Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Beberapa Hal yang Bikin Nge-prank Jadi Nggak Asyik Lagi

Audian Laili oleh Audian Laili
9 Juli 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Nge-prank memang bisa bikin bahagia, tapi seriusan ngusilin orang cuma demi nambah viewer dan subscriber doang?

Dalam kehidupan ini memang sudah terlalu banyak hal yang membuat kita serius. Jadi terkadang kita butuh hal-hal yang sedikit menghibur, serta dapat membuat kehidupan kita sedikit rileks dan bahagia.

Salah satu hal yang bisa membuat kita bahagia walaupun kurang etis adalah dengan menertawakan orang lain.

Bahkan untuk hal ini, beberapa televisi pun pernah membuat program khusus karena ratingnya bagus. Misalnya Spontan yang pernah hits di tahun 90 an, Super Trap yang pernah menjadi program andalan Trans TV walau menuai banyak pro kontra, atau Ups Salah dengan telepon salah sambungnya.

Kegiatan mengerjai yang saat ini lebih sering disebut nge-prank tersebut dianggap sebagai kegiatan orang-orang yang kurang kerjaan dan seringkali bikin baper orang lain. Dulu nge-prank dilakukan dengan cukup ribet karena harus menyiapkan banyak jebakan secara ‘langsung’ untuk ngerjain orang. Misalnya dengan mendesain lift nya rusak atau ngagetin orang yang lewat dengan nyemprot air.

Namun sekarang, untuk ngerjain orang tidak perlu seribet dulu lagi, Beb. Pasalnya bisa dilakukan dengan cukup melalui chat atau telpon. Misalnya dengan ngirimin chat berisi lirik sebuah lagu yang dikirim sepotong demi sepotong dan bikin orang baper. Atau, ada juga yang memilih dengan sok nge-vlog terus ngerjain si korban dengan membuat sebuah pertengkaran.

Iklan

Itu semua tidak lagi harus masuk ke program televisi, Beb. Cukup upload ke sosial media, dan netizen pun ikut tertawa bahagia.

Oke, nge-prank memang menyenangkan. Tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, karena bisa menyebabkan nge-prank jadi nggak asyik lagi.

1. Menyakiti hati, sehingga tak dipercaya lagi.

Ini mungkin akibat yang bisa dikatakan paling sederhana, ya. Pasalnya, efek yang muncul cuma ke orang yang nge-prank doang. Soalnya, orang yang di-prank, kan pasti nggak semuanya bisa menerima gitu aja setelah dijahilin. Nggak sedikit dong yang terus ngerasa sakit hati dan nggak percaya lagi pada si tukang nge-prank ini.

Misalnya, si Mas Pacar ngerjain si Mbak Pacar dengan bilang kalau dia selingkuh. Terus Mbak Pacar sakit hati dan sedih. Nah, si Mas Pacar akhirnya mengaku dan meyakinkan ke Mbak Pacar kalau itu semua hanya bercanda. Sayangnya, Mbak Pacar udah terlanjur marah dan nggak percaya sama Mas Pacar lagi. Nah loh?

2. Bikin trauma dan parno berkepanjangan.

Oke kalau yang ini, efeknya mungkin akan lebih serius, Beb. Hal ini tidak hanya ngefek ke orang yang nge-prank doang. Tapi juga ngefek ke kehidupan dia selanjutnya setelah di-prank. Misalnya, dia pada dasarnya takut berada di tempat gelap. Eh, malah dikerjain dengan menempatkan si korban di tempat gelap, terus dikasih suara-suara yang bikin dia semakin ketakutan. Efeknya? Bukannya phobia terhadap tempat gelapnya sembuh, yang ada malah semakin parah. Nyebelin nggak sih?

3. Terlalu mengumbar masalah pribadi.

Kalau ini biasanya sering terjadi pada prank yang dilakukan sambil nge-vlog. Skenarionya nih, si ‘tersangka’ lagi di mobil berdua sama si ‘korban’ untuk melakukan perjalanan ke suatu tempat. Karena udah biasa nge-vlog, jadi kamera nyala di dasbor mobil tidak mengundang curiga.

Terus, dalam perjalanan, si ‘tersangka’ bikin cerita seakan-akan dia udah capek dengan hubungan tersebut. Intinya pengin putus aja. Pokoknya masalahnya dibikin sedramatis mungkin sampai si ‘korban’ ini nangis-nangis, sedih, marah, dan mencak-mencak.

