Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

BlackBerry Mati, tapi Nggak Ada yang Sedih

Kalau diminta memilih alasan terbesar saya malas menggunakan BlackBerry adalah tombolnya yang terlalu kecil.

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
5 Januari 2022
A A
BlackBerry Mati Meninggalkan Rasa yang Biasa Saja MOJOK.CO

Ilustrasi BlackBerry. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Ketika BlackBerry dinyatakan mati secara resmi, nggak ada gejolak berarti di hati saya. Malah ada rasa kangen ke hape-hape lama Nokia.

Mulai Selasa (4/1), BlackBerry resmi meninggoy. Kali ini beneran, nggak pakai drama-drama. Pokoknya mati. Sejumlah OS seperti BlackBerry 7.1 OS, BlackBerry 10, BlackBerry PlayBook OS 2.1, dan versi yang lebih lama, resmi berhenti.

Mungkin banyak yang merasa kehilangan. Namun, saya sendiri nggak merasakan sesuatu. Apalagi ikut berduka atas matinya salah satu hape ikonik ini. Yah, meski masa kejayaannya terhitung singkat, tidak bisa disangkal kalau BlackBerry pernah menempati posisi istimewa di hati penggemarnya.

Pada rentang 2009 hingga 2012, beredar BlackBerry dengan beragam varian. Misalnya, Curve, Storm, Bold, Torch, Onyx, dan lain-lain. Seketika itu, kebanyakan orang mulai kecanduan dan melirik hape ini sebagai kandidat yang masuk daftar beli.

Awal 2010, ketika honor menulis buku cair, saya ditawari hape BlackBerry oleh salah satu teman. Maklum, saya sudah rasan-rasan sejak lama pengin ganti hape. Hape lawas saya bermerek Samsung, tapi saya sudah lupa variannya.

Saya sempat tertarik. Apalagi, di lingkaran pertemanan saya, mayoritas sudah pindah ke BlackBerry. Pertanyaan “Mintap pin, dong,” hampir tiap hari saya terima. Lama-lama saya malah jengkel sendiri. Awalnya pengin ikut arus dengan membeli, tapi kok malah jadi malas.

Akhirnya, alih-alih beli BlackBerry, saya memutuskan membeli Nokia E75. Nokia E75 ini dianggap sebagai miniatur Communicator. Salah satu produk Nokia yang punya kelas tersendiri. Pakai hape yang ukurannya kayak pentungan kentongan pos ronda ini bisa bikin kamu kelihatan kayak eksekutif muda.

Sebagai hape bisnis, fitur unggulan Nokia E75 adalah fitur email yang lebih canggih dan lebih mudah diakses. Dulu, Nokia Indonesia mengklaimnya sebagai layanan paling mudah dipakai… pada zamannya.

Selain jengah dengan pertayaan soal pin, saya punya beberapa keresahan lain soal BlackBerry. Mas Aditya Rizky, webmaster Mojok pernah menuliskannya dengan baik dan sangat mewakili perasaan saya. Jadi, saya kutipkan yang memang jadi keresahan saya juga:

Keypad fisik BlackBerry yang payah

Ngetik di atas keypad fisik BlackBerry yang ukuran tombolnya sangat kecil itu nggak enak. Huruf-hurufnya memenuhi separuh muka hape. Ukuran layarnya terkesan sempit dan serba tanggung. Malah mirip kalkulator ketimbang smartphone.

Banyaknya tombol membuat hape ini jadi rumit. Bandingkan dengan smartphone yang di bagian mukanya tak ada atau paling tidak, mengurangi jumlah tombol fisik.

Teknologi keypad sentuh lebih menjanjikan. Sensasi mengetik pada keypad sentuh sudah bisa diatasi dengan getaran, audio, dan tampilan haptic feedback ketika sebuah tombol dipencet.

