Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

BNPB Tak Punya Akses Data Corona Secara Menyeluruh dari Kemenkes Adalah Humor Paling Jahat

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
6 April 2020
A A
AS, BNPB, corona, Kemenkes mojok.co

AS, BNPB, corona, Kemenkes mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – BNPB membuat pengakuan yang mengerikan. Namun, pada saat yang sama, tidak mengejutkan, ketika pemerintah tidak transparan soal data corona.

BNPB mengakui bahwa Kemenkes tak terbuka masalah data tentang corona. Bahkan, BNPB sendiri tidak bisa mengaksesnya. Temuan data yang berbeda antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah membuat BNPB kebingungan dalam menjalani tugasnya.

Ketika mengakses data corona dari pemerintah daerah, kalian akan menemukan data yang bervariasi. Namun, ketika mengakses data pemerintah pusat, kalian akan menemukan data yang aneh karena “terlalu” konsisten.

Ainun Najib, aktivis gerakan Kawal Covid mengungkapkan sebuah pernyataan yang menunjukkan kalau data dari pemerintah pusat itu bau amis betul. Jadi, validitas data corona dari pemerintah sangat bisa dipertanyakan.

Kamu tahu, per hari, “secara konsisten”, ada 100 kasus baru positif corona. Padahal sudah ada 14 laboratorium untuk tes COVID-19 di berbagai daerah. “Kenapa Kemenkes tidak menggunakan hasil tes dari laboratorium daerah mapun dari rapid test pemerintah daerah untuk menjadi angka resmi,” kata Ainun dikutip Tirto.

Data ini menunjukkan seakan-akan, per hari di Indonesia yang positif corona bisa “sangat konsisten”. Jelas, ini sesuatu yang sangat tidak mungkin. Bagaimana rakyat bisa percaya? Sejauh mana pemerintah mau menganggap rakyatnya sekumpulan orang goblok yang diam saja ketika “disuapi” data yang aneh?

Saya ngelu banget melihat perbedaan data tersebut. Sejak Februari 2020, penanganan masalah corona dari pemerintah ini terlalu halus kalau dibilang medioker. Ini sudah sangat salah. Mengurusi data saja nggak becus. Kampanye 4.0 ternyata sampah belaka.

Apakah negara ini benar-benar tidak tahu harus berbuat apa untuk melawan wabah virus corona? Apa susahnya membuka data agar bisa diakses banyak pihak guna menentukan kebijakan yang ideal? Apakah menjaga “citra” negara jauh lebih penting dibanding keselamatan rakyat?

Segala upaya pemerintah daerah untuk menangani tak mendapat restu dari pemerintah. Keputusan Pemprov DKI Jakarta yang digagalkan pemerintah adalah contoh paling sahih. Dengan dalih kajian yang lebih komprehensif, keputusan tersebut dibatalkan. Andai saja dia tahu kalau virus tidak perlu menunggu kajian untuk menyebar.

Hal-hal seperti ini yang bikin saya ngelu setengah mati. Mau kritik Pak Jokowi, nanti disalahartikan menghina. Dipenjara, dong.

Yuval Noah Harari, dalam tulisannya, berkata bahwa negara-negara harus bekerja sama untuk menghentikan ini semua. Kita tidak boleh bekerja sendiri-sendiri, dan inilah saat yang paling tepat untuk menyisihkan perbedaan.

Harari mengungkapkan kalau masyarakat bakal “ngeyel” dengan imbauan pemerintah karena sudah tidak percaya. Keanehan mengurusi data itu juga salah satu “kerja bagus” dari pemerintah yang sukses bikin warganya tak lagi percaya kepada negara. Kacau sekali.

Kekacauan cara pandang Indonesia dalam menghadapi corona mirip dengan Amerika Serikat. Dengan dada membusung, AS dan Indonesia sama-sama gegabah. Kedua negara ini sepertinya menganut asas “If I get corona, I get corona”.

Trump mengatakan bahwa corona akan menghilang di musim panas. Klaim yang besar membutuhkan bukti yang besar juga, dan nyatanya dia gagal. Meski pun dia gagal, tetap saja dia tak belajar. Dia ingin acara Paskah untuk tetap diadakan.

Iklan

Sekeras apapun usaha pemerintah mengampanyekan imbauan pencegahan corona akan menjadi sia-sia jika data tak kunjung dibuka. Hanya 100 pasien per hari, tenang saja nggak usah dipikir mumet, begitu di pikiran orang. Orang akan meninggalkan rumah dan mulai beraktivitas di masa-masa bahaya ini. Ketika virus corona belum bisa dikontrol, orang malah mulai tak peduli.

Orang-orang terdidik dan terpapar informasi akan menuding orang yang keluar rumah dengan tuduhan jahat. Orang-orang yang keluar rumah menuding balik karena mereka berpegang ke pemerintah, yang ironinya, memberikan data tak transparan. Semua orang akan saling menuding satu sama lain, sementara di tempat lain makin banyak mayat dibungkus plastik.

Saya membayangkan diri saya bagian dari BNPB. Saya ditugaskan mengatasi corona. Namun, saya sama sekali tidak dibekali data untuk bekerja dengan baik. Negara seoalah-olah menjadikan saya kambing hitam jika terjadi kesalahan. Kelak, ketika corona berhasil dibasmi, negara yang akan mengambil spotlight.

Kemenkes mungkin menutup data yang ada agar orang-orang tidak panik. Tapi yang terjadi, justru makin banyak orang meregang nyawa karena virus ini.

Di balik usaha menjaga nama tetap bersih, secara tidak langsung, negara berperan dalam setiap kematianyang terjadi. Dan, bisa saya pastikan, pemerintah tidak akan bisa cuci tangan dari masalah ini. Corona, virus berbahaya, sukses membuka borok hati orang-orang berpakai rapi di pemerintah sana.

BACA JUGA Yasonna Laoly Revisi PP: Mencegah Penularan Apa Menolong Teman? Dan artikel menarik lainnya dari Rizky Prasetya.

Terakhir diperbarui pada 6 April 2020 oleh

Tags: asBNPBkemenkespembantaianvirus corona
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

Kemenkes dengan R-Permenkes Sengaja Matikan Industri Tembakau MOJOK.CO
Hukum

Hal-hal yang Tak Dipikirkan Kemenkes saat Bikin R-Permenkes, Terlampau Egois dan Naif

2 Oktober 2024
Kemenkes serampangan dalam susun R Permenkes yang di dalamnya ada aturan bungkus rokok polos MOJOK.CO
Hukum

Komunitas Kretek: Aturan Bungkus Rokok Polos oleh Kemenkes Lahir dari Pola Pikir Kacau dan Tak Hitung Risiko

24 September 2024
Pengalaman Beli HP "Spek Dewa" Rp900 Ribu di Shopee: Kepepet Berujung Konyol, tapi Beruntung Diselamatkan Kurir.MOJOK.CO
Kesehatan

3 Keunggulan Satu Sehat Mobile, Aplikasi Pengganti PeduliLindungi

28 Februari 2023
gempa cianjur mojok.co
Kilas

Gempa Cianjur Rusak 2.272 Rumah, Kementerian PUPR Akan Bangun Kembali

23 November 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.