Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Guling Satu-satunya Benda Mati Paling Sayang Kamu

Wujud unconditional love yang paling nyata, bantal guling di kasurmu itu.

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
24 Desember 2021
A A
ilustrasi tidur tanpa bantal guling (Mojok.co/Ega Fanshuri)

ilustrasi tidur tanpa bantal guling (Mojok.co/Ega Fanshuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Hotel dan penginapan yang tidak menyediakan bantal guling itu rasanya tidak pro dengan kenyamanan tidur dan kesepian para jomblo.

Di usia remaja saya baru menyadari bahwa guling adalah produk Indonesia yang nggak ada di negara lain. Saya pernah menanyakan pada kawan dan kerabat yang tinggal di luar negeri, mereka ternyata mengeluhkan ketiadaan guling. Katanya, ada perasaan aneh, ada sebuah ruang kosong yang tak terisi ketika kita tidur tanpa memeluk apa pun.

Hari ini, saya kembali diingatkan Bintang Emon bahwa bantal jenis guling atau bantal guling, ah apa pun sebutannya itu, adalah benda yang punya “taji”. Barang siapa bisa tidur tanpa memeluk benda ini, kita patut respek abezzz. Sebab, mereka sama saja mengesampingkan kenyamanan dan kehangatan di saat mereka harus tidur relaks dan melupakan hingar bingar duniawi.

Hormat dan segan kuucapkan untuk orang yg bisa tidur tanpa guling

— haduhaduh (@bintangemon) December 23, 2021

Kadang saya heran betul, kenapa hotel berbintang dan penginapan fancy yang konon mengutamakan kenyamanan justru tak menyediakan bantal guling? Padahal buat orang Indonesia, ini penting lho. Beberapa hotel mungkin punya, tapi hanya dikeluarkan jika ada permintaan.

Parahnya, bantal yang disediakan pun jumlahnya terbatas. Misalnya yang menginap dua orang, bantalnya cuma dua, nggak ada bantal ekstra. Lah, saya kan jadi nggak bisa memeluk bantal ekstra itu sebagai substitusi ketiadaan guling! Kalau sudah begitu saya terpaksa menggulung selimut untuk dijadikan kelon-kelon. Walau kurang tebal, saya terima, ketimbang nggak ada.

Konon standar pelayanan hotel-hotel di Indonesia itu berkiblat ke Barat. Di sana, tak ada SOP untuk meletakkan bantal guling di atas kasur demi kenyamanan tamu. Akhirnya benda empuk panjang ini pun luput terlihat di berbagai tempat menginap.

Padahal, seharusnya ada pihak hotel yang punya inisiatif untuk senantiasa memberikan pelayanan maksimal buat orang Indonesia. Menginternalisasi nilai-nilai lokal dan menyediakan guling jelas akan sangat membantu. Tidak usah terlalu memikirkan turis dan wisatawan asing yang mungkin bakal bingung fungsi bantal guling buat apa. Kalau mereka nggak butuh, kan nggak akan dipakai juga.

Lebih baik disediakan tapi nggak terpakai daripada nggak disediakan dan bikin dongkol, kan?

Jika pihak hotel mempertimbangkan alasan “pasangan yang menginap biasanya tidak butuh guling”, ini justru lebih kejam, Lurd. Nggak semua orang yang menginap, staycation, dst. dst. itu datang bersama pasangan. Lha, kalau niatnya memang menyendiri gimana? Kalau memang berlibur bersama bestie gimana? Ckckck, jangan pukul rata begitu dong.

Ngenes betul para jomblo di negeri ini. Sudah posisinya selalu diejek dan dianggap tak laku, kini tak kebagian guling pula jika menginap di hotel. Jomblo berhak staycation. FYI, jomblo butuh sesuatu untuk dipeluk, walau itu hanya benda mati yang bentuknya tak asyik.

Ketika menangis, jomblo butuh sesuatu yang menenangkan dan tak banyak tuntutan, dan hanya bantal guling yang bisa begitu. Memeluk boneka besar mana mungkin, jomblo itu nggak pernah ngerasain dikasih kado ultah so sweet apalagi yang boneka besar.

Oke kembali ke soal bantal guling. Sebetulnya argumen saya di atas memang terdengar sepihak dan mengada-ada. Cuma pelampiasan sakit hati dari orang yang tak bisa tidur tanpa guling. Sayangnya, nggak sepenuhnya begitu.

Memeluk sesuatu sebelum tidur, membantu kita untuk tidur lebih nyaman dan mengurangi kecemasan. Jadi, ada baiknya ketika sedang praktik overthinking, peluklah bantal guling erat-erat dan rasakan energi kenyamanan yang ia salurkan. 

Iklan

Walau kamu kesepian, walau kamu merasa buruk, walau kamu punya banyak pikiran, guling tetap sayang kamu. Ia diam, tidak judgemental dan gaslighting kayak mantanmu. Ia diam, tapi bukan berarti ia tak menenangkan. Ia diam, dan menemanimu beristirahat sepanjang malam, membantumu mempersiapkan hari esok dengan energi yang baru. Guling wujud nyata unconditional love.

BACA JUGA Kenapa Orang Indonesia Peluk Guling Saat Tidur? dan artikel lainnya di POJOKAN.

Penulis: Ajeng Rizka
Penyunting: Ajeng Rizka

Terakhir diperbarui pada 24 Desember 2021 oleh

Tags: anxietybantal gulinggulinginsomniakebiasaan tidurkenyamananlifestyleoverthinkingsusah tidur
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Perjalanan Panjang Sophie Navita Menemukan Ketenangan Batin dan Menghadapi Trauma Masa Lalu
Video

Perjalanan Panjang Sophie Navita Menemukan Ketenangan Batin dan Menghadapi Trauma Masa Lalu

18 April 2024
stres pemilu mojok.co
Kotak Suara

Apakah ‘Stres Pemilu’ Itu Nyata? Jangan Abaikan, Bisa Sebabkan Masalah Fisik dan Mental

18 April 2023
Overthinking karena Teman-teman yang Menikah Muda
Uneg-uneg

Overthinking karena Teman-teman yang Menikah Muda

22 Januari 2023
insecure mojok.co
Kesehatan

Dosen Psikologi UGM Sharing Soal ‘Insecure’ dan Cara Mengatasinya

18 Juli 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.