Bahkan seringkali dalam vlog tersebut muncul masalah-masalah pribadi yang ikut dibawa-dibawa. Oke, ini semakin bikin males dan ieeeuuhh. Terus, ketika si ‘tersangka’ ini udah ngerasa puas, akhirnya ngaku deh kalau itu semua cuma boongan.

Omaigat, sampek segitunya, ya. Mengaduk-aduk perasaan ‘korban’, bikin dia nangis-nangis, hanya untuk sebuah view dan subscriber. Seriusan nggak ada cara lain, nih?

4. Seringkali memungkinkan hal buruk terjadi.

Ini yang bener-bener jangan sampai terjadi, deh. Nggak sedikit, loh nge-prank yang niatnya cuma becandaan malah akhirnya memakan korban. Contohnya, ada sebuah acara di TV swasta yang bikin korbannya itu benar-benar ketakutan, dan sangking ketakutannya dia lari cepet, terus jatuh dan dibawa ke rumah sakit. Mencelakakan dan jadi bahaya nggak, sih?

Sebenarnya nge-prank memang nggak jadi masalah sih untuk dilakuin. Tapi ya gitu, kita perlu lihat-lihat calon korbannya dulu. Serta memperkirakan dulu di awal, kira-kira apa efek terburuk kalau jadi nge-prank si korban ini.

Jangan sampai niatnya mau buat seneng-seneng dan seru-seruan, malah jadi ribet semua lagi. Kan sedih ya….

Terakhir diperbarui pada 10 Juli 2018 oleh

Tags: ngeprankngerjainvlogVlogger
Iklan
Audian Laili

Audian Laili

Redaktur Terminal Mojok.

Artikel Terkait

Kasus Anji Merupakan Potret Keberhasilan Program Ekonomi Kreatif Era Jokowi
Esai

Kasus Anji Merupakan Potret Keberhasilan Program Ekonomi Kreatif Era Jokowi

22 Juli 2020
Prank Ojol Terseram
Video

Prank Ojol Terseram

3 Desember 2019
Video Lizi Qi Adalah Life Hack Sesungguhnya MOJOK.CO
Pojokan

Video Lizi Qi, Selain Menenangkan, Juga Mengajarkan Life Hack yang Sesungguhnya

28 Oktober 2019
Akun Youtube Jokowi MOJOK.CO
Pojokan

YouTube Jokowi Tembus 1,5 Juta Subscribers, Dirayakan Lewat Video Ini

23 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

hutan oasis, hutan produktif, hutan kudus.MOJOK.CO

Mengintip Kehidupan Burung-Burung di Hutan Produktif Tengah Kota Kudus

5 November 2025
Ibuku penjual warung kopi pangku di pantura MOJOK.CO

Ibuku Penjual Kopi Pangku, Dicap Kotor dan Memalukan karena Layani Sopir Truk tapi Beri Kami Hidup

6 November 2025
Seorang bapak di Semarang tak tega lihat anak stunting, hindari isu fatherless. MOJOK.CO

Awalnya Tak Tega Lihat Anak Sakit hingga Dampingi Istri ke Puskesmas, Lalu Sadar Pentingnya Peran Seorang Bapak

7 November 2025
Ibu tunggal kerja sebagai petugas kebersihan DLH di Semarang. MOJOK.CO

Cerita Ibu Tunggal di Kota Semarang: Putus Kerja usai 14 Tahun Jadi Buruh, Kini Jadi Penyapu Jalan demi Sekolahkan Kedua Anak

4 November 2025
Pembuka Campus League Futsal Yogyakarta: UNY Pesta Gol, Putri UGM Tak Terbendung MOJOK.CO

Pembuka Campus League Futsal Yogyakarta: UNY Pesta Gol, Putri UGM Tak Terbendung

7 November 2025
Honor Influencer Puluhan Juta, Dosen 300 Ribu! Mengenaskan! MOJOK.CO

Ketika Influencer Dibayar Belasan Juta, Dosen Cuma dapat 300 Ribu? Dosen Memang Sudah Sering Ikhlas dan Terbiasa Kecewa

7 November 2025
Summer Sale Banner
  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.