau pengusahapekerjaan masa depanquarter life crisisseleksi CPNS
Audian Laili

Audian Laili

Redaktur Terminal Mojok.

Artikel Terkait

Saya Nikah Muda dan Saya Baik-baik Saja

Saya Nikah Muda dan Saya Baik-baik Saja

2 Januari 2022
Pengakuan Orang Dalam pada Seleksi CPNS 2021 atas Dugaan Manipulasi Nilai

Pengakuan Orang Dalam pada Seleksi CPNS 2021 atas Dugaan Manipulasi Nilai

27 Desember 2021
4 Manfaat yang Bikin Beli Mobil Bekas Itu Worth It Banget MOJOK.CO

4 Manfaat yang Bikin Beli Mobil Bekas Itu Worth It Banget

1 September 2021
Melewati Quarter Life Crisis

Anak Muda yang Mencoba Melewati Belenggu Quarter Life Crisis 

25 Juni 2021
Mereka Anak Muda yang Berani Berhenti Kerja untuk Buka Usaha

Anak Muda yang Berani Berhenti Kerja untuk Buka Usaha

3 Juni 2021
Terlalu Memikirkan Quarter Life Crisis, Hanya Membuatmu Semakin Krisis #MojokBercerita

Terlalu Memikirkan Quarter Life Crisis, Hanya Membuatmu Semakin Krisis #MojokBercerita

22 Oktober 2020
Pos Selanjutnya
penerbangan

Move On dari Rasa Takut Naik Pesawat Seperti Sembuh dari Patah Hati

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Soal “Tampang Boyolali”, Tentu Saja Prabowo Bercanda, Tapi Kenapa Banyak Orang yang Marah?

Jadi Pegawai atau Pengusaha, Dilema dalam Quarter Life Crisis

8 November 2018
Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie MOJOK.CO

Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie

14 Agustus 2022
Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar

15 Agustus 2022
Es Putr Pak Sumijan Lasem

Warung Es Puter Pak Sumijan Lasem: Kemewahan di Balik Uang Rp5 Ribu

15 Agustus 2022
kadisdikpora diy mojok.co

Rekomendasi Satgas Selesai, Kepsek dan Tiga Guru SMAN 1 Banguntapan Disanksi Ringan 

18 Agustus 2022
ujian praktik SIM C

Cerita dari Peserta Ujian Praktik SIM yang Gagal, tapi Terus Mencoba

13 Agustus 2022
Trauma yang Tersimpan di Kota Tangerang MOJOK.CO

Trauma yang Tersimpan di Kota Tangerang (Bagian 1)

18 Agustus 2022

Terbaru

pelajar dan mahasiswa mojok.co

Terancam Tak Ikut Pemilu 2024, KPU RI Minta Pemda DIY Identifikasi Pelajar dan Mahasiswa

19 Agustus 2022
Asmoe Tjiptodarsono: Sumbangsih BTI dan PKI dalam Membangun Dunia Tani

Asmoe Tjiptodarsono: Sumbangsih BTI dan PKI dalam Membangun Dunia Tani

19 Agustus 2022
Kominfo masih dalami kebocoran data 17 pelanggan PLN.

Lebih dari 17 Juta Data PLN Diduga Bocor, Kominfo Masih Mendalami 

19 Agustus 2022
kebocoran data

21.000 Perusahaan di Indonesia Diduga Mengalami Kebocoran Data, Dijual 50 Ribu Dollar AS

19 Agustus 2022
Investasi jangka pendek, pakar sarankan hal ini.

Anak Muda Suka Investasi Jangka Pendek, Pakar Sarankan Konsistensi

19 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In