Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

3 Alasan Kenapa Patung Putri Duyung Ancol Pakai Kemben Perlu Didukung

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
24 Maret 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Ada 3 alasan penting kenapa masyarakat Indonesia perlu mendukung penuh keputusan patung putri duyung di Ancol dikasih kemben.

Usai isu pengharaman game PUBG, netizen Indonesia kembali diramaikan dengan sebuah foto yang menunjukkan patung putri duyung di area Ancol memakai kemben. Oleh pihak Manajemen Ancol lalu dijelaskan bahwa aksi ini merupakan upaya untuk menghormati budaya ketimuran.

“Kita kan orang timur, kita budaya ketimuran, jadi yang tadinya tidak terlihat pantes ya kita pantesin,” kata perwakilan manajemen Ancol seperti diberitakan Kompas.

Respons nitezen pun muncul. Sebagian besar sih menyayangkan sikap manajemen Ancol yang seolah-olah merasa bahwa kebanyakan masyarakat Indonesia gampang terangsang cuma lihat patung putri duyung bugil. Padahal kan… iya. Eh.

Lha gimana? Tetek sapi dalam acara dokumentasi di televisi aja masih perlu untuk di-blur. Belum dengan karakter Sandy dalam serial Spongebob Squarepants ketika pakai bikini juga di-blur. Ini membuktikan bahwa kita memang generasi ngacengan.

Apa yang dilakukan oleh Manajemen Ancol itu bagus lho. Penyadaran masyarakat dengan menutup aurat sejak dari patung. Lagipula ada banyak manfaat yang bisa dijadikan pelajaran bagi masyarakat ngehek kayak kita.

Pelajaran terselubung yang sungguh sangat disayangkan kalau sampai dilewatkan dan harus didukung penuh. Nah, ini tiga di antaranya.

1. Akulturasi budaya Disney dengan budaya Nusantara

Putri duyung dalam tradisi masyarakat Indonesia dipopulerkan saat munculnya karakter Ariel dalam The Little Mermaid produksi Disney pada tahun 1989. Kalau tidak salah, dalam masyarakat Indonesia cerita klasik soal putri duyung tidak ada sebelum itu.

Nah, jika dalam budaya Disney, karakter putri duyung masih rada sopan karena menutupi bagian “berbahaya itu” dengan dua kerang, maka patung putri duyung di Ancol itu posenya lebih berani—karena nggak ditutupin apa-apa alias bugil. Duh, duh.

Mungkin merasa patung itu lebih vulgar daripada gambaran budaya Disney yang berasal dari negara liberal kayak Mamarika, manajemen Ancol akhirnya insyaf dan sadar diri kalau mereka rada kelewatan ketika mendesain patung ini.

Kok bisa gitu lho, negara sereligius kayak Indonesia bisa lebih vulgar ketimbang negara liberak kayak Mamarika? Kesadarannya ini lho, duh, duh. Mbok tolong. Plis. Jangan diulangi lagi yak?

Uniknya, ketimbang menutup semua aurat patung putri duyung tersebut dengan hijab syar’i atau cadar, manajemen Ancol jebul cukup kreatif dengan memasang kemben untuk menutup buah dada si patung. Artinya mereka juga tidak latah dengan tren hijrah belakangan ini. Wah, wah, kemajuan besar.

Lagian, hal semacam ini tanpa disadari bisa mengajari masyarakat soal budaya pakaian kemben yang pernah kita miliki. Sebuah upaya yang begitu mendidik supaya masyarakat tidak lupa dengan budayanya sendiri.

Usai muncul Islam Nusantara kali ini muncul pula Putri Duyung Nusantara. Alhamdulillah, Duta Putri Duyung Indonesia akhirnya ditemukan juga di sudut Ancol.

Iklan

2. Kampanye kesejahteraan sandang masyarakat Indonesia

Salah satu kosentrasi Pemerintah belakangan ini adalah memerangi kemiskinan. Nah, salah satu indikator masyarakat yang miskin adalah mereka yang tidak bisa memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan.

Jadi program pemberian kemben ke patung putri duyung ini patut dicurigai sebagai upaya dari deklarasi perang terhadap kemiskinan dengan memberi sandang secara cuma-cuma. Sebuah prioritas kebutuhan utama masyarakat Indonesia selain pangan dan papan.

