Film “Mantan Manten” dan Senyum Ikhlas Atiqah yang Bikin Ambyar - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Pojokan

Film “Mantan Manten” dan Senyum Ikhlas Atiqah yang Bikin Ambyar

Audian Laili oleh Audian Laili
5 April 2019
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Awalnya, saya kira film “Mantan Manten” ini bergenre drama-komedi. Tapi setelah menontonnya, ternyata saya salah. Film ini justru bergenre drama-horor.

Mencerna alur cerita dari film “Mantan Manten” bikinan Visinema, butuh waktu. Butuh waktu untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Bukan, bukan karena alurnya ngawur sehingga sulit dipahami. Namun, lebih kepada: ada rasa sulit untuk betul-betul ikhlas, melihat keikhlasan Mbak Atiqah yang berperan sebagai Yasnina. Selain itu, saya juga butuh waktu untuk mengutuk, begitu bajingannya rangkaian cerita tersebut yang dieksekusi dengan apik. Meski ya, tetap nggak sempurna-sempurna amat, sih.

Saat saya membaca judul film “Mantan Manten” ini, saya kira ini adalah sebuah cerita receh. Apalagi posternya, palingan juga soal roman picisan galau ala-ala. Seperti, kisah soal sulit move on karena nggak jadi nikah sama kekasih, lalu melakukan pembalasan-pembalasan tidak masuk akal, yang bikin orang berpikir, “Ngapain, sih?” Misalnya, dengan menampakkan kehidupan yang baik-baik saja di Instagram, sebagai pembuktian.

Tapi ternyata, lebih dari itu. Film ini berhasil meleburkan tiga hal yakni cinta, keluarga, dan budaya tanpa satu pun jadi tempelan belaka. Selain itu, di dalamnya juga bergelut tentang makna dari sebuah pernikahan, modernitas dan tradisi, persoalan hukum, women’s empowerment, hingga kesanggupan berdamai dan ikhlas dengan diri sendiri.

Singkatnya, film “Mantan Manten” menceritakan tentang Yasnina seorang manajer investasi ternama. Ia memiliki segalanya, termasuk Surya—tunangan yang sungguh mencintainya. Namun, segala kenyamanan hidup yang ia miliki harus berakhir, ketika ia dikhianati oleh Iskandar—ayah Surya—dalam sebuah kasus investasi palsu. Dalam sekejap, hartanya habis. Betul-betul sekejap. Orang-orang yang ngusung-ngusung barang di rumahnya untuk disita pun, bekerja dengan begitu cepatnya. Hanya sekali dudukan Yasnina.

Namun, ia diingatkan kalau masih punya villa di Tawangmangu yang nggak disita karena belum ganti nama. Lantaran menjadi harta satu-satunya, villa tersebut menjadi harapannya. Ia berusaha mengambil villa tersebut dari Budhe Mar (si pemilik rumah). Budhe Mar setuju, namun dengan syarat, Nina bersedia menjadi asisten Budhe Mar sebagai Pemaes (Dukun Manten) selama 3 bulan.

Baca Juga:

film lokal mojok.co

6 Film Lokal Jogja Siap Maju Festival, ‘Tilik’ Jadi Titik Moncernya Karya Sineas Lokal

11 Maret 2023
panduan mempersiapkan perpisahan mojok.co

Bioskop Online Tayangkan ‘Panduan Mempersiapkan Perpisahan’, Ini Cara Nonton dan Dapetin Tiket Presale-nya

9 Februari 2023

Alur cerita di 1/3 bagian awal tampak terburu-buru. Perpindahan dari satu scene ke scene yang lain terasa begitu cepat. Tapi setelahnya, kita seolah diberi ruang untuk lebih tenang. Memahami alur demi alur yang berjalan lebih tenang. Namun sebuah ketenangan berbahaya, yang ternyata lebih menusuk sedemikian nge-jleb-nya.

Supaya, hasil nonton saya di penanyangan perdana—yang serentak—film “Mantan Manten” ini ada faedahnya. Saya ingin sampaikan, beberapa hal dari film ini.

Pertama, film “Mantan Manten” tidak perlu melabeli dirinya sebagai film budaya, meski budaya Jawa tersampaikan dengan begitu kuatnya. Sebagai anak perempuan keturunan Jawa, saya seperti diingatkan. Tentang bagaimana sebuah tradisi dijaga betul, supaya tidak terlupa dan kehilangan roh atau kesakralan.

Sayangnya, bagi saya, prosesi pernikahan adat Jawa saat ini—berdasar pengamatan saya di pernikahan teman maupun saudara, seperti sudah kehilangan rohnya. Ia dilakukan seolah hanya untuk melengkapi rundown acara. Sama sekali tak meninggalkan daya magis atau perasaan semriwing karena kesakralannya.

Kedua, pemaparan soal pemaes sendiri, seolah sebagai bentuk sindiran mengenai menjamurnya MUA-MUA pernikahan yang saat ini memang lagi punya pasar lumayan gede—seperti orang-orang macam saya, yang males ribet. (((Macam saya? Emangnya udah nikah?))) Hanya dengan mengandalkan kemampuan makeup, mereka langsung bisa menjadi perias manten. Skill-nya dibutuhkan di mana-mana. Tapa mereka perlu tahu dulu, soal makna dari setiap prosesinya.

Ketiga, film “Mantan Manten” juga mengisahkan tentang women’s empowerment tanpa terlalu meledak-ledak, tanpa terlalu ofensif, namun kok ya bisa, tetap tampak begitu kuatnya? Penerimaan, ketegaran, dan senyum Yasnina di akhir cerita, membuat kita tahu, bahwa Surya memang tidak se-worth it itu untuk mendampinginya. Surya bukan lelaki yang cukup kuat untuk bisa menguatkan Nina.

