Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Pojokan

Fans K-pop Alay Membuktikan Betapa Besar dan Polosnya Cinta Mereka pada Idol

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
13 Mei 2020
0
A A
fans k-pop alay kpop fanatik army bts idol grup kepleset fans toxic cinta berlebihna cinta buta kebencian dilan milea mojok.co

fans k-pop alay kpop fanatik army bts idol grup kepleset fans toxic cinta berlebihna cinta buta kebencian dilan milea mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Fans K-pop alay yang kalau idolnya disakiti langsung main lapor dan serang memang bikin sakit kepala. Tapi di sisi lain, kebencian itu muncul dari cinta yang kelebihan.

Sebuah kewajaran kalau kita jadi berang hanya karena seseorang yang begitu kita cintai disakiti. Layaknya roman picisan, cinta nggak mengenal syarat, ada yang jahat ya langsung sikat. Sesekali cinta begitu reaktif terhadap berbagai hal yang sebenarnya bisa ditanggapi dengan selow.

Fans K-pop alay bisa diibaratkan dengan dua orang kasmaran dengan hubungan yang begitu posesif bin obsesif. Kita ambil contoh cerita di novel Dilan 1990. Anhar yang menampar Milea saja dihajar habis-habisan tanpa ampun sama Dilan. Padahal Dilan dan Anhar sudah berkawan lama. Pertemanan geng cowok terlihat nggak semudah itu diruntuhkan, tapi karena cinta jadinya ambyar juga.

Lalu Dilan dan Milea salah nggak? Nggak bisa sepenuhnya dihakimi kayak putih dan hitam sih, masih ada warna abu-abu, Guys.

Industri K-pop memang sengaja membangun sebaik mungkin hubungan antara idola dan fans-nya. Berbeda dengan industri Hollywood yang artis-artisnya cenderung luweh dan bodo amat sama pencitraan, industri K-pop mengambil celah di mana idola bisa ‘melayani’ keinginan fans dengan teramat baik. Sedemikian rupa semuanya diatur dan direncanakan.

Perlahan terjalin hubungan saling melengkapi di antara ketiga pihak. Fans akan disuguhi hiburan yang mereka suka tiada henti, idola dapat perhatian dan dukungan luar biasa, industri menikmati hasil uangnya. Sebuah mutualisme yang ideal kelihatannya.

Tapi jangan lupa, ada pihak lain yang bertindak di luar kontrol. Mereka adalah orang-orang di luar lingkaran fans, idola, dan industri. Siapa lagi kalau bukan khalayak umum yang mungkin sama sekali nggak tertarik K-pop walau udah dengerin lagu “Ddu-du Ddu-du” semalam suntuk. Selera orang mana bisa didikte.

Mereka tidak terlibat acara kasmarannya fans dan idola, mereka biasa aja. Mereka nggak tahu sama sekali nilai-nilai romantis K-pop. Sekalinya mereka ingin bercanda dengan K-pop ya bercanda aja, sekalinya berang ya langsung ngatain aja.

Sama seperti pola orang-orang yang ngatain Kekeyi dan menjadikannya badut. Lalu kenapa nggak ada yang marah berlebihan dan melaporkan pembuat meme Kekeyi? Ya karena Kekeyi nggak punya manajemen serapi industri K-pop dengan rumus mutualismenya itu.

Saya nggak lagi berusaha bilang kalau semua fans K-pop alay. Saya cuma agak pusing aja melihat pertikaian di media sosial lagi-lagi soal fans K-pop yang merasa terhina dan idola mereka disakiti. Kalian sudah cek belum, apa idola kalian benar-benar lagi sedih atau justru nggak tahu apa-apa? Hanya perkara meme dan guyonan yang sebenarnya bisa begitu saja diabaikan justru jadi sumber masalah.

Haduuuh, saya siap aja sih kalau habis ini ada yang mulai meneror email dan media sosial saya cuma perkara saya bikin tulisan ini. Padahal tujuan saya pengin mencerahkan.

Terkhusus teman-teman fans K-pop alay, yang nggak alay silakan rebahan lagi, saya ingin tanya beberapa hal. Pertama, apa kalian nggak capek? Hinaan dan cercaan buat idola kalian bakal selalu ada. Mau karena mereka jadi kelihatan tambah mancung karena oplas lah, karena mereka joget dan kepeleset di panggung lah, atau sesimpel karena suaranya fals. Manusia mana ada yang sempurna. Jadi kenapa nggak mempraktikkan kutipan “anjing menggonggong khafilah berlalu” ketimbang ribet sendiri?