Ya iya dong. Patung putri duyung yang udah bekerja bertahun-tahun di Ancol kayak gitu masa sampai nggak bisa beli sandang sih? Bahkan untuk sekadar memakai pakaian yang bisa menutup buah dadanya aja nggak mampu.

Dengan mendukung pemakaian kemben ke patung putri duyung di Ancol, kita berarti mendukung juga kampanye kesejahteraan sandang bagi masyarakat ini. Bahwa tak boleh ada satu pun yang boleh bugil di negara ini. Sekali pun itu sebuah patung.

Konon sih pemberian sandang tidak hanya berhenti pada patung putri duyung di Ancol, tapi juga Patung Dirgantara alias Patung Pancoran. Kalau perlu dipakaikan baju PNS sekalian. Ya kasihan aja, bertahun-tahun ngatang-ngatang kepanasan setengah bugil gitu nggak diangkat PNS-PNS juga.

3. Tren kemben futuristik

Selain soal akulturasi budaya antara budaya Disney dengan budaya Nusantara dan penyediaan sandang, pemakaian kemben ke patung duyung di Ancol ini juga mengajarkan cara pakai kemben yang lebih kekinian.

Coba deh kamu perhatikan lagi kemben yang dikenakan si patung ini sekali lagi:

makasih ancol. sekarang, gak akan ada lagi orang zinah mata karena lihat tete patung putri duyung. pic.twitter.com/Bv7LeBGkFY

— SOLEH SOLIHUN (@solehsolihun) 23 Maret 2019


Nah, dari foto itu jelas bisa dilihat bahwa bakal muncul tren memakai kemben yang lebih modern, yakni dengan mengikat bagian kanan kemben ke lengan si pemakai. Ini jelas sebuah penemuan revolusioner.

Jika biasanya kemben dipakai memutar melewati ketiak, maka kemben yang dipakai oleh patung duyung itu ikut mengikat lengan kanan. Ini adalah sebuah bentuk yang sangat filosofis todemax artinya.

Hal ini mengartikan bahwa orang yang pakai kemben itu nggak boleh asal gerak. Harus lembut tingkah lakunya, gemulai dalam bergerak, nggak sembarangan. Jangan dikit-dikit persekusi, dikit-dikit sweeping, dikit-dikit langsung bilang kriminalisasi.

Soalnya kalau sampai gegabah apalagi sampai menggerakkan bahu kanan dikit aja, itu kemben bisa melorot. Pasti bisa bikin malu dong karena bikin banyak orang jadi terangsang, ya nggak?

Selain itu, warna kemben yang dipakai pun terkesan sangat futuristik. Warna gold. Warna mewah. Ini jelas merupakan upaya mengadaptasi budaya klasik ke tren modern.

Jika kemben tradisional biasanya menggunakan jarik dengan warna-warna gelap, kemben di patung putri duyung Ancol ini justru pakai warna terang yang sangat mencolok. Mana pilihan warnanya metalik lagi.

Jadi, tidak keliru rasanya untuk menyebut desainer kemben patung putri duyung ini sebagai desainer kelas satu. Giorgio Armani pasti bakal minder kalau main ke Ancol dan lihat itu patung.

“Masterpiece kok dilawan, Mas, Mas,” kata Armani pasti.

Terakhir diperbarui pada 24 Maret 2019 oleh

Tags: Ancolauratkembenpatung putri duyungputri duyung
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Menelusuri Sejarah Ancol, Pernah Jadi Tempat Jin Buang Anak hingga Tempat Pembantaian MOJOK.Co
Kilas

Menelusuri Sejarah Ancol, Pernah Jadi Tempat Jin Buang Anak hingga Pembantaian

16 Oktober 2023
GOJEK TOKOPEDIA
Video

Pesan Rahasia di Balik Ramainya Tempat Wisata saat Lebaran

19 Mei 2021
Lepas Hijab tapi Justru Merasa Lebih Beriman
Esai

Lepas Hijab tapi Justru Merasa Lebih Beriman

9 April 2021
Membolehkan Tidak Pakai Jilbab Bukan Berarti Menghalalkan Buka Aurat
Esai

Jika Auratmu Itu Urusanmu, Maka Biarkan Jilbab Lebar Kami Jadi Urusan Kami

30 Januari 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.