MOJOK.CO – Christiany E. Paruntu yang dipanggil Jokowi ke Istana hari ini kurang begitu dikenal. Namanya membuat saya penasaran.
Hari-hari ini, perhatian kita disedot ke susunan kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin. Ada banyak spekulasi. Seperti biasa, orang tidak sabar menunggu. Termasuk saya.
Beberapa orang sudah diundang ke Istana dan diajak bicara oleh Jokowi. Presiden sendiri kemarin diberitakan akan “memperkenalkan” anggota kabinetnya hari ini. Namun, pagi ini ada berita bahwa Wapres K.H. Ma’ruf Amin akan ke Jepang menghadiri pelantikan Kaisar Naruhito.
Ini menambah teka-teki dan penasaran orang-orang yang menaruh perhatian pada politik Indonesia. Apakah itu berarti Wapres tidak ikut menentukan kabinet? Seberapa besarkah pengaruh Wapres dalam menentukan kabinet? Wapres akan pulang hari Rabu. Kabinet akan dilantik pada hari Rabu. Jadi dari sekarang hingga Rabu, saat pelantikan, Wapres tidak ada di dalam negeri? Ini menarik.
Sementara itu, beberapa nama yang akan duduk di kabinet sudah muncul di media. Mereka antara lain Mahfud MD, Christiany Paruntu, Nadiem Makarim, Wishnutama, dan Erick Thohir. Akan lebih banyak nama muncul hingga besok.
Dari antara sekian nama, ada seorang yang membuat rasa ingin tahu saya membuncah. Dia adalah Bupati Minahasa Selatan, Christiany Eugenia Tetty Paruntu, S.E. Tentu, saya segera mencari tahu siapa dia. Di media-media Indonesia dia diberitakan sebagai bupati cantik yang menghadap ke Istana pagi ini.
Untuk saya tentu menyenangkan bahwa seorang politisi daerah kemudian naik menjadi politisi nasional. Indonesia harus lebih banyak dikendalikan oleh orang-orang dari daerah dan bukan oleh orang-orang Jakarta.
Siapakah bupati ini? Benarkah dia orang “daerah”? Ternyata dia tidak selokal yang dibayangkan orang. Banyak karirnya dihabiskan di Jakarta. Dia adalah pengusaha sebelum dia menjadi bupati Minahasa Selatan.
Saya tertarik mengikuti pendidikan calon ibu menteri kita ini. Di berbagai media, saya mendapati bahwa Tetty Paruntu, begitu Christiany Paruntu biasa dipanggil, bersekolah di SD dan SMP Budi Mulia, di Bogor, Jawa Barat.
Tahun 1981, keluarganya pindah ke Inggris mengikuti ayahnya, Jopie Taruntu, yang mengambil program PhD di Nottingham. Tetty dikabarkan bersekolah di Harry Carlton Comprehensive School di Nottingham, Inggris. Penelusuran saya memperlihatkan pada tahun 2012 nama sekolah itu berubah menjadi East Leake Academy. Ini adalah sekolah untuk desa di sekitar wilayah East Leake.
Selepas dari sana, Tetty kemudian meneruskan ke Pitman College, di London. Website sekolah ini mengatakan bahwa mereka adalah sekolah untuk mengasah “secretarial skills“.
Saya tidak tahu apakah dia selesai sekolah di Pitman College atau tidak. Namun, ada juga yang membingungkan saya. Dalam sebuah website dikatakan bahwa Tetty Taruntu juga menempuh pendidikan di SMA PKBM Alfa Husna, Jakarta Selatan. Ini adalah sekolah persamaan. Mengapa dia perlu mengambil SMA persamaan? Apakah karena ijazah Inggrisnya tidak diakui oleh Kementerian Pendidikan? Bisa jadi. Pada 2012 dia meraih sarjana ekonomi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ganesha Jakarta.
Yang juga saya baca di media adalah bahwa pada tahun 1990, dia pulang ke Indonesia. DIa meneruskan pendidikan di Institut Pengembangan Sumber Daya Manusia Mayagita-LPI.
Nah, hingga di sini ada cerita yang membangkitkan rasa ingin tahu saya. Sejauh yang saya ingat, Mayagita adalah sebuah institut yang didirikan oleh Maya Rumantir. Dia adalah seorang artis penyanyi terkenal tahun 1990-an dan berdarah Manado.
Pada tahun 1990-an, Maya Rumantir menjadi sasaran gosip dan berita media karena hubungannya dengan Pangeran Cendana, Tommy Soeharto. Kabarnya hubungan mereka tidak direstui orang tua Tommy. Hubungan itu sekaligus memperkuat posisi Maya. Siapa yang berani dengan orang yang punya hubungan Tommy, putra seorang penguasa paling ganas di Asia Tenggara?
Rasa ingin tahu saya makin menguat ketika membaca berita bahwa Bupati Tetty Paruntu juga ada sangkutan dengan kasus gratifikasi dan suap impor pupuk yang dilakukan oleh politisi Golkar Bowo Sidik Pangarso yang ditangkap dalam OTT KPK pada bulan Maret lalu. Ibu Bupati, yang juga berasal dari Partai Golkar ini, ikut diperiksa oleh KPK sebagai saksi.
Menariknya, Bowo Sidik dijemput KPK karena tindakannya memuluskan kontrak PT Humpuss Transportasi Kimia dalam jasa pengangkutan dan sewa kapal dengan PT Pupuk Indonesia Logistik. Kita tahu, PT Humpuss Transportasi Kimia dimiliki oleh Tommy Soeharto.
Tetty sendiri pada 2 Oktober menjadi saksi di pengadilan. Kita tidak tahu seberapa jauh ibu bupati ini tersangkut dalam kasus Bowo Sidik.
Demikianlah sejumlah kebetulan tidak langsung antara Tetty Paruntu dan Tommy Soeharto. Saya tidak bisa menghubungkan semua informasi ini. Saya harap Anda juga tidak menghubungkannya. Untuk saat ini saya hanya mendapat kata-kata kunci: Golkar, Tommy, Manado, Maya Rumantir, Bowo Sidik. Ini hanya sederetan fakta-fakta yang menjadi kunci, dan semua fakta ini menarik.
Pada akhirnya, Presiden Jokowi berhak mengangkat siapa pun menjadi menteri. Dan menjadi menteri tentu menggembirakan.
BACA JUGA Mengagumi Jalan Pedang PKS untuk Menjadi Oposisi Sendirian atau artikel Made Supriatma lainnya.