Kelemahan lainnya adalah lebih mudah rusak/aus. Keypad fisik harus sering dibersihkan agar tidak mudah kotor terkena debu atau air. Sudah begitu, trackball di bagian tengah sering bermasalah.

Tampilan antarmuka kurang menarik

Ngobrol lewat aplikasi BlackBerry Messenger (BBM) memang lebih nyaman ketimbang lewat SMS, meskipun secara antamuka juga biasa saja. BlackBerry versi awal masih menggunakan warna monokrom. Baru kemudian muncul BlackBerry OS yang sudah mulai berwarna, meski masih menggunakan resolusi standar (belum HD).

Iklan

Ketika BlackBerry 10 muncul, semuanya sudah terlambat. Pergerakan generasi ponsel cerdas berlayar sentuh sudah lebih advance. BlackBerry 10 berusaha membuat antarmuka yang lebih unggul bersama antarmuka iPhone, Android, juga Symbian. Namun, sayangnya juga gagal.

Hanya cocok untuk Pebisnis

Impresi saya terhadap orang yang menggenggam BlackBerry di zaman itu tak lain adalah golongan pebisnis tulen. Hape cerdas ini memang hanya cocok jika dan hanya jika kamu adalah seorang pebisnis. Artikel The Telegraph yang ditulis pada 2010 ini cukup untuk menguatkan argumen saya.

Kalau di zaman itu kamu masih mahasiswa atau sama sekali bukan pebisnis, apa enaknya menggunakan BlackBerry. Untuk gaya-gayaan kurang trendy, pilihan aplikasinya gitu-gitu aja, baterai cepat habis, pun hasil jepretan kameranya tidak memuaskan.

Kalau diminta memilih alasan terbesar saya malas menggunakan hape ini adalah tombolnya yang terlalu kecil. Jempol saya terlalu jumbo untuk tombol-tombolnya yang mini. Lagian, tampilan layarnya terlihat “menyiksa” mata.

Oleh sebab itu, ketika dinyatakan mati secara resmi, nggak ada gejolak berarti di hati saya. Malah ada rasa kangen ke hape-hape lama Nokia. Entah kenapa, hape sejuta umat itu lebih terasa bersahabat.

BACA JUGA Sebuah Kisah Klasik Blackberry Messenger untuk Masa Depan dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Penulis: Yamadipati Seno

Editor: Yamadipati Seno

Terakhir diperbarui pada 5 Januari 2022 oleh

Tags: bbmBlackberryNokiapin BlackBerrysmartphone
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Nasib motor Yamaha Aerox 2023 usai diisi BBM jenis Pertalite, jadi brebet di Jawa Timur. MOJOK.CO
Liputan

Nasib Sial Motor Yamaha Aerox 2023 yang Tersiksa karena Pertalite, Brebet hingga Tak Cukup ke Bengkel Sekali

29 Oktober 2025
Rugi Buka SPBU di Papua? DPR Bisanya Cuma Omong Kosong MOJOK.CO
Esai

Rugi Buka SPBU di Papua? Kalau DPR Menantang, Korporasi Bisa Menantang Balik karena DPR Cuma Bisa Melempar Retorika

3 Oktober 2025
Jember Langka BBM, Warga Menderita, Bupati: Biasa Saja MOJOK.CO
Esai

Ojol Menolak Penumpang, Warga Tidur di SPBU ketika Kelangkaan BBM Terjadi di Jember tapi Bupati Menganggap Masalah Ini “Biasa Saja”

29 Juli 2025
Pengusaha Pertashop Berbagi Kunci Raih Keuntungan Saat yang Lain Surut. MOJOK.CO
Liputan

Pengusaha Pertashop Berbagi Kunci Raih Keuntungan Saat yang Lain Surut

14 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Macam-macam POV orang yang kehilangan botol minum (tumbler) kalcer berharga ratusan ribu MOJOK.CO

Macam-macam POV Orang saat Kehilangan Tumbler, Tak Gampang Menerima karena Kalcer Butuh Dana

28 November 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.