Saya sampai ngempet ngguyu kalau ada fand K-pop alay yang bawa-bawa UU ITE demi mengancam orang lain. Kok ya masih bangga gitu pakai pasal karet yang suka ditarik ulur dan terkenal manipulatif.

Kedua, kenapa dimasukkan ke hati? Saya tuh kalau pacaran, pacar saya sering dikatain goblok, kerjaannya ngejokes terus, sampai kelakuannya nggak masuk akal. Tapi saya tetep sayang dan nggak lantas baku hantam sama kawan-kawan saya yang ngatain pacar saya. Faktanya pacar saya memang begitu, lalu mau apa? Bahwa ada idol kalian yang kepeleset karena panggungnya licin, itu juga fakta.

Ketiga, kalian dapat apa sih? Saya tahu kalian nggak dibayar sama industri besar K-pop hanya untuk membela idola kalian. Sadarilah bahwa yang kalian lakukan adalah fenomena yang kajiannya sedang dipelajari oleh ilmuwan-ilmuwan psikologis di seluruh dunia. Tujuannya cuma buat memahami kalian dan mencari cara mengatasi kemarahan yang tidak terkontrol itu.

Bagi para fans K-pop alay, ingatlah sebuah kutipan yang dikatakan Lord Pain yang meruakan anggota Akatsuki itu.

Cinta melahirkan pengorbanan yang akan melahirkan kebencian. Barulah kau mengerti akan penderitaan.

Maka kalau kalian nggak ingin semakin menderita, cinta dan pengorbanannya jangan kelebihan dong. Supaya warna abu-abu kalian nggak semakin menghitam, mendingan logikanya lebih dilibatkan ketimbang perasaannya.

BACA JUGA Sebutan Jamet Kuproy, Jawir, Pembantu Jawa, dan Labelling Kurang Ajar Lainnya atau artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 13 Mei 2020 oleh

Tags: fans fanatikK-PopMusik
Iklan
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Dakwoh membuktikan bahwa hijrah nggak harus ninggalin dunia lama. Simak perjalanan hidupnya yang penuh tantangan dan inspirasi
Movi

Motivasi Hidup Ala Dabwok: Hijrah Nggak Harus Ninggalin Musik

17 Mei 2025
Down For Life.MOJOK.CO
Ragam

“Prahara Jenggala”: Ikhtiar Down For Life Suarakan Perjuangan Masyarakat Dayak Melawan Penghancuran Hutan

24 Desember 2024
Tandai Album Baru, Olski Rilis Single "Ayo Janji" yang Amat Sopan Masuk ke Telinga.MOJOK.CO
Hiburan

Tandai Album Baru, Olski Rilis Single “Ayo Janji” yang Amat Sopan Masuk ke Telinga

24 Desember 2024
cherrypop jogja.MOJOK.CO
Seni

Merayakan Album Monumental yang Menemani Jatuh Bangun Hidup Anak Muda Jogja di Cherrypop Festival

10 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tersesat di ISI Surakarta lalu Jatuh Cinta kepada Solo MOJOK.CO

Tersesat di ISI Surakarta dan Menjadi Dosen yang Gegar Intelektual tapi Kini Menikmati dan Jatuh Cinta kepada Solo

21 Juni 2025
Pertandingan sepak bola putri di Jogja dalam laga MLSC. MOJOK.CO

Sepatu Rusak: Saksi Bisu dari Atlet Sepak Bola Putri di Jogja yang Penuh Nyali dan Nilai Mahal yang Mereka Pelajari

19 Juni 2025
Anaknya Ceweknya Punya Bakat, Jadi Rebutan Klub Sepak Bola, tapi Ayahnya Larang Nonton di Stadion MOJOK.CO

Seorang Ayah yang Menolak Tawaran Tiga Klub Sepak Bola yang Ingin Meminang Anak Perempuannya

20 Juni 2025
Lomba Bidar Palembang Budaya Betulan, Bukan Sound Horeg MOJOK.CO

Saya Resah Melihat Palembang ketika Budaya Bodoh Bernama Sound Horeg dan Organ Tunggal Dianggap Pesta Rakyat Seperti Lomba Perahu Bidar

19 Juni 2025
POCO X5 5G Nggak Jelek, cuma Nggak Tahu Malu Aja MOJOK.CO

POCO X5 5G Bukan Hape Jelek karena Pernah Menyandang Status Price to Performance, tapi Cuma Nggak Tahu Malu Aja

18 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.