Selain itu, soal cinta, kita memang tidak perlu mengemisnya dari seseorang yang sebetulnya tak terlalu menginginkan kita. Tidak perlu menjadi budak yang menghamba-hamba kasih sayang pada siapa pun. Tidak perlu mengharapkan ketenangan dan kenyamanan dari orang lain. Lagi-lagi, penerimaan orang lain itu nggak ada garansinya sama sekali. Toh, ujung-ujungnya, bukankah hanya diri kita yang memang sanggup menjaga diri kita sendiri?

Keempat, kata ikhlas yang mudah diucapkan dan sulit dilakukan itu, disampaikan dengan sangat baik dalam film “Mantan Manten”. Bahkan membuat saya sulit menerima, melihat Yasnina yang berusaha ikhlas dengan dengan dirinya sendiri. Serta berusaha menerima segala yang telah terjadi dalam kehidupannya. Tentang menerima luka dan meredam dendam. Dan bahwa ikhlas, tidaklah sama dengan sekadar mengalah.

Kelima, film “Mantan Manten” juga menyisahkan rasa mangkel pada sosok Surya. Membuat kita harus lebih waspada, jangan sampai jatuh cinta dengan lelaki yang tampak begitu sempurna. Namun ternyata, sama sekali nggak ada tegas-tegasnya. Bahkan, dia nggak tahu apa yang dia mau. Bayangin aja, kalau dia aja nggak tahu apa yang dia mau, masak hidupnya bakal minta dituntun terus? Kan, nganu, yaaa~

Keenam, kisah dari Mbak Yasnina ini, saya rasa lebih horor dari film horor itu sendiri. Awalnya, saya kira, film “Mantan Manten” ini adalah sebuah drama komedi. Apalagi ada Dodit Mulyanto dan Asri Welas di jajaran pemain pendukung. Memang betul, kehadiran mereka yang sekilas-sekilas ini, cukup mencairkan suasana—betul-betul cukup, doang. Tapi sayangnya, reaksi badan yang kaku saat memahami kisah Nina, nggak ada bedanya sama nonton film horor. Meski badan jadi tegang bukan karena ngeri, tapi karena nyeri.

Fyi aja, film ini akan lebih menyeramkan jika ditonton sendirian sambil mengingat bagaimana bajingannya kisah kita dengan mantan dan janji-janjinya.

Terakhir diperbarui pada 5 April 2019 oleh

Tags: Atiqah Hasiholanberdamai dengan diri sendiridukun mantenfilm indonesiaFilm Mantan Manten
Audian Laili

Audian Laili

Redaktur Terminal Mojok.

Artikel Terkait

film lokal mojok.co
Hiburan

6 Film Lokal Jogja Siap Maju Festival, ‘Tilik’ Jadi Titik Moncernya Karya Sineas Lokal

11 Maret 2023
panduan mempersiapkan perpisahan mojok.co
Hiburan

Bioskop Online Tayangkan ‘Panduan Mempersiapkan Perpisahan’, Ini Cara Nonton dan Dapetin Tiket Presale-nya

9 Februari 2023
situs nonton film subtitle indonesia mojok.co
Kilas

Berbahaya! Situs Nonton Film Subtitle Indonesia Ilegal Ini Perlu Dihindari

21 Januari 2023
intellectual property mojok.co
Hiburan

Tak Pahami Pentingnya Investasi, Sineas Film Lokal Minim Punya IP

21 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
kekurangan vitamin b

Hati-hati, Bosquh. Inilah Bahaya Kekurangan Vitamin B Pada Tubuhmu

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
Habib Rizieq Dianggap Menebar Fitnah Terkait Isu Kampanye Menteri Luar Negeri di Arab Saudi

Film “Mantan Manten” dan Senyum Ikhlas Atiqah yang Bikin Ambyar

5 April 2019
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka MOJOK.CO

Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka

15 Maret 2023
Samsung Galaxy A Series Android Terbaik MOJOK.CO

Samsung Galaxy A Series: Seri Terbaik untuk Kelas Midrange Android

21 Maret 2023
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023

Terbaru

Duduk perkara penutupan patung Bunda Maria di Kulon Progo. MOJOK.CO

Ramai Soal Video Penutupan Patung Bunda Maria di Kulon Progo, Begini Kejadiannya

24 Maret 2023
alan Sunyi Kiai Bonokeling di Banyumas yang Sengaja Dibuat Menjadi Misteri Abadi. MOJOK.CO

Jalan Sunyi Wangsa Bonokeling di Banyumas yang Sengaja Menjadikan Leluhur Sebagai Misteri Abadi

24 Maret 2023
sekolah kedinasan kemenhub mojok.co

5 Sekolah Kedinasan di Bawah Kemenhub yang Paling Favorit

24 Maret 2023
bola timnas israel mojok.co

Bola Pembawa Malapetaka

24 Maret 2023
mimpi basah mojok.co

Apakah Mimpi Basah di Siang Hari Membuat Puasa Batal?

24 Maret 2023
5.000 Mahasiswa UMY Berburu Takjil Gratis, Dianggarkan Rp125 Juta Setiap Hari. MOJOK.CO

5.000 Mahasiswa UMY Berburu Takjil Gratis, Dianggarkan Rp125 Juta Setiap Hari

24 Maret 2023
kritik feminis muslimah tentang perempuan sumber dosa utama

Muhasabah Muslimah Feminis: Kok Bisa, Perempuan Jadi Sumber Dosa Utama Laki-Laki?

